Perlu kita catat bahwa sungguhpun lazimnya histogram dibentuk di atas batas
nyata, namun sekarang ada kecenderungan untuk membuat histogram dengan
menggunakan titik tengah pada nilai variabelnya. Sudah barang tentu dalam hal
semacam itu kita tidak perlu mempersiapkan kolom batas nyata dalam tabe kita.
Sebagai gantinya kita cantumkan titik tengahnya. Sebagai contohnya dapat kita lihat
histogram di bawah ini. Histogram ini dibuat dari distribusi bergolong dari bahan
tabel dalam Bab I.
Tabel contoh nilai-nilai hasil Tes A
Interval Nilai Titik Tengah (X) Frekuensi (f)
70 – 74 72 1
65 – 69 67 3
60 – 64 62 4
55 – 59 57 9
50 – 54 52 9
45 – 49 47 11
40 – 44 42 5
35 – 39 37 4
30 – 34 32 2
Jumlah - 48
Pembuatan ogive dimulai dengan cara-cara seperti membuat grafik lainnya; membuat
sumbu absis dan ordinat yang berbanding kira-kira satu banding tiga perempat;
memuat skala pada absis untuk mencantumkan frekuensi meningkatnya, absis kita
beri nama Nilai, dan ordinat kita beri nama Frekuensi Meningkat; dengan menarik
garis-garis dari batas bawah di sebelah kiri berturut-turut ke batas nyata di atasnya
pada ketinggian menurut frekuensi interval-interval yang bersangkutan, maka
selesailah grafik ogive kita; grafik ini kita sempurnakan dengan mencantumkan
“keterangan” yang diperlukan untuk penyajian itu. Jadinya, grafik ogive kita adalah
sebagai berikut.
Grafik: Ogive yang menunjukkan distribusi nilai suatu hal dari bahan tabel di atas.