Perencanaan
Ekonomis
Constructable
Berfungsi Pelaksanaan Pemeliharaan
Mudah dipelihara
Dan lain-lain
Proyek terdahulu
2
Tubuh Jalan Timbunan
3
Tubuh Jalan Galian
Tubuh Jalan
4
Aspek Perencanaan
5
Prosedur Perencanaan
Profile
Potongan Memanjang
200
180
160
SRENGSEM
(0+000) Galian PEMANGGILAN
(31+000)
Elevation (m)
140 SUKABUMI
(15+000)
120 SUKARAME
(45+000)
100 GRADE SEPARATION SUMBEREJO
(30+350) REJOSARI (61+000)
80
60
TEGINENENG
40
20
Timbunan RENGAS
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 55000 60000 65000
Location (m)
Menentukan dimensi
Analisis stabilitas
tubuh jalan
6
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Tujuan:
Profil perlapisan tanah secara vertikal dan horizontal
Kondisi air tanah
Sifat-sifat fisik
Sifat-sifat mekanik
Hal-hal khusus seperti adanya lapisan tipis (lens), kantung-kantung
kerikil, dll.
Hal-hal khusus lain, seperti kandungan bahan kimia, pondasi bangunan
lain, dll.
7
Profil Perlapisan Tanah
Clay, white-red
10.00 10.00 10.00 10.00
Sand
20.00 20.00 20.00 20.00
8
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Prosedur:
Reconnaissance
Investigasi Pendahuluan
Investigasi Rinci
Penyelidikan selama konstruksi
9
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
10
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
11
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengambilan contoh
tanah tak terganggu
12
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengujian penetrasi
(untuk mengetahui
kekuatan tanah
langsung di lapangan)
13
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Prosedur memperoleh
N-SPT
BH-1 (KM.114+000)
EXISTING TRACK NEW TRACK
C
L C
L
2
1
Km 114+000
14
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
15
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
16
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengujian Laboratorium
Atterberg Limit
17
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengujian Laboratorium
Uji kuat tekan
bebas
(unconfined
compressive
strength)
Uji permeabilitas
18
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengujian Laboratorium
Uji Triaxial
19
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengujian Laboratorium
20
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Pengujian Laboratorium
Uji Konsolidasi
21
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Timbunan
Material timbunan
Lapisan dukung
22
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
03-1968-1990 and
Ukuran butir D 422
03-3423-1994
23
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Material timbunan
Prosedur pengujian
Jenis pengujian
ASTM SNI
Material timbunan
Kadar air tanah asli D 2216 03-1965-1990
24
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Jenis-jenis material
Persyaratan material
Uji Pemadatan & CBR CBR 6 % pada 95 % d max pemadatan
25
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Jenis-jenis material
Persyaratan material
Uji Pemadatan & CBR CBR 8 % pada 95 % d max pemadatan
26
Sinar
Matahari
Sampel
Tanah
1 2
4
(w1) (w2) (w3)
Mold 4 Mold 5
(w4) (w5)
7
Berat Jenis Kering
( d)
Zero air voids
Berat Jenis Kering (saturation = 100%)
Maksimum
Proctor
6
Modifikasi
Proctor
Standar
5 lapis
d1 d d3
2
Kedalaman Penetrasi Unit Load
CBR Disain
0.1 inci 1000 psi
d
(d) max
95% (d) max Load
56 x
25 x
Kadar Air 10 x
Optimum
W(%)
Sampel dipadatkan pada
kadar air optimum
95% (d) max Penetrasi
0.1 inci
d
56 x
25 x
10 x
CBR disain
CBR (%)
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Galian
30
Penyelidikan Tanah (Geotechnical Survey)
Galian
31
Interpretasi Hasil Penyelidikan Tanah
PENETAPAN
PARAMETER
Engineering Judgment TANAH
32
Interpretasi Hasil Penyelidikan Tanah
SPT N’70
33
Interpretasi Hasil Penyelidikan Tanah
Korelasi Nilai Very soft 0-2 Squishes between fingers when squeezed
N Young
N-SPT Soft C clay 3-5 Very easily deformed by squeezing
i
Stiff n 10-16 Hard to deform by hand squeezing
c
r
Very stiff 17-30 Very hard to deform by hand
e O Aged/
a C cement
s R ed
i
Hard n > 30 Nearly impossible to deform by hand
g
34
Interpretasi Hasil Penyelidikan Tanah
35
Interpretasi Hasil Penyelidikan Tanah
13
dengan N-SPT 4
100N
6
qc
14 5
3 9 1312
5
10 8
Ratio
4 12 2 9 15
7
12 9 5 1
3 4
12 9 5 4 6 11 13
7
2
10 8
11
1
0
0.001 0.01 0.1 1.0
Mean Grain size D50 , mm
(Robertson et al., 1983)
36
Menentukan Dimensi Timbunan
0
Berm :2.
.
~ 1
.5 3.0 m
1:1 Ketebalan balas
6.0 m
0
Berm 1:2.
~
.5 6.0 m
1:1 Single Track
.0
~ 1:2 3.0 m
.8
1:1
37
Menentukan Dimensi Timbunan
0
Berm :2.
.
~ 1
.5 3.0 m
1:1 Ketebalan balas
6.0 m
Double Track
.0
Berm ~ 1:2
.5 6.0 m
1:1
0
1:2. 3.0 m
~
.8
1:1
38
Menentukan Dimensi Galian
39
Menentukan Dimensi Galian
Single Track
40
Menentukan Dimensi Galian
Double Track
41
ANALISIS STABILITAS
Stabilitas Lereng
FS (Statik) 1.5
FS (Gempa) 1.1
Daya dukung
K30 70 MN/m3 (Lapisan dukung timbunan)
K30 110 MN/m3 (Tanah asli sebagai subgrade pada daerah galian)
42
Analisis Stabilitas Lereng
Kesalahan
43
Analisis Stabilitas Lereng
Keruntuhan Lereng
44
Analisis Stabilitas Lereng
a. Tanah dasar lunak Short term Parameter kuat geser tanah: UU, CU
45
Analisis Stabilitas Lereng
46
Metode Kesetimbangan Batas
su
req
F
untuk tegangan total
c tan
req
Fc F
untuk tegangan efektif
47
Metode Kesetimbangan Batas
48
Slice Method
Fellenius Method
Fellenius Method
Fellenius Method
Metode Elemen Hingga (FEM)
Nodes
Finite elements
53
Metode Elemen Hingga (FEM)
BREASTING DOLPHIN AND
2
PUMP HOUSE ZONE Construction Live Load = 1.0 ton/m
Elevation (m)
30 10
28
26
8
6
FS = CL
24 4 0.98 MH
22 2 CH
+0 m
20 0
18 -2
MH2
16 -4
14 -6
12 -8 ML
10 -10
8 -12
6 -14 Search Band
Shear Band: FS=0.98~0.99 MH3
4 -16 Critical Slip Surface: FS=0.98
2 -18
0 -20
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
Location of sheet A A
Critical slip
Sliding FS = 1.28
surface Sheetpile
surface
54
Daya Dukung Tanah Pondasi
55
Daya Dukung Tanah Pondasi
Persamaan daya dukung umum direkomendasikan oleh Meyerhof (1963) sebagai berikut:
qu = cNcFcsFcdFci + qNqFqsFqdFqi + 1/2BNFsFdFi
dimana:
c= kohesi
q = tegangan efektif pada level dasar pondasi
= berat unit tanah
B= lebar pondasi (= diameter pondasi pada pondasi lingkaran)
Fcs, Fqs, Fs= faktor bentuk
Fcd, Fqd, Fd= faktor kedalaman
Fci, Fqi, Fi= faktor kemiringan beban
Nq, Nq, N= faktor daya dukung
Faktor daya dukung dinyatakan sebagai berikut
πtan
N q tan 2 45 e
2
Nc = (Nq+1)cot
N = 2(Nq+1) tan
Daya Dukung Tanah Pondasi
Daya Dukung Tanah Pondasi
P = applied pressure (load divided by the area of the 762 mm (30 inch)
diameter plate)
Δ = measured deflection of the 762 mm (30 inch) diamter plate
Daya Dukung Tanah Pondasi
59
Daya Dukung Tanah Pondasi
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
CBR in laboratory
Survey data from Nippon
Hodo Co Ltd
60
Daya Dukung Tanah Pondasi
Sandy soil
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
N value
61
Penurunan (Settlement)
62
Penurunan (Settlement)
63
Penurunan (Settlement)
64
The Colours
65
Picture slide
66
Example of suggested chart formatting
30
Series 8
25
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 Series 7
Axis title here
67
Examples of suggested formatting styles
68