Anda di halaman 1dari 27

TEORI WARNA M.

Djamaluddin
TENTANG WARNA
Warna yang diterima oleh mata (atau lensa kamera) dari sebuah
objek ditentukan oleh warna sinar yang dipantulkan oleh objek
tersebut.

Sebagai contoh, suatu objek berwarna biru karena objek tersebut


memantulkan sinar biru dengan panjang gelombang 450 sampai 490
nanometer (nm).
Kenapa menggunakan warna di dalam pengolahan citra?
• Warna adalah deskriptor yang berdaya guna (powerful descriptor)
 Identifikasi objek dan ekstraksinya
• Contoh: Face detection dengan menggunakan warna kulit
 Segmentasi citra menjadi region-region berdasarkan warna
Di dunia komputer dan pengolahan gambar ada banyak sistem
warna, antara lain RGB (Red-Green-Blue), CMYK (Cyan-
Magenta-Yellow-Black), LAB Color (lightness A (Green-red axis)
B(blueyellow axis)), HLS (Hue-Lightness-Saturation).
Banyaknya sistem warna karena ada perbedaan penggunaan
misalnya saat cetak atau ditampilkan di monitor.
Yang sering digunakan untuk menampilkan gambar adalah
RGB.
DASAR-DASAR WARNA
Sir Isaac Newton dalam bukunya “Optics”(1704) mengungkapkan bahwa
cahaya adalah sumber warna bagi setiap benda.
Dalam sebuah ruang gelap, seberkas cahaya putih matahari disorotkan melalui
lubang kecil dan menerpa sebuah prisma. cahaya putih matahari yang tampak
tidak berwarna ketika dipecahkan oleh prisma menjadi susunan cahaya
berwarna yang tampak sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu.
Warna sinar yang direspon oleh mata adalah sinar tampak (visible spectrum)
dengan panjang gelombang berkisar dari 400nm (biru) sampai 700 nm (merah).
DASAR-DASAR WARNA
 CIE (Commission International de l’Eclairage) atau International
Lighting Committee adalah lembaga yang membakukan warna
pada tahun 1931.
 CIE menstandarkan panjang gelombang warna-warna pokok
sebagai berikut:
R : 700 nm
G : 546.1 nm
B : 435.8 nm
ABSTRAKSI WARNA
Dalam teori warna kita mengenal 2 jenis
sumber warna yaitu warna cahaya dan
warna pigmen.

Pencampuran warna dalam warna cahaya


disebut campuran warna aditif sedangkan
campuran warna dari warna pigmen disebut
campuran warna subtraktif
WARNA CAHAYA (RGB)
Warna aditif terbentuk dari berkas sinar atau cahaya
Penelitian memperlihatkan bahwa kombinasi warna yang memberikan
rentang warna yang paling lebar adalah red (R), green (G), dan blue
(B).
Ketiganya R, G dan B disebut WARNA PRIMER
Warna lain diperoleh dari pencampuran ketiga warna tersebut
dengan perbandingan tertentu
Teori Young (1802) : sembarang warna dapat dihasilkan dengan
pencampuran warna-warna pokok C1, C2, dan C3 dengan
persentase tertentu
RUANG WARNA RGB

Catatan: (0, 0, 1) adalah nilai normalisasi dari (0, 0, 255)


pada citra dengan kedalaman 24-bit
WARNA PRIMER, SEKUNDER PADA CAHAYA
Warna Primer : R, G, B
Warna Sekunder : Campuran 2 warna primer
Magenta (R + B), Cyan (G+B) dan Yellow (R + G)
Warna tertier : Campuran 1 warna primer dan 1 warna sekunder
Campuran 3 warna primer : Putih
WARNA PRIMER, SEKUNDER PADA CAHAYA
Warna-warna di dalam model RGB
bersifat
additive:
•C=aR+bG+cB
• G+B=Cyan, R+G=Yellow,
R+B=Magenta
• Diagonal utama => gray levels
• Hitam adalah (0, 0, 0)
• Putih adalah (1, 1, 1)

Rentang warna (gamut) model RGB


didefinisikan dengan :
C = aR + bG + cB
WARNA PIGMEN (CMY)
Warna subtraktif adalah warna yang menggunakan cat, pigmen,
tinta atau warna alam di mana warna akan terlihat bila terkena
cahaya
WARNA PRIMER, SEKUNDER PADA PIGMEN
menyerap warna primer cahaya dan
merefleksikan/mentransmisikan dua warna
lainnya
Warna Primer : Yellow (Y), Magenta (M), Cyan
(C)
Warna Sekunder : Campuran 2 warna primer
R (Y + M), G (Y+C) dan B (M + C)
Warna tertier : Campuran 1 warna primer dan
1 warna sekunder
Campuran 3 warna primer : Hitam
MODEL WARNA CMYK
Dalam prakteknya implementasi model
warna CMY diperluas menjadi model CMYK
(Cyan-Magenta-Yellow-Key(black)).
Ini karena untuk memproduksi 100% warna
hitam walaupun secara teori itu bisa jika
semua komponen C, M dan Y pada porsi
yang tepat pada prakteknya sulit dan tidak
praktis, sehingga ditambah 1 warna primer
yaitu K atau Hitam.
Kenapa K (key), bukan B (black) ? karena B
sudah berarti Blue (biru) seperti pada model
RGB.
WARNA KOMPLEMENTER
Warna cyan (C), magenta(M), dan yellow (Y) adalah warna komplementer terhadap
red, green, dan blue. Dua buah warna disebut komplementer jika dicampur dengan
perbandingan yang tepat menghasilkan warna putih
Magenta jika dicampur dengan perbandingan yang tepat dengan green
menghasilkan putih, karena itu magenta adalah komplemen dari green
MODEL WARNA
Memfasilitasi spesifikasi warna, model warna digunakan untuk
menspesifikasikan sebuah sistem koordinat 3D untuk representasi warna
Model warna berorientasi hardware:
 Model RGB untuk monitor warna dan kamera video,
 Model CMY/CMYK untuk printer warna/output hardcopy,
 Model YIQ untuk siaran TV warna

Selain itu terdapat Model HSV sesuai dengan deskripsi manusia dam
Model XYZ sebagai model fiktif
MODEL HSV/HSI
• Manusia tidak lazim mendeskripsikan warna dalam komponen R, G,
dan B.
• Contoh: apakah anda akan mendeskripsikan warna ungu dalam
persentase masing-masing R, G, dan B?
• Manusia mendekripsikan warna dengan atribut hue (H), dan
saturation (S), dan intensity (I), sehingga dinamakan model HSI
Ketiga ini H, S dan I adalah karakteristik atau atribut dalam
menentukan sebuah warna
KARAKTERISTIK WARNA
Tiga Karakteristik yang digunakan untuk membedakan 1 warna dengan yang lain :
 Intensity/brightness/luminance/Value
Atribut yang menyatakan banyaknya cahaya yang diterima oleh mata tanpa
memperdulikan warna. Kisaran nilainya adalah antara gelap (hitam) dan terang (putih).
Nilai : 0 – 100 %

 Hue
Menyatakan warna sebenarnya/Panjang gelombang dominan, seperti merah,
violet,dan kuning. Hue digunakan untuk membedakan warna-warna dan menentukan
kemerahan (redness), kehijauan (greenness), dsb, dari cahaya.
Hue berasosiasi dengan panjang gelombang cahaya, dan bila kita menyebut warna
merah, violet, atau kuning, kita sebenarnya menspesifikasikan hue-nya.
Nilai : 0 – 360 derajat
KARAKTERISTIK WARNA
 Saturation
Menyatakan tingkat kemurnian relatif warna cahaya, yaitu mengindikasi seberapa
banyak warna putih diberikan pada warna, Kepekatan warna/lemah atau kuatnya
warna. Nilai : 0 – 100%
Sebagai contoh, warna merah adalah 100% warna jenuh (saturated color), sedangkan
warna pink adalah warna merah dengan tingkat kejenuhan sangat rendah (karena
ada warna putih di dalamnya).
HSV COLOR MODEL
MODEL WARNA HSV/HSB/HSI
Jika RGB dan CMY menggunakan warna primer, model HSV
menggunakan ketiga sifat di atas yaitu Hue, Saturation dan Value
(Brightness) sebagai cara manusia membedakan warna.
Jadi biasanya di program editor gambar seperti photosshop
menggunakan color picker (mengambil gambar) model HSV
dibanding model lain spt RGB.
SISTEM KOORDINAT WARNA
CIE (Commission Internasional de l’Elclairege) atau internasional lighting Committee
adalah lembaga yang membakukan warna pada tahun 1931
Karena itu CIE mendefenisikan model warna dengan menggunakan warna-warna fiktif
(yaitu, warna yang secara fisik tidak dapat direalisasikan), yang dilambangkan dengan
X, Y,dan Z. Model warna tersebut dinamakan model XYZ
Kromatisitas (chromaticity of color) masing-masing warna pokok, menunjukkan
persentase relative untuk warna pokok di antara warna pokok lainnya pada warna yang
diberikan, yang didefenisikan sebagai
TRANSFORMASI WARNA RGB KE
HSV/HSI
Terkadang kita ingin mengkonversi suatu
model cahaya ke model lain, contohnya
dari RGB ke HSV atau sebaliknya.
Model warna HSI mempersentasikan
warna dalam terminology hue, saturation
dan intensity.
Dari diagram kromatisitas, buatlah segitiga
yang menghubungkan tiga warna pokok
red, green, blue (gambar 6.5).
Titik-titik pada segitiga menyatakan warna
yang dapat dihasilkan dari pencampuran
warna titik sudut.
Titik tengah segitiga menyatakan warna
putih, yaitu pencampuran warna pokok
dengan warna fraksi yang sama.
TRANSFORMASI WARNA RGB KE
HSV/IHS

Anda mungkin juga menyukai