Pembangunan pariwisata selama ini ditujukan untuk meningkatkan sektor
pariwisata dalam meningkatkan devisa, perluasan kesempatan berusaha, serta peningkatan pendapatan masyarakat. Dilihat dari neraca pembayaran jasa luar negeri, sektor ini merupakan satu – satunya sektor jasa yang mengalami surplus, dan diperkirakan penerimaan surplus tersebut akan semakin membesar pada masa mendatang.
Pada dasarnya dunia kepariwisataan mencakup kegiatan lintas sektoral,
menyangkut masalah ekonomi, kesenian dan kebudayaan serta lingkungan strategis. Sektor ini secara nasional disepakati sebagai salah satu ciri dan aset bangsa indonesia. Karena itu kebijakan pariwisata nasional yang terintegrasi sangat diperlukan dengan tujuan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk tujuan – tujuan ekonomi tanpa mengorbankan upaya pelestariannya.
Sejalan dengan tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik, maka
kebijakan pariwisata nasional harus bersifat terbuka, mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat dan kalangan bisnis. Untuk kepentingan itu, dibituhkan data yang akurat, terpercaya dan konsisten yang meliputi aspek – aspek yang terkait dengan dunia pariwisata, disamping itu agar terlihat asas manfaat untuk masyarakat luas, perlu penyajian informasi yang jelas dan menyeluruh dalam bentuk laporan yang mudah dipahami. Dengan adanya infomasi pariwisata yang komperehensif, masyarakat dan dunia usaha diharapkan akan lebih memberikan perhatiannya dan bersedia bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia.
Belum tergalinya potensi wisata Sulawesi Selatan banyak disebabkan oleh
berbagai masalah. Keterbatasan sarana dan prasarana transportasi dan akomodasi, minimnya/tidak maksimalnya pelaksanaan promosi/penyebarluasan informasi ODTW (Obyek Daya Tarik Wisata) kepada wisatawan mancanegara maupun nusantara, kecenderungan tidak maksimal kualitas Sumber Daya Manusia dibidang pariwisata serta kurangnya diversifikasi produk dan paket wisata menjadi tantangan utama pengembangan pariwisata Sulawesi Selatan. 1 Selain itu citra daerah tujuan wisata menjadi faktoryang menentukan kedatangan wisatawan di suatu daerah. Citra mencerminkan tujuan sekaligus nilai yang menjadi dasar wisatawan untuk mengambil keputusan. Citra dipengaruhi faktor antara lain faktor keamanan. Karena itu Sulawesi Selatan perlu merencanakan kembali strategi pemasaran yang terkait dengan citra sebagai daerah tujuan wisata agar minat berkunjung semakin meningkat.
Persaingan diantara sesama negara dan daerah destinasi menjadi semakin
tajam dan satu – satunya harapan untuk mendorong angka kunjungan wisatawan terletak pada keberhasilan menciptakan dan menawarkan produk dan jasa wisata. Sejauh ini sangat sedikit disadari dan dilakukan penyesuaian penawaran produk dan jasa wisata sesuai permintaan yang ada.
Kebijakan pengembangan kepariwisataan dengan karakteristik yang unik dan
khas tidak akan banyak berarti tanpa dukungan strategi promosi yang luas untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke Sulawesi Selatan. Keberhasilan strategi promosi yang terpilih tidak dapat dipisahkan dari jaminan stabilitas keamanan terkait dengan menurunnya citra kepariwisataan Indonesia di dunia international (Poor Country Image), tersedianya infrastruktur, transportasi dan akomodasi yang memadai, daya tarik/ODTW, keunggulan Sumberdaya Manusia (The Quality of Human Resources) serta akurasi informasi dan efektifitas pengembangan pemasaran/promosi yang bertanggung jawab (Responsible Marketing and Promotion).