Anda di halaman 1dari 18

DASAR DASAR TRANSPORTASI

TEMA :
TRANSPORTASI UDARA
DI SUSUN OLEH :
Moh. Afdhal Pakaya 511419026
Juan Arrahman Muda 511419039
Aditya C. Mokobombang 511419052
Wahyu Hidayatullah Bumulo 511419054
Fauziah Nurhikmah 511419064
Saphira Rofiloah Mokoginta 511419070
Dessy Azhariani Ibrahim 511419076
Nabil Raihan Pandjab 511419077
Arya Sultan Mohammad 511419086

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Dasar-Dasar Transportasi ini.
Makalah ini berisikan tentang berbagai sarana dan prasaran dari transportasi udara. Kami
mengharapkan isi dari makalah ini bisa bermanfaat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar….……………………………………………………. i
Daftar Isi……………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………….……………………………….……………………………….…. 1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………1
Tujuan………………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian transportasi………………………………………………………………………2
Sejarah transpoortasi udara di Indonesia…………………………………………………….2
Sarana transportasi udara…………………………………………………………………….3
Jenis Bandar Udara………..…………………………………………………………………11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………………15
Saran…………………………………………………………………………..…………….15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………16
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Alat transportasi udara tradisional dan modern adalah kendaraan yang membantu
manusia dalam berbagai urusan, bisa untuk bepergian, mengirim paket barang, atau sekedar
menyalurkan hobi saja. Terbagi menjadi kendaraan udara tradisional dan modern karena
faktor waktu dan teknologi yang ditemukan oleh para ahli dari waktu ke waktu.
Selain itu, fungsi dari moda transportasi udara ini ada yang memakainya untuk
berperang. Kita saksikan salah satu yang melumpuhkan musuh dalam perang adalah serangan
udara, selain serangan darat dan laut tentunya.
Singkatnya, alat transportasi udara ini sangat banyak sekali fungsi dan kegunaannya.
Wajar saja jika keberadaannya terus dibutuhkan oleh umat manusia dari waktu ke waktu.
Karena jarak tempuh akan semakin dekat dan cepat jika seseorang memiliki memakai alat ini
untuk bepergian.
Bukan cuma untuk pindah dari satu daerah ke daerah yang lain, alat transportasi udara
juga digunakan oleh manusia untuk keperluan menuju luar angkasa oleh para astronot.
Beberapa negara sudah melakukan survei dan eksplorasi ke sana. Jika dahulu masih banyak
orang melakukan haji dan umroh menaiki kapal laut, sekarang sudah banyak yang naik
pesawat terbang.
Di negara indonesia sendiri ada hal aneh terjadi, di mana harga ongkos pesawat
terbang dari Medan ke Jakarta lebih mahal dari pada dari Medan ke negara Malaysia yang
keberadaannya sudah berada diluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Imbasnya,
banyak orang Medan lebih senang datang ke Malaysia untuk berlibur dari pada ke pulau
Jawa. Alasannya ya karena lebih murah.
Pada waktu yang lalu, kami sudah berhasil mempublikasikan beberapa informasi
mengenai moda transportasi, mulai dari kendaraan darat tradisional dan moda transportasi
darat modern serta alat transportasi laut yang tradisional dan modern pula. Keberadaan artikel
yang Anda baca ini guna menjadi pelengkap saja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Transportasi sendiri
dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih
canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat
transportasi lainnya.

Tuntutan yang tinggi akan kebutuhan barang dan juga kebutuhan kunjungan para pelaku
ekonomi serta bidang lainnya semakin hari semakin tinggi. Tidak cukup, hanya kepada kapasitas
angkut yang harus senantiasa diperbesar, akan tetapi ternyata kebutuhan akan kecepatan menjadi
semakin besar. Disinilah kemudian orang melihat, dominasi angkutan udara menjadi berkembang
melampaui dari perkiraan orang dan bahkan para ahli sekali pun.

Persaingan dalam banyak hal, terutama dibidang pembangunan ekonomi global ternyata telah
merangsang para ilmuwan untuk menyediakan sistem transportasi yang dapat melayaninya.
Demikian, kemudian terjadilah perlombaan besar-besaran dalam teknologi penerbangan. Sekedar
menambah pengetahuan saja terutama sekali tentang pesatnya kemajuan teknologi penerbangan.

Pesawat terbang pertama di dunia, diterbangkan oleh Wright Brothers pada tahun 1903
dengan kecepatan yang sangat rendah dan hanya mencapai jarak tidak lebih dari 100 meter. Namun,
dalam kurun waktu 66 tahun saja, kemudian orang sudah dapat mendaratkan manusia di permukaan
bulan.

Tahun 1960 an orang baru mengenal pesawat yang dapat terbang tidak lebih dari 6 atau 8 jam
saja. Akan tetapi sekarang ini, orang sudah dapat terbang non stop, dari Singapura ke New York,
yang jaraknya harus ditempuh dalam waktu 18 hingga 19 jam terbang. Maskapai penerbangan
didunia pada tahun 1997 saja sudah berjumlah 1200 buah, dan jumlah pesawat terbang, dalam hal ini
pesawat terbang angkut pada tahun 1980 sudah berjumlah 7.200 buah (data ICAO).

B. Sejarah transportasi udara di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, ratusan pulau sedang serta
ribuan pulau kecil. Ribuan pulau ini dipersatukan laut dan angkasa menjadi negara kesatuan
Republik Indonesia. Laut dan angkasa adalah prasarana perangkutan yang harus dipandang sebagai
pemersatu pulau-pulau menjadi kesatuan wilayah negara, bukan lagi sebagai pemisah antara satu
pulau dengan pulau lainnya.
Rentang wilayah negara mengharuskan penanganan moda transportasi angkutan darat, laut
dan udara secara terpadu untuk mewujudkan sistem angkutan nasional yang andal, efektif dan
efisien. Setiap moda angkutan memiliki karakter khas, keunggulan dan kelemahannya. Moda
transportasi darat, laut dan udara harus menjadi kesatuan sistem agar dapat menjawab tujuan
perangkutan, yakni melayani perpindahan atau mobilisasi orang dan barang dari satu tempat ke
tempat lain.
Untuk menjawab tantangan itu, disusun Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) yang
bertujuan mewujudkan perangkutan yang andal dan berkemampuan tinggi dalam menunjang
sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia, barang dan jasa,
membantu terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis, serta mendukung
pengembangan wilayah dan lebih memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan peningkatan hubungan
internasional.
Sejarah berdirinya perusahaan penerbangan pembawa bendera Negara (Flag Carrier)
Indonesia tidak terpisahkan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Ketika bangsa Indonesia
mengalami masa-masa yang sulit - berjuang mempertahankan kedaulatannya, dan dalam kondisi
yang serba tidak menentu setelah proklamasi kemerdekaan, para pejuang Indonesia telah memikirkan
tentang pentingnya keberadaan angkutan udara nasional yang handal. Berangkat dari pemikiran para
pejuang inilah yang akhirnya mewujudkan hadirnya sebuah maskapai penerbangan pembawa
bendera nasional.
Sebagai national flag carrier, yang selanjutnya oleh Soekarno diberi nama Garuda Indonesian
Airways, harus selalu siap melaksanakan tugas-tugas kenegaraan. Adapun tugas kenegaraan pertama
adalah membawa Soekarno dari Yogkakarta menuju Jakarta untuk dilantik menjadi Presiden
Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1949. Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan
Negara pada tahun 1950, yang kemudian berubah berdasarkan akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari
Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1971,
serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) No. 68 tanggal 26 Agustus 1975.
C. Sarana Transportasi Udara

1. Airship

Airship adalah alat transportasi pertama yang melakukan penerbangan non-stop (tanpa berhenti)
antara benua Eropa dan benua Amerika. Airship atau yang dikenal dengan sebutan kapal udara
adalah pesawat terbang yang dapat dikemudikan, dengan daya angkat yang berasal ruangan berisi
gas yang lebih ringan daripada udara, dan memiliki tenaga penggerak sendiri.

Sampai sekarang masih ada perusahaan yang menggunakan kapal udara ini untuk tugas-tugas
pengawasan dan penelitian serta pembuatan iklan.
2. Balon Terbang (Udara)

Balon terbang atau Balon merupakan salah satu alat transportasi udara tradisional yang digunakan
untuk mengangkut orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak tertentu. Balon
udara udara merupakan sejenis pesawat terbang, yakni sebuah balon yang dipompa dengan udara.
Balon terbang dapat mengambang di udara karena memiliki daya apung. Pada mulanya, udara yang
dipompakan itu adalah hidrogen. Karena rawan akan risiko ledakan, sekarang gas mulia helium
dipakai sebagai media penggerak.

3. Seaplane

Seaplane adalah pesawat laut, pesawat terbang terapung atau yang biasa kita kenal dengan pesawat
amfibi. Seaplane ini bisa mendarat dan lepas ladas di perairan dan juga dilandasan pesawat terbang
biasa. Dikabarkan alat ini mulai tahun 1910 telah berhasil lepas landas di negara Prancis untuk yang
pertama kalinya. Seaplane sendiri diciptakan dengan kegunaan yang berbeda-beda.

Seaplane pertama kali diciptakan untuk mengangkut logistik yang di kirim ke daerah terpencil yang
susah dijangkau oleh pesawat terbang biasa. Daerah terpencil yang tidak memiliki lapangan terbang,
jadi peawat ini bisa mendarat dan lepas landas di permukaan air. Semakin canggihnya teknologi,
Seaplane kini menjadi pesawat yang digunakan untuk industri pariwisata dibeberapa daerah di dunia.

4. Biplane

Biplane adalah pesawat terbang yang memiliki dua sayap utama. Wright bersaudara (brother)
memakai desain pesawat terbang tidak satu, melainkan ganda, seperti yang dipakai pada banyak
pesawat ketika tahun awal penerbangannya. Rupanya dijumpai kelemahan pada pesawat ini, yaitu
kecepatannya yang sangat terbatas dan teknik strukturalnya yang sangat sederhana. Akibatnya,
pesawat ini tidak lagi difungsikan sejak akhir tahun 1930 an.
5. Fighter Aircraft

Fighter aircraft adalah jenis pesawat udara yang digunakan dalam pertempuran atau dikenal dengan
pesawat tempur dan pesawat pengebom. pesawat ini memiliki kemampuan menyerang pesawat lain
diudara dan menembak sasaran yang ada didarat.

6. Drone

Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan komputer
atau remote control. Drone biasanya digunakan sebagai pesawat pengawas atau pengintai dan bisa
juga digunakan untuk membawa muatan baik senjata yang sesuai dengan muatannya.

Namun sebagian orang memanfaatkan drone untuk keperluan videografi yang dikreasikan sebagai
bahan membuat video.

7. Hezârfen Ahmed Çelebi

Hezârfen Ahmed Çelebi, adalah Ilmuwan yang hidup pada zaman pemerintahan Sultan Murad dari
Kesultanan Ottoman. Dia adalah orang pertama yang melakukan penerbangan menggunakan sayap
artifisial dalam sejarah penerbangan. Penerbangan menggunakan sayap artifisial dilakukan oleh
Hezârfen Ahmed Çelebi pada tahun 1638.
8. Airliner

Pesawat penumpang sipil atau airliner adalah jenis pesawat komersial yang kini banyak digunakan.
Pesawat terbang ini banyak digunakan untuk mengangkut  mengangkut penumpang sipil beserta
bagasi dan kargo dengan kapasitas tertentu. Syarat-syarat mengenai pengangkutan sipil diatur dalam
undang-undang, baik pemerintah maupun internasional melalui lembaga PBB bernama ICAO
(International Civil Aviation organization).

9. Aerobatic Aircraft

Pesawat terbang yang satu ini tidak digunakan untuk hal yang biasa. Pesawat ini biasa digunakan
sebagai pesawat yang melakukan manuver aerobatik yang digunakan untuk pelatihan, rekreasi,
hiburan, dan olahraga. Kebanyakan manuver aerobatik melibatkan rotasi pesawat dengan sumbu
longitudinal (roll) atau lateral (pitch). Manuver lain, seperti putaran, memindahkan pesawat dengan
sumbu vertikal (menguap).  Manuver sering digabungkan untuk membentuk urutan aerobatik
lengkap untuk hiburan atau kompetisi.

Terbang aerobatik membutuhkan keterampilan piloting yang lebih luas dan berpengalaman.
Aerobatik membuat pesawat mengalami tekanan struktural yang lebih besar daripada penerbangan
normal.

10. Pesawat Ulang Alik

Pesawat milik Amerika Serikat ini difungsikan untuk misi luar angkasa. Perbedaan dengan pesawat
yang lain adalah dapat digunakan kembali di lain waktu. Pesawat jenis ini kabarnya hanya dimiliki
oleh NASA, yaitu badan antariksa Amerika, dalam beberapa model.
Bisa disebut, pesawat ulang-alik NASA ini adalah pesawat luar angkasa pertama yang dirancang
agar dapat dipakai kembali sebagian. Tugas dari pesawat ini adalah membawa berbagai muatan
(biasanya satelit) ke berbagai orbit bumi (biasanya orbit rendah, perlu perlakuan khusus untuk orbit
yang lebih tinggi), penggantian awak ISS, Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan untuk misi
servis. Terkadang pesawat ini juga dapat mengambil kembali satelit untuk dikembalikan ke bumi.

11. Pesawat Luar Angkasa

Lander (pesawat luar angkasa) adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang turun menuju dan datang
untuk beristirahat di permukaan badan objek astronomi. Untuk tubuh dengan atmosfer, pendaratan
terjadi setelah masuk atmosfer (atau kurang tepat untuk planet lain, masuk kembali atmosfer,
atmospheric reentry) dan pendarat yang pertama masuk kembali kendaraan.

Dalam kasus ini pendarat dapat menggunakan parasut untuk memperlambat dan untuk
mempertahankan kecepatan terminal rendah. Kadang-kadang roket mendarat kecil dinyalakan untuk
mengurangi dampak kecepatan.

12. Light Aircraft

Light Aircraft atau yang juga dikenal sebagai pesawat olahraga ringan atau LSA, adalah pesawat
kecil yang mudah untuk terbang dan memenuhi peraturan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas
penerbangan nasional yang membatasi berat dan kinerja. Misalnya, di Australia, Otoritas
Keselamatan Penerbangan Sipil mendefinisikan pesawat ringan sebagai pesawat yang lebih berat
dari udara atau lebih ringan dari udara, selain helikopter, dengan berat lepas landas maksimum bruto
tidak lebih dari 560 kg (1.230) lb) untuk pesawat yang lebih ringan dari udara; 600 kg (1.300 lb)
untuk pesawat yang lebih berat dari udara yang tidak dimaksudkan untuk operasi pada air; atau 650
kg (1.430 lb) untuk pesawat yang difungsikan untuk pengoperasian di perairan.

13. Aerostat
Aerostat merupakan wahana atau pesawat udara yang memanfaatkan daya dorong ke atas dalam
udara (zat gas) sebagai medium pengangkat untuk melaksanakan penerbangan berlanjut pada
atmosfer, yang masuk dalam klasifikasi ini ialah balon serta kapal udara.

Aerostat memakai gaya apung untuk mengudara. Ini persis dengan teori kapal laut untuk mengapung
di atas air. Pesawat udara ini biasanya memakai gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk
menghasilkan gaya apung tersebut. Adapun hal yang membedakan antara balon udara dengan kapal
udara ialah balon udara lebih mengikuti arus angin, sedang kapal udara dilengkapi dengan sebuah
sistem propulsi untuk dorongan ke depan dan juga sistem kendali.

14. Volocopter

Volocopter adalah helikopter dengan 18 baling-baling. Ini adalah karya perusahaan Jerman bernama
E-Volo. Perusahaan ini baru aja mengenalkan Volocopter VC200 kepada dunia setelah mendapatkan
izin terbang di langit. Sebuah Video juga dirilis untuk memberitahu kamu dan orang lain di berbagai
belahan dunia soal kehebatan helikopter satu ini. Menyoroti fisik dari Volocopter VC200 ini akan
terlihat persis gabungan antara alat drone dan helikopter.

Mengenai sistem kerjanya bukan persis helikopter pada umumnya. Alat transportasi udara dengan 18
baling-baling ini terbang layaknya drone. Hal yang menarik, alat ini memiliki tenaga yang bisa
dipakai untuk terbang bebas. Penemunya menanamkan tenaga listrik dengan kecepatan maksimal
100 kilometer per jam.

15. Helikopter (Helicopter)

Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya
digerakkan oleh mesin. Berdasarkan ati secara perkata, helikopter berasal dari serapan bahasa
Yunani yaitu Helix (spiral) dan pteron (sayap). Helikopter dioperasikan oleh mesin yang diciptakan
oleh penemu Slowakia Jan Bahyl. Helikopter adalah pesawat udara yang mengangkat dan terdorong
oleh satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar. Helikopter digolongkan sebagai pesawat
bersayap putar untuk membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa lainnya.

Kelebihan helikopter adalah bisa menjangkau daerah – daerah terpencil untuk dikunjungi. Salah
satunya adalah ketika ada bencana alam. Helikopter dapat membantu kegiatannya.
16. Glider

Pesawat Terbang yang bernama Glider merupakan pesawat yang katanya lebih berat dari udara
didukung dalam penerbangan oleh reaksi angkat dinamis udara terhadap permukaan, serta
penerbangan yang bebas tidak tergantung pada mesin. Sebagian besar pesawat jenis ini dimaksudkan
untuk operasi rutinitas tanpa mesin, meskipun kegagalan mesin dapat memaksa jenis pesawat untuk
menjadi glider.

Beberapa glider mempunyai mesin untuk memperpanjang penerbangan di udara, dan beberapa punya
mesin yang cukup kuat guna memulai ke udara.

17. Mobil Terbang

Mobil Terbang adalah alat transportasi seperti layaknya mobil yang digunakan di darat namun
memiliki kemampuan terbang ketika terjadi situasi yang macet. saat ini desainmobil terbang sudah
banyak dirilis oleh beberapa negara bahkan ada yang sudah mulai uji coba teknologi mobil terbang
ini.

18. Alat Terjun Payung

Terjun payung merupakan kegiatan yang melibatkan terjun dari sebuah pesawat terbang memakai
alat bernama parasut yang dapat dibentangkan. Tidak ditemukan sejarah yang jelas mengenai ini.
Andre-Jacques Garnerin membuat lompatan parasut dari balon udara pada tahun 1797. Pertandingan
pertama dikabarkan terjadi sekitar tahun 1930-an, kemudian dinobatkan sebagai olahraga
internasional pada tahun 1951. Saat ini terjun payung dilaksanakan sebagai aktivitas rekreasional dan
olahraga kompetitif.

Di Indonesia sendiri alat terjun payung sering dipakai oleh pasukan angkata udara.
19. Paralayang

Paralayang termasuk jenis olahraga terbang bebas dengan memakai sayap kain yang lepas landas
dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Induk dari organisasinya yaitu PLGI yang berada
di bawah naungan FASI. Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung
dengan memanfaatkan sarana arah angin.

D. Jenis-Jenis Bandar Udara

1. Bandar Udara Domestik

merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestik atau
penerbangan di negara yang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi
dan tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari bandara luar negeri.

Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat menangani Pesawat jarak
pendek/menengah dan lalu lintas regional. Di beberapa negara, bandar udara sejenis itu tidak
memiliki pemeriksaan keamanan / detektor logam, tetapi pemeriksaan seperti itu telah diadakan
beberapa tahun belakangan ini.

2. Bandar Udara Internasional

merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas Bea dan Cukai dan Imigrasi
untuk menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara sejenis itu
umumnya lebih besar, dan sering memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas untuk menampung
pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan internasional atau antarbenua. Bandara
internasional sering menangani penerbangan domestik (penerbangan yang terjadi di satu negara) juga
penerbangan internasional. Di beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan
internasional, sehingga konsep suatu "bandara internasional" memiliki makna kecil. Di negara-
negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori bandar udara internasional terbatas yang menangani
penerbangan internasional, tetapi terbatas pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor
geografi) atau campuran bandara sipil/militer.
3. Bandar Udara Regional

merupakan sebuah bandar udara yang melayani lalu lintas di daerah geografi berpopulasi
relatif kecil. Sebuah bandara regional umumnya tidak memiliki fasilitas Bea dan Cukai dan Imigrasi
untuk memproses lalu lintas antarnegara.

Pesawat yang menggunakan bandara tersebut merupakan jet bisnis kecil, pesawat pribadi

Pengelolaan infrastruktur dan transportasi Bandar udara

Bandar udara atau Bandara pada zaman sekarang tidak saja sebagai tempat berangkat dan
mendaratnya pesawat, naik turunnya penumpang, barang (kargo) dan pos, namun bandara telah
menjadi suatu kawasan yang begitu penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan wilayah disekitar, karena itu penataan ruang dan kawasan menjadi sangat penting bagi
daerah-daerah disekitar bandara.
Pengelolaan bandara merupakan salah satu unsur yang menarik dan perlu diperhatikan.
Bandara sebagai penghubung antara dunia internasional dengan dalam negeri merupakan hal yang
wajib dikelola secara professional. Bandara / bandar udara mencakup suatu kumpulan aneka kegiatan
yang luas dengan berbagai kebutuhan yang berbeda dan sering bertentangan. Bandara merupakan
terminal tentunya. Definisi terminal adalah suatu simpul dalam sistem jaringan perangkutan. Oleh
karena itu bandara dapat kita samakan dengan terminal, yang mempunyai fungsi pokok sebagai
tempat :
         Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini adalah pesawat.
         Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang.
         Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan
         Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum, fasilitas sosial,
fasilitas transit, promosi, dan lain-lain.
         Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan wilayah.

Pengelolaan jasa kebandarudaraan ditinjau dari aspek hukum


Pengelolaan jasa kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh badan usaha kebandarudaraan di
Indonesia adalah Bandan Usaha Milik Negara PT ( Persero) Angkasa Pura I dan PT (Persero)
Angkasa Pura 11 yang didirikan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jasa kebandarudaraan,
yang sesuai undang undang penerbangan dinyatakan bertanggung jawab atas keamanan dan
keselamatan penerbangan dan kelancaran pelayanannya, artinya berkewajiban untuk melaksanakan
tugas-tugas pemerintah yang harusnya diberikan dengan suatu pelimpahan, padahal realitanya kedua
persero ini telah menyelenggarakan jasa kebandarudaraan walaupun secara tegas tidak ditemukan
adanya bukti pelimpahan dari pemerintah untuk menjalankan tugas–tugas yang menjadi kewenangan
pemerintah yakni tentang keamanan dan keselamatan penerbangan.
Di sisi lain penyelenggaraan jasa kebandarudaraan untuk mencari keuntungan juga
menyediakan sarana maupun fasilitas termasuk tanah yang diperuntukkan bagi mitra kerja, mitra
usaha dan badan usaha lain dengan sistem sewa menyewa dan atau ikatan kerja yang menimbulkan
hak dan kewajiban. Disamping aspek hukum ekonomi tentang hak dan tanggung jawab tersebut, bagi
pengguna jasa kebandarudaraan juga berhak atas kerugian yang diakibatkan oleh pemanfaatan jasa
bandar udara. Sesuai undang-undang maka tanggung jawab keamanan dan keselamatan serta
kelancaran pelayanannya tersebut wajib diasuransikan, namun sejauh ini belum ditemukan data
adanya asuransi alas tangghung jawab tersebut, padahal resiko yang mungkin dialami oleh
penyelenggara jasa kebandarudaraan sangat besar, seperti kecelakaan pesawat udara, kerugian dan
atau ketidak-amanan di bandar udara.
Usaha jasa kebandarudaraan diatur oleh peraturan perundang-undangan, termasuk standar
internasional, karena itu usaha jasa bandar udara sarat dengan keamanan dan keselamatan, sehingga
tidak dapat dipisahkan dari usaha jasa pengamanan. Karena itu penyelenggara bandar udara yang
bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancarannya itu perlu diatur
secara togas peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat pemerintah dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam mengamankan
bandar udara.
Hal-hal terpenting adalah : Undang - Undang Penerbangan, Aspek Hukum Jasa Kebandarudaraan
dan Undang Undang POLRI.
Masalah Dalam Pengelolaan

Permasalahan yang dihadapi anatara lain :

         Rendahnya kualitas SDM sebagai pelaku transportasi. Kualitas SDM yang ada belum sesuai
dengan perkembangan teknologi transportasi.
         Kesisteman dan koordinasi antarmoda. Untuk mendukung penyelenggaraan transportasi
antarmoda/multimoda yang effektif dan effisien, dibutuhkan suatu sistem transportasi yang
terintegrasi, yang mencakup antara lain manajemen dan pengaturan jaringan transportasi
multimoda/antarmoda, penerapan dokumen tunggal, dan sistem tiket terpadu.
         Ketidak seimbangan penggunaan dan ketersediaan sarana transportasi antarmoda juga
cukup dominan. Untuk transportasi jalan, utamanya di daerah dengan koridor padat seperti
pantai utara Jawa (Pantura), masalah utama adalah kelebihan permintaan daripada fasilitas yang
tersedia. Sarana dan prasaran transportasi jalan sangat dipadati oleh angkutan barang maupun
penumpang. Sebaliknya, untuk transportasi laut di koridor yang sama, fasilitas yang ada belum
dimanfaatkan secara maksimal. Diperlukan estimasi arus pergerakan barang dan manusia. Untuk
itu diperlukan suatu peta mobilitas orang dan barang yang secara akurat dapat memberikan
gambaran tentang arus perpindahan orang dan barang pada waktu-waktu tertentu.
3.3 Langkah Pokok Pelaksanaan Kegiatan Dalam Pengelolaan Usaha Jasa Transportasi
PT (Persero) Angkasa Pura merupakan salah satu perusahaan pengelola bandar udara dan
Flight Information Region (FIR) di Indoensia Baratf yang berdiri pada tanggal 13 Agustus 1984
berdasar Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1984. Jumlah bandar udara yang dikelola sebanyak 9
(sembilan) buah dan satu Plight Information Region - Jakarta.

Jasa yang dihasilkan dan kegiatan bandar udara meliputi jasa penerbangan (aeronautika) dan
bukan penerbangan (non aeronautika). Banyak pihak berpendapat bahwa pasar jasa bandara bersifat
captive, sehingga kebijakan dikonsentrasikan pada program reduksi biaya. Kondisi ini disebabkan
pada umumnya bisnis bandara bersifat padat kapital yang tingkat pengembalian modal yang lama
(slow yield project) dan memiliki profitabilitas yang rendah. Sementara aktivitas tersebut menuntut
untuk lebih ekspansif dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dengan tarifyang kompetitif.
Kondisi yang demikian, memacu pengelola bandar udara untuk melakukan perbaikan pelayanan serta
melakukan diversifikasi dalam rangka memperbaiki kinerja terutama keuangan. Dilatarbelakangi
penults yang telah bekerja di industri angkutan udara, karya akhir ini mengambil topik Strategi
Pengelolaan Bandar udara, Alternatif Bagi PT (Persero) Angkasa Pura II.

Dewasa ini fungsi bandar udara telah banyak bergeser dibeberapa belahan dunia. Pergeseran
dimaksud adalah pengelolaan bandar udara yang semula berfungsi sebagai tempat tujuan (destination
airport) berubah/bertambah menjadi tempat transit (transit airport) yang sekaligus merupakan
kawasan bisnis (aerometropolitan). Hal ini disadari oleh seluruh Pengelola Bandar Udara Utama
diseluruh dunia, terutama di wilayah Asia Pasifik yang memiliki tingkat pertumbulwn ekonomi dan
transportasi (udara) yang besar dibanding dengan belahan dunia lainnya. Kondisi yang demikian
memacu beberapa pengelola bandar udara untuk menjadikan bandar udara utama-nya menjadi salah
satu hub (poros) dari kegiatan penerbangan di suatu wilayah tertentu, sementara untuk bandar udara
yang lain (pendukung/cabang) menjadi spoke (jari-jari), dengan harapan untuk meningkatkan pangsa
pasar sekaligus profitabilitas. Penomena ini menunjukkan adanya pergeseran pasar jasa bandar udara
yang semula bersifat captive dan inelastis berubah menjadi kompetitif. Jtulah sebabnya, diperlukan
suatu perencanaan strategis agar mampu bersaing dan mampu menjadi salah satu hub. Perencanaan
strategis ini merupakan langkah awal yang hams diuji dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Berdasar hal-hal tersebut diatas, perlu menetapkan langkah-langkah untuk mengusulkan


strategi yang tepat dalam pengelolaan bandar udara yang efektif. Langkah ini meliputi :

1.      Penentuan dan evaluasi misi perusahaan, analisis lingkungan yang bersifat eksternal dan internal.
2.      Analisis pasar bandar udara dengan maksud untuk mengidentifikasi konsumen (customer).
3.      Analisis kesenjangan dengan membandingkan strategi dan sumber daya yang tersedia dengan
analisis PAKAL .
4.      Penentuan Faktor Kunci Kesuksesan dalam industri jasa bandar udara
5.      Formulasi strategi, yang merupakan usulan strategi yang dianggap terbaik.
Hasil yang diperoleh dan analisis eksternal adalah peluang dan ancaman, semantara analisis
internal adalah kemampuan dan kelemahan perusahaan. Dalam analisis internal dilakukan dengan
membandingkan beberapa pengelola bandar udara lain baik dalam negeri (PT Angkasa Pura I)
maupun luar negeri (Federal Airport Authority - Australia, The Port Authority of New York and
New ]ersey -Amerika Serikat, British Airport Authority, Civil Aviation Airport Authority -
Singapore, dan Airport Authority of Thailand)
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Sarana dalam
transportasi udara adalah pesawat terbang dan prasarananya adalah bandar udara.
Dalam melakukan pengelolaan bandara yang baik tentunya harus didasarkan pada usaha yang
efektif dan efisien. Efektif yaitu misalnya kapasitas mencukupi, terpadu serta cepat dan lancar.
Sedangkan efisien misalnya biaya terjangkau, beban publik rendah dan memiliki kemanfaatan yang
tinggi.
Langkah-langkah untuk mengusulkan strategi yang tepat dalam pengelolaan bandar udara
yang efektif meliputi penentuan dan evaluasi misi perusahaan, analisis lingkungan yang bersifat
eksternal dan internal, analisis pasar bandar udara dengan maksud untuk mengidentifikasi konsumen
(customer), analisis kesenjangan dengan membandingkan strategi dan sumber daya yang tersedia
dengan analisis PAKAL, penentuan Faktor Kunci Kesuksesan dalam industri jasa bandar udara, dan
formulasi strategi, yang merupakan usulan strategi yang dianggap terbaik.
DAFTAR PUSTAKA

  http://mogajayatrans.com/pengertian-transportasi.html
  http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
  http://umum.kompasiana.com/2008/11/17/transportasi-udara/
  http://www.scribd.com/doc/28894606/PENGATURAN-KESELAMATAN-PENERBANGAN-DI-
INDONESIA-DALAM-ERA-BARU-UURI-NO-1-TAHUN-2009
  http://putracenter.net/2010/04/13/pengelolaan-infrastruktur-dan-transportasi-bandar-udara/
  http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptsbmitb-gdl-zainzainnu-422
  www.depanri.lapan.go.id/TATA%20RUANG%20ISU%205.pdf
  http://satriagosatria.blogspot.com/2010/06/pengelolaan-infrastruktur-dan.html
  http://hafidznurrohman.blogspot.com/2008/09/transportasi-udara.html
  http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=67901
  http://mogajayatrans.com/pengertian-transportasi.html
  www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6435/

Anda mungkin juga menyukai