Anda di halaman 1dari 6

KB 5 MODEL-MODEL WARNA

Seorang yang bekerja di bidang desain grafis sangat penting untuk memahami model warna yang ada
dalam system computer, karena melesetnya pewarnaan sering terjadi dalam desain. Hal ini disebabkan
karena terkadang warna yang terlihat di monitor berbeda ketika dicetak. Dalam kebutuhan cetak dan
printing, system warna yang dipakai adalah model CMYK sedangkan yang tertampil di monitor biasanya
RGB dan RGB Hexadesimal.

1. Macam-macam model warna


Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang macam-macam model warna.
a. RGB (Red Green Blue)
Merupakan model yang terdiri atas tiga channel dalam mereproduksi warna yakni Red, Green,
dan Blue. Gambar RGB bekerja dengan format 24 bit dan setiap channel warna R,G,B
mengandung 8 bit. Alat elektronik (monitor, scanner, kamera digital, TV) bekerja dengan model
warna ini, sehingga warna pada perangkat tersebut harus diconvert ke model CMYK. Agar warna
hasil cetakan sama dengan warna pada monitor maka harus dilakukan kalibrasi pada peralatan
yang digunakan.

b. CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)


Model warna CMYK terdiri atas empat channel dalam mereproduksi warna, yakni Cyan,
Magenta, Yellow dan Black. Secara umum gambar dalam bentuk CMYK bekerja dengan format
32 bit dan setiap channel warna C,M,Y,K mengandung 8 bit. Contoh alat yang bekerja dengan
model warna C,M,Y,K adalah tinta printer dan offset.
Model warna CMYK dan RGB memiliki perbedaan jangkauan warna yang disebut dengan gamut
warna (contoh gamut)/color space, sehingga gambar dengan model CMYK pada monitor akan
lebih redup dibandingkan model RGB.
Gamut warna adalah batasan area warna yang mampu dihasikan oleh suatu peralatan dalam
memproduksi warna. Peralatan ang bekerja dengan RGB seperti monitor memiliki gamut warna
yang lebih luas dibanding peralatan yang bekerja dengan model CMYK seperti mesin cetak
offset. Perbedaan gamut inilah yang menjadi factor dalam menghasilkan warna di monitor
berbeda dengan hasil cetakan.

c. HSL (Hue Saturation Ligntness)


HSL adalah karakteristik warna yang didefinisikan menggunakan komponen H (hue), S
(saturation) dan L (lighteness). Hue menyatakan nilai dari pigmen warna dan diukur dengan
satuan derajat dari 0 sampai 360. Hue dipakai untuk klasifikasi warna merah /red (0 derajat),
kuning/yellow (60 derajat), hijau/green (120 derajat), biru muda/cyan (180 derajat),
biru/blue(240 derajat) dan merah jinga / magenta (360 derajat).

Saturation/chroma adalah derajat intensitas suatu warna (intensity) dengan nilai antara -80
hingga 120 yang berfungsi untuk mendefinisikan kemurnian suatu warna, baik cenderung kotor
(grayish) maupun cenderung dominan (murni). Semakin tinggi nilai persentasenya maka gambar
warnanya semakin tajam, semakin rendah persentasenya maka gambar semakin menuju keabu-
abuan. Lightness disebut dengan luminance, brightness atau value. Lightness adalah nilai putih
yang terkandung dalam warna tersenut, pada umumnya diukur dalam persentase dari 0 (hitam)
ke 100 (putih). Semakin tinggi nilai persentasenya maka semakin cerah warnanya. Lightness
adalah nilai gelap terang suatu warna, sehingga lightness dipakai sebagai perbandingan gelap
atau terang suatu gambar.

d. Lab Color (Lignessa- green, b-Blue)


Lab merupakan model warna tiga dimensi yang terdri dari atas unsur pengukur kecerahan/
gelap terang (lightness), a yaitu komponen warna koordinat chromatic yang mempresentasikan
jangkauan warna dari merah ke hijau. Dan b yaitu komponen warna koordinat chromatic yang
mempresentasikan jangkauan warna dari biru ke kuning. Luminance memiliki nilai antara 0
(paling gelap) dan 100 (paling cerah), sedangkan a dan b memiliki niai antara 128 dan minus
127.
Lab dinyatakan dalan bentuk LCH dimana L (lightness), C (chroma) dan H (hue).

2. Fungsi dan Unsur Warna RGB dan CMYK


Ada dua sistem warna utama dalam industri desain digital dan cetak : sistem warna RGB dan sistem
warna CMYK. Pendeknya:
 RGB = Merah ( Red ), Hijau ( Green ), Biru( Blue ). digunakan untuk desain digital.
 CMYK = Cyan, Magenta, Kuning( Yellow ), dan Kunci( Key ). digunakan untuk apa pun yang
dicetak.

Fungsi warna CMYK dan RGB.


Warna CMYK dan RGB merupakan dua komponen penting dalam teori warna. Dua komponen ini
menjadi dasar dalam membentuk warna – warna lain. Sebelum membuat suatu desain, desainer
harus menentukan terlebih dahulu desain tersebut akan dicetak atau hanya dipresentasikan
melalui media monitor. Mengapa? Karena warna CMYK dan RGB akan menghasilkan hasil yang
berbeda ketika ditampilkan dalam bentuk visual di monitor dan ketika dicetak. Lalu bagaimana
cara mengatasi perbedaan ini?

Langkah pertama adalah dengan mengetahui perbedaan dari warna CMYK dan warna RGB.
Warna CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Warna CMYK
seringkali digunakan untuk percetakan karena tinta di percetakan terdiri dari warna Cyan,
Magenta, Yellow, dan Black . Warna CMY sendiri masih memantulkan sedikit warna – warna di
RGB. Warna Cyan memantulkan warna Red atau Merah. Warna Magenta memantulkan warna
Green atau Hijau dan warna Yellow memantulkan warna Blue atau Biru. Pantulan tersebut tidak
diinginkan, disebut juga dengan hue error. Untuk menyiasatinya maka diberikan warna Black
atau yang disebut Key dalam warna CMYK agar tiap komponen warna menjadi lebih pekat dan
tidak memantulkan hue error tadi.

Sedangkan warna RGB merupakan warna Red, Green dan Blue. Ketiga warna ini menghasilkan
kecerahan warna yang lebih cerah daripada warna CMYK. Karena itu, warna RGB sangat baik
digunakan untuk presentasi visual di monitor. Bagi para desainer grafis, warna RGB lah yang
paling sering digunakan. Namun, bagi mereka desainer grafis yang memiliki peminatan di bagian
percetakan akan lebih sering memakai warna CMYK.

Bagaimana jika file sudah dalam bentuk RGB? Jika kalian sudah berada di tempat printing atau
percetakan, berarti kalian harus menerima risiko turunnya warna jika diprint. Jika belum, kalian
bisa merubah format file dari RGB ke CMYK. Hampir semua aplikasi khusus desain dapat
merubah format warna dari RGB ke CMYK jadi hasil untuk diprint juga akan lebih baik dari pada
diprint dengan format RGB.

Persamaan dan perbedaan warna CMYK dengan RGB.

Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan
perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis.

Persamaan :

CMYK & RGB itu sama-sama warna primer.

Perbedaan :

• RGB : Red Green Blue (merah, hijau, biru)


· RGB merupakan warna-warna primer yang digunakan pada monitor
· Jadi RGB lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media layar monitor
· Jika warna RGB di campur semua, akan menghasilkan warna putih

• CMYK : · Cyan Magenta Yellow Black (orang awam bilang biru, merah, kuning dan hitam )
· CMYK merupakan warna-warna primer yang paling banyak digunakan pada printer
· CMYK lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media cetak
· Jika warna CMY di campur semua, akan menghasilkan warna hitam

Kesimpulan :
Untuk hasil terbaik pencetakan :
– Gunakan warna CMYK
– Kenali semua karakteristik perangkat anda (scanner, printer, monitor dll) dengan baik.

Untuk desain web dan desain grafis (output monitor)


– Gunakan warna RGB
– Biasakan mengerjakan dalam ruang cahaya yang terkontrol. mengerjakan disain pada siang
dan malam hari juga menghasilkan perbedaan warna yang berbeda (terutama untuk RGB)

Anda mungkin juga menyukai