4. Diskusi:
a. Apa fungsi bahan –bahan kimia pada proses diatas
Jawaban :
Surfaktan : digunakan untuk mengembalikan kebasahan kulit
Na2S : membantu pengapuran bulu pada proses unhairing-liming
Asam formiat : mengurangi resiko pembekakan asam
Agen degreasing ( husapol NID) : membantu menghilangkan lemak pada proses
degreasing
b. Pengawetan pikel merupakan awal dari proses tanning, apa yang membedakan
proses pikel dengan proses BHO
Jawaban :
Proses BHO merupakan suatu proses terhadap kulit yang dimulai dari
perendaman sampai dengan proses pengasaman yang bertujuan untuk
mempersiapkan disain ruang dalam kulit/serabut kulit dan rantai sampingnya
agar seuai dengan artikel kulit jadinya. Sedangkan proses pikel adalah suatu
proses terhadap kulit dengan menambahkan asam dengan atau tanpa garam
yang bertujuan untuk mengawetkan kulit mentah.
c. Sebelum proses pikel dibuat larutan garam dengan kepekatan 10°Be, apakah
fungsi larutan garam disini
Jawaban :
Larutan garam dalam proses pickling berfungsi sebagai penyangga kebengkakan
kulit yang disebabkan oleh asam
d. Pada tahapan proses pikel ditambahkan anti jamur, kenapa bukan anti bakteri
Jawaban :
Karena pada proses pickling protein, lemak, dan lain lain yang menjadi sumber
makanan bakteri akan rusak sehingga organisme atau bakteri akan berkurang
bahkan mati. Sehingga tidak dibutuhkan anti bakteri. Akan tetapi pengawetan
pikel akan menyebabkan kulit dalam kondisi asam, yang mana kondisi tersebut
akan cenderung menimbulkan tumbuhnya jamu. Sehingga diperlukan anti jamur.
e. Apa kelebihan pengawetan kulit pikel
Jawaban :
Kulit yang diawetkan menggunakan pengasaman atau pikel akan lebih tahan
terhadapa serangan bakteri daripada kulit yang diawetkan dengan menggunakan
pengawetan garaman.
5. Daftar Pustaka
Nur, dkk. (2017). PENYAMAKAN KULIT IKAN PARI (DASYATIS SP.) DALAM. Jurnal Perbal Fakultas
Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo Volume 5 No. 3 , 10-20.
NB :