Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CRASH PROGRAM

TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA


MAHASISWA IAIN BATOLA DI BANJARMASIN (TAHAP I)

Kini, NPM 16640221


Program Studi (S-1) Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
Email : qinimahabbah@gmail.com

ABSTRAK

Pada proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa IAIN Batola di Banjarmasin


(Tahap I) ini terdapat keterlambatan dua bulan lebih diawal-awal pekerjannya dikarenakan
adanya pandemi (Covid-19) sehingga ada penundaan pekerjaan yang mengalami deviasi
sebesar -11,88. Skripsi ini upaya mencari solusi dari masalah percepatan penyelesaian proyek
pada pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa IAIN Batola di
Banjarmasin (Tahap I) menggunakan metode percepatan (crashing). Hasil dari Analisis yang
didapat dengan menggunakan metode crashing program pada pembangunan gedung asrama
mahasiswa IAIN Batola di Banjarmasin (tahap I) dengan penambahan jam lembur 3 jam, ini
dapat diselesaikan dalam waktu 187 hari. Dan untuk jam lembur 2 jam dapat diselesaikan
dalam waktu 192 hari, sementara untuk jam lembur 1 jam dapat diselesaikan dalam waktu
199 hari. Dengan waktu penyelesaian normal proyek yaitu 210 hari, biaya yang dibutuhkan
adalah sebesar Rp. 1,099,638,000.00,- Dengan menambah 3 jam penambahan jam kerja
lembur dengan biaya total proyek menjadi Rp. 1,175,070,408.04, Dengan menambah 2 jam
penambahan jam kerja lembur sehingga total biaya proyek menjadi Rp. 1,167,241,967.55,
sedangkan Dengan menambah 1 jam penambahan jam kerja lembur total biaya proyek
menjadi Rp. 1,159,877,197.27. Perbandingan biaya dan waktu proyek normal dan dipercepat
untuk percepatan dengan penambahan jam lembur 3 jam untuk durasi selisih 23 hari dari
durasi normal. Dan untuk biaya tambahan sebesar Rp. 75,432,408.04. dengan penambahan
jam lembur 2 jam untuk durasi selisih 18 hari dari durasi normal dengan biaya tambahan
sebesar Rp. 67,603,967.55. Untuk penambahan jam lembur 1 jam untuk durasi selisih 11 hari
dari durasi normal dengan biaya tambahan sebesar Rp. 60.239.197,27.4. Solusi untuk
percepatan pada proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa IAIN Batola di
Banjarmasin (Tahap I) adalah dengan cara menambah jam lembur 3 jam dan penambahan
tenaga kerja, karena dengan melakukan dua alternatif tersebut keterlambatan selama 63 hari
dengan deviasi -11,88% bisa diatasi dengan 70 hari percepatan dengan biaya tambahan
sebesar Rp. 130.852.408,04,- dengan cost slope Rp.4.458.818,84.-

Kata Kunci : Analisis, Waktu, Biaya, Crashing, Jam Lembur

PENDAHULUAN dari masalah percepatan penyelesaian


Latar Belakang proyek pada pelaksanaan proyek
Pada proyek Pembangunan Gedung Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa
Asrama Mahasiswa IAIN Batola di IAIN Batola di Banjarmasin (Tahap I)
Banjarmasin (Tahap I) ini terdapat menggunakan metode percepatan
keterlambatan dua bulan lebih diawal-awal (crashing) dengan penambahan jam kerja
pekerjannya dikarenakan adanya pandemi kemudian akan dapat selisih durasi
(Covid-19) sehingga ada penundaan pelaksaan proyek dan biaya proyek dari
pekerjaan yang mengalami deviasi sebesar biaya dan waktu sebelum di lakukan
-11,88. Skripsi ini upaya mencari solusi chrasing dan sesudah dilakukan crashing.
Dengan demikian penulis mengangkat Crasing adalah proses sadar, sistematis
skripsi yang berjudul “Analisis Percepatan dan analitis yang menguji semua aktivitas
Proyek Menggunakan Metode Crash dalam proyek yang berfokus pada aktivitas
Program Terhadap Waktu dan Biaya pada yang merupakan jalur kritis (Ervianto,
Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa 2005).
IAIN Batola di Banjarmasin (Tahap I)” Crash program adalah teknik yang
digunakan untuk mempercepat durasi
Rumusan Masalah proyek. Terminologi proses kegagalan
1. Bagaimana analisis waktu pada adalah mempersingkat durasi aktivitas. Hal
pelaksanaan proyek Pembangunan ini mempengaruhi waktu penyelesaian
Gedung Asrama Mahasiswa IAIN proyek, yang menitikberatkan pada
Batola di Banjarmasin (Tahap I) apabila aktivitas yang berada di jalur kritis.
di lakukan percepatan menggunakan 1. Produktivitas Harian
crash program ? Produktivitas harian =
2. Bagaimana analisis total biaya pada
2. Produktivitas Tiap Jam
pelaksanaan proyek Pembangunan
Produktivitas Tiap Jam =
Gedung Asrama Mahasiswa IAIN
Batola di Banjarmasin (Tahap I) apabila
di lakukan percepatan menggunakan 3. Produktivitas Harian Sesudah Crash
crash program ? Produktivitas Harian Sesudah Crash =
3. Bagaimana membandingkan biaya dan (jam kerja perhari x produktivitas tiap
waktu sebelum di lakukan crash dan jam) + (a x b x produktivitas tiap jam)
sesudah dilakukan crash ? Dengan :
4. Bagaimana solusi percepatan a = lama jam lembur
mengunakan metode crash program ? b = koefisien penurunan
produktivitas akibat
TINJAUAN PUSTAKA penambahan jam lembur
Karakteristik proyek konstruksi
dapat dipandang dalam tiga dimensi, yaitu Nilai koefisien penurunan produktivitas
unik, melibatkan sejumlah sumber daya, tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2.
dan membutuhkan organisasi. Kemudian,
proses penyelesaiannya harus berpegang Tabel Koefisien Penurunan Produktivitas
pada tiga kendala (triple constrain) Penurunan
Jam Prestasi
indeks
Lembur kerja
produktivitas
TEPAT MUTU 1 jam 1,1 90
TEPAT WAKTU 2 jam 1,2 80
3 jam 1,3 70
TEPAT BIAYA (Sumber : Soeharto, 1997)
PROYEK
KONSTRUKSI 4. Crash Duration
Crash duration =

Gambar Triple Constrain
Salah satu cara untuk mempersingkat
durasi proyek luar negeri adalah dengan
mengajukan pailit. Terminologi proses METODOLOGI PENELITIAN
kegagalan adalah mengurangi waktu kerja, Penelitian menggunakan dua macam
yang mempengaruhi waktu yang data, yaitu data primer dan data skunder
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. sebagai metodologi.
Data Primer : Data yang diperoleh Normal ongkos pekerja perjam =
peneliti secara langsung (dari tangan Produktivitas Perjam 2 Harga Satuan Upah
pertama), sementara data sekunder adalah Pekerja
data yang diperoleh peneliti dari sumber
yang sudah ada seperti : Survey lapangan, Menghitung Biaya Lembur
Wawancara Pekerja dan Pelaksana Penambahan Jam Lembur
Lapangan. Harga upah pekerja untuk kerja lembur
menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 pasal 11
Menetukan Critical Path (Jalur Kritis) diperhitungkan sebagai berikut:
Berdasarkan data waktu perencanaan a. 1 jam kerja lembur pertama, harus
(time schedule) dari proyek maka dapat dibayar upah lembur sebesar 1,5 (satu
dibuat logika ketergantungan dengan Ms. setengah) kali upah satu jam.
Project dan didapatkan jalus kritisnya. b. Setiap jam lembur berikutnya harus
dibayar upah lembur sebesar 2 (dua)
Menghitung Produktivitas Harian kali upah satu jam.
!"##$ Dari uraian diatas dapat dirumuskan
Produktivitas Harian =
% !#&' ( ! # sebagai berikut :
Biaya lembur per hari = (jam kerja lembur
Menghitung Produktivitas Perjam pertama x 1,5 x upah satu jam normal) +
! ) *'+'*#& !,#!'
Produktivitas Perjam = - "# !"#
(jam kerja lembur berikutnya x 2 upah satu
jam normal)
Menghitung Produktivitas Harian Dan
Durasi Percepatan Menghitung Crash Cost Penambahan
Produktivitas Harian Sesudah Crash = (8 Waktu Lembur
/01 2 3456. 384/01) +(jam lembur 2 Crash Cost pekerja perhari = (8 jam x
D58E. F456GDHIJIH0K F8L01M0h0L /01 normal cost pekerja) + (jam biaya lembur
2 F456. 384/01) pekerja)

Menghitung Percepatan Waktu Proyek Menghitung Total Crash Cost


(Crash Duration) Penambahan Waktu Lembur
Crash Cost pekerja = Crash Cost pekerja
Crash Duration = ! ) *'+'*#& ,#!'#$ & & )#, O!#&, perhari x Crash Duration
Menghitung Biaya Tambahan
Jadi total keseluruhan pekerjaan Penambahan Waktu Lembur
proyek apabila dilakukan crash Biaya tambahan pekerjaan = Crash Cost
(percepatan), akan mendapatkan hasil Perhari – Normal Cost Perhari
sebagai berikut : Durasi keseluruhan
proyek apabila di Crashing = Durasi
proyek – Total waktu Menghitung Cost Slope Penambahan
Waktu Lembur
Menghitung Biaya Normal Ongkos Cost Slope adalah pertambahan biaya
Pekerja Perhari langsung untuk
Biaya Normal Ongkos Perhari = mempersingkat/memajukan suatu
Produktivitas Harian x Harga Satuan upah aktifitas per satuan waktu.
Pekerja
Cost Slope percepatan proyek =
Menghitung Normal Ongkos Pekerja Q40Kℎ Q5KH − T5410U Q5KH
Perjam T5410U VG40HI5L − Q40Kℎ VG40HI5L
Dari hasil analisi waktu dan biaya 187 hari untuk panambahan jam lembur
didapat perhitungan percepatan didapat tiga jam selisih 23 hari dari durasi normal.
biaya tambah sebesar Rp. 75.432.408.04,- Dan 192 hari untuk penambahan jam
untuk percepatan dengan sistem lembur dua jam selisih 18 hari dari durasi
penambahan jam lembur tiga jam. Dan normal, sedangkan untuk penambahan jam
biaya tambah sebesar Rp. 67.603.967.55,- lembur satu jam adalah 199 hari dengan
untuk jam lembur dua jam, sementara selisih 11 hari dari durasi normal. Jadi
untuk biaya tambahan untuk jam lembur penulis dapat membandingkan waktu dan
satu jam adalah sebesar Rp. biaya sebelum dicrashing dan sesudah
60.239.197,27,-. dicrashing
Kemudian durasi proyek yang
didapat setelah dilakukan percepatan ialah

Waktu Jumlah Biaya


Besar Biaya Total Crash Cost Slope
No. Keterangan Penyelesaian Waktu Tambahan
Proyek (Rp) Cost (Rp) Perhari (Rp)
Proyek Percepatan Perhari (Rp)

Waktu
1 210 0 1,099,638,000.00 0 0 0
Normal
2 Penambahan
waktu
187 23 1,175,070,408.04 75,432,408.04 3,602,313.79 3,279,669.91
lembur 3
jam
3 Penambahan
waktu
192 18 1,167,241,967.55 67,603,967.55 2,292,381.50 3,755,775.97
lembur 2
jam
4 Penambahan
waktu
199 11 1,159,877,197.27 60,239,197.27 982,449.21 5,476,290.66
lembur 1
jam
Solusi Percepatan mengunakan Metode = Rp. 1.155.058.000,-
Crash Program
Produktivitas penambahan tenaga kerja d. Cost slope
dapat dihitung dengan rumus berikut : cost slope = (crash cost-normal
Produktivitas crashing = cost)/(normal duration-crash
(Prod.harian normal x Jumlah pekerja duration)
percepatan) / (Jumlah pekerja normal) WW.XYZ.ZZZ
= = Rp. 1.179.148,93,-
X[

Penambahan Tenaga Kerja


Tabel Solusi Percepatan mengunakan
Penambahan Tenaga Kerja
Metode Crash Program
Penambahan
Normal
Tenaga Kerja 25%
(orang)
(orang) Cost Slope
Jumlah
Pekerja 6 2 No Total Crash
Keterangan Waktu Perhari (Rp)
. Cost (Rp)
Tukang batu 1 0 Percepatan
Tukang kayu 2 1
Tukang besi Penambahan
2 1 3.279.669,91
1 waktu lembur 3 23 75,432,408.04
Kepala Tukang 1 0 jam
Mandor 1 0
Penambahan 1.179.148,93
Jumlah 14 4 2
Tenaga Kerja
47 55.420.000,00

a. Produktivitas Total 70 130.852.408,04 4.458.818,84


Produktivitas normal (Pn) =
volume / durasi
= 4.600,97 / 210 = 21,90 Dengan demikian solusi untuk
Produktivitas crashing = percepatan pada proyek Pembangunan
Pn x (total pekerja normal+total Gedung Asrama Mahasiswa IAIN Batola
penambahan 25%) / (total pekerja di Banjarmasin (Tahap I) adalah dengan
normal) cara menambah jam lembur 3 jam dan
= 21,90 x (14 + 4) / 14 = 28,15 penambahan tenaga kerja, karena dengan
b. Crash duration melakukan dua alternatif tersebut
crash duration (cd) = keterlambatan selama 63 hari dengan
volume/(produktivitas crashing) deviasi -11,88% bisa diatasi dengan 70
= 4.600,97 / 28,15 = 163 hari hari percepatan dengan biaya tambahan
= 210 – 163 = 47 hari sebesar Rp. 130.852.408,04,- dengan cost
c. Crash cost slope Rp.4.458.818,84.-
Total Penambahan upah :
KESIMPULAN
Pekerja/tenaga = 2 x Rp 80.000 = Berdasarkan analisis percepatan
Rp. 160.000 proyek menggunakan metode crashing
Tukang Kayu = 1 x Rp 90.000 = Rp. program terhadap biaya dan waktu pada
90.000 pembangunan gedung asrama mahasiswa
Tukang Besi = 1 x Rp IAIN Batola di Banjarmasin (tahap I),
90.000 = Rp. 90.000 + maka dapat disimpulkan :
= Rp. 340.000,- 1. Analisis waktu percepatan proyek
dengan metode crashing program pada
Crash cost = normal cost + pembangunan gedung asrama
(total penambahan upah x cd) mahasiswa IAIN Batola di
= Rp. 1.099.638.000 + (Rp 340.000 x Banjarmasin (tahap I) dengan
163) penambahan jam lembur 3 jam, ini
= Rp. 1.099.638.000 + Rp. 55.420.000 dapat diselesaikan dalam waktu 187
hari. Dan untuk jam lembur 2 jam dapat proyek (pekerjaan arsitektur dan
diselesaikan dalam waktu 192 hari, pekerjaan mekanikal elektrikal).
sementara untuk jam lembur 1 jam 2. Untuk objek penelitian tidak harus pada
dapat diselesaikan dalam waktu 199 proyek pembangunan gedung, bisa juga
hari. pada proyek pembangunan jalan,
2. Biaya normal proyek yang dibutuhkan pembangunan jembatan, pembangunan
adalah sebesar Rp. 1,099,638,000.00,- bendung, serta pembangunan yang
Dengan menambah 3 jam penambahan lainnya.
jam kerja lembur dengan biaya total 3. Metode percepatan yang digunakan
proyek menjadi Rp. 1,175,070,408.04, dalam peneltian ini hanya
Dengan menambah 2 jam penambahan menggunkaan metode crashing dengan
jam kerja lembur sehingga total biaya jam lembur. Maka akan lebih baik
proyek menjadi Rp. 1,167,241,967.55, apabila mungkin ditambahkan dengan
sedangkan Dengan menambah 1 jam metode-metode crashing yang lainnya
penambahan jam kerja lembur total seperti metode crashing dengan
biaya proyek menjadi penambahan tenaga kerja atau yang
Rp.1.159.877.197,27. lainnya, agar dapat lebih banyak
3. Perbandingan waktu dan biaya proyek pembanding dan dapat mengetahui
normal dan dipercepat untuk percepatan metode crashing mana yang lebih
dengan penambahan jam lembur 3 jam efektif dari segi waktu dan efisien dari
untuk durasi selisih 23 hari dari durasi segi biaya.
normal. Dan untuk biaya tambahan
sebesar Rp.75,432,408.04. Dengan DAFTAR PUSTAKA
penambahan jam lembur 2 jam untuk Anggraeni, 2016. Analisis Percepatan
durasi selisih 18 hari dari durasi normal Proyek Menggunakan Metode
dengan biaya tambahan sebesar Crashing dengan Penambahan
Rp.67,603,967.55. Untuk penambahan Tenaga Kerja dan Shift Kerja.
jam lembur 1 jam untuk durasi selisih Tugas Akhir. (Tidak diterbitkan),
11 hari dari durasi normal dengan biaya Universitas Sebelas Maret.
tambahan sebesar Rp.60.239.197,27. Azzam, 2016. Analisis Percepatan
4. Solusi untuk percepatan pada proyek Pembangunan Java Village Resort
Pembangunan Gedung Asrama Dengan Penambahan Tenaga
Mahasiswa IAIN Batola di Kerja dan Jam Kerja. Tugas
Banjarmasin (Tahap I) adalah dengan Akhir. (Tidak dipublikasikan),
cara menambah jam lembur 3 jam dan Universitas Islam Indonesia.
penambahan tenaga kerja, karena Dea Rachmalia Reynelda Hidayat, 2019.
dengan melakukan dua alternatif Analisis Biaya Dan Percepatan
tersebut keterlambatan selama 63 hari Durasi Proyek Menggunakan
dengan deviasi -11,88% bisa diatasi Sistem Shift Dan Penambahan
dengan 70 hari percepatan dengan biaya Jumlah Tenaga Kerja (Studi
tambahan sebesar Rp. 130.852.408,04,- Kasus: Pembangunan Asrama
dengan cost slope Rp.4.458.818,84.- Sabhara, Paingan, Yogyakarta)
Skripsi. Universitas Islam
SARAN Indonesia Yogyakarta
1. Penelitian ini hanya menganalisis waktu https://dspace.uii.ac.id/handle/123
serta biaya pada pekerjaan struktur, 456789/16013 diakses pada 12
maka penelitian ini akan lebih baik Juli 2020.
apabila dilakukan analisis waktu serta Ervianto, 2002. Manajemen Proyek
biaya pada seluruh item pekerjaan Konstruksi, Edisi I. Yogyakarta :
Salemba Empat.
Ervianto, 2003. Manajemen Proyek Schedulling and Controlling.
Konstruksi, Edisi Revisi. Singapore.
Yogyakarta : Andi. Ningrum, 2016. Penerapan Metode
Ervianto, 2004. Aplikasi dan Teori Crashing dalam Percepatan
Manajemen Proyek Konstruksi. Waktu Proyek Dengan Alternatif
Yogyakarta : Salemba Empat. Jam Lembur Dan Shift Kerja.
Ervianto, 2005. Manajemen Proyek Tugas Akhir. Universitas Sebelas
Konstruksi, Edisi Revisi. Maret.
Yogyakarta : Andi. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
Fika Giri Aspia Ningrum, Widi Hartono, Tentang Pengadaan Barang dan
Sugiyarto, 2017. Penerapan Jasa (online). (Tidak diterbitkan).
Metode Crashing Dalam Restu Bayu Rama Adi, Devinta Elga
Percepatan Proyek Dengan Traulia, M. Wibowo Agung,
Penambahan Jam Lembur Dan Frida Kistiani, 2016. Analisa
Shift Kerja (Studi Kasus: Proyek Percepatan Proyek Metode Crash
Pembangunan Hotel Grand Program Studi Kasus: Proyek
Keisha, Yogyakarta) Jurnal, Pembangunan Gedung Mixed Use
Pengajar Program Studi Teknik Sentraland. Jurnal Jurusan Teknik
Sipil Universitas Sebelas Maret. Sipil, Fakultas Teknik,
Hayya, Afifa Fadia Aqiella. 2019. Analisis Universitas Diponegoro.
Crashing dengan Critical Path Soeharto, 1997. Manajemen Proyek Dari
Method Pada Proyek Konseptual Sampai Operasional.
Pembangunan Asrama Jakarta : Erlangga.
Universitas Negeri Malang. Soeharto, 1999. Manajemen Proyek Dari
Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Konseptual Sampai Operasional
Fakultas Teknik, Universitas Jilid Satu. Jakarta : Erlangga.
Negeri Malang. http://karya- Soeharto, 1999. Manajemen Proyek Dari
ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/arti Konseptual Sampai Operasional
cle/view/80414 , diakses pada 12 Jilid Dua. Jakarta : Erlangga.
Juli 2020. UU RI No. 25 Tahun 1997 Tentang
Husen, 2009. Manajemen Proyek : Ketenagakerjaan (online). (Tidak
Perencanaan, Penjadwalan, dan diterbitkan),
Pengandalian Proyek. Yogyakarta http://www.hukumonline.com/pus
: Andi. atdata/downloadfile/lt4ec12f260b
Husen, 2010. Manajemen Proyek. 0ab/parent/734 , diakses pada 04
Yogyakarta : Andi. Mei 2020.
Kerzner, 2000. Project Management A
System Approach to Planning,

Anda mungkin juga menyukai