Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI

PEMANFAATAN SISA PROSES PENGOLAHAN KULIT

Daur Ulang Limbah Shaving Industri Penyamakan Kulit untuk Serat Semen

Disusun Oleh

Nama : Nabilla Indrakusuma

NIM : 2001015

Kelas/Kelompok : TPK A/5

Tanggal Praktikum : 22 Juni 2022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KULIT


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum
Pada praktikum ini mahasiswa mampu melakukan salah satu jenis
pemanfaatan limbah shaving untuk pembuatan serat semen, uji organolpetis dan uji
fisisnya.

B. Dasar Teori
Penyamkan kulit bertujuan untuk mengubah kulit mentah yang mudah rusak
oleh aktivitas organisme menggunakan bahan kimia atau karena keadaan fisik
menjadi kulit samak yang lebih tahan terhadap pengaruh organism. Pada proses
penyamakan kulit penggunaan bahan kimia krom sangat dominan, karena hasil kulit
samak lebih bagus dan mudah diperoleh dipasaran bahan-bahannya. Kom merupakan
logam berat yang tidak dapat didegradasi secara biologis. Logam berat krom
termasuk logam yang memiliki daya racun tinggi yang dapat mengakibatkan
keracunan akut dan keracunan kronis. Limbah industry penyamakan kulit yang
mengandung krom dapat berupa bulu,sisa trimming, sisa shaving, buffing dan
lumpur.

Limbah shaving adalah limbah padat dari industry penyamakan kulit yang berupa
serutan kulit, limbah shaving di perusahan kulit sangat besar jumlahnya. Limbah
shaving memiliki sifat ringan, tidak mudah terdegradasi, tidak mudah rusak oleh
bahan kimia, maupun mikroorganisme. Limbah shaving sebetulnya merupakan
kumpulan serat protein kolagen yang sangat halus dengan sifat yang tidak mudah
rusak oleh mikroorganisme.
Semen merupakan campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat adhesive
dan kohesif yang mempunyai kekuatan cukup. Pada pembuatan struktur beton,
terutama bila dipakai bahan semen hidroulis,diperlukan air untuk berlangsungnya
reaksi kimiawi. Bila semen bereaksi dengan air akan berbubah menjadi bahan yang
bersifat perekat, sehinga dapat meghikat bahan-bahan lain menjadi satuan massa yang
padat dan mengeras.

Penambahan serat pada adukan beton, mortar maupun pasta semen dapat
menaikkan kuat lentur. Derajat peningkatan sifat-sifat ini dipengaruhi oleh jenis,
ukuran,bentul, konsentrasi dan aspek rasio serat. Pada penelitian ini digunakan
limbah padat shaving yang berfungsi sebagai salah satu jenis serat, sehingga dapat
menaikkan nilai kuat lentur pada lembaran serat semen.
BAB II

METODE

A. Alat dan Bahan


 Alat
1. Cetakan kayu 1 buah
2. Nampan plastic 1 buah
3. Centong kayu 1 buah
4. Bekker glass 100 ml 1 buah
5. Gelas ukur 100 ml 1 buah
6. Ember plastic 1 buah
7. Gelas plastic 2 buah
8. Sendok plastic 1 buah
9. Timbangan 1 buah
10. Plastic secukupnya

 Bahan
1. Limbah shaving perlakuan 1 250 gram
2. Limbah shaving perlakuan 2 125 gram
3. Lem fox 40 gram
4. CaCO3 20 gram
5. Semen putih 1 kg
6. Air secukupnya
7. Pewarnam secukupnya
B. Cara Kerja

Alat dan bahan dipersiapkan

Semen putih, lem fox, limbah shaving, CaCO3 ditimbang


sesuai dengan formulasi

Bahan-bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam


ember plastic, ditambahkan air sedikit-demi sedikit,
kemudian (jangan sampai terlalu lembek)

Setelah adonan serat semen homongen, ditambahkan


pewarna secukupnya dan diaduk hingga warna merata

Adonan serat semen dicetak pada cetakan kayu dan


diratakan

Adonan yang telah dicetak dikeringkan dibawah sinar


matahari 2-3 hari hingga kering

Dilakukan pengujian organoleptis dam fisis


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Uji Organoleptis

PERLAKUAN 1 (limbah PERLAKUAN 2 (limbah


shaving 250 gram) shaving 125 gram)
Panjang 20 cm 20 cm
Lebar 20 cm 10 cm
Tinggi 1 cm 1 cm
Luas Permukaan 400 cm 2 200 cm 2
Volume 400 cm3 200 cm3
Tekstur keras dan kedap air keras dan kedap air
Warna abu-abu kuning

Uji Fisis

PERLAKUAN 1 (limbah PERLAKUAN 2 (limbah


shaving 250 gram) shaving 125 gram)
Uji Ketahanan ketika dibanting retak namun ketika dibanting hanya
Banting retakannya besar-besar. terbelah jadi 2 namun tidak
retak-retak.
Uji Kedap air tidak tembus air tidak tembus air

% Serapan Air 0,597% 0,576%


B. Perhitungan

% SERAPAN LIMBAH SEMEN TERHADAP AIR (PERLAKUAN 1)


- Berat serat semen ( 250 gram ) limbah shaving = 251,2 gram
- Berat serat semen setelah dites kedap air = 252,7 gram
berat akhir−berat awal
- % Serapan air = x 100 %
berat awal
252,7 gram−251,2 gram
= x 100 %
251,2 gram
= 0,597%

% SERAPAN LIMBAH SEMEN TERHADAP AIR (PERLAKUAN 2)


- Berat serat semen ( 125 gram ) limbah shaving = 347 gram
- Berat serat semen setelah dites kedap air = 349 gram
berat akhir−berat awal
- % Serapan air = x 100 %
berat awal
349 gram−347 gram
= x 100 %
347 gram
= 0,576%
DAFTAR PUSTAKA

Murdock,L.j AND Brook,K.M., 1981. Concrete Materials and Practice. Fifth Edition. Edward
Arnold. London.

Riswiyanto.2011. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sastrohamidjojo, Hardjono.2011. Kimia Organik Dasar. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada


Press.

SNI 15-0233-1989 Lembaran serat semen, Badan Standarisasi Nasional.

Tjokrodimulyo,Kardiono.1996.Teknologi Beton. hal 51-61. Penerbit Nafiri.Yogyakarta.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai