Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

TEKNIK PENGULITAN DAN PENGAWETAN KULIT

Nama : Sufaida Regina Nawang Wulan


Program studi/Kelas : TPK/D
NIM : 2001097
PENGAWETAN KULIT DENGAN PENGASAMAN (PIKEL)

1. Cermatilah video tutorial yang telah dishare!


2. Identifikasi tujuan, bahan dan alat yang digunakan, serta kontrol proses yang dilakukan
dalam setiap tahapan proses, kemudian isikan pada Tabel 1.!

Tabel 1. Tahapan proses pengawetan kulit dengan pengasaman


Tahapan Tujuan Bahan Alat Kontrol Keterangan
proses Proses
1.Desalting Menghilangkan Kulit kelinci yang Sikat Sampai Desalting
garam telah diawet tidak ada dilakukan
garaman garam yang dengan hati-
melekat hati agar tidak
pada kulit merusak kulit
2.Penimbanga Untuk Kulit kelinci yang Timbanga Dilakukan Menggunakan
n menentukan telah diawet n sampai timbangan
perhitungan garaman jarum yang valid
bahan kimia timbangan
yang akan berhenti
digunakan pada
proses soaking
3.Soaking Mengembalika Air, surfaktan , kulit Bak Dilakukan - perhitungan
n kebasahan kelinci sampai kulit bahan kimia
kulit seperti bersih yang
kulit segar. digunakan
berdasarkan
berat mentah
-lama proses
soaking
tergantung
tebal kulit,
cara
pengawetan,
dan bahan
pembantu
yang
digunakan
-cek kebasahan
dan kondisi
kulit
4.Unhairing- - - 1,5% Na2S Gayung Sampai Setelah kulit
Liming Menghilangkan - Air panas Sendok bulu yang diolesi pasta
bulu - 6% kapur hidrat Papan ada dikulit ( bahan kimia)
- -kulit kayu lepas kulit didiamkan
menghilangkan selama 1 jam
kelenjar minyak
dan lemak.
-
mempermudah
lepasnya
subcutis.
-
menghilangkan
zat bukan
kolagen.
-
membengkakka
n kulit
5.reliming -Mendapatkan Kulit Bak Sampai sisa -kulit direndam
tingkat Air bulu saat selama 1-2 jam
kebengkakan proses atau
kulit tertentu unhairing- semalaman
-melepas bulu liming lepas tergantung
yang belum dari kulit kondisi kulit
lepas
6.fleshing Menghilangkan Kulit Mesin Dilakukan Fleshing
sisa daging fleshing sampai sub dilakukan
yang masih cutis bersih dengan hati
melekat pada dan serat hati agar tidak
kulit kulit menimbulkan
terbuka defek
7.penimbanga Untuk Kulit Timbanga Dilakukan Menggunakan
n ( berat menentukan n sampai timbangan
bloten ) perhitungan jarum yang valid
bahan kimia timbangan
yang akan berhenti
digunakan pada
proses deliming
8.Deliming Untuk Kulit Drum - -perhitungan
menghilangka Air penampan bahan kimia
n kapur pada 0,5% asam formiat g bewarna yang
kulit putih digunakan
- pH berdasarkan
larutan 7-8 berat bloten
-bila pH >8,
maka
ditambahkan
0,5% asam
formiat
dengan
pengenceran
1:10. Dan
dimasukkan
dari samping
setiap 10
menit
sebanyak 3x

9. Degreasing Untuk Cairan deliming, Drum Serat kulit -deliming


menghilangka air 50%, 1% agen terbuka dilakukan
n lemak yang degreasing(hustap dengan cara
masih ol NID) menambahka
menempel n 50% air dan
pada kulit 1% agen
degreasing ke
dalam cairan
deliming. Dan
diputar selam
60 menit
-setelah
selesai, cairan
dibuang dan
kulit dibilas
menggunaka
n air bersih
10. Untuk Kulit Bak Larutan Sampai air
pembuatan digunakan Air mencapai dan garam
larutan sebagai Garam kepekatan larut
garam larutan saat 9°Be
proses pickling
11. Pickling Untuk Kulit Drum -pH -kulit
mengasamkan Larutan garam larutan 1-2 direndam
/ Larutan asam - tes BCG dalam larutan
mengawetkan bewarna garam 6-
kulit kuning 10°Be
-cek
kepekatan
larutan garam
(minimal
6°Be)

4. Diskusi:
a. Apa fungsi bahan –bahan kimia pada proses diatas
Jawaban :
Surfaktan : digunakan untuk mengembalikan kebasahan kulit
Na2S : membantu pengapuran bulu pada proses unhairing-liming
Asam formiat : mengurangi resiko pembekakan asam
Agen degreasing ( husapol NID) : membantu menghilangkan lemak pada proses
degreasing
b. Pengawetan pikel merupakan awal dari proses tanning, apa yang membedakan
proses pikel dengan proses BHO
Jawaban :
Proses BHO merupakan suatu proses terhadap kulit yang dimulai dari
perendaman sampai dengan proses pengasaman yang bertujuan untuk
mempersiapkan disain ruang dalam kulit/serabut kulit dan rantai sampingnya
agar seuai dengan artikel kulit jadinya. Sedangkan proses pikel adalah suatu
proses terhadap kulit dengan menambahkan asam dengan atau tanpa garam
yang bertujuan untuk mengawetkan kulit mentah.
c. Sebelum proses pikel dibuat larutan garam dengan kepekatan 10°Be, apakah
fungsi larutan garam disini
Jawaban :
Larutan garam dalam proses pickling berfungsi sebagai penyangga kebengkakan
kulit yang disebabkan oleh asam
d. Pada tahapan proses pikel ditambahkan anti jamur, kenapa bukan anti bakteri
Jawaban :
Karena pada proses pickling protein, lemak, dan lain lain yang menjadi sumber
makanan bakteri akan rusak sehingga organisme atau bakteri akan berkurang
bahkan mati. Sehingga tidak dibutuhkan anti bakteri. Akan tetapi pengawetan
pikel akan menyebabkan kulit dalam kondisi asam, yang mana kondisi tersebut
akan cenderung menimbulkan tumbuhnya jamu. Sehingga diperlukan anti jamur.
e. Apa kelebihan pengawetan kulit pikel
Jawaban :
Kulit yang diawetkan menggunakan pengasaman atau pikel akan lebih tahan
terhadapa serangan bakteri daripada kulit yang diawetkan dengan menggunakan
pengawetan garaman.
5. Daftar Pustaka

Nur, dkk. (2017). PENYAMAKAN KULIT IKAN PARI (DASYATIS SP.) DALAM. Jurnal Perbal Fakultas
Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo Volume 5 No. 3 , 10-20.

NB :

1. Dikumpulkan paling lambat 1 hari setelah kuliah


2. Dikirim email Ke :
- Kelas A dan B ke : Rickyjadi907@gmail.com
- Kelas C dan D ke : hydro.group_ok@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai