1) PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat didalam dokumen
lelang dan uraian yang tercantum dalam LDP dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing).
Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
didalam mengikuti Pemilihan Langsung Pascakualifikasi Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan
Kunci menuju TPA .
A. LATAR BELAKANG
Banyaknya Jalan yang mengalami kerusakan membuat lalu – lintas menjadi terhambat. Kerusakan
ini dapat disebabkan karena faktor alam baik itu faktor cuaca ketika hujan jalan terendam air,
maupun struktur tanah yang labil. Namun dapat juga disebakan karena faktor teknis/lainnya yaitu
muatan kendaraan yang berlebih, terkena bencana alam dan faktor konstruksi pekerjaan jalan
yang kurang baik juga punya andil dalam kerusakan jalan di Kabupaten Cilacap.
Maksud dan tujuan dari Peningkatan Jalan Kunci menuju TPA ini adalah :
1. Melaksanakan program pemerintah daerah dalam hal peningkatan Infrastruktur Pedesaan.
2. Memperlancar lalu – lintas.
3. Meningkatkan perekonomian pedesaan.
D. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Peningkatan Jalan Kunci menuju TPA secara umum pekerjaannya meliputi :
- BAGIAN KEUANGAN :
Tugas Dan Tanggung jawab :
o Menjamin pemahaman system yang terkait dan dilaksanakan sebagai acuan kerja.
o Bertanggung jawab atas semua pengeluaran dana kegiatan dan menjamin
pengeluaran/pembayaran dana sesuai dengan ketentuan perusahaan
o Menjamin laporan keuangan berjalan akurat dan tepat waktu.
o Membuat rencana pengeluaran/pembayaran bulanan dan mingguan guna menjaga
dana kegiatan sesuai rencan S’ Curve pelaksanaan dan posisi cash flow.
o Menyampaikan permintaan dana A/TDP/Inkaso pusat dengan lengakp dan benar,
termasuk tambahan dana mengikuti rencana progress / S’Curve.
o Mengatur pembayaran sesuai ketentuan.
o Membukukan pemasukan dan pengeluaran kegiatan setiap hari dengan tidak
menunda-nunda.
o Membuat laporan keuangan secara periodic sesuai schedule yang ditetapkan dalam
prosedur, berikut bukti dokumen pembayaran secara lengkap dan benar
(Impressfund).
- PETUGAS K3 :
DIREKTUR
DARMAN
QUALITY/QUANTITY
1. OPERATOR
2. MANDOR DAYAT
PEKERJA
Pekerjaan ini berlokasi di Kecamatan Sidareja maka perlu memperhatikan fasilitas lain
yang ada disekitarnya maka diperlukan suatu metode pelaksanaan tersendiri terutama
dalam hal pembuangan sisa pekerjaan yang dilakukan dan pendatangan material yang
diperlukan proyek sehingga tidak menghambat pekerjaan yang dapat menyebabkan
keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN Page 6
Peningkatan Jalan Kunci menuju TPA
CV. MAHARANI KARYA
4.2. PENGALAMAN PEKERJAAN YANG PERNAH DILAKUKAN
Berdasarkan kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan dan berdasarkan pula dari
pengalaman pekerjaan yang pernah dilakukan, maka dalam pelaksanaan pekerjaan perlu
di buat suatu Struktur Organisasi Proyek sehingga dalam pelaksanaannya nanti terdapat
jalur koordinasi yang jelas baik personil, pihak yang bertanggung jawab terhadap suatu
pekerjaan maupun tingkat komunikasi yang akan dilaksanakan sehingga pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik. Adapun Struktur Organisasi Proyek Pekerjaan sebagaimana
tertuang dalam Lampiran.
Untuk melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jalan Kunci menuju TPA kami selaku Penyedia Jasa
telah mempersiapkan metode pelaksanaan yang akan kami terapkan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut. Kami akan menugaskan Personil yang ahli dan menguasai bidang pekerjaan yang ada.
Dibawah ini uraian metode pelaksanaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
PEKERJAAN PERSIAPAN :
1. Mobilisasi / Demobilisasi :
a. Menyiapkan, merencanakan dan menyusun program kerja
b. Mengadakan pengukuran ulang lokasi bersama-sama dengan pengawas lapangan, dilanjutkan
untuk mengambil titik-titik untuk membuat dokumen gambar-gambar pelaksanaan dengan
foto pada posisi 0% sebelum memulai pekerjaan dan membuat Mutual Chek 0% untuk
mendapatkan volume-volume pekerjaan yang sesuai dengan keadaan lapangan.
c. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pengguna Anggaran atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cilacap apabila
akan memulai pelaksanaan pekerjaan.
d. Menghubungi pengawas utama untuk minta petunjuk-petunjuk sehubungan dengan pekerjaan
yang akan segera dimulai antara lain :
1. Petunjuk Administrasi
2. Petunjuk Teknis
e. Menyelesaikan administrasi permulaan pelaksanaan dan dokumentasi pekerjaan meliputi :
1. Dokumen Kontrak
2. Laporan Harian
3. Laporan Mingguan
4. Laporan Bulanan
5. Buku Ijin Pelaksanaan
6. Buku Direksi
7. Buku Gudang
8. Buku Tamu
9. Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi
10. Foto Dokumentasi pada waktu pengambilan Termyn sesuai dengan laporan Progres
prosentase yang diminta pembayaran (sebanyak 2 ganda).
11. Foto Dokumentasi pada waktu proyek diserahkan pertama kali penyerahan 1 (pertama)
keadaan 0 %, 50 %, 100 % (masing-masing 3 ganda).
12. Gambar akhir pelaksanaan 3 (tiga) ganda cetakkan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan untuk memberi penjelasan oleh instansi terkait mengenai masalah
pekerjaan dengan mengundang pihak terkait agar pekerjaan tepat sasaran dan berjalan lancar.
Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan pembersihan lapangan dari sesuatu yang dapat
mengganggu jalannya pekerjaan.
Pembersihan harus dilakukan secara hati - hati sehingga tidak merusak bagian yang lain, yang
tidak terkait pekerjan.
7. Uitzet/Bouwplank
Dilaksanakan oleh juru ukur bersama dengan Pengawas Lapangan atau Pengawas ukur sebelum
pekerjaan konstruksi dilaksanakan untuk menentukan titik ikat dan elevasi agar pekerjaan dapat
dilaksanakan menurut gambar. Hasil pengukuran dihitung kembali dan dibuat MC 0% untuk
pedoman pelaksanaan pekerjaan.
Setelah diterimanya SPMK dari Owner, pada minggu pertama segera melaksanakan pekerjaan
dengan beberapa tahapan yaitu :
Pekerjaan Pengukuran
Ukuran - ukuran pada denah dan ukuran - ukuran tinggi, telah ditetapkan dalam gambar dengan
catatan, bahwa :
I. PEKERJAAN TURAP
a. Sesuai ketentuan dalam kontrak untuk pekerjaan pasangan batu belah mengunakan
perbandingan Campuran spesi 1 PC : 4 PP yaitu 1 bagian PC (semen) dan 4 bagian
pasir serta air secukupnya dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
METODE PELAKSANAAN Page 11
Peningkatan Jalan Kunci menuju TPA
CV. MAHARANI KARYA
menggunakan Concrete Mixer (beton mollen). Mencampur dengan menggunakan
mixer/molen pada waktu penyampuran tidak boleh kurang dari 2 (dua) menit
setelah air dimasukkan. Mortar yang telah berumur lebih dari 30 menit tidak boleh
dipakai dan harus dibuang.
b. Batu belah sebelum dipasang dipecah terlebih dahulu menjadi ukuran 0.10/15
meter. Batu belah dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum
dipasang.
c. Masing-masing batu belah/batu gunung harus dipilih dan diletakan dipasang dengan
teratur dan hati-hati agar saling mengikat satu dengan yang lain, diberi dasar
spesi/adukan pengikat dengan baik. Tebalnya spesi/adukan tidak kurang dari rata-
rata 10 mm.
d. Setelah ketinggian pasangan sudah memenuhi ketentuan dan sudah di periksa oleh
direksi tiap 1-2 m diberi pipa PVC dia 2” untuk mengantisipasi terjadi guling. Dengan
pipa PCV tersebut diharapkan aliran air dalam pasangan bisa mengalir dengan baik
dan lancar tanpa merusak pasangan batu.
e. Saluran harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai gambar
pelaksanaan.
f. Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus diusahakan dibuat rata dan
bersih dari ceceran adukan.
1) Plesteran
- Untuk pekerjaan plesteran dilakukan untuk memperkuat pasangan
batu dan membentuk pasangan supaya sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum mulai pekerjaan, pasangan terlebih dahulu dibasahi supaya
ada ikatan antara pasangan dengan adukan untuk plesteran
- Buat acuan plesteran per 3 m untuk mempermudah pelaksanaan
plesteran, buat garis antara acuan tersebut dengan jidar dan begiti
seterusnya sampai pasangan terpasang plesteran.
- Gunakan roskam untuk memperkuat ikatan antara pasangan dan
plesteran.
2) Acian
- Setelah plesteran kering dan pengeringan berjalan baik maka langkah
selanjutnya adalah di aci.
- Plesteran yang telah kering disiram dengan air supaya jenuh.
- Siapkan adukan acian (air dan semen) campur sampai benar-benar
tercampur dengan baik agar acian tidak pecah ketika pelaksanaan
nantinya
- Pelaksanaan
a. Sesuai ketentuan dalam kontrak untuk pekerjaan pasangan batu belah mengunakan
perbandingan Campuran spesi 1 PC : 4 PP yaitu 1 bagian PC (semen) dan 4 bagian
pasir serta air secukupnya dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan Concrete Mixer (beton mollen). Mencampur dengan menggunakan
mixer/molen pada waktu penyampuran tidak boleh kurang dari 2 (dua) menit
setelah air dimasukkan. Mortar yang telah berumur lebih dari 30 menit tidak boleh
dipakai dan harus dibuang.
b. Batu belah sebelum dipasang dipecah terlebih dahulu menjadi ukuran 0.10/15
meter. Batu belah dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum
dipasang.
c. Masing-masing batu belah/batu gunung harus dipilih dan diletakan dipasang dengan
teratur dan hati-hati agar saling mengikat satu dengan yang lain, diberi dasar
spesi/adukan pengikat dengan baik. Tebalnya spesi/adukan tidak kurang dari rata-
rata 10 mm.
d. Setelah ketinggian pasangan sudah memenuhi ketentuan dan sudah di periksa oleh
direksi tiap 1-2 m diberi pipa PVC dia 2” untuk mengantisipasi terjadi guling. Dengan
pipa PCV tersebut diharapkan aliran air dalam pasangan bisa mengalir dengan baik
dan lancar tanpa merusak pasangan batu.
e. Dinding harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai gambar
pelaksanaan. Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok
kepala harus dilengkapi dengan suling-suling pipa kapiler yang ukurannya sesuai
dengan gambar pelaksanaan.
f. Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus diusahakan dibuat rata dan
bersih dari ceceran adukan.
g. Setiap 10 meter di buat delatasi atau celah 1 cm dengan kedalaman batas pondasi
yang diisi dengan pasir atau papan triplek didalamnya
h. Selanjutnya untuk mengisi celah antara pasangan dan jalan maka di isi dengan
tanah hasil galian, jika kekurangan timbunan maka bisa dengan mendatangkan
material timbunan guna menutup lobang tersebut supaya ruang untuk bahu jalan
bisa berfungsi secara maksimal.
Volume yang akan dilaksanakan =370,00 m3, pekerjaan akan kami selesaikan dalam
waktu ± 28 Hari Kalender dan dikerjakan pada minggu ke 3 (tiga) sampai minggu ke 6
(enam) pada Time Schedule yang kami sampaikan.
2.1. Lingkup
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi agregat klas A
dari persiapan sampai dengan selesai.
Pekerjaan Latasir Klas A (SS-A) dikerjakan untuk lapis atas. Pekerjaan ini dikerjakan
dengan elevasi top, dimensi mengikuti keadaan dilapangan, pemasangan dilapangan
harus sesuai dengan bestek atau perubahannya serta atas persetujuan dari Direksi.
Volume yang akan dilaksanakan = 3.508,00 m2, pekerjaan akan kami selesaikan dalam
waktu ± 35 Hari Kalender dan dikerjakan minggu ke 8 (delapan) sampai minggu ke 12
(dua belas) pada Time Schedule yang kami sampaikan.
1.1. Lingkup
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Latasir Klas A (SS-A)
dari persiapan sampai dengan permukaan siap.
1.2. Metode Kerja
a. Tenaga kerja didatangkan ke lokasi disesuaikan kebutuhan, tenaga kerja
diusahakan dari tenaga setempat disekitar lokasi pekerjaan.
b. Lokasi yang akan dipasang Latasir Klas A (SS-A) dibersihkan terlebih dahulu sesuai
gambar agar sesuai dengan rencana.
c. Ketebalan disesuaikan gambar.
d. Pemasangan Latasir Klas A (SS-A) dibuat Level untuk mengunci untuk menghindari
goyangan ketika di timpa beban kendaraan.
e. Padatkan dengan tandem roller agar Lapisan pengunci menjadi kuat dan rata
sesuai dengan yang ditentukan/sesuai gambar.
f. Ulangi kegiatan di atas sambil di siram dengan batu pengunci sampai tidak ada
gerakan.
Pemberitahuan kepada direksi pekerjaan untuk mengadakan pemeriksaan resmi
setelah Latasir Klas A (SS-A) selesai dilaksanakan dan dirapihkan.
Kami selaku Pimpinan CV. MAHARANI KARYA perusahaan yang bergerak dalam bidang
Jasa Konstruksi, kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan Pengguna Jasa dan
menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi pekerja dilapangan dengan
penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistim Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja.
Sesuai dengan komitmen dan kebijakan management yang peduli terhadap K3 maka pada
proyek ini Perusahaan Comitted & Concern terhadap pelaksanaan management
keselamatan yang langsung diatur oleh site manager yang mempunyai wewenang untuk
memberhentikan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan bestek dan membahayakan
keselamatan pekerja.
Adapun langkah - langkah yang diambil dalam rangka menjaga K3 antara lain :
1) Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-
rambu, Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten.
2) Mengansuransikan setiap pekerja sebagai jaminan kesehatan kerja pada
JAMSOSTEK.
3) Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
4) Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
5) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
6) Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara Sistim Manajemen K3.
7) Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekeria.
8) Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan di semua lokasi
proyek.
A. PENDAHULUAN
Sistem kerja masa pemeliharaan adalah sistem kerja yang dilakukan oleh CV.
MAHARANI KARYA selama masa pemeliharaan yang berhubungan dengan klausula
yang tertuang dalam kontrak. Masa pemeliharaan yang menjadi kewajiban CV.
MAHARANI KARYA dimulai setelah penandatanganan Penyerahan Pertama (PHO)
sampai batas waktu seperti yang ditetapkan dalam dokumen kontrak. Masa pemeliharaan
180 (seratus delapan puluh) hari kalender akan berakhir ditandai dengan
Penandatanganan Penyerahan Kedua (FHO).
Guna menunjang selama masa pemeliharaan yang harus dilalui, maka CV. MAHARANI
KARYA menerapkan sistem kerja sebagai berikut :
1. Membuat Laporan untuk Penyerahan Pekerjaan Pertama kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk disetujui.
2. Dilakukan pembentukan Tim yang secara khusus menangani kegiatan selama masa
pemeliharaan.
3. Selama masa pemeliharaan ini Tim akan selalu memantau perkembangan yang terjadi
pada proyek selama masa pemeliharaan.
4. Bertanggung jawab selama masa pemeliharaan proyek dalam hal :
a. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan pekerjaan yang terdapat dalam daftar
kerusakan yang ada dalam dokumen Penandatangaan Pertama (PHO)
b. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan terhadap pekerjaan yang mengalami
kerusakan selama periode masa pemeliharaan yang disampaikan secara tertulis oleh
pemilik proyek
c. Melakukan kontrol terhadap hasil proyek yang dilakukan secara periodik untuk
mengantisipasi kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan
pencegahan atau perbaikannya
Demikian metode pelaksanaan ini, semoga dengan metode ini pekerjaan akan selesai tepat
waktu, tepat mutu dan tepat guna.
DARMAN
Direktur