Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. W DI RSJ DENGAN PERILAKU KEKERASAN

OLEH :

NI PUTU GIRI ADI ANTARI

KP.12.19.001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IX/UDAYANA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

DENPASAR

2020/2021

1
No KP Kasus Strategi Pelaksanaan

01 Ny.W masuk RSJ diantar Satpol PP dan keluarga karena SP 1


mengamuk dan melempar-lempar batu dijalan. Sampai di
02 IGD RSJ Ny.W diobservasi selama 2jam dan masuk rawat SP 2
inap di ruang sri kresna. Saat dilakukan pengkajian Ny.W
03 SP 3
mengatakan sering marah-marah karena ingat dengan
04 suaminya, Ny.W mengatakan bila emosi muncul Ny.W SP 4
suka melempar-lempar barang, Ny.W tidak tahu cara
mengontrol emosinya. Ny.W tampak tenang, namun
pandangan masih tampak tajam dan terkadang nada
suaranya tinggi.

2
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. W
DENGAN PERILAKU KEKERASAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Mei 2021, di ruang Sri Kresna RSJ. Provinsi
Bali, dengan sumber data yaitu klien, perawat ruangan, catatan medik, pemeriksaan fisik
dan observasi
1. Identitas Klien
Ruang Rawat : Sri Kresna Tanggal Masuk : 15 Mei 2021
Initial : Ny.W No RM : 03-12-84
Umur : 36 tahun Status : Kawin
Pekerjaan : Petani Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Alasan Masuk
a. Keluhan Utama Saat MRS
Mengamuk dan melempar-lempar batu dijalan.
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Ny.W mengatakan sering marah-marah karena ingat dengan suaminya, Ny.W
mengatakan bila emosi muncul Ny.W suka melempar-lempar barang, Ny.W tidak
tahu cara mengontrol emosinya. Ny.W tampak tenang, namun pandangan masih
tampak tajam dan terkadang nada suaranya tinggi.
c. Riwayat Penyakit
Keluarga Ny. W mengatakan sebelumnya Ny. W tidak memiliki riwayat Sakit
Jiwa, anggota keluarga juga tidak ada yang sakit jiwa.
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Ya  Tidak
__________________________________________________
b. Pengobatan sebelumnya?
Berhasil  Kurang Berhasil Tidak Berhasil

c. Penolakan dari lingkungan?


Ya  Tidak
__________________________________________________
3
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Ya  Tidak
Jika Ya
Hubungan__________________________________________
Gejala_____________________________________________
Riwayat Pengobatan__________________________________
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga Ny.W mengatakan klien baru bercerai dengan suaminya 2 bulan yang
lalu.
4. Faktor Presipitasi
Ny. W baru bercerai dengan suaminya, klien masih sakit hati dan belum terima
sehingga saat mengingat suaminya klien mengatakan sangat marah dan ingin
mengamuk.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit S : 36◦c Rr : 20x/menit
b. UKuran
TB : 158 cm BB : 60 kg
c. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik
d. Keadaan Umum
Composmentis : GCS : 15 (E4V5M6)
e. Pemeriksaan Kepala-Kaki
1. Kepala
• Inspeksi : bentuk kepala simetris tidak terdapat luka
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan
2. Mata
• Inspeksi : konjungtiva merah muda, pupil isokor,sorot mata tajam
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Mulut dan gigi
• Inspeksi : warna bibir merah muda, gigi klien lengkap dan bersih
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4. Thorax
4
• Inspeksi : simetris dam tidak terdapat jejas
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• Perkusi : tidak ada nyeri tekan
• Auskultasi : suara jantung normal
5. Abdomen
• Inspeksi : simetris
• Auskultasi : bising usus 20x/mnt
• Perkusi : tidak terdapat nyeri tekan
• Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
6. Ekstremitas
• Ekstremitas atas : pergerakan bebas dan aktif
• Ekstremitas bawah : pergerakan bebas dan aktif
6. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :

= Laki – laki

= Perempuan

= Meninggal

= Pasien

= Orang yang serumah

= Bercerai
5
Penjelasan : klien anak ke 6 dari 7 bersaudara, klien tinggal bersama kakak ke 4. Yang
mengambil keputusan dalam keluarga adalah kakaknya. Komunikasi dalam
keluarga kurang harmonis karena kakaknya sibuk bekerja berangkat pagi pulang
sore sehingga klien kurang mendapatkan perhatian dari kakaknya.
Masalah Keperawatan: Koping Keluarga Inefektif.

b. Konsep Diri
(1) Citra diri
Klien menyatakan menyukai semua anggota tubuhnya
(2) Identitas diri
Klien dapat menyebutkan nama, umur, alamat dengan jelas dan klien puas
menerima kodratnya sebagia perempuan.
(3) Peran diri
Klien dirumah berperan sebagai adik dan di RS berperan sebagai pasien, dan
dirumah selalu membantu pekerjaan rumah.
(4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bias berkumpul dengan
keluarganya.
(5) Harga diri
Klien mengatakan lebih senang sendiri dan berinteraksi dengan orang lain
jika ada hal yang penting-penting saja.

c. Hubungan Sosial
(1) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti adalah kakaknya, karena klien
membicarakan sesuatu dan meminta bantuan terhadap kakaknya walaupun
kadang kakaknya jarang di rumah dan sibuk bekerja.
(2) Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok, dan
masyarakat. Klien mengatakan hanya berdiam diri dirumah dan suka
membantu kakaknya membersihkan rumah.
(3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

6
Klien mengatakan lebih senang sendiri dan berinteraksi dengan orang lain jika
ada hal yang penting-penting saja.

d. Spiritual
(1) Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama Hindu, dan klien mengakui agama yang
di anutnya
(2) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selalu bersembahyang setiap harinya. Sebelum sakit klien
kerap melakukan persembahyangan di sekeliling rumahnya. Setiap ada
upacara agama ataupun hari raya klien pun selalu melakukan
persembahyangan ke pura-pura. Akan tetapi semenjak sakit klien hanya
berdiam di dalam kamarnya saja.

7. Status Mental
a. Penampilan
 Tidak rapi Penggunaan pakian Cara berpakian
Tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Klien terlihat tidak rapi dalam berpakaian, klien mengenakan baju, celana training
dan mengenakan sandal untuk alas kaki.
b. Pembicaraan
Cepat  Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Kecil

Tidak mampu memulai pembicaraan


Jelaskan :
Ny.W tampak tenang, namun pandangan masih tampak tajam dan terkadang nada
suaranya keras dan tinggi.

7
c. Aktifitas Motorik
Penurunan
Hipokinesia Katalepsia

Sub stupor katatonik Fleksibilitas serea


Peningkatan
Hiperkinesia Tremor Kompulsif TIK
 Grimase  Gaduh gelisah katatonik
Jelaskan :
Klien sering berhenti ditengah-tengah pembicaraan, dan tidak focus, namun bila
klien diberikan pertanyaan klien mampu menjawab pertanyaan perawat. aktivitas
motorik yang kelihatannya tidak bertujuan, yang berkali-kali dan seakan-akan
tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Dan juga mimik yang aneh dan
berulang-ulang.

d. Alam Perasaan
 Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Pasien mengatakan sedih, karena jauh dari keluarga dan ingin bertemu dengan
kakaknya karena pasien berada di RSJ.
e. Afek dan Emosi
Adequat Inadequat Datar/dangkal Tumpul
Labil Anhedonia Kesepian Eforia
Ambivalensi Apatis  Marah Cemas
Jelaskan :
Pasien mengatakan sering marah-marah karena ingat dengan suaminya, Ny.W
mengatakan bila emosi muncul Ny.W suka melempar-lempar barang, Ny.W tidak
tahu cara mengontrol emosinya
f. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Gagap
 Kontak mata kurang Defensif Membisu
Jelaskan :
8
Interaksi klien saat berwawancara bagus, namun kontak mata klien sedikit buruk
g. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Isi________________________________________________
Frekuensi__________________________________________
Waktu_____________________________________________
Situasi Pencetus____________________________________
Respon____________________________________________
h. Arus Pikir
 Koheren Inkoheren Sirkumstansial
Tangensial Asosiasi longgar Flight of ideas
Bloking Perseverasi Logorea
Jelaskan :
Klien mampu menjawab pertanyaan perawat, bebicara cepat dan agak meninggi,
pasien mau diajak mengobrol.
i. Isi Pikir
 Obsesi Fobia Hipokondria
Personalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Jelaskan :
Yaitu pikiran yang selalu muncul walaupun klien selalu berusaha
menghilangkannya, yakni pikiran akan klien yang marah saat mengingat mantan
suaminya.
j. Bentuk Pikir
 Realistik Non Realistik
Jelaskan :
Walaupun klien bicara dengan nada keras akan tetapi saat di lakukan pengkajian
klien mampu menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan yang diberikan.
k. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
9
Jelaskan :
Klien memiliki tingkat kesadaran yang baik yakni composmentis. Selain itu
orientasi waktu, tempat dan orang pada klien pun baik.
l. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi


Jelaskan :
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, klien masih mampu menceritakan
masa lalunya dan kejadian yang baru saja terjadi.
m. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan :
Tingkat konsentrasi dan berhitung klien tidak terganggu, semua pertanyaan yang
diberikan tidak harus mengulang dua kali dan klien mampu menjelaskan semua
pertanyaan yang diutarakan.
n. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Klien mampu memutuskan sesuatu yang sederhana. Contohnya adalah klien
mampu menentukan kapan dirinya harus makan, minum dan beristirahat.
o. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit  Menyalahkan hal-hal diluar
yang diderita dirinya

Jelaskan :
Pasien mengatakan dirinya seperti sekarang karena mantan suaminya.

8. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan dan Minum
Bantuan minimal Bantuan Total  Mandiri
10
Jelaskan :
Klien mampu makan dan minum sendiri, klien makan 3x dalam sehari dan selalu
meminum air setelah makan dan saat ia merasa haus.
b. BAB dan BAK
Bantuan minimal Bantuan Total  Mandiri
Jelaskan :
Klien mampu melakukan toileting secara mandiri. Yakni klien mampu melakukan
BAB dan BAK secara mandiri, klien mengatakan BAB 1x sehari dan BAK 4-5x
sehari
c. Mandi
Bantuan minimal Bantuan Total  Mandiri
Jelaskan :
Klien mampu melakukan toileting yakni mandi, keramas, memotong kuku atau
membersihkan diri secara mandiri
d. Istirahat tidur
Klien mengatakan selama dirumah susah tidur, selama dirawat klien
mengaku tidur cukup dan teratur. Klien mengatakan sebelum tidur berdoa, klien
tidur siang dari pukul 13.00-14.30, tidur malam pukul 20.00-04.00 WIB. Setelah
bangun klien merapikan tempat tidur
e. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan Total  Mandiri
Jelaskan :
Klien mengatakan minum obat secara teratur sesudah makan dengan bimbingan
perawat sesuai jadwal terapi (pagi, siang dan sore).
f. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan merawat dirinya sendiri, Klien mengatakan jika sudah
pulang nanti klien akan melanjutkan obat secara teratur dan jika habis
akan melanjutkannya.
g. Aktifitas di rumah
Klien mampu merencanakan, mengelola dan menyajikan makanan,
merapikan tempat tidur, mencuci pakaian sendiri dan mengatur biaya
sehari-hari sendiri.
h. Aktifitas diluar rumah
11
Klien mengatakan dapat melakukan kegiatan diluar rumah seperti belanja ke pasar
atau ke warung.
9. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya______________  Lainnya :
Jelaskan :
a. Koping adaptif
Klien mampu berbicara dengan orang lain didalam ruangan, dapat melakukan teknik
relaksasi jika kemarahan timbul dan aktivitas yang dilakukan baik.
b. Maladaptif
Pasien mengatakan kalau ada marah pasien mengamuk dan melempar batu di jalanan.
10. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok :
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok
Masalah berhubungan dengan lingkungan :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan
Masalah dengan pendidikan :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan dengan pendidikannya
Masalah dengan perumahan :
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan orang-orang dirumah
Masalah dengan ekonomi :
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan ekonominya
Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Klien tidak memiliki masalah saat hendak berobat kepelayanan kesehatan
Masalah lainnya :
_________________________________________________

12
11. Pengetahuan
 Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya___________________________________________
Jelaskan :
Klien menyadari akan penyakit yang dideritanya klien tidak mengetahui
kegunaan obat yang didapatkannya dan tidak mengetahui nama obat yang
dikonsumsinya. Klien hanya berharap proses penyembuhan pada dirinya.

12. Aspek Medis


Diagnosa Medis : Skizofrenia Ytt.
Terapi Medis :
Ladomer 5 mg (IM)
Risperidon 2x1 mg
Merlopam 1x1 mg.

13. Analisa Data


No Data Subjektif Data Objektf Kesimpulan
- Klien mengatakan - Ny.W tampak Gangguan Sensori
sering marah-marah tenang, namun Persepsi: Resiko
karena ingat dengan pandangan Perilaku Kekerasan
suaminya. masih tampak
- Klien mengatakan tajam dan
bila emosi muncul. terkadang nada
- Klien mengatakan suaranya tinggi.
suka melempar-
lempar barang.
- Klien mengatakan
tidak tahu cara
mengontrol emosinya

13
14. Rumusan Masalah
Gangguan Sensori Persepsi: Resiko Perilaku Kekerasan
15. Pohon Masalah
Resiko m
Risiko Perilaku Kekerasan (pada diri sendiri, Akibat
orang lain, lingkungan, dan verbal)

Perilaku Kekerasan Masalah


Utama

Koping tidak efektif


Penyebab

14
B. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan

15
PERENCANAAN TINDAKAN

Perencanaan
Tgl. Dx.Kep Intervensi Rasional
Tujuan Kriteria Hasil
15 Perilaku TUM: 1. Klien mau 1. Beri salam/panggil nama 1.Untuk membina hubungan
Mei kekerasan Klien tidak membalas salam a. Sebutkan nama perawat saling percaya.
2021 mencederai diri 2. Klien mau menjabat b. Jelaskan maksud hubungan interaksi 2.Agar lebih dekat dengan
TUK: tangan c. Jelaskan akan kontrak yang akan klien.
1. Klien dapat 3. Klien mau dibuat 3.Agar klien mengetahui
membina hubungan menyebutkan nama d. Beri rasa aman dan empati tujuan dari interaksi yang
saling percaya 4. Klien mau kontak e. Lakukan kontak sering dilakukan
mata 4.agar klien mau menerima
5. Klien mau dan percaya dengan perawat
mengetahui nama 5.Agar klien mau
perawat menerimabantuan perawat
Pasien mampu : Setelah dilakukan SP Pasien SP 1 :
Mengontrol pertemuan 2 - 4 x SP 1 Pasien : Mengidentifikasi 1. Agar pasien percaya
perilaku klien mampu Perilaku Kekerasan dan Latihan kepada perawat
mengontrol perilaku Fisik 1 dan 2 2. Agar pasien mampu
16
kekerasan sesuai kekerasan dengan cara 1. Membina hubungan saling percaya mengontrol perilaku
dengan strategi : 2. Menjelaskan dan melatih cara kekerasan secara fisik
pelaksanaan 1. Mengontrol dengan mengontrol perilaku kekerasan dengan 3. Supaya pasien mampu
tindakan cara latihan fisik 1 dan cara fisik 1 &2. menjelaskan perasaannya
keperawatan 2. 3. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan kegiatan
2. Minum obat dengan setelah melakukan kegiatan. 4. Agar klien dapat
prinsip 6 benar minum 4. Masukkan pada jadwal kegiatan melakukan kegiatan dengan
obat. untuk latihan fisik 1 & 2. teratur dan melakukan
3. Mengontrol dengan evaluasi
cara verbal
4. Mengontrol dengan
cara spiritual SP 2 Pasien : Melatih cara SP 2 :
mengontrol Perilaku Kekerasan 1. agar pasien tidak melukai
dengan cara 6 benar minum obat diri maupun orang di
1. Evaluasi cara mengontrol perilaku sekitrnya.
kekerasan dengan cara latihan fisik 1
& 2. 2. agar pasien mau minum
2. Menjelaskan cara mengontrol obat supaya cepat pulih
perilaku kekerasan dengan cara
minum obat (6 benar)
3. Tanyakan bagaimana perasaan klien 3. .Untuk mengetahui
17
setelah melakukan kegiatan. keberhasilan dari kegiatan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan sebelumnya
harian minum obat (6 benar) 4. untuk membantu
mempercepat pemulihan

SP 3 Pasien : Mengontrol Perilaku SP 3:


Kekerasan dengan Cara Verbal 1. .Untuk mengetahui
1. Evaluasi cara mengontrol perilaku keberhasilan dari kegiatan
kekerasan dengan cara latihan fisik 1 sebelumnya
& 2 dan minum obat (6 benar) 2. Agar pasien mampu
2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol, mengungkapkan,
mengontrol perilaku kekerasan dengan meminta, dan menolak
cara verbal: dengan benar
mengungkapkan, meminta, dan 3. Agar pasien
menolak dengan benar mengungkapkan apa yang di
3. Tanyakan bagaiaman perasaan klien rasakan
setelah melakukan kegiatan. 4. Untuk mempercepat
4. Masukkan pada jadwal kegiatan prooses pemulihan pasien.
harian mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara verbal
18
SP 4 Pasien : Mengontrol SP 4 :
PerilakuKekerasan dengan cara 1. Untuk mengetahui
Spiritual keberhasilan dari kegiatan
1. Evaluasi cara mengontrol perilaku sebelumnya
kekerasan dengan cara latihan fisik 1 2. Agar pasien dapat
& 2, minum obat 6 benar, dan cara mengontrol emosi secara
verbal spiritual
2. Menjelaskan cara mengontrol 3. Agar pasien
perilaku kekerasan cara spiritual (latih mengungkapkan perasaannya
2 kegiatan) selama melakukan kegian
3. Tanya perasaan klien setelah 4. Agar mempercepat proes
melakukan kegiatan pemulihan pasien
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan
harian untuk latihan mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara
spiritual

19
TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Jam Dx.Kep Rencana Kep Tindakan Kep Evaluasi Paraf


Minggu, 16 Perilaku Kekerasan Bina hubungan saling percaya 1.Memberi salam dan sapa klien S: Giri
Mei 2021 dengan klien : dengan ramah sambil berjabat -Klien mengatakan “Selamat
1.Beri salam dan sapa klien tangan (Mengawali pendekatan pagi” (menjawab
dengan ramah sambil berjabat dengan memberikan salam) pertanyaan)
tangan 2.memperkenal diri, tanyakan -Klien mengatakan
2.Perkenal diri, tanyakan nama lengkap serta nama Namanya Ny. Megawati dan
nama lengkap serta nama panggilan yang disukai senang dipanggil Ny. Wati
panggilan yang disukai 3.Menjelaskan tujuan interaksi -Klien mengatakan mau
3.Jelaskan tujuan interaksi (untuk menjalin hubngan baik berinteraksi dengan perawat
4.Tunjukan sikap terbuka dan antara klien dengan perawat) -Klien mengatakan mau
jujur 4.Menunjukan sikap terbuka dan terbuka denga perawat
5.Perhatikan kebutuhan dasar jujur (agar klien mau menerima -Klien mengatakan nyaman
dan beri bantuan dan percaya dengan perawat) O:
5.memperhatikan kebutuhan -klien tampak menjawab
dasar dan beri bantuan salam
-Klien tampak mau
20
menyebutkan nama
-Klien tampak koperatif
-Klien tampak tenang
-Klien tampak mau
menerima bantuan perawat
A:
Tujuan tercapai

P:
Lanjutkan SP1
Senin, 17 Perilaku Kekerasan SP 1 Pasien : Strategi Pelaksanaan 1 S : Klien mengatakan hanya Giri
Mei 2021 Mengidentifikasi Perilaku (Latihan fisik 1 dan 2) marah apabila ingat dengan
Kekerasan dan Latihan a) Membina hubungan saling suaminya.
Fisik 1 dan 2 percaya
1. Membina hubungan saling b) Mengidentifikasi penyebab O : Klien tampak tenang
percaya terjadinya perilaku kekerasan dan mampu melakukan
2. Menjelaskan dan melatih pada pasien latihan fisik (memukul
cara mengontrol perilaku c) Menjelaskan dan melatih cara bantal) seperti yang sudah
kekerasan dengan cara fisik 1 mengontrol perilaku kekerasan dijelaskan.
&2. dengan cara latihan fisik
3. Tanyakan bagaimana (memukul bantal) A : Perilaku kekerasan tidak
21
perasaan klien tampak.
setelah melakukan kegiatan. SP 1 Pasien tercapai, pasien
4. Masukkan pada jadwal mampu mengontrol perilaku
kegiatan untuk latihan fisik 1 kekerasan dengan cara
& 2. latihan fisik

P : Lanjutkan SP 2 Perilaku
kekerasan dan Evaluasi SP 1
Selasa, 18 Perilaku Kekerasan SP 2 Pasien : Strategi Pelaksanaan 2 S : Klien mengatakan Giri
Mei 2021 Melatih cara mengontrol (mengontrol perilaku merasa tenang dan nyaman
Perilaku Kekerasan dengan kekerasan dengan 6 benar setelah meminum obatnya.
cara 6 benar minum obat minum obat) Klien merasa lebih
1. Evaluasi cara mengontrol 1. Evaluasi pertemuan mengantuk setelah minum
perilakukekerasan dengan sebelumnya dengan pasien SP1 obat.
cara latihan fisik 1 & 2. mengontrol perilaku kekerasan
2. Menjelaskan cara dengan latihan fisik O : Klien tampak tenang
mengontrol perilaku 2. Latih cara mengontrol setelah minum obat dan
kekerasan dengan cara halusinasi dengan patuh minum tidak ada perilaku gelisah
minum obat (6 benar) obat. (Jelaskan pentingnya dan bingung tampak pada
3. Tanyakan bagaimana penggunan obat, akibat bila obat pasien. Klien tampak tidur
perasaan klien setelah tidak digunakan sesuai program, 15 menit setelah minum
22
melakukan kegiatan. akibat bila putus obat, cara obat.
4. Masukkan pada jadwal mendapatkan obat/berobat.
kegiatan harian minum obat Jelaskan prinsip 6 benar minum A : Klien tidak bisa minum
(6 benar) obat: jenis, waktu, dosis, obat sendiri dan selalu
frekuensi, cara dan kontinuitas diawasi perawat.
minum obat. SP 2 belum optimal
3. Menanyakan perasaan dan
pendapat klien setelah minum P : Lanjutkan SP 3 Perilaku
obat. kekerasan dan evaluasi
kegiatan 1 dan 2.
Rabu, 19 Perilaku Kekerasan SP 3 Pasien : Mengontrol Strategi Pelaksanaan 3 S : Klien mengatakan Giri
Mei 2021 Perilaku Kekerasan dengan (mengontrol perilaku kurang pandai dalam
Cara Verbal kekerasan dengan cara verbal) mengungkapkan apa yang
1. Evaluasi cara mengontrol 1. Evaluasi cara mengontrol dirasakan nya. Klien lebih
perilaku kekerasan dengan perilaku kekerasan dengan cara memilih diam dan tidak
cara latihan fisik 1 & 2 dan latihan fisik dan 6 benar minum mengungkapkan apa
minum obat (6 benar) obat. yang ada dalam fikiran nya.
2. Menjelaskan dan melatih 2. Menjelaskan dan melatih cara Oleh sebab itu klien sering
cara mengontrol perilaku mengontrol perilaku kekerasan mengamuk jika masalah nya
kekerasan dengan cara verbal: dengan cara verbal yaitu menumpuk.
mengungkapkan, meminta, meminta, mengungkapkan, dan O : Klien mampu menolak
23
dan menolak dengan benar 3. menolak dengan benar. dan meminta dengan benar.
Tanyakan bagaiaman 3. Berikan pujian dan tanya Klien kurang bisa dalam
perasaan klien setelah bagaimana perasaan pasien mengungkapkan apa yang
melakukan kegiatan. 4. setelah melakukan latihan. dirasakan nya.
Masukkan pada jadwal
kegiatan harian mengontrol A : Latihan SP 3 belum
perilaku kekerasan dengan optimal
cara verbal
P : Lanjutkan SP 4 dan
evaluasi kegiatan 1, 2 dan 3.
Kamis, 20 Perilaku Kekerasan SP 4 Pasien : Mengontrol Strategi Pelaksanaan 4 S : Klien mengatakan rajin Giri
Mei 2021 PerilakuKekerasan dengan (mengontrol perilaku sembahyang selama
cara Spiritual kekerasan dengan cara dirumah. Saat di rawat klien
1. Evaluasi cara mengontrol spiritual) malas sembahyang, namun
perilaku 1. Evaluasi cara mengontrol klien sudah mulai beribadah
kekerasan dengan cara latihan perilaku kekerasan dengan cara selama dirawat tetapi tidak
fisik 1 & 2, minum obat 6 latihan fisik, 6 benar minum dilakukan penuh.
benar, dan cara verbal obat, dan cara verbal.
2. Menjelaskan cara 2. Menjelaskan cara mengontrol O : Klien tampak melakukan
mengontrol perilaku perilaku kekerasan dengan persembahyangan
kekerasan cara spiritual (latih spiritual (beribadah, diruangan.
24
2 kegiatan) sembahyang, berdoa, membaca
3. Tanya perasaan klien kitab suci) A : Latihan SP 3 belum
setelah melakukan kegiatan optimal
4. Memasukkan pada jadwal
kegiatan harian untuk latihan P : Pertahankan Intervensi
mengontrol perilaku Lakukan Evaluasi SP 1,2,3
kekerasan dengan cara dan 4.
spiritual

EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf

Kamis, 20 Mei 2021 Perilaku Kekerasan S: Giri


14.00 WITA -Klien mengatakan “Selamat pagi” (menjawab pertanyaan)
- Klien mengatakan hanya marah apabila ingat dengan suaminya.
- Klien mengatakan merasa tenang dan nyaman setelah meminum
obatnya. Klien merasa lebih mengantuk setelah minum obat.
- Klien mengatakan kurang pandai dalam mengungkapkan apa
yang dirasakan nya. Klien lebih memilih diam dan tidak
mengungkapkan apa yang ada dalam fikiran nya. Oleh sebab itu
25
klien sering mengamuk jika masalah nya menumpuk.

- Klien mengatakan rajin sembahyang selama dirumah. Saat di


rawat klien malas sembahyang, namun klien sudah mulai
beribadah selama dirawat tetapi tidak dilakukan penuh.

O:
-klien tampak menjawab salam
- Klien tampak tenang dan mampu melakukan latihan fisik
(memukul bantal) seperti yang sudah dijelaskan.
- Klien tampak tenang setelah minum obat dan tidak ada perilaku
gelisah dan bingung tampak pada pasien. Klien tampak tidur 15
menit setelah minum obat.
- : Klien mampu menolak dan meminta dengan benar.
- Klien tampak melakukan persembahyangan diruangan.
A:
Tujuan Tercapai
P:
Pertahankan Intervensi

26
STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan/Amuk/Marah


  
A. PROSES KEPERAWATAN
1)      Pengkajian :
a)      Data Subyektif :
Klien mengatakan sering marah-marah karena ingat dengan suaminya,
Klien mengatakan bila emosi muncul Ny.W suka melempar-lempar barang,
Klien mengatakan tidak tahu cara mengontrol emosinya.
b)      Data Obyektif :
Klien mengamuk dan melempar-lempar batu dijalan.
Klien tampak tenang, namun pandangan masih tampak tajam dan terkadang nada suaranya tinggi.
2)      Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan/ngamuk

B. STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Tindakan keperawatan untuk pasien
a.          Tujuan
1)      Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2)      Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3)      Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4)      Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
5)      Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
6)      Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial, dan
dengan terapi psikofarmaka.
b.      Tindakan
1)      Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka
membina hubungan saling percaya adalah:
a)      Mengucapkan salam terapeutik
b)      Berjabat tangan
c)      Menjelaskan tujuan interaksi
d)     Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2)      Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan  yang lalu
3)      Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
a)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
b)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
c)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
d)     Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
27
e)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
4)      Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat  marah   secara:
a)      verbal
b)      terhadap orang lain
c)      terhadap diri sendiri
d)     terhadap lingkungan
5)      Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
6)      Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
a)      Fisik: pukul kasur dan batal, tarik nafas dalam
b)      Obat
c)      Social/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya
d)     Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
7)      Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik:
a)      Latihan nafas dalam dan pukul kasur – bantal
b)      Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur – bantal
8)      Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal
a)      Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan dengan baik
b)      Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.
9)      Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:
a)      Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat, berdoa
b)      Buat jadwal latihan sholat, berdoa
10)  Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat:
a)      Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar nama pasien, benar
nama obat, benar cara minum obat, benar waktu minum obat, dan benar dosis obat) disertai
penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat
b)      Susun jadwal minum obat secara teratur
11)  Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok  Stimulasi Persepsi mengontrol Perilaku
Kekerasan

28
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara
mengontrol secara fisik I
ORIENTASI:
“Selamat pagi  bu, perkenalkan nama saya Giri Adi Antari, panggil saya Tari, saya perawat yang
dinas di ruangan 9 ini, Nama Ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan Ibu saat  ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah?”
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang  tentang perasaan marah Ibu”
“Berapa lama Ibu mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 10 menit?
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di ruang tamu?”
KERJA:
“Apa yang menyebabkan Ibu marah?, Apakah sebelumnya Ibu pernah marah? Terus,
penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, apakah ada penyebab lain yang
membuat Ibu  marah”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti Ibu stress karena kehilangan Suami Ibu, apa yang Ibu
rasakan?” (tunggu respons pasien)
“Apakah Ibu merasakan kesal kemudian dada Ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup
rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang Ibu lakukan? O..iya, jadi Ibu marah-marah, mengamuk dan melempar-
lempar batu dijalan, apakah dengan cara ini stress ibu hilang?
Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang Ibu lakukan? Betul, orang” jadi takut Ibu mengamuk dan
melempar” batu. Menurut Ibu adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Ibu belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”

”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bu. Salah satunya adalahlah dengan cara fisik.
Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”

”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”
”Begini Bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Ibu rasakan maka Ibu berdiri, lalu tarik napas dari
hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan
5 kali. Bagus sekali, Ibu  sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini Ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul Ibu sudah terbiasa melakukannya”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan Ibu?”


”Iya jadi penyebab Ibu marah rasa tidak terima karena kehilangan suami ibu yang telah meninggal
dan yang ibu rasakan marah dan kesal dan yang ibu lakukan mengamuk dan melempar batu di
jalanan serta akibatnya orang-orang bisa terluka dan takut kepada ibu.

29
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat  lagi penyebab marah Ibu yang lalu, apa yang Ibu
lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya Bu.
‘Sekarang kita buat jadual latihannya ya Bu, berapa kali sehari Ibu mau latihan napas dalam?, jam
berapa saja Bu?”
”Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk
mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya Bu, Selamat pagi” 

30

Anda mungkin juga menyukai