Anda di halaman 1dari 9

Kel. Mauponggo, Kec. Mauponggo, Kab. Nagekeo, Prov.

NTT
E-mail : pt.emkajayautama@gmail.com
Telp : 0812 3982 0000

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sesuai dengan Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi Program Pembangunan
Jalan Lingkungan, untuk Paket Pekerjaan Pembukaan Jalan Baru Depan Rumah Romanus
Lipu Ke Rumah Longginus Kati, Kelurahan Nageoga, setelah kami mempelajari Dokumen
Pelelangan dengan cermat, maka kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut harus
sesuai dengan prosedur mutu, kuantitas (Harga dan volume), spesifikasi teknis, waktu dan
memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, maka kami akan melaksanakan suatu
pendekatan Metode Pelaksanaan sebagai berikut :

1. Informasi Umum

Program Pembangunan Jalan Lingkungan, untuk Paket Pekerjaan Pembukaan Jalan

Baru Depan Rumah Romanus Lipu Ke Rumah Longginus Kati, Kelurahan Nageoga,

Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah 30 (Tiga puluh) hari kalender dengan
masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

Untuk memperlancar pekerjaan ini diperlukan kesiapan tenaga kerja, peralatan


penunjang pelaksanaan pekerjaan, bahan, dengan metode pelaksanaan pekerjaan
yang benar - benar efektif dan efisien sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu
tanpa mengurangi mutu pekerjaan tersebut.

2. Organisasi Kerja dan Uraian Tugas

Sesuai dengan Rencana Kebutuhan Personil Inti Perusahaan yang dimasukan dalam
Penawaran, maka dapat digambarkan dalam bentuk Struktur Organisasi sebagai
berikut :

KEPALA PELAKSANA
DONATUS JAGO

PEMBANTU PELAKSANA LAPANGAN PETUGAS ADMINISTRASI


YANUARIUS JO THERESIA M. ABEMALI

Keterangan : Garis Komando


Uraian Tugas Masing-Masing Personil :
Kepala Pelaksana
Tanggung Jawab
1 Melakukan koordinasi terhadap anggota tim proyek dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan suatu proyek dari awal hingga selesai.
2 Memberikan Laporan ke Direktur Perusahaan
3 Memimpin Seluruh Organisasi Pekerjaan.

Pembantu Pelaksana Lapangan


Tanggung Jawab
1 Mempelajari penugasan
2 Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar berjalan dengan
efisien
3 Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan dibidangnya sesuai spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan dan manajemen mutu yang diharapkan
4 Mengukur hasil pekerjaan dilapangan meliputi kualitas kuantitas dan waktu
5 Menyiapkan data untuk menyiapkan gambar yang telah dilaksanakan (as
built drawing)
6 Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala.

Tenaga Aministrasi
Tanggung Jawab
1 Memimpin semua aktifitas dalam bidang Administrasi Proyek
2 Mencatat dan menata semua karyawan Proyek
3 Membantu Kepala Pelaksana untuk mencatat dan menyimpan surat keluar
dan masuk di Proyek
4 Membuat laporan Administrasi dan Keuangan

3. Uraian Jenis Kegiatan

Secara umum jenis kegiatan yang terdapat pada daftar kuantitas dan harga yang
dapat diuraikan adalah sebagai berikut :

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00
DIVISI 2. DRAINASE
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.1.a Galian Biasa M3 663,78
3.1.1. b Galian Cadas
3.1.2 Galian Batu
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (10) Beton mutu rendah dengan fc’= 10 MPa (K-125) M3 -
7,9 Pasangan Batu M3 -
4. Flow Chart / Diagram Alir

SPMK /

Sosialisasi

Tidak
Cek
Ya
Mobilisasi

Tenaga Alat Bahan

Tidak
Cek
Ya

Pasang Papan Nama Proyek

Tidak
Ce
Ya

Pembuatan Direksi Keet

Tidak
Cek
Ya
Rekayasa Lapangan

Tidak
Cek

Ya
Pembuatan Gambar Kerja

Tidak
Cek
Ya

Galian Biasa

Tidak
Cek

Ya
Pekerjaan Lain-Lain

Tidak
Cek
Ya
PHO

Tida
Cek

Ya
Pemeliharaan

Tidak
Cek
Ya
FHO

Tidak
Cek

Ya

SELESAI
5. Metode Kerja / Cara Pelaksanaan

5.1. Mobilisasi dan Demobilisasi


Secara umum mobilisasi dan demobilisasi adalah pengadaan / penyediaan
dan pengembalian personil, tenaga kerja, bahan–bahan dan peralatan
penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Mobilisasi :
Yang mencakup kegiatan Mobilisasi adalah pembelian atau sewa atas
tanah guna keperluan Base Camp, pemasangan peralatan Konstruksi dari
suatu lokasi asalnya ke tempat yang digunakan sesuai ketentuan Kontrak
dan penyediaan dan pemeliharaan Base Camp, termasuk bila perlu kantor-
kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel-bengkel, gudang-gudang, dan
lain sebagainya.
Demobilisasi :
Yang mencakup kegiatan Demobilisasi adalah membongkar kembali
seluruh instalasi-instalasi dan pengembalian tenaga kerja dan peralatan.
Perbaikan dan penyempurnaan pada daerah kerja (site) sehingga kondisi
sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.
5.2. Rekayasa Lapangan
Menyediakan tenaga ahli teknik yang ditugaskan dalam pekerjaan survey
lapangan yang lengkap dan menyediakan laporan hasil survey untuk
menentukan kondisi fisik dan struktural dari perkerasan lama dan fasilitas
drainase. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi Teknik
melaksanakan peninjauan kembali rancangan dan mengeluarkan detil
konstruksi sebelum operasi konstruksi dimulai. Selanjutnya tenaga itu harus
bertugas dalam penetapan titik-titik duga dan pekerjaan pengukuran
proyek, untuk pekerjaan penelitian dan pengujian bahan tanah dan
campuran aspal, dan untuk keperluan pelayanan teknik dan pembuatan
gambar serta untuk memelihara dan pencatatan Dokumen-dokumen
Rekaman Proyek.
Yang termasuk dalam Kegiatan Rekayasa Lapangan adalah :
a. Survey Lapangan Untuk Peninjauan Kembali Rancangan
Menyediakan tenaga ahli teknik yang ditugaskan dalam pekerjaan
survey lapangan yang lengkap dan menyediakan laporan hasil survey
untuk menentukan kondisi fisik dan struktural dari perkerasan dan struktur-
struktur lainnya.

b. Pekerjaan Survey Konstruksi Rutin


- Direksi Teknik menyelesaikan pekerjaan peninjauan kembali
rancangan dan mengeluarkan gambar-gambar konstruksi, pihak
kontraktor harus yakin bahwa juru ukur telah dilengkapi dengan
informasi gambaran-gambaran yang berisi informasi baru yang
benar mengenai lebar perkerasan yang diperlukan dalam potongan
melintang standar.
Pemeriksaan station dari patok kilometer dan siapkan suatu gambar
-

(plan) yang menunjukan dengan pasti setiap patok kilometer.


- Pada tempat-tempat dimana akan diadakan pekerjaan perbaikan
tepi perkerasan atau pelebaran, penampang melintang asli dari
jalan lama harus diukur dan dicatat guna perhitungan pengukuran
kuantitas.
- Pengukuran dari lapisan perata dan dimana dianggap perlu
diadakan penyesuaian kemiringan rencana, maka harus diadakan
pengukuran dalam arah memanjang as tengah jalan bersama
dengan pengambilan ukuran profil penampang melintang.

c. Pekerjaan Penentuan Titik Pengukuran


- Pada umumnya sumbu jalan yang sudah ada, permukaan badan
jalan dan patok kilometer yang lama harus menjadi patokan untuk
memulai pekerjaan pemeliharaan rutin, kecuali bila diperlukan
perubahan kecil alinyemen jalan, maka dalam hal tersebut
diperlukan titik kontrol sementara yang akan dibuat Direksi Teknik dan
penetapannya diserahkan kepada kontraktor bersama dengan data
lainnya untuk menentukan titik perubahan pengukuran alinyemen.
- Bila menurut pertimbangan Direksi Teknik diperlukan memasang
patok tetap (Bench Mark) maka kontraktor harus mamasang dan
mengukur secara teliti Patok Monumen pada lokasi tertentu
sepanjang proyek untuk memungkinkan perancangan kembali,
pengukuran ketinggian dari perkerasan atau penentuan dari titik
pekerjaan yang akan dilakukan. Patok Monumen yang permanen
harus dibangun diatas tanah yang tidak mudah
terganggu/dipindahkan.
- Menentukan, memasang titik patok konstruksi yang menunjukan garis
dan kemiringan untuk pelebaran perkerasan, lebar bahu dan
drainase saluran samping sesuai dengan penampang melintang
standar yang diberikan dalam gambar dan harus mendapat
persetujuan Direksi Teknik sebelum memulai konstruksi. Jika dalam
pendapat Direksi Teknik setiap garis dan kemiringan diperlukan baik
sebelum dan sesudah penentuan patok, Direksi akan mengeluarkan
instruksi terperinci kepada kontraktor untuk pelaksanaan perubahan
tersebut.
- Apabila dianggap perlu untuk tujuan pengukuran kuantitas, maka
pihak kontraktor harus mengambil ukuran potongan-potongan
melintang dari tanah asli dalam selang jarak 25 m atau sesuai yang
ditentukan oleh Direksi Teknik.
- Apabila Direksi Teknik menganggap perlu untuk melengkapi
peralatan dan lain-lainnya, maka pihak kontraktor harus
menyediakan kepada Direksi Teknik. Seluruh peralatan, personil buruh
dan material yang mungkin diperlukan untuk pemeriksaan
penentuan titik atau untuk pekerjaan lainnya yang harus digunakan.
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.1.a Galian Biasa
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan
dalam gambar

b. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah : Exavator, Dump Truck, dan alat
bantu berupa Sekop.
c. Cara Pelaksanaan
Galian tanah biasa (A) adalah pekerjaan galian dengan material hasil
galian berupa tanah biasa pada umumnya, yang dengan mudah
dapat dilaksanakan dengan mengunakan alat berat berupa Excavator
jenis standard.

Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang bidang


yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan
oleh Direksi.

Galian tanah dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya


terdiri dari tanah biasa, pasir dan atau kerikil. Kemiringan yang rusak
atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki. Apabila
pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan
alat excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam
pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.

Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu


pekerjaan lain ataupun pekerjaan saat penggalian itu sendiri,
pelaksana pekerjaan harus selalu ada di lapangan untuk mengarahkan
operator excavator dalam bekerja.
Hasil galian yang tidak memenuhi syarat dibuang dengan persetujuan
Direksi pekerjaan pada lokasi yang telah ditentukan
Sesuai dengan Analisa Harga Satuan maka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Galian Biasa dan Sumberdaya yang digunakan adalah sebagai berikut :
No. Uraian Pekerjaan / Jenis Alat Yang Digunakan Volume Satuan
3
1 Volume pekerjaan 663,78 m
2 Koefisien
* Pekerja (Koefisien diambil dari Analisa Harga Satuan) 0,0466 Jam
* Mandor (Koefisien diambil dari Analisa Harga Satuan) 0,0233 Jam
* Excavator (Koefisien diambil dari Analisa Harga Satuan) 0,0233 Jam
* Dump Truck (Koefisien diambil dari Analisa Harga Satuan) 0,0715 Jam
* Alat Bantu (Koefisien diambil dari Analisa Harga Satuan) 0,0035 Jam
* Vibrator Roller (Koefisien diambil dari Analisa Harga Satuan) 1,0000 Jam
3 Jam Kerja Efektif 7,00 Jam
4 Kapasitas Produksi
3
(yang menentukan Exavator) = ( 1,00 / 0,0233 ) x 7,00 300,18 m /Hari
5 Waktu Penyelesaian Pekerjaan
(Sesuai Jadwal Pelaksanaan) = 663,78 / 300,18 = 2,21 Hari dibulatkan 3,00 Hari
6 Tenaga Kerja yang dibutuhkan :
* Pekerja = ( 0,0466 / 0,0233 ) = 2,00 dibulatkan 2,00 Orang
* Mandor = ( 0,0233 / 0,0233 ) = 1,00 dibulatkan 1,00 Orang
7 Peralatan yang dibutuhkan :
* Excavator = ( 0,0233 / 0,0233 ) = 1,00 dibulatkan 1,00 Unit/Hari
* Dump Truck = ( 0,0715 / 0,0233 ) = 3,06 dibulatkan 3,00 Unit/Hari
* Alat Bantu = ( 0,0035 / 0,0233 ) = 0,15 dibulatkan 1,00 Unit/Hari
8 Material yang dibutuhkan :
3
* Bahan pilihan (M09) = ( 1,1100 x 663,78 ) = 736,80 m
Pembersihan Lokasi Akhir + Demobilisasi
Demobilisasi dilakukan apabila semua kegiatan di lokasi pekerjaan telah selesai yang
meliputi tenaga kerja, peralatan dan material hasil bongkaran direksi keet. Sisa-sisa
bongkaran direksi keet yang tidak dipakai dan kotoran-kotoran di sekitanya dibersihkan.

Serah Terima Pertama


Serah terima pertama pekerjaan (PHO) dilakukan apabila seluruh pekerjaan telah
selesai dikerjakan 100% dan dibuat Berita Acara PHO.
Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, gambar As-Built drawing, back
up data Foto 0%, foto 50% dan foto 100% harus sudah selesai dan diserahkan pada saat
PHO.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal PHO. Apabila selama masa pemeliharaan terjadi cacat atau kerusakan
Serah Terima Kedua
Serah Terima Kedua (FHO) dilakukan apabila telah selesai masa pemeliharaan dan
dibuat Berita Acara FHO.
Didalam pelaksanaan pekerjaan pasti mengalami hambatan, terutama pengadaan
barang material lokal yang berhubungan dengan pihak ketiga (aspal, dan bahan
lainnya) karenanya untuk mengantisipasi hal tersebut kami perusahaan melakukan
pembelian dalam jumlah cukup banyak berupa (Deliveri Order / DO) baik semen
maupun bahan lain sehingga Dinas Menerbitkan SPP untuk perusahaan, kami secara
manajemen sudah siap mendatangkan bahan tersebut minimal sudah sampai di
lapangan.

Kalaupun hal-hal diluar kemampuan kami, maka perusahaan sudah siap dalam bentuk
lembar kerja/daftar simak yang menggambarkan sesuatu terlaksana dengan baik dan
berkesinambungan.
Guna mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka
dilakukan evaluasi terhadap kemajuan pekerjaan dengan dasar kemajuan pekerjaan
yang dibuat oleh pelaksana dan mengetahui direksi pekerjaan, sehingga hasil
pelaksanaan dapat diketahui tingkat kemajuannya dan keterlambatannya pada
kegiatan apa?

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat dengan sesungguhnya dan
menjadi bahan acuan perusahaan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai