STUDI KASUS
Manajer Lapangan
Ir. Djoko Trenggono
Ahli Laboratorium
'
1 J V
Pelaksana :
1 Agung Sasono K j Mekanik J Juru Gambar:
2. Heru Windoko
Murdiyanto 1. Sutamto
7 C,, -
-i. su paiman
3. Sutardi
25
26
proyek. Dengan bantuan pr„gram ,„,. seorang p.mpinan proyek akan dapat
memperhttungkan jadua, waktu proyek secara terpertnc, set.ap pekerjaan demi
pekerjaan. Prmavera Pr0]ec, phmer ^ ^ ^ ^ ^ ^
pencatatan dan pemantauan/pengendalian terhadap penggunaan sumber daya, baik
sumber daya manus.a dan flnans.al. Dalam mengelola data masukan ,-„mm
Project Planner digunakan metode PDM.
4.3.1 Menenfka„ Tanggal Mulai dan Tanggal Akhir Proyek.
Dalam Pr,ma Project Planner, ada dua pilihan memasukkan dam.
P-lrhan pertama adalah dengan menultskan tangga, mulai proyek (Project Star,
Date) yang nantinya program akan menghttung kapan proyek akan selesai atau
proyek berjalan berdasarkan dengan earUes, start. P.hnan kedua adalah dengan
menuliskan tangga, akhtr proyek (Project PtnisH Dale}, ya„g nantinya program
akan menghttung kapan proyek in, selambat-lambatnya hams dimulai atau proyek
berjalan berdasarkan latest star, Dan perhitungan jents pertama akan dthas.lkan
float atau tenggang waktu proyek, ,„, berarti proyek masih punya waktu luang
sebelum suatu kegiatan proyek dtkerjakan tanpa mempengaruh, akttvttas kegtatan
proyek secara keseluruhan (t,„,e scheme proyek secara keseluruhan). Tangga,
mulai proyek ini adalah 10 Juni 2000.
4.3.2 Identifikasi Jalur Kritis dan Float
Dari Tabel 4.5 diperoleh data bahwa kecepatan pekerjaan Lataston (HRS)
adalah 330,69 m/han dan melebihi kecepatan pekerjaan Lapis perekat, yaitu
293,21 m/han. Karena pekerjaan Lataston (HRS) tidak boleh mendahului
pekerjaan Lapis perekat, maka dapat dihitung berapa pengurangan maksimal dan
pekerjaan Lataston agar tidak mendahului pekerjaan Lapis perekat, yaitu :
Pada pekerjaan ATB bila dipersingkat 2han perlu penambahan 1buah Dump
Truck, maka dipilih dipersingkat 1hari yang tidak perlu penambahan Dump
truck. Sedangkan perkerjaan marka jalan, rel pengaman, rambu tunggal, patok
kilometer, patok hektometer, dan patok pengarah hanya dipercepat 3han saja
agar keterlambatan selama 1minggu bisa teratasi.
Tabel 4.6. Pekerjaan yang mengalami percepatan
Durasi
No Jenis Pekerjaan Durasi
Dipercepat setelah
normal
dipercepat
1 Penet. makadam utk lap. pond 2 hari 30 hari 28 hari
2 Lapis resap pengikat 2 hari 36 hari 34 hari
3 Asphalt Treated Base (ATB) 1 hari 36 hari 35 hari
4 Lapis perekat 1 hari 36 hari 35 hari
5 Lataston (HRS) 4 hari 36 hari 32 hari
6 Marka jalan 3 hari 12 hari 9 hari
7 Rel pengaman 3 hari 12 hari 9 hari
8 Rambu jalan tunggal 3 hari 12 hari 9 hari
9 Patok pengarah (Guide Post) 3 hari 12 hari
10
9 hari
Patok kilometer 3 hari 12 hari 9 hari
11 Patok hektometer 3 hari 12 hari 9 hari
35
Pada pekerjaan no.l sampai no.5 adalah pekerjaan yang belum selesai
dikerjakan, sehingga waktu mulai pelaksanaan pekerjaan tidak bisa digeser lagi,
sedangkan pada pekerjaan no.6 sampai no. 11 merupakan pekerjaan yang belum
dikerjakan sehingga memungkinkan waktu mulai pelaksanaan pekerjaan tersebut
untuk dirubah/digeser.
Keterangan
Dan data yang ada pada proses pelaksanaan, diramalkan akan terjadi
keterlambatan proyek sebesar 1 minggu. Setelah dilakukan Crash Program
diperoleh data tentang efisiensi penggunaan alat.