I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita
masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat menyusun metode pelaksanaan
ini.Mengacu pada pengumuman dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab.Cilacap melalui media LPSE Kab.Cilacap tentang paket pekerjaan Peningkatan Jalan
Gabus - Udang Kecamatan Patimuan
b. Maksud Dan Tujuan
Maka dengan ini kami bermaksud dan minat untuk pekerjaan tersebut, karena sesuai
dengan kualifikasi sub bidang pekerjaan yang di miliki oleh perusahaan kami. Adapun
tujuan kami membuat Metode Pelaksanaan ini adalah untuk memberikan gambaran
sejelas – jelasnya kepada panitia lelang di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Cilacap selaku pemilik pekerjaan tentang bagaimana nanti perusahaan kami
menangani / mengerjakan dan menyelasaikan pekerjaan tersebut. Sehingga dengan
keterangan yang akan kami paparkan selanjutnya bisa menjadi bahan pertimbangan bagi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Cilacap untuk memilih perusahaan
kami sebagai rekanan dalam menyelesaikan / melaksanakan paket kegiatan / pekerjaan
tersebut.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran Kembali
2. Pembersihan Lokasi
3. Sewa Direksi Keet
4. Papan Nama Proyek
Start
Urugan
pasir Crucuk Galian tanah Pembuatan 1 m3 Beton
bawah Bambu biasa Mutu Fc. 26,4 Mpa
pondasi
Pas. Batu Kali Plesteran 1pc : 4pp Acian Timbunan Bahu Jalan
1pc : 4 pp (Mendatangkan
Cabluk))
Selesai
D. METODE PELAKSANAAN
a. PEKERJAAN PERSIAPAN
Langkah Awal yang akan kami laksanakan setelah kami ditunjuk sebagai pemenang
dalam pelelangan ini dan kami telah menerima SPMK dan SPL kami akan mengirim
Surat Pemberitahuan Mulai Pekerjaan yang ditujukan kepada Pengguna Jasa secara
tertulis berupa Surat Pemberitahuan Mulai Kerja yang merupakan Pemberitahuan
awal dari pihak kami selaku Penyedia Jasa yang ditujukan kepada : Pejabat Pembuat
Komitmen, Direksi/Pengawas Pekerjaan, Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (TIM
MC 0%), dan Aparat Pemerintahan terkait yang lokasinya terkena alur pekerjaan ini
seperti CAMAT, Kepala Desa, Danramil serta Kapolsek Wilayah terkait, yang
berisikan pemberitahuan akan dimulainya Pelaksanaan Pekerjaan.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan setempat yang
berhubungan dengan jalan raya yang berdekatan dengan daerah proyek. Kami akan
berpegang teguh pada semua peraturan dan hukum yang berlaku dalam hal
penggunaan arah angkutan.
5. Untuk Ruang Los Kerja dilaksanakan bersebelahan dengan ruang Direksi Keet,
berfungsi untuk penyimpanan bahan dan material untuk kebutuhan pekerjaan,
sehingga memudahkan dalam monitoring pengadaan bahan dan material untuk
kebutuhan pekerjaan. Ruang Los Kerja harus memenuhi semua persyaratan dari
segi aspek keamanan dan perlindungan ruangan terhadap keberadaan material
yang ada di dalamnya sehingga merupakan sistem proteksi terhadap material,
dari pengaruh kondisi cuaca di luar ruangan dan kebocoran ruangan, terutama
untuk semen dan lainnya.
Mobilisasi dibagi menjadi tiga macam mobilisasi yaitu ; mobilisasi tenaga kerja,
mobilisasi bahan, dan mobilisasi peralatan
1. Site Manager
2. Pelaksana
3. Tenaga Administrasi
4. Tenaga Logistik
5. Tenaga Keuangan
6. pekerja
Mobilisasi Bahan
Hanya beberapa material yang harus siap di lokasi pekerjaan dan harus segera
dimobilisasi, antara lain :
1. LPA Kelas A
2. LPA Kelas B
3. Waterbound
4. Portland cement
Sementara Material yang telah masuk ke Site ditempatkan pada titik lokasi
yang telah direkomendasikan, dengan mepertimbangkan bahwa material
tersebut mudah untuk di pergunakan oleh para tenaga, tidak menimbulkan
kesulitan atau menghalangi jalannya mobilisasi alat atau kegiatan lain
terhambat oleh keberadaan material tersebut.
Mobilisasi Peralatan
- Pengukuran
a. Pengukuran Horizontal
Titik –titik utama (key points) ditentukan dari pengikatan, titik-titik kontrol
offset serta pengukuran jarak langsung dan pengukuran sudut sepanjang garis
referensi. garis-garis kontrol tidak perlu harus lurus, dapat berbentuk
Methode Pelaksanaan Page 6
lingkaran atau lengkungan spiral. Dalam hal ini suatu perhitungan data-data
koordinat kritis, pengikatan, landasan serta lengkungan harus tercakup dan
tertera pada gambar alinyemen.
b. Pengukuran Vertikal
Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah
proyek, dan ditempatkan pada posisi yang tepat di dalam lokasi pekerjaan
konstruksi. Jarak antara titik-titik kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter. Untuk
itu letak titik-titik kontrol tersebut harus selalu dicek secara teratur.
Kami merencanakan pekerjaan Pengukuran2 Hari
Beberapa hal yang harus dicantumkan dalam papan nama proyek adalah :
a. Pengguna Jasa
a. Nama Kegiatan/Pekerjaan yang akan dilaksanakan
b. Nilai Paket Pekerjaan
c. Sumber Dana
d. Nomor Kontrak
e. Waktu Pelaksanaan
f. Penyedia Jasa
Air Kerja dengan Sumur Air Kerja dgn Tangki Air Air Kerja dengan
Pantek Sumuran
A. PEKERJAAN JALAN
Tandem Roller
Water tanker truck
Cangkul
Crenyeng
Gerobak dorong
Dll.
b. Bahan :
Agregat Kelas B
c. Pelaksanaan pekerjaan
Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke dalam Dump
Truck di Base Camp, Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader, maupun secara manual
oleh pekerja. Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller. Selama pemadatan,
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan Alat Bantu. Begitu seterusnya
sampai mencapai level ketebalan yang sudah ditentukan di spesifikasi
teknis, maupun sesuai petunjuk pengawas lapangan.
b. Alat
Tandem Roller
Water Tanker Truck
Alat bantu
c. Pelaksanaan pekerjaan
Wheel Loader memuat Agregat campuran ke dalam Dump Truck
di Base Camp, Dump Truck mengangkut Agregat kelas A ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader maupun oleh pekerja
secara manual. Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller. Selama pemadatan,
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.
c. Metode pelaksanaan
Lapis Fondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal jenis Waterbound Macadam
harus dilaksanakan lapis demi lapis dan memenuhi ketentuan
ketebalan dalaman lapisan harus disetujui direksi lapangan. Total
ketebalan kedalaman Lapis Fondasi yang telah selesai harus sesuai
dengan Gambar Rencana.
Penebaran dapat dilaksanakan dengan peralatan mekanis atau cara
manual dengan menggunakan keranjang untuk menebar agregat.
Penebaran harus dilakukan dengan ketebalan merata.
Pengujian
Jumlah data pendukung pengujian yang dibutuhkan untuk persetujuan
awal dari mutu bahan akan ditentukan Direksi Pekerjaan namun harus
mencakup semua pengujian yang disyaratkan, paling sedikit 1 (satu) buah
contoh yang mewakili sumber bahan dan agregat hasil pecah mesin yang
diusulkan.
Setelah persetujuan atas mutu bahan untuk Lapis Fondasi Jalan Tanpa
Penutup Aspal yang diusulkan, bila menurut pendapat Direksi Pekerjaan
terdapat perubahan pada mutu bahan atau pada sumber bahan atau pada
metode produksinya maka seluruh pengujian mutu bahan harus diulangi
lagi.
Suatu program pengujian pengendalian mutu bahan secara rutin harus
dilaksanakan untuk memeriksa ketidakseragaman bahan yang dibawa ke
lokasi pekerjaan. Pengujian lebih lanjut harus sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan Teknis tetapi untuk setiap 500 meter hamparan harus dilakukan
satu uji dengan jenis uji sebagaimana yang disyaratkan pada Tabel 3.2.2-1
untuk Agregat Kelas C dan sesuai dengan Butir 3.2.2.4).a).(2) untuk
perkerasan Waterbound MacadamMacadam.
Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan
perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal
sebagaimana disyaratkan dalam Butir ketentuan di atas, Penyedia Jasa
juga harus bertanggungjawab atas pemeliharaan rutin dari semua lapis
fondasi jalan tanpa penutup aspal yang sudah selesai dikerjakan dan
diterima selama Periode Kontrak termasuk Periode Pemeliharaan.
Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut harus dilaksanakan sesuai
Spesifikasi
c. Metode pelaksanaan
Proses pelaksanaan dalam pekerajan Lapis Pondasi menggunakan
Aggregat Kelas A dilakukan setelah pekerjaann waterbound. Tahan
awal sama seperti pekerjaan waterbound yaitu mendatangkan material
LPA dari Quary sesuai rekomendasi dari pengawas lapangan. Setelah
material siap kemudian para pekerja mulai menggelar material LPA
secara manual sedikit demi sedikit dan disertai dengan pemadatan
menggunakan alat berat. Dalam proses pemadatan tidak lupa kami
juga akan melakukan penyiraman agar hasil pemadatan dapat
maksimal, begitu seterusnya sehingga tercapai ketebalan sesuai
spesifikasi teknis yang ada dan persetujuan pengawas lapangan. Kami
merencanakan penyelesaian pekerjaan ini dalam waktu 2 minggu
sesuai time schedule.
b. Peralatan :
- Palu
- Gergaji
- Gegep
- Dll
c. Pelaksanaan
Persiapan dimulai dengan menyiapkan kayu acuan untuk begisting
lantai kerja, sepanjang ruas jalan yang dikerjakan secara continyu.
Selanjutnya menyiapkan begisting untuk beton rigid K-250.
Dikerjakan secara manual oleh para pekerja.posisi begisting harus
selalu mendapat persetujuan dari pengawas lapangan dilokasi.
b. Perlatan
- Concrete Mixer
- Water Tanker Truck
- Alat Bantu
c. Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Mandor
-
d. Pelaksanaan pekerjaan
Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer Beton di-cor ke dalam
bekisting yang telah disiapkan Penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan
8. Pasang plastic film dan Pembesian dengan besi polos atau ulir
a. Asumsi
Pekerjaan dilakukan secara semi mekanik menggunakan alat dan
tenaga manusia. Pembesian yang dimaksud untuk tulangan rigid beton
K-250.
b. Peralatan
Mesin pemotong besi
c. Bahan
- Besi beton
- Kawat beton
- Plastic film
d. Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
e. Pelaksanaan pekerjaan
Setelah material besi berada dilokasi pekerjaan, kemudian tukang batu
dibantu pekerja mulai memotong besi tersebut sesuai peruntukannya.
Proses pemotongan menggunakan alat pemotong besi baik manual
maupun elektrik. Kemudian kepala tukang mengarahkan tukang batu
dan pekerja dengan pengawasan mandor dan pengawas lapangan.
Untuk merakit potongan besi tersebut dilokasi pekerjaan yang akan di
beton rigid. Sebelum rangkaian besi diletakan pada posisinya. Pekerja
yang mempersiapkan plastic film sebagai alas yaitu posisi di atas beton
LC agar posisi material beton rigid K-300 tidak langsung meresap
kedalam lapisan beton LC, sehingga bisa mengurangi kadar
komposisi, kekuatan beton rigid.
Berat Isi :
- Beton : 2,40 T/M3
- Semen : 1,25 T/M3
- Pasir : 1,30 T/M3
- Agregat Kasar : 1,40 T/M3
b. Peralatan
Truck Mixer
Water Tanker Truck
Alat Bantu
c. Pelaksanaan pekerjaan
Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer Beton di-cor ke dalam
bekisting yang telah disiapkan Penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan.
B. PEKERJAAN TURAP
Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat Saluran dan Bangunan
Air, adapun ketentuan yang akan kami ikuti disini secara garis besar saja
diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi
b. didalam pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak
terjadi kelemahan disuasi sisi spesi nantinya. Adukan yang akan
dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak
takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.
c. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-
zat yang merusak ikatan semen.
d. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi
adukan terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30
menit tidak dibenarkan memakainya).
Suling-suling perlu dibuatkan terutama untuk pekerjaan yang desakan
air tanahnya tinggi sehingga pada masa-masa tekanan air tanah
bertambah keras tidak akan merusak konstruksi dan airnya akan
mencari celah keluar lewat suling-suling tersebut. Suling-suling dibuat
dari pipa PVC ø 2 “ dan paling tidak 1 buah tiap radius 2 m dan
dibelakangnya diberi saringan dari ijuk, kerikil, dan batu-batu kecil.
Pekerjaan ini disesuaikan dengan bestek dan spesifikasi teknisnya atau
petunjuk dari Direksi nantinya.Pertama sekali setelah pekerjaan galian
dilakukan oleh si penggali lalu kami persiapkan peralatan tukang yang
termasuk kotak adukan dan kotak takaran yang diminta kepada direksi
lalu kami membuatkan request atau izin untuk melaksanakan
pekerjaan pasangan yang kami ajukan kepada pengawas lapangan dan
setelah dimensi galian oke oleh direksi dan izin pekerjaan pasangan
ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan pasangan batu
kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan dengan cara semi mekanik
menggunakan tenaga manusia dana beberapa alat bantu, seperti :
Mixer beton
Cangkul
Cetok pasang
Palu bodem/ palu besar
Dolak kayu
e. Pelaksanaan pekerjaan
Sebelum di pasang batu belah dipecah lagi dahulu oleh pekerja
menggunakan palu besar hingga menjadi ukuran yang sesua dan
mudah untuk dipasang oleh tukang batu, selanjutnya pasir yang
digunakan untuk adukan pasangan adalah pasir yang tajam, bersih dari
lumpur dan di datangkan dari tempat dengan persetujuan direksi
lapangan.Adukan yang digunakan sesuai petunjuk teknis yang ada
dengan pengawasan dari direksi lapangan.Direncakan pekerjaan ini
akan selesai dalam waktu 15 hari ( time schedule 3 minggu )
4. Acian
a. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan tenaga manusia dengan
beberapa alat bantu seperti :
Cangkul
Cetok pasang
Ember cor
Dll
b. Pelaksanaan pekerjaan
Acian dilaksanakan setelah plesteran mulai agak mongering dan
jangan sampai terlalu kering, dengan menggunakan semen produksi
dalam negeri, pekerjaan ini dilakukan oleh tukang batu yang
berpengalaman dengan dibantu oleh beberapa pekerja untuk
menghaluskan acian sebelum kering. Direncanakan pekerjaan ini akan
selesai dalam waktu 5 hari ( time schedule 1 minggu )
1. Manajemen Lalulintas
Penyimpanan material berupa batu pecah, drum aspal dan kayu bakar
ditumpuk jadi beberapa lokasi di pinggir jalan yang akan dikerjakan dan
kami beri rambu lalulintas sebagai pemberitahuan adanya timbunan
material guna menghindari terjadinya kecelakaan lalulintas.
1. PENDAHULUAN
Sistem kerja masa pemeliharaan adalah sistem kerja yang dilakukan oleh CV.
BIRAWA selama masa pemeliharaan yang berhubungan dengan klausula yang tertuang
dalam kontrak. Masa pemeliharaan yang menjadi kewajiban CV. BIRAWA dimulai
setelah penandatanganan Penyerahan Pertama (PHO) sampai batas waktu seperti yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.Masa pemeliharaan akan berakhir ditandai dengan
Penandatanganan Penyerahan Kedua (FHO).
PENUTUP
Dengan dilaksanakannya methoda kerja ini kami memiliki optimisme yang tinggi sesuai
dengan segenap kemampuan kami dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dengan rasa
penuh tanggung jawab dan moralitas yang tinggi untuk membuahkan hasil karya yang bermutu
dengan mengedepankan misi memajukan pembangunan bangsa dan untuk kepentingan bangsa
khususnya pada pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan Gabus - Udang Kecamatan Patimuan.
Dan semoga bisa menjadi bahan pertimbangan selanjutnyan dapat memilih perusahaan untuk
mengerjakan proyek pekerjaan tersebut. Demikian metode pelaksanaan ini kami buat semoga
bisa memberi gambaran bahwa perusahaan kami sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut
dengan sebaik- baiknya.
H. SOKHIBUN
Direktur