Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN AKTUALISASI

“Meningkatkan Pelayanan terhadap Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK)


melalui Edukasi dan Home Visite di Puskesmas Kajang”

DISUSUN OLEH:

Nurdania,
A.Md.Keb NIP.
19950103202012201
7
NDH : 38

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN VIII PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
KERJASAMA
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
2021
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat
oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan, memberikan Edukasi publik yang profesional dan berkualitas, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan Perlan No. 12 Tahun 2018, CPNS wajib menjalankan masa


prajabatan yang bertujuan mengembangkan kompetensi yang dilakukan secara
terintegrasi. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN diantaranya : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi akan mendorong
peserta diklat untuk dapat menginternalisasi dan mengimplementasikan pada
setiap kegiatan yang dilakukan.

Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014


menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar
merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk pada sebuah profesi Edukasi publik,
maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di
Edukasi bidang kesehatan yang dilaksanakan di instansi Puskesmas.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas Edukasi kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.

World Health Organitation (WHO) memperkirakan pada tahun 2011,


sebanyak 585.000 perempuan meninggal saat hamil atau persalinan. Sebanyak
99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-
negara berkembang. Diskusi sudah banyak dilakukan dalam rangka membahas
mengenai sulitnya menghitung AKI dan sulitnya menginterpretasi data AKI yang
berbedabeda dan fluktuasinya kadang drastis (Abouzahr, 2011).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 penyebab langsung


kematian ibu oleh beberapa faktor yaitu perdarahan, preeklampsia, dan infeksi.
Selain itu, penyebab kematian ibu secara tidak langsung antara lain gangguan
pada kehamilan seperti Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Energi Kronis
(KEK), dan anemia (Kemenkes RI, 2012). Hasil analisis ibu hamil risiko KEK
dengan jumlah sampai total untuk seluruh Indonesia sebanyak 8187 ibu hamil.

Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014


sebanyak 155 orang, naik menjadi 164 orang kematian pada tahun 2015, turun
menjadi 142 orang pada tahun 2016 dan turun lagi menjadi 107 orang pada tahun
2017 serta naik menjadi 119 orang pada tahun 2018 (Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan, 2018).

Data jumlah ibu hamil di UPTD Puskesmas Kajang per Agustus 2021
sebanyak 56 orang (Laporan PWS KIA bulan Agustus Puskesmas Kajang). Data
Bumil KEK pada per Agustus 2021 sebanyak 20 orang (Laporan F3 Gizi per
Agustus 2021 Puskesmas Kajang dan register KIA).

Ibu Hamil KEK merupakan salah satu keadaan ibu hamil yang malnutrisi.
Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara
relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2011). KEK adalah
keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein ) yang
berlangsung lama atau menahun. Dengan ditandai berat badan kurang dari 40 kg
atau tampak kurus dan dengan LILA-nya kurang dari 23,5 cm (Depkes,2010).

Bahaya ibu hamil dg KEK yaitu, ibu pucat, sering lemas, mual muntah
berlebihan, kesemutan dan pendarahan saat melahirkan serta kekurangan tenaga
untuk melahirkan. Bagi janin yang dikandung, bisa lahir premature, pertumbuhan
janin terganggu (BBLR), perkembangan otak janin terlambat (stunting), dan
kematian janin (Helena, 2013).
Penyebab masalah terjadinya ibu hamil KEK yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung. Penyebab langsung seperti mempunyai penyakit bawaan dan
konsumsi gizi yang tidak cukup. Sedangkan penyebab langsung yaitu persediaan
makanan yang tidak mencukupi (Gakin), pola asuh tidak memadai, kesehatan
lingkungan dan Edukasi kesehatan tidak memadai (berkaitan dengan kurang
pendidikan, pengetahuan dan keterampilan).

Langkah – langkah yang bisa di lakukan untuk menangani ibu hamil KEK, yaitu :

a. Menganjurkan ibu hamil KEK mengkonsumsi makan-makanan sesuai gizi


seimbang.
b. Hidup sehat dan pemeriksaan kehamilan rutin.
c. Memberikan edukasi atau penyuluhan – penyuluhan tentang gizi seimbang
yang diperlukan oleh ibu hamil.
Berdasarkan alasan tersebut, penulis akan merancang kegiatan aktualisasi
untuk ““Optimalisasi Pelayanan terhadap Ibu Hamil Kekurangan Energi
Kronik (KEK) melalui Edukasi dan Home Visite di Puskesmas Kajang””
2. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1) Untuk mengurangi dampak kejadian ibu hamil KEK yaitu seperti
pendarahan, lemas, pucat, kesemutan, premature, BBLR, Stunting dll.
2) Untuk memberikan edukasi dan informasi kepada ibu hamil tentang
tanda bahaya KEK, penyebab dan penanganannya.
3) Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja
Puskesmas Kajang
b. Manfaat
1) Bagi Puskesmas
a) Dapat meningkatkan Edukasi Kesehatan Ibu dan Anak
b) Meningkatkan mutu Edukasi publik secara professional 3)
Terwujudnya visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Puskesmas
Kajang.
2) Bagi Masyarakat
Dengan melakukan screening ibu hamil KEK dan
Pemeriksaan serta Pemantauan Ibu Hamil, di wilayah kerja
Puskesmas Kajang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan Ibu
Hamil dan masyarakat mandiri untuk hidup sehat sesuai visi
Pusksmas Kajang
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi ini adalah peserta latsar yang
diharapkan mampu mengidentifikasi, menysusun dan menerpakan isu atau
permasalahan yang terjadi pada lingkungan kerja dengan mengajukan gagasan
pemecahan isu atau masalah. Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan materi-
materi yang telah disampaikan seperti Manajemen ASN, Whole Of
Government, dan Edukasi Publik.

Tugas pokok dan fungsi bidan untuk menyelenggarakan Edukasi


kesehatan dalam hal Optimalisasi Edukasi Petugas terhadap Ibu Hamil
KEK dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi dalam melayani masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas Kajang. Luasan ruang lingkup yang dikaji
akan berfokus pada Pemeriksaan dan Pemantauan Ibu Hamil KEK di
wilayah kerja Puskesmas Kajang
Kegiatan laporan aktualisasi ini terdiri dari 7 kegiatan yang bersumber
dari kreatifitas serta disetujui oleh coach dan mentor selama latsar 60 hari
(JP), Habituasi dilaksanakan pada saat off campus selama 30 Hari dari
tanggal - sampai dengan - , meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat leaflet tentang tanda bahaya pada kehamilan terutama ibu
hamil KEK.
2. Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi KEK kepada ibu hamil .
3. Melakukan pendataan ibu hamil KEK.

4. Melakukan home visit ibu hamil KEK.

5. Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil edukasi


BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATA PELATIHAN

A. Gambaran Organisasi
1. Gambaran Umum Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan. Pengelolaan puskesmas biasanya berada di bawah
Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota.
Puskesmas berfungsi sebagai penyelenggara layanan kesehatan, baik
berupaupaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun upaya kesehatan
perorangan (UKP).Upaya pelayanan yang diselenggarakan adalah
a. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif
pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
b. Pelayanan medic dasar yaitu upaya kuratif dan rehabilitative dengan
pendekatan individu dan keluarga melalui upaya perawatan yang
tujuannya untuk menyembuhkan penyakit untuk kondisi tertentu.
Puskesmas Kajang terletak di jalan Pendidikan Nomor 7, Kelurahan
Tanah Jaya Kecamatan.Kajang.Lokasi Puskesmas Kajang dapat dijangkau
oleh penduduk dengan menggunakan transportasi umum seperti angkutan
desa dan roda dua.Wilayah Puskesmas Kajang memiliki luas daerah 2063
M2serta luas bangunan 330 M2.Puskesmas Kajang memiliki luas wilayah
kerja 75,05 KM2 yang terdiri dari 8 Desa/Kelurahan.
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Kajang terdiri dari 2
Kelurahan dan 6 Desa yang terdiri dari 11 lingkungan dan 28 dusun yaitu:
a. Tanah Jaya : terdiri dari 5 lingkungan
b. Laikang : terdiri dari 6 lingkungan
c. Lembang : terdiri dari 4 dusun
d. Lembang Lohe : terdiri dari 3 dusun
e. Possi Tanah : terdiri dari 4 dusun
f. Pantama : terdiri dari 6 dusun
g. Mattoanging : terdiri dari 6 dusun
h. Lolisang : terdiri dari 6 dusun
Jenis Pelayanan di Puskesmas Kajang
a. Upaya Kesehatan Perorangan
1) Pelayanan Gedung
 Pelayanan poli umum
 Pelayanan poli gigi
 Pelayanan poli KIA
 Pelayanan MTBS
 Pelayanan Laboratorium
 Pelayanan Farmasi
 Pelayanan Gawat Darurat
 Rawat Inap dan Persalinan
2) Pelayanan luar Gedung
 Pelayanan ambulan rujukan
 Pelayanan Visum
b. Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Pelayanan promosi kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA dan KB
4) Pelayanan Gizi masyarakat
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
7) Pelayanan kesehatan jiwa
8) Pelayanankesehatan lansia
2. Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS

TATA USAHA

SISTEMINFORMASI RUMAHTANGGA KEUANGAN KEPEGAWAIAN

UPAYA KESEHATAN MASAYRAKAT UPAYA KESEHATAN PERORANGAN JARINGANDANJEJARINGFASYANKES

UKMESENSIA PENDAFTARAN & POSKESDES PUSTU POSSI


UKMPENGEMBANG
L REKAM MEDIK LEMBANG TANAH

POSKESDES POSSI
POLI UMUM TANAH PUSTU LAIKANG
PROMKES

POSKESDES
KESEHATAN LAIKANG
KESEHATANSEKOLAH POLIKIA/KB
IBU
&ANAK POSKESDES
POLI MTBS
PANTAMA
KESEHATAN
KESE TRADISIONAL UGDRRI
HAT POSKESDES
LOLISANG
ANLI APOTEK
NGK KESEHATAN
OLAHRAGA POSKESDES
UNG
LABORATORIUM LEMBANG LOHE
AN KESEHATANLANSIA
POSKESDES
PERBAIKANGI MATTOANGIN
ZI
KESEHATAN JIWA
&INDRA
POLI GIGI
3. Visi dan Misi Organisasi
VISI :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DI WILAYAH PUSKESMAS
KAJANG SEHAT DAN MANDIRI”
MISI:
Untuk mewujudkan Visi tersebut ada 4 (Empat) Misi yang diemban oleh
seluruh jajaran petugas Kesehatan Puskesmas Kajang sebagai kontribusi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu :
 Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional
 Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan
Kesehatan
 Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
 Memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4. Nilai-nilai Organisasi
a. Disiplin adalah merupakan modal utama dalam melaksanakan tugas
bagi setiapstafPuskesmas.
b. Kreatifitas adalah petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas harus
penuhdengankreatifuntuk menunjangpelaksanaan pelayanan
berkualitas.
c. Kesabaran adalah merupakan penunjang utama dalam pelayanan yang
berkualitasmenujuPuskesmas rujukan.
d. Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakantugas perluadanya
tanggungjawabagar program dapatterlaksanadengan baik.
e. KerjasamaadalahdenganadanyaKerjasamadiharapkansemuatugasdapat
dilaksanakandengan baik.
f. Kenyamanan adalah dalam pelaksanaan tugas perlu kenyamanan baik
petugasmaupunpelanggansehinggatidaktimbulrasajenuhdankebosanana
garprestasi kerja meningkat dan berkualitas.
5. Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Pelaksana / Terampil
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Bidan Pelaksan / Terampil
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Repubik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019, meliputi:

1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil


fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus
fisiologis sesuai kesimpulan;
4. Memfasilitasi informed choice dan / atau
informed consent;

5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;

6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi / personal


hygiene;

7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien / asuhan


kebidanan kasus fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada
individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan;
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;

11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;

12. Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;

13. Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;

14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;

15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan


hari ke tiga pasca persalinan (KF 1);

16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca


persalinan (KF 2);
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF 3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada
persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;

21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi


Berat Lahir Rendah (BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai
kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan
kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga
Berencana (KB) pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup
sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu
menyusui/ bayi dan balita)
di wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu
menyusui/bayi dan balita);

28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD)


atau Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanandi Posyandu/ Pobindu/
kampong Keluarga Berencana(KB) atau tempat lain sesuai
penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program
pemerintah pada anak sekolah

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. KONSEP NILAI DASAR PROFESI ASN DAN KEDUDUKAN/PERAN


ASN DALAM NKRI
1. Konsep Nilai Dasar Profesi ASN
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalahkewajiban bagi individu atau kelompok/
instansi untuk memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan
amanah yang diberikan. Adapun nilai-nilai yang terkandung di
dalam akuntabilitas yakni:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban
untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, Undang-Undang, Kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan
oleh setiap individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun
panggilan hati seseorang. Yaitu sikap yang menunjukkan bahwa
seseorang tersebut memiliki sifat kepedulian dan kejujuran yg
sangat tinggi.
5) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
6) Keseimbangan
Diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta
harapan, dan kapasitas. Setiap individu harus dapat menggunakan kewenangannya
untuk meningkatkan kerja.
7) Kejelasan
Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apayang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
8) Konsistensi
Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber
daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel
b. Nasionalisme
Yaitu pandangan atau faham kecintaan manusia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Adapun nilai- nilai yang
terkandung di dalam nasionalisme di bagi atas 5 Pancasila dengan butir-butirnya
sebagai berikut:
1) SilaPertama : (Ketuhananyangmaha esa)
a) Percaya dan taqwa kepada Tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan
keprcayaan masing-masing
b) Hormat menghormatidanbekerjasama antar pemeluk agama
c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan
d) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
2) SilaKedua: (Kemanusiaanyangadildan beradab)
a) Berani membela kebenaran dan keadilan
b) Mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban antar sesama manusia
c) Mencintai sesama manusia
d) Mengembangkan sikap tenggang rasa
e) Tidak semena-menaterhadap orang lain
3) SilaKetiga: (PersatuanIndonesia)
a) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan keseimbangan bangsadan
Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
c) Cintatanah air dan bangsa
d) Bangga sebagai bangsa Indonesia, bertanah air Indonesia
e) Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika
4) SilaKeempat:(Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
a) Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat
b) Tidak memaksakan kehendak kepadaoranglain
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan
5) SilaKelima : (Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia)
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan gotong royong
b) Bersikap adil Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
c) Menghormati hak-hak orang lain
d) Suka memberi pertolongan kepada orang lain
c. Etika Publik
Yakni tata krama/sopan santun dalam berkelakuan sesuai lingkungan setempat,
adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam etika public yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
4) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
5) Memelihara dan menjujung tinggi etika luhur
d. KomitmenMutu
Yakni cara bekerja yang menggunakan pembaharuan demikemajuan dan
kepentingan bersama. Adapun nilai-nilai yang terkandung di Komitmen Mutu
yaitu :
1) Efektifitas, efisiensi, mutu dan inovasi
2) Komitmen dalam pemberian pelayananyangprima
3) Pemberian layananyang cepat, tepat dan ramah
4) Pelayanan yang menyentuh hati
5) Orientasi mutu :
a) Tangible (nyata)
b) Realibility (kehandalan)
c) Responsive (cepat tanggap)
d) Coutesy (keramahan)
e) Communication (komunikasi dalam menjalin kerjasama yang baik)
e. Anti Korupsi
Perilaku yang mencerminkan keterhindaran diri dari kerusakan dan
kebobrokan yang dampaknya bisa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Adapun nilai-nilai yang
terkandung di Anti Korupsi yaitu :
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
4) Disiplin
5) Tanggung jawab
6) Kerjakeras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil
2. Kedudukan Dan Peran PNS Dalam NKRI
a. ManajemenASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiriatas Pegawai Negeri Sipil
(PNS)dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).

1) Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajibanserta Kode Etik ASN


Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya ASN bertugas :
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan public yang profesional dan berkualitas
c) Mempercepat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selain kedudukan, tugas dan fungsi ASN juga mempunyai hak dan
kewajiban agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dana kuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak sesuai dengan UU ASN sebagai berikut :
a) PNS berhak memperoleh:
 Gaji, tunjangan dan fasilitas
 Cuti
 Jaminan pension dan jaminan hari tua
 Perlindungan
 Pengembangan kompetensi
b) PPPK berhakmemperoleh :
 Gajidan tunjangan
 Cuti
 Perlindungan
 Pengembangan kompetensi
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah jugawajib memberikan
perlindungan berupa:
 Jaminan kesehatan
 Jaminan kecelakaan kerja
 Jaminan kematian
 Bantuan hokum
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan UU ASNsebagai berikut:
a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah yang sah
b) Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggungjawab
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupundi luar kedinasan
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
h) Bersedia ditempatkan diseluruh Wilayah NKRI
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan
padakode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang
diaturdalam UU ASN menjadi acuan bagi paraASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
2) Mekanisme PengelolaanASN
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan
praktek dalam mengelola aspek sumber daya manusia dalam organisasi termasuk
dalam halini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan,
penilaian dan penghargaan.
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pension dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara, pegawai ASN dari PNS yang
diangkat menjadi pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan
tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai ASN berhimpun dalam wadahkorps
profesi pegawai ASN Republik Indonesia.
b. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerinta handari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen programdan pelayanan public. Oleh karena WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga
pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar
seluruh elemen pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam
prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan,tujuan bersama, dan mencakup
keseluruhan aktor dari seluruh sector dalam pemerintahan. Karakteristik WoG tersebut
dirumuskan dalam prinsip KISS yaitu koordinasi, integrasi (kolaborasi atau
kerjasama), sinergitas dan simplikasi. Berdasarkan karakteristik WoG, maka dapat
dipraktekkan dalam kontinum koordinasimerger, dimana pelaksanaan WoG mulai dari
koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami
perubahan struktur organisasi. Praktek WoG dalam pelayanan publik adalah :
1) Pelayanan yang bersifat administrative
Pelayanan public yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang
dibutuhkan warga masyarakat seperti KTP, SIUP, izin trayek, izin usaha, sertifikat
tanah dan lain sebagainya. Praktek WoG dalam jenis pelayanan administrative
dapat dilihat dalam praktek penyatuan penyelenggaraan izin dalam satu pintu
seperti PTSP atau samsat
2) Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk jasa seperti pendidikan,
kesehatan, perhubungan, ketenagakerjaan dan lain sebagainya.
3) Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk barang seperti jalan,
perumahan, jaringan telepon, listrik dan seterusnya.
4) Pelayanan regulative
Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang- undangan
maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat.
c. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi
tanggung jawab pemerintah. Pelayanan public yang bermutuakan menciptakan
kepercayaan public kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah
memberikan layanan kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumber
daya manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia
yang dimiliki oleh pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki
fungsi sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan
administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur
penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik,
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan public yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima yaitu :
1) Partisipatif;
2) Transparan;
3) Responsif;
4) Non diskriminatif;
5) Mudah dan murah;
6) Efektif dan efisien;
7) Aksesibel;
8) Akuntabel;
9) Berkeadilan
B. Identifikasi Isu, dampsk dan gagasan
1. Identifikasi Isu
Ibu Hamil KEK merupakan salah satu keadaan ibu hamil yang malnutrisi.
Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relative atau
absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2011). KEK adalah keadaan dimana seseorang
mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein ) yang berlangsung lama atau menahun.
Dengan ditandai berat badan kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan dengan LILA-nya
kurang dari 23,5 cm (Depkes,2010).
Data jumlah ibu hamil di UPTD Puskesmas Kajang per Agustus 2021 sebanyak
56 orang (Laporan PWS KIA bulan Agustus Puskesmas Kajang). Data Bumil KEK pada
per Agustus 2021 sebanyak 20 orang (Laporan F3 Gizi per Agustus 2021 Puskesmas
Kajang dan register KIA).
Melihat data diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap tahunnya masih terdapat ibu
hamil KEK, yang harus kita optimalkan edukasi dan pelayanannya
Oleh dari itu Isu yang diangkat “Masih rendahnya pelayanan terhadap Ibu
Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) Dalam Rangka Meningkatkan Kesehatan
Ibu dan Anak di Wilayah Keja Puskesmas Kajang”
Isu ini terkait dengan Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI yaitu : Manajemen ASN ,
Pelayanan Publik dan Whole Of Government
2. Dampak dari isu

Bahaya ibu hamil dgn KEK yaitu, ibu pucat, sering lemas, mual muntah
berlebihan, kesemutan dan pendarahan saat melahirkan serta kekurangan tenaga untuk
melahirkan. Bagi janin yang dikandung, bisa lahir premature, pertumbuhan janin
terganggu (BBLR), perkembangan otak janin terlambat (stunting), dan kematian janin
(Helena, 2013).
Penyebab masalah terjadinya ibu hamil KEK yaitu penyebab langsung dan tidak
langsung. Penyebab langsung seperti mempunyai penyakit bawaan dan konsumsi gizi
yang tidak cukup. Sedangkan penyebab langsung yaitu persediaan makanan yang tidak
mencukupi (Gakin), pola asuh tidak memadai, kesehatan lingkungan dan pelayanan
kesehatan tidak memadai (berkaitan dengan kurang pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan).
3. Gagasan Pemecahan Isu :
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, pelayanan kesehatan
adalah upaya untuk menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi
untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan penyakit
dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga dan ataupun public
masyarakat (Depkes RI, 2009).
Adapun Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan Pelayanan terhadap Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronik (KEK) melalui Edukasi dan Home Visite di Puskesmas
Kajang
Dengan tahapan kegiatan :
1) Membuat leaflet tentang tanda bahaya pada kehamilan terutama ibu hamil KEK.
2) Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi KEK kepada ibu hamil .
3) Melakukan pendataan ibu hamil KEK.
4) Melakukan home visit ibu hamil KEK.

5) Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil evaluasi kegiatan


Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi

A. Unit Kerja : Bidan Terampil, UPT Puskesmas Kajang


B. Isu yang diangkat : Masih rendahnya pelayanan terhadap Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) Dalam Rangka Meningkatkan
Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Keja Puskesmas Kajang
C. Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan Pelayanan terhadap Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) melalui Edukasi dan Home
Visite di Puskesmas Kajang
D. Tujuan : Dengan meningkatkan pelayanan ibu hamil KEK akan mengurangi Kejadian KEK Pada Ibu Hamil serta
meningkatkan kesehatan ibu dan anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kajang
RANCANGAN AKTUALISASI

No Kegiatan Tahapan Output / Keterkaitan Dengan Nilai- Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Hasil Nilai MataPelatihan Visi dan Misi Organisasi
Organisasi
Membuat leaflet Manajemen ASN Berkontribusi terhadap Visi Kegiatan pembuatan leaflet bahaya
tentang tanda kehamilan dengan KEK
dan Misi Puskesmas Kajang
1. bahaya pada a. Mencari buku / Buku Referensi Akuntabilitas : memberikan penguatan nilai :
(Misi Pertama dan kedua)
kehamilan terutama searching Tanggung jawab  Kreatifitas
ibu hamil KEK referensi untuk Anti korupsi : Kerja keras  Tanggung jawab
materi. Komitmen mutu : Mutu dan
efektif
b. Mendesain Foto Desain Komitmen Mutu : Inovatif
leafleat dan efektif

Anti Korupsi : kerja keras dan


mandiri

Akuntabilitas : tanggung jawab

Nasionalisme : musyawarah

c. Mengkonsultasi Foto dan catatan Etika publik : sopan, ramah


kan hasil desain saran dan bersikap hormat
leafleat kepada Nasionalisme : Musyawarah
mentor dan
bidan
koordinator.

d. Mencetak dan Foto dan lembar Komitmen mutu : Efektif


memperbanyak cetakan leaflet Akuntabilitas:Tanggung jawab
Leaflet. Anti korupsi : Jujur
Etika publik: tanggung jawab
BMN
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
A. Kegiatan 1 : Membuat leaflet tentang tanda bahaya pada kehamilan terutama ibu hamil KEK
 Manajemen ASN : Akan melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasan terkait kegiatan dalam rangka melaksanakan fungsi
ASN
B. Tahapan Kegiatan
1. Mencari buku / searching referensi untuk materi.: Dengan membuat leafleat berdasarkan buku referensi / searching referensi materi di
website mampu saya akan mempertanggung jawabkan (Akuntabilitas) hasil materi dalam leafleat
2. Membuat leaflet tentang tanda bahaya kehamilan terutama kekurangan energi kronik : Membuat leaflet dengan desain yang menarik,
kreatif, efektif (Komitmen mutu) agar menarik saat dilihat, memasukkan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami Inovasi
(Komitmen Mutu). Pembuatan leafleat ini saya lakukan sendiri mulai konsep dan desain dilakukan dengan Mandiri, Kerja Keras (Anti
Korupsi).
3. Mengkonsultasi kan hasil desain leafleat kepada mentor dan bidan koordinator : Leaflet yang telah didesain nantinya dikonsultasikan
dengan mentor selaku kepala puskesmas dan bidan koordinator dengan sopan dan bersikap hormat (Etika Publik) untuk mendapatkan
saran atau koreksi . Musyawarah (Nasionalisme).
4. Mencetak dan memperbanyak Leaflet .Dilakukan secara Efektif (Komitmen mutu) sesuai dengan tujuan dan dapat diterima oleh
masyarakat khusus nya ibu hamil., serta mampu mempertanggung jawabkan (Akuntabilitas) hasil cetakan leafleat tanpa melebihkan dan
mengurangi informasi secara jujur (Anti korupsi)
C. Kontribusi Terhadap Visi Misi :
Dengan membuat leaflet tentang bahaya kehamilan dengan KEK sebagai aktualisasi hal ini sejalan dengan Visi Puskemas Kajang
“Terwujudnya Masyarakat Wilayah Puskesmas Kajang Sehat dan Mandiri dan Misi Pertama : Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang
Bermutu dan Profesional dan visi kedua Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan Kesehatan
D. Penguatan Nilai Organisasi : Dengan Membuat leaflet tentang tanda Bahaya pada kehamilan terutama ibu hamil KEK maka akan
menguatkan nilai Puskesmas (Kreatifitas, tanggung jawab dan kerjasama)
 Kreatifitas adalah petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas harus penuh dengan kreati funtuk menunjang pelaksanaan pelayanan
berkualitas.
 Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakan tugas perlu adanya tanggungjawab agar program dapat terlaksana dengan baik

Pembagian Leaflet Pelayanan Publik dan Whole Berkontribusi terhadap Visi Pembagian Leaflet dan
dan Penyampaian Of Government dan Misi Puskesmas Kajang Penyampaian Materi di ruang KIA
Materi di ruang KIA (MisiPertama kedua dan memberikan penguatan nilai :
2. a. Pembagian Foto Anti korupsi : Disiplin keempat ) Kreatifitas dan Tanggung jawab
Leaflet Nasionalisme : Adil
Etika publik : Sopan dan
tulus
Komitmen mutu : Efisien
b. Penyampaian Video dan Etika publik : Sopan dan
materi materi tentang ramah
ibu hamil KEK Akuntabilitas : Tanggung
jawab, integritas, transparansi
Anti korupsi : Jujur
Nasionalisme : gotong-
royong)

c. Diskusi dan Lembar Nasionalisme: musyawarah,


Tanya jawab hasil diskusi adil
Etika Publik : sopan, tulus,
jujur dan adil
Akuntabilitas : kejelasan dan
tanggung jawab

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


A. Kegiatan 2 : Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi di KIA
 Pelayanan Publik : Melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan ibu hamil, terutama ibu
hamil KEK.
 Whole Of Government : Berkoordinasi dengan bidan koordinator dan mentor tentang leaflet yang dibuat.
B. Tahapan Kegiatan
1. Pembagian Leaflet : Disiplin (Anti korupsi) dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dilakukan
secara adil( Nasionalisme) sopan (Etika Publik) serta dalam pembagiannya secara efisien (komitmen mutu) agar tak menggunakan
waktu lama
2. Penyampaian materi : : Dalam penyampaian materi memperhatikan kesopanan dan keramahan.(Etika Publik), Bertanggung jawab
(Akuntabilitas) dalam penyampaian materi agar dapat diterima dengan baik serta penyampaian materi secara intergritas
(Akuntabilitas), Jujur(Anti korupsi) tanpa melebihkan atau mengurangi materi yang diberikan serta transparan (Akuntabilitas) dan
pembagian materi dengan bidan koordinator ,Gotong-royong (Nasionalisme)
3. Diskusi dan Tanya jawab : Melakukan kegiatan Pemenuhan hak masyarakat untuk mendapat informasi kesehatan dalam rangka
upaya pencegahan dan penanganan tanda bahaya ibu hamil KEK dengan mempersilakan ibu hamil mengajukan pendapat dan
pertanyaan (Nasionalisme : Musyawarah) , dan akan menjawab pertanyaan sopan, tulus dan adil (Etika Publik) jelas (Akuntabilitas)
dan penuh tanggungjawab (Akuntabilitas,)
C. Kontribusi Terhadap Visi Misi : Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi di ruang KIA hal ini sejalan dengan Visi Puskemas Kajang
“Terwujudnya Masyarakat Wilayah Puskesmas Kajang Sehat dan Mandiri dan Misi pertama Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang
Bermutu dan Profesional, misi no.2 Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan Misi no. 4.
Memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
D. Penguatan Nilai Organisasi : Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi di ruang KIA menguatkan nilai Puskesmas
(Kreatifitas,Tanggungjawab)
 Kreatifitas adalah petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas harus penuh dengan kreati funtuk menunjang pelaksanaan
pelayanan berkualitas.
 Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakan tugas perlu adanya tanggungjawab agar program dapat terlaksana dengan baik

Manajemen ASN Berkontribusi Melakukan pemantauan ibu


hamil KEK penguatan Nilai
terhadap Visi
3. Melakukan pendataan Laporan Anti korupsi : Jujur Puskesmas:
a. Meminta laporan
ibu hamil KEK data Ibu hamil data ibu Akuntabilitas : Transparan dan Misi  Tanggung jawab
KEK oleh hamil per
masing-masing Puskesmas Kajang (Misi
bidan desa desa
b. Mengumpualka Lembar data Komitmen mutu : Efektif Pertama)
n Data Ibu ibu hamil Akuntabilitas : Tanggung
hamil KEK yang terdata jawab
Anti korupsi : Jujur
c. Membuat Agenda Kegiatan Komitmen mutu : efisien,
agenda tindak home visite ibu inovatif dan perbaikan
Lanjut hamil KEK kelanjutan
terhadap ibu
hamil KEK Akuntabilitas : konsisten dan
tanggung jawab

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


A. Kegiatan : Melakukan pemantauan ibu hamil KEK
 Manajemen ASN : Melakukan pendataan dan koordinasi dengan bidan wilayah terkait kegiatan dalam rangka melaksanakan fungsi ASN.
B. Tahapan Kegiatan
1. Meminta laporan data Ibu hamil KEK oleh masing-masing bidan desa : merupakan nilai dari jujur (Anti korupsi) untuk menghasilkan data
yang nyata dan transparan (Akuntabilitas)
2. Mengumpulkan Data Ibu hamil KEK : Dalam pendataan dilakukan dengan secara efektif (komitmen mutu) sehingga hasil yang
didapatkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, bertanngung jawab (Akuntabilitas) dalam melakukan pendataan serta menghasilkan
data yang jujur (Anti korupsi)
3. Membuat agenda tindak Lanjut terhadap ibu hamil KEK : menyusun agenda yang efisien, inovatif dan perbaikan kelanjutan (Komitmen
mutu) dengan melakukan home visite ke rumah ibu hamil KEK hal ini dilakukan secara konsisten dan tanggung jawab (Akuntabilitas)
C. Kontribusi Terhadap Visi Misi : Melakukan pemantauan ibu hamil KEK hal ini sejalan dengan Visi Puskemas Kajang “Terwujudnya
Masyarakat Wilayah Puskesmas Kajang Sehat dan Mandiri dan Misi pertama Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan
Profesional
D. Penguatan Nilai Organisasi : Melakukan pemantauan ibu hamil KEK menguatkan nilai Puskesmas (Tanggung jawab)
Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakan tugas perlu adanya tanggungjawab agar program dapat terlaksana dengan baik.
4. 4 Melakukan home visit Pelayanan Publik dan
ibu hamil KEK Whole Of Government:

a. Berkolaborasi Foto Nasionalisme : Gotong royong Melakukan home visit ibu Melakukan home visit ibu
dengan Komitmen mutu : Inovasi hamil KEK hal ini hamil KEK menguatkan nilai
pemegang Anti korupsi : Disiplin sejalan dengan Visi dan Puskesmas :
program gizi Akuntabilitas : kepemimpinan Misi Puskemas Kajang  Disiplin
dalam  Kerjasama,
pelaksanaan  Kenyamanan,
kegiatan home  Kesabaran
visit.  Tanggungjawab

b. Pembagian PMT Foto Anti Korupsi : Peduli


(roti ibu hamil,
Akuntabilitas : tanggung jawab
Susu, dan Fe).
Etika publik : sopan dan tulus

Nasionalisme : Adil

c. Melakukan Mencatat hasil Etika publik : Sopan, tulus dan


pemeriksaan pada buku KIA ramah
kesehatan.
Akuntabilitas : Tanggung
jawab dan transparansi

d. Memberikan Lembar panduan Komitmen mutu : Inovatif dan


contoh panduan menu sehat efisien
menu sehat ibu
Etika publik : sopan
hamil KEK
e. Membuat group Foto obrolan Etika Publik : Sopan dan
WA ibu hamil group ramah
KEK
Akuntabilitas : Tanggung
jawab

Komitmen mutu : responsif

f. Memberikan Foto checlist Akuntabilitas : Konsisten


Checklist monitoring
Etika publik : sopan
monitoring via
WA Nasionalisme : Adil

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


A. Kegiatan : Melakukan home visit ibu hamil KEK

Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI


1. Pelayanan Publik :
 Melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas agar tercapainya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal.
 Melaksanakan kewajiban sebagai pelayan masyarakat sesuai dengan tugas agar tersedianya informasi kesehatan yang memadai
dalam upaya peningkatan pengetahuan dan kesehatan dengan materi materi kebidanan
2. Whole Of Government:
 Dalam melaksanakan home visit adanya kerja sama dengan pemegang program Gizi sebagai wujud adanya WoG
 Dalam melaksanakan kegiatan kepada ibu hamil, bekerja sama dengan ibu hamil, agar kegiatan monitoring berjalan lancar.
B. Tahapan Kegiatan
1. Berkolaborasi dengan pemegang program Gizi dalam pelaksanaan kegiatan home visit : Dengan melakukan kolaborasi bergotong royong
antara petugas gizi dan bidan (Nasionalisme)diharap meningkatkan kesehatan ibu, Inovasi (Komitmen mutu) : home visit berupaya
memberikan kreatifitas agar terciptanya kesehatan bagi masyarakat. Dan Disiplin (Anti Korupsi): Melaksanakan kegiatan dengan tepat
waktu. Dan sopan (etika publik) dalam melakukan home visite, dalam kegiatan ini nantinya saya yang pemimpin (Akuntabilitas) kegiatan
ini
2. Pembagian PMT (roti ibu hamil,Susu, dan Fe). : Pemberian PTM menunjukkan rasa peduli (Anti korupsi) petugas terhadap ibu hamil
KEK , bertanggung jawab dalalm pembagian secara adil (Nasionalisme) serta memberi secara sopan dan tulus (Etika publik)
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan. :Melakukan pemeriksaan dengan sopan, tulus serta ramah (Etika publik), Bertanggungjawab dalam
melakukan pemeriksaan dan transparansi dalam penyampaian hasil (Akuntabilitas)
4. Memberikan contoh panduan menu sehat ibu hamil KEK : Memberikan panduan tersebut merupakan suatu inovatif sehingga lebih efisien
(Komitmen mutu) agar ibu hamil KEK lebih mengerti menu yang baik untuk dirinya
5. Membuat group WA ibu hamil KEK. : Melakukan percakapan yang sopan dan ramah (Etika publik)serta memantau keadaan ibu hamil
KEK dengan tanggung jawab (Akuntabilitas) dan memberi responsif yang cepat jika memerlukan informasi (Komitmen mutu)
6. Memberikan Checklist monitoring : Melakukan pemantauan secara konsisten (Akuntabilitas) terhadap pemenuhan gizi pmt yang telah
diberikan, dalam pemberian dilakukan dengan sopan (Etika publik) dan Adil (Nasionalisme)
C. Kontribusi Terhadap Visi Misi : Melakukan home visit ibu hamil KEK hal ini sejalan dengan Visi Puskemas Kajang “Terwujudnya
Masyarakat Wilayah Puskesmas Kajang Sehat dan Mandiri dan 4 (Empat) Misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas Kesehatan
Puskesmas Kajang sebagai kontribusi dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu :
 Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional
 Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan Kesehatan
 Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
 Memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
D. Penguatan Nilai Organisasi : Melakukan home visit ibu hamil KEK menguatkan nilai Puskesmas (Disiplin, kerjasama, kenyamanan,
kesabaran dan tanggungjawab)

5. 5 Melakukan evaluasi Manajemen ASN Kegiatan evaluasi dan Kegiatan evaluasi memberikan
dan pelaporan hasil pelaporan kegiatan penguatan nilai
edukasi Mencatat hasil di Akuntabilitas : Tanggung bertujuan untuk mendapat  Disiplin
1. Melakukan
buku KIA ibu jawab masukan terkait  Kreatifitas
pemeriksaan
hamil Komitmen mutu : : peningkatan capaian  Kesabaran
ulang untuk
keseimbangan dan perbaikan kegiatan dimasa  Tanggung jawab
menilai evaluasi
kelanjutan mendatang. Hal ini
 Kerjasama
dari edukasi
sejalan dengan Visi dan  Kenyamanan
yang telah
Misi Puskesmas Kajang
dilakukan
2. Membuat Laporan Akuntabilitas:Transparansi dan
laporan hasil aktualisa kejelasan dan tanggung jawab
evaluasi si Anti korupsi : Jujur
kegiatan.
3. Pendokumentas Foto Akuntabilitas :
ian kegiatan transparan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


A. Kegiatan : Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil edukasi

Manajemen ASN : Setelah selesai melakukan suatu kegiatan diperlukan evaluasi dan laporan kepada kepala puskesmas bagaimana hasil
kegiatan yang telah dilakukan. Hal ini sesuai dengan upaya melaksanakan tugas dan fungsi secara professional, bertanggungjawab dan
integritas
B. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan pemeriksaan ulang untuk menilai evaluasi dari edukasi yang telah dilakukan : Adanya upaya melakukan evaluasi kegiatan
sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) demi perbaikan kinerja organisasi agar terjadi keseimbangan dan perbaikan
kelanjutan(Komitmen mutu)
2. Membuat laporan hasil evaluasi kegiatan.: Transparansi dan kejelasan kegiatan (Akuntabilitas) adanya keterbukaan kepada atasan untuk
mengetahui kegiatan yang sudah dilakukan untuk evaluasi. Serta Jujur (Anti korupsi) dalam menyampaikan hasil evaluasi kegiatan yang
telah dilakukan secara jujur dan terbuka. Serta dipertanggumg jawabkan (Akuntabilitas)
3. Pendokumentasian kegiatan : Hal ini bertujuan agar kegiatan ini bersifat transparan (Akuntabilitas)
C. Kontribusi Terhadap Visi Misi : Kegiatan evaluasi dan pelaporan kegiatan bertujuan untuk mendapat masukan terkait peningkatan
capaian kegiatan dimasa mendatang sehingga sejalan dengan Visi Puskemas Kajang “Terwujudnya Masyarakat Wilayah
Puskesmas Kajang Sehat dan Mandiri dan Misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas Kesehatan Puskesmas Kajang sebagai kontribusi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu :
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
 Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional
 Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan Kesehatan
 Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
 Memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
D. Penguatan Nilai Organisasi :
1. Disiplin adalah merupakan modal utama dalam melaksanakan tugas bagi setiap staf Puskesmas.
2. Kreatifitas adalah petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas harus penuh dengan kreati funtuk menunjang pelaksanaan pelayanan
berkualitas.
3. Kesabaran adalah merupakan penunjang utama dalam pelayanan yang berkualitas menuju Puskesmas rujukan.
4. Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakan tugas perlu adanya tanggungjawab agar program dapat terlaksana dengan baik.
5. Kerjasama adalah dengan adanya Kerjasama diharapkan semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik.
6. Kenyamanan adalah dalam pelaksanaan tugas perlu kenyamanan baik petugas maupun pelanggan sehingga tidak timbul rasa jenuh dan
kebosanan agar prestasi

MATRIKX NILAI DASAR ASN


NILAI DASAR INDIKATOR KEGIATAN 1 KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN 4 KEGIATAN Total
NILAI 2 3 5
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3
AKUNTABILITAS TANGGUNG 11
JAWAB
INTEGRITAS 1
TRANSPARAN 5
KEJELASAN 2
KONSISTEN 2
KEPEMIMPINAN 1
KESEIMBANGAN 1
NASIONALISME MUSYAWARAH 2
ADIL 4
GOTONG- 2
ROYONG
ETIKA PUBLIK SOPAN 9
BERSIKAP 1
HORMAT
RAMAH 4
TULUS 4
TANGGUNG 2
JAWAB
TERHADAP BMN
JUJUR 3
KOMITMEN INOVATIF 4
MUTU
EFEKTIF 4
EFISIEN 3
PERBAIKAN 2
KELANJUTAN
RESPONSIF 1
MUTU 1
ANTI KORUPSI KERJA KERAS 2
JUJUR 5
DISIPLIN 2
PEDULI 1
MANDIRI 1
Deskriptif

Berdasarkan table diatas, nilai dasar yang banyak teraktualisasi adalah akuntabilitas yaitu tanggung jawab, inteegritas, transparan, kejelasan,
konsisten, kepemimpinan dan keseimbangan

MATRIKX PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

Keterkaitan dengan kedudukan Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Total
dan peran ASN
3
Manajemen ASN
2
Pelayanan Publik

3
Whole of Government (WOG)

Berdasarkan table diatas peran dan kedeudukan ASN yang banyak teraktualisasi adalah manajemen ASN

MATRIK VISI MISI DAN NILAI ORGANISASI ORGANISASI


Keterkaitan visi,misi dan nilai
Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V TOTAL
organisasi
Terwujudnya Masyarakat
di Wilayah Puskesmas
Visi 5
Kajang Sehat dan
Mandiri
Memberikan Pelayanan

Misi Kesehatan Yang Bermutu 4


dan Profesional
Membina Peran Serta
Masyarakat Dalam
4
Pembangunan
Berwawasan Kesehatan
Meningkatkan 2
Kerjasama Lintas
Sektor dan Lintas
Program
Memasyarakatkan
Perilaku Hidup Bersih 3
dan Sehat
Disiplin 2
Kreatifitas 3
Nilai-nilai Kesabaran 2
Organisasi Tanggung jawab 4
Kerjasama 2
Kenyamanan 2
Deskripsi

Dari matriks diatas dapat disimpulkan aktualisasi ini berkontribusi terhadap Visi dan Misi Puskesmas Kajang

Tabel Jadwal Kegiatan

September – Oktober
No. Kegiatan
VI I II III IV

Membuat leaflet tentang tanda bahaya pada kehamilan terutama ibu hamil KEK.
1
Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi KEK kepada ibu hamil .
2

3 Melakukan pendataan ibu hamil KEK.

4 Melakukan home visit ibu hamil KEK.

5 Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan

BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Daftar Kegiatan Aktualisasi NIlai-Nilai Dasar ASN
Secara umum kegiatan-kegiatan aktualisasi yanga saya lakukan terkait langsung dengan isu Masih Masih rendahnya pelayanan
terhadap Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Wilayah Keja Puskesmas Kajang. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan
selama kurang lebih I (satu) Bulan, yakni dimulai pada tanggal 22 September 2021- 30 Oktober 2021. Pada minggu pertama Membuat
leaflet tentang tanda bahaya pada kehamilan terutama ibu hamil KEK, minggu kedua Pembagian Leaflet dan Penyampaian Materi di
ruang KIA dan Melakukan pendataan ibu hamil KEK, minggu ketiga Melakukan home visit ibu hamil KEK . dan minggu keempat
Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil edukasi
B. Kegiatan Aktualisasi
1. Kegiatan pertama
Membuat leaflet tentang tanda bahaya pada kehamilan terutama ibu hamil KEK merupakan salah satu bentuk keterkaitan dengan
peran dan kedudukan ASN yaitu Manajemen ASN. Dalam hal ini saya berkonsultasi dan koordinasi dengan atasan terkait kegiatan
pertama untuk meningkatkan manajemen pelayanan KIA dalam rangka melaksanakan fungsi ASN.
2. Tahapan kegiatan
a. Tahapan 1 : Mencari buku / searching referensi untuk materi
1) Deskripsi
Pada kegiatan pertama saya ini mensearching referensi materi di google dilakukan pada tanggal 21 September 2021. Saya
membuat leafleat berdasarkan buku referensi / searching referensi materi di website secara mandiri dan melakukannya
dengan kerja keras (anti korupsi) sehingga saya mampu mempertanggung jawabkan (Akuntabilitas) hasil materi dan
membuat materi yang bermutu dan efektif (Komitmen mutu) berdasarkan referensi yang saya dapat
2) Output : materi leaflet telah tersedia
3) Dokumentasi :
4) Analisis dampak
Dengan menerapkan mandiri dan kerja keras (Anti Korupsi) saya mampu menyelesaikan pencarian referensi dengan tepat
waktu dan saya pun mampu mempertanggung jawabkan (Akuntabilitas) sebagai materi yang saya dapatkan sehingga
menghasilkan materi yang bermutu dan efektif (Komitmen mutu) sedangkan Jika saya tidak menggunakan nilai dasar
tersebut dalam kegiatan 1 tahapan 1 ini maka pekerjaan aktualisasi saya tidak terlaksana dengan tepat waktu dan bisa saja
saya membuat materi yang berbelit-belit tidak berdasarakan suatu referensi pedoman sehingga saya tidak mampu
mempertanggung jawabkannya
b. Tahapan 2 : Mendesain leafleat
1) Deskripsi
Saya membuat leaflet dengan desain yang menarik kreatif dan inovatif (Komitmen mutu) agar menarik saat dilihat,
memasukkan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami secara efektif (Komitmen Mutu) . Pembuatan leafleat ini
saya lakukan sendiri mulai konsep dan desain dilakukan dengan Mandiri dan Kerja Keras (Anti Korupsi) karena
merupakan suatu tanggung jawab (Akuntabilitas) untuk menyelesaikan desain dan setelah saya konsep kemudian saya
musyawarakan(Nasionalisme) bersama teman untuk meminta pendapat untuk lebih menariknya leafleat dan mereka
menyarankan memakai kertas berwarna
2) Outpur : leafleat telah di desain
3) Dokumentasi

4) Analisis dampak
Dengan menerapkan nilai dasar ASN leafleat yang saya buat akan terlihat kreatif inovatif dan lebih efektif sehingga saya
sapat mempetanggung jawabkan desain tersebut sedangkan dengan tidak menerapkan nilai dasar ASN dalam tahapan
kegiatan ini leafleat saya akan kurang menarik dan isinya tidak tepat sasaran
c. Tahapan 3 : Mengkonsultasi kan hasil desain leafleat kepada mentor dan bidan koordinator.
1) Deskripsi
Leaflet yang telah didesain dikonsultasikan dengan mentor selaku kepala puskesmas dan bidan koordinator dengan bersikap
sopan, ramah dan bersikap hormat (Etika Publik) ketika meminta pendapat untuk mendapatkan saran atau koreksi . hal
ini dilakukan musyawarah (Nasionalisme) untuk mencapai mufakat untuk hasil desain yang baik dan mudaj dipahami oleh
ibu hamil
2) Output
3) Dokumentasi

4) Analisis dampak
Dengan menerapkan nilai dasar ASN dalam tahapan ini mentor dan bidan koordinator akan merasa senang untuk dimintai
pendapatnya mengenai leafleat yang dibuat sedangkan Dengan tidak menerapkan nilai ASN ketika ingin menemui mentor
dan bidan koordinator bisa saja beliau akan bersikap dingin dan agak tidak senang mengenai perilaku saya dalam meminta
pendapat
d. Tahapan 4 :
1) Deskripsi
Mencetak leafleat dengan menggunakan printer milik puskesmas dan bertanggung jawab dalam menggunakannya
(Etika Publik) dan dilakukan secara Efektif (Komitmen mutu) sesuai dengan tujuan dan dapat diterima oleh masyarakat
khusus nya ibu hamil., serta mampu mempertanggung jawabkan (Akuntabilitas) hasil cetakan leafleat tanpa melebihkan
dan mengurangi informasi secara jujur (Anti korupsi)
2) Output : Foto dan lembar cetakan leafleat
3) Dokumentasi :
4) Analisis dampak
Dengan menerapkan nilai dasar ASN dalam tahapan ini saya akan melalukan pencetakan dengan teliti dalam penggunaan
barang milik negara dan mencetaknya sesuai kebutuhan tanpa mengedit lagi hasil dari keputusan dan saran dari mentor dan
bidan coordinator sedangkan Dengan tidak menerapkan nilai dasar ASN saya bisa saja mengedit ulang desain dari
keputusan dan saran dari mentor dan bidan koordinator dan mempertahankan pendapat sendiri dan mencetak leafleat terlalu
berlebihan serta tidak mengembalikan printer dengan baik setelah dipakai

Anda mungkin juga menyukai