Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

‘’
“PENERAPAN ALUR PELAYANAN PRIORITAS PADA PASIEN LANSIA, IBU
HAMIL, DISABILITAS, DAN IBU MENGGENDONG ANAK”

Disusun oleh:
Ayu Rezky Amalia, A.Md.,Kep.
NDH : 35
UPT.Puskesmas Borong Rappoa

Dibimbing oleh:
Mentor: dr. Firdaus
Coach: Andi Wahyudin, SE.,M.Si

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN


KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VIII


PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : Ayu Rezky Amalia, A.Md.,Kep.


NIP : 19940507 202012 2 021
INSTANSI : UPT.Puskesmas Borong Rappoa
JABATAN : Pelaksana/Terampil-Perawat
NDH : 35

JUDUL AKTUALISASI
“PENERAPAN ALUR PELAYANAN PRIORITAS PADA PASIEN LANSIA, IBU
HAMIL, DISABILITAS, DAN IBU MENGGENDONG ANAK”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VIII Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi
Negara tahun 2021.

Bulukumba, 18 September 2021

Menyetujui,

Coach Mentor

Andi Wahyuddin, SE.,M.Si dr. Firdaus


NIP. 19841125 201801 1 001 NIP. 19860424 201408 1 001

ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VIII


PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : Ayu Rezky Amalia, A.Md.,Kep.


NIP : 19940507 202012 2 021
INSTANSI : UPT.Puskesmas Borong Rappoa
JABATAN : Pelaksana/Terampil-Perawat

JUDUL AKTUALISASI
“PENERAPAN ALUR PELAYANAN PRIORITAS PADA PASIEN LANSIA, IBU
HAMIL, DISABILITAS, DAN IBU MENGGENDONG ANAK”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari


Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal 20 September 2021.

Makassar, 20 September 2021

Menyetujui,

Coach Mentor

ANDI WAHYUDIN, SE,M.Si. dr.FIRDAUS


NIP. 19841125 201801 1 001 NIP. 19860424 201408 1 001

Penguji

dr. GRACE V.DUMALANG, M.Kes.

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan II dan melaksanakan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Borong
Rappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Sehingga tersusunlah laporan
aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Alur Pelayanan Prioritas Pada Pasien Lansia,
Ibu Hamil, dan Disabilitas”. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dalam bentuk do’a,
perhatian, dan pengertian.
2. dr.Firdaus selaku mentor sekaligus Pelaksana Teknis (Plt) Kepala
Puskesmas Borong Rappoa, atas dukungan, arahan, dan masukannya dalam
pembuatan rancangan aktualisasi sampai kegiatan habituasi
3. Bapak Andi Wahyudin, SE.,M.Si, selaku Coach atas segala bimbingan,
arahan dan motivasi yang diberikan bagi penulis selama menyelesaikan
rancangan aktualisasi dan laporan hasil aktualisasi.
4. Segenap Widyaiswara dan panitia Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan
II di lingkungan Puslatbang KMP LAN, atas segala dukungan dan
kerjasamanya selama memberikan materi dalam pelatihan dasar (Latsar)
CPNS 2021 Angkatan VIII.
5. Rekan-rekan Angkatan VIII tahun 2021, khususnya kelompok IV untuk
motivasi, inspirasi kebersamaan dan dukungannya yang istimewa dan tidak
pernah habis selama masa pelatihan.
6. Rekan-rekan Pegawai Puskesmas Borong Rappoa, Kecamatan Kindang,
Kabupaten Bulukumba atas dukungan dan kerjasamanya yang telah banyak
membantu dalam pelaksanaan penyusunan rancangan aktualisasi.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini diharapkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi (ANEKA)
tidak hanya sebatas teori tetapi juga dapat dilaksanakan dan dibuktikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan
penulisan ke depannya. Semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua.

Penulis,

Ayu Rezky Amalia, A.Md.Kep.


19940507 202012 2 021

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI RANCANGAN .......................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN ............................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................6

A. Latar Belakang....................................................................................6
B. Tujuan.................................................................................................7
C. Manfaat...............................................................................................7
D. Ruang Lingkup....................................................................................7
BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN MATA PELATIHAN............................8

A. Gambaran Organisasi.........................................................................8
1. Letak Geografis.............................................................................8
2. Demografi......................................................................................9
3. Profil Organisasi..........................................................................10
4. Visi Misi dan Motto Organisasi.....................................................11
5. Nilai Organisasi............................................................................11
B. GAMBARAN MATA PELATIHAN......................................................12
1. Nilai Dasar ASN...........................................................................12
a. Akuntabilitas..........................................................................12
b. Nasionaliseme ......................................................................14
c. Etika Publik...........................................................................15
d. Komitmen Mutu.....................................................................16
e. Anti Korupsi...........................................................................17
2. Kedudukan dan Peran ASN.........................................................18
a. Manajemen ASN...................................................................18
b. Pelayanan Publik..................................................................18
c. Whole of Government...........................................................19
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................21

A. PENETAPAN ISU DAN ANALISIS DAMPAK....................................21


1. Deskripsi Isu................................................................................21
2. Gagasan Isu & Tujuan Isu...........................................................21
3. Keterkaitan Isu dengan Agenda III...............................................22
4. Analisis Dampak..........................................................................22
B. Tabel Rancangan..............................................................................23
C. Matriks Habituasi...............................................................................40
D. Tabel Rencana Kegiatan...................................................................42
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ..........................................................43
BAB V PENUTUP ..................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Rencana Tindak Lanjut .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam melaksanakan cita-cita bangsa dan


mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perlu membentuk sumber
daya manusia dan membentuk birokrasi yang berkualitas, yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) profesional yang saat ini dikenal dengan istilah Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) ditetapkan bahwa salah satu jenis
diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional seperti tersebut diatas adalah diklat prajabatan. Diklat ini dilaksanakan
dalam rnagka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan
sosok ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat
membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan. Berdasarkan pertimbangan akan
hal tersebut maka dilakukan penyelenggaraan diklat prajabatan yang memungkinkan
peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan
cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat
magang sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan
demikin nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui
latsar diharapkan dapat menghasilkan ASN yang profesional, yang dewasa ini
sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya

6
pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing
bangsa.

B. Tujuan

Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini dilakukan dengan tujuan
untuk dijadikan pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
yakni nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi dalam bidang umum kepegawaian.

C. Manfaat

Rancangan aktualisasi nilai dasar profesi ASN diharapkan dapat memberikan


informasi mengenai nilai-nilai dasar profesi ASN yang dapat diaktualisasikan dalam
bidang umum kepegawaian.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan rancangan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di


UPT Puskesmas Borong Rappoa Kecamatan Kindang selama 30 hari kerja, sejak
tanggal 21 September 2021 sampai tanggal 04 November 2021.

7
BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN MATA PELATIHAN


A. Gambaran OrganisasI
1. Letak Geografis

Puskesmas Borong Rappoa adalah salah satu puskesmas dari 20 puskesmas


yang ada di kabupaten Bulukumba, yang terletak ±30km dari ibu kota kabupaten
tepatnya di kelurahan Borong Rappoa Kecamatan
Kindang yang berada pada ketinggian 650 kaki atau
1950 meter dari permukaan laut, dengan batas-batas
sebagai berikut :

a. Sebelah Utara :
kabupaten Sinjai,
b. Sebelah Barat :
kabupaten Gowa
c. Sebelah
Selatan :
kecamatan
Gantarang dan
kabupaten
Bantaeng
d. Sebelah Timur : Kabupaten Bulukumpa

Luas wilayah kerja puskesmas Borong Rappoa yaitu 94,87 km² yang secara
administratif pemerintahan terbagi atas 1 kelurahan dan 5 desa. Puskesmas Borong
Rappoa membawahi 2 pustu dan 5 poskesdes dan 6 orang bidan dan 1 perawat
sebagai pimpinan pustu dan poskesdes yang bertanggung jawab penuh pada
wilayah kerjanya masing-masing. Letak geografis puskesmas Borong Rappoa yakni
perbukitan dengan 2 musim dan perubahan iklim setiap tahunnya dengan curah
hujan 70% yang dikenal dengan musim hujan antara bulan desember hingga juli dan
musim kemarau antara bulan agustus hingga November .

8
Dengan adanya kedua musim tersebut dapat menguntungkan masyarakat
terutama di sektor pertanian, karena dapat membawa curah hujan yang cukup bagi
masyarakat yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani.

2. Demografi
a. Jumlah Penduduk

Kependudukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan,


baik dari segi jumlah (kuantitas), pertumbuhan. Kepadatan penduduk perdesa dapat
dilihat dari luas wilayah dan jumlah penduduk, desa Kindang yang merupakan desa
terluas di wilayah kerja puskesmas yakni sekitar 26, 04 km dihuni oleh 3086 jiwa
yang kepadatan penduduknya mencapai 116 jiwa/km. Sedangkan desar Oro Gading
yang luas wilayahnya paling sempit 5,33 km dihuni 1258 jiwa. Wilayah yang
penduduknya besar dan wilayah paling luas dalam perencanaan program kesehatan
juga memerlukan biaya operasional yang lebih besar dari pelayanan kesehatan di
Puskesmas.

Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Borong Rappoa
(Tahun 2020)

No Nama Kelurahan / Desa Jumlah


Penduduk
1 Borong Rappoa 3491
2 Garuntungan 2957
3 Kindang 3086
4 Tamaona 2612
5 Oro Gading 1258
6 Kahayya 1260
JUMLAH 14664

9
3. Profil Organisasi

10
Struktur Organisasi tersebut di atas mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat diatur dalam ketentuan Pasal 32 sampai ketentuan
Pasal 34.
Puskesmas mempunyai tugas tercantum dalam pasal 4 Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 yaitu
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayahkerjanya.

4. Visi Misi dan Motto Organisasi

VISI :

Menjadi puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas


(Prima).

MISI :

a. Meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen


mutu, dan anti korupsi dalam memberikan pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup sehat
c. Meningkatkan peranan lintas sektor dalam bidang masyarakat

Motto

Adapun Motto dari Puskesmas Borong Rappoa adalah


“ Pelayanan Prima Adalah Komitmen Kami”

5. Nilai Organisasi

Berdasarkan visi dan misi di atas, dikembangkanlah nilai-nilai utama


Puskesmas Borong Rappoa. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku
seluruh pegawai dalam upaya mencapai visinya.Nilai- nilai yang dimaksud
dikenal dengan sebutan PUNCAK :

11
Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan terbaik

Unggul : Unggul dalam menciptakan ide-ide kreatif serta terobosan dalam


meningkatkan pelayanan kesehatan

Nyaman : Memberikan pelayanan kesehatan dengan lingkungan yang


bersih, indah, asri dan suasana penuh kekeluargaan

Cepat dan Tanggap : Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan


tanggap

Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai pedoman dan


standar pelayanan yang telah ditetapkan, terukur, dan dapat
dipertanggung jawabkan

B. GAMBARAN MATA PELATIHAN


1. Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
yang dimaksud Aparatur Negara Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang berkerja pada
instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profsi ASN yang dikenal denan
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi). Adapun detail dari nilai- nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah
sebagai berikut :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Nilai- nilai yang terkandung dalam akuntabilitas yang harus dimiliki
Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk diterapkan di unit kerja yaitu,
kepemimpinan, transparasi, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.

12
Akuntabilitas bagi ASN sendiri harus memenuhi 3 hal terkait
kompetensi, komitmen, dan konsistensi. Untuk mewujudkannya,
ASN harus menciptakan accountability framework yang diawali
dengan menentukan tujuan serta tanggung jawab, membuat
perencanaan, melakukan implementasi monitoring kemajuan,
membuat laporan secara lengkap terperinci, dan terakhir ialah
melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan saran-saran yang
membangun. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya
nilai- nilai publik berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut :

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, menjaga kerja sama


dalam tim dan komunikasi
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil

c. Akntabilitas membutuhkan adanya laporan

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja

Nilai- nilai akuntabilitas yaitu :

a. Kepemimpinan

b. Transparansi

c. Integritas

d. Tanggung jawab

13
e. Keadilan

f. Kepercayaan

g. Keseimbangan

h. Kejelasan

i. Konsisten

b. Nasionalisme

Sebagai pelaksanan kebijakan pelayanan publik tentu setiap


pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi
pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan Negara diatas kepentingan
lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral atau golongan

Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :


1) ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai
yang terkandung, ketepatan waktu, pelayanan yang akurat,
ramah dan santun dalam memberikan pelayanan, tanggung
jawab, kelengkapan, kemudahan mendapatkan pelayanan,
varasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap adil dan tidak
diskriminatif.
2) ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya
dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi,
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, melayani
dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan, melaksanakan
tugasnya sesuai dengan perintah atas atau oejabat yan
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan,
menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara,
menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efesien, menjaga agar tidak
terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas,
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi, tidak

14
menyalahgunakan informasi dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3) ASN sebagai pemersatu bangsa bersikap netral dan asil,
mengutamakan kepentingan kelompok minoritas, menjadi
teladan di lingkungan masyarakat.

c. Etika publik

Etika publik adalah refleksi tentang baik atau buruk, benar atau
salah, perilaku atau tindakan da keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai- nilai dasar etika publik antara lain adalah:

1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi pancasila

2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945

3. Menjalanan tugas secara professional dan tidak berpihak

4. Membuat keputusan berdasarkan keahlian

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

6. Memelihara dan menjunjung tinggi prinsip standar etika luhur

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik

8. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program


pemerintah

9. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

12. Mengutamana pencapaian hasil dan mendorong kinerja


kesetaraan pekerjaan

13. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang


demokratis sebagai perangkat sistem karir

15
d. Komitmen mutu

Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan


masyarakat dalam pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan
pada subjektifitas seseorang. Untuk mengukur penilaian tersebut
perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan
dapat terkontrol dengan baik. Komitmen mutu pada intinya terdiri
dari 3 aspek yaitu efektifitas, efisiensi dan inovasi. Efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi


penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur. Sedangkan esensi inovasi adalah
perubahan. Perubahan bisa berhubungan dengan desain, model,
bentuk, warna, spesifikasi, ukuran (size), kecepatan layanan, cara
melayani, dan mutunya.

Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam


komitmen mutu antara lain :

1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu

2. Inovatif

3. Selalu melakukan perbaikan mutu

4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang

5. Membangun kerja sama antar pegawai yang dilandasi


kepercayaan dan kejujuran

6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik


internal maupun eksternal

7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa


pemborosan (zerowaste) sejak memulai setiap pekerjaan

8. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efesien


dalam bekerja

16
e. Anti Korupsi

Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk


memperkaya diri sendiri maupun golongan. Nilai-nilai yang
terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :

1. Jujur, mengatakan dengan apa adanya tanpa ada pengurangan


atau melebihkan dari apa yang didengar, dibuat, dan dilihat.

2. Peduli, sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri


dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar
kita. Orang- orang peduli adalah mereka yang terpanggil
melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan,
kebaikan kepada lingkungan disekitarnya.

3. Mandiri, sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada


orang lain. Independen, tanpa ada tekanan dari pihak manapun
juga.

4. Disiplin, taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya


merupakan tanggung jawabnya.

5. Berani, mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang
besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb.

6. Kerja keras, kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh


tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai
dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil
pada setiap kegiatan yang dilakukan.

7. Tanggung jawab, wajib menanggung segala sesuatu, sehingga


berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

8. Sederhana, membebaskan segala ikatan yang tidak di perlukan.


Berbeda dengan kemiskinan, kesederhanaan merupakan suatu
pilahan, keputusan untuk menjalani hidup yang berfokus pada
apa yang benar-benar berarti.

9. Adil, selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak


kecuali kepada kebenaran

17
2. Kedudukan Dan Peran ASN
a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengolaan ASN untuk menghasilkan


pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga di harapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam
UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.

b. Pelayanan public

Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik


menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang
bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada
pemerintah.Keberhasilan institusi pemerintah memberikan
layanan kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu
sumber daya manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN
sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh pemerintah
untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai
pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai degan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

18
pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Sembilan prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
yaitu Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif,
Mudah dan murah, Efektif dan efisien, Aksesibel, Akuntabel dan
Berkeadilan.
c. Whole of Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan pelayanan publik.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya
kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-
tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar seluruh elemen
pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan
bersama, dan mencakup keseleruhan aktor dari seluruh sektor
dalam pemerintahan. Kerakteristik WoG tersebut dirumuskan
dalam prinsip KISS yaitu Koordinasi, Integrasi (kolaborasi atau
kerjasama), sinergitasi dan simplikasi. Berdasarkan kerakteristik
WoG, maka dapat di praktekkan dalam kontinum koordinasi
merger, dimana pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka
kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak
mengalami perubahan struktur organisasi. Praktek WoG dalam
Pelayanan publik adalah :
1) Pelayanan yang bersifat administrative

19
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat seperti KTP, SIUP,
ijin trayek, ijin usaha, sertifikat tanah dan lain sebagainya.
Praktek WoG dalam jenis pelayanan administratif dapat dilihat
dalam praktek penyatuan penyelenggaraan izin dalam satu
pintu seperti PTSP atau Samsat
2) Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk jasa seperti
pendidikan, kesehatan, perhubungan, ketenagakerjaan, dan
lain sebagainya.
3) Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk barang seperti
jalan, perumahan, jaringan telpon, listrik dan seterusnya.
4) Pelayanan regulative

20
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Penetapan Isu dan Analisis Dampak


1. Deskripsi Isu

Sebagai warga negara Indonesia setiap orang berhak mendapatkan


pelayanan kesehatan yang layak tak terkecuali para lanjut usia, ibu hamil dan
disabilitas, mereka berhak diprioritaskan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang layak tanpa adanya diskriminasi. Sejak Februari 2021 dari pengamatan yang
saya dapatkan selama bertugas di ruangan poli umum, pelayanan terhadap pasien
prioritas seperti pasien lanjut usia, ibu hamil dan disabilitas. Dimana seringnya
pasien atau keluarganya bahkan petugas di puskesmas pun minta didahulukan dari
pasien lain yang lebih duluan menunggu, sehingga terjadi perilaku tindak
diskriminasi. Pasien lanjut usia yang berumur 55 tahun ke atas tidak jarang mereka
datang ke puskesmas tidak ditemani anak atau keluarga, sehingga pasien lanjut usia
sering kebingungan dengan alur pelayanan rawat jalan puskesmas. Sarana tempat
duduk untuk pasien prioritas tidak digunakan sebagaimana mestinya. Untuk itu
petugas pelayanan kesehatan harus membuat alur pelayanan prioritas pada pasien
lansia, ibu hamil, disabilitas, dan ibu menggendong anak. Oleh karena itu isu yang
saya angkat adalah Tidak terlaksananya alur pelayanan prioritas pada pasien lansia,
ibu hamil, disabilitas, dan ibu menggendong anak di wilayah kerja UPT Puskesmas
Borong Rappoa.

2. Gagasan Isu dan Tujuan Gagasan


a. Gagasan Isu
Dalam rencana aktualisasi ini diharapkan terlaksananya alur
pelayanan prioritas dapat menjadi solusi untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas sesuai dengan visi Puskesmas.
Penerapan alur pelayanan prioritas pada pasien lansia, ibu hamil,
dan disabilitas menjadi salah satu sarana untuk memberikan

21
pelayanan yang profesional, unggul, nyaman, cepat tanggap, dan
akuntabel sesuai nilai organisasi puskesmas.

b. Tujuan Gagasan
Dengan penerapan alur pelayanan prioritas pada pasien lansia,
ibu hamil, disabilitas, dan ibu menggendong anak maka dapat
menghasilkan pelayanan yang profesional, unggul, nyaman, cepat
tanggap, dan akuntabel sesuai nilai organisasi puskesmas.

3. Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan (Agenda III)


Berdasarkan akar permasalahan yang telah di paparkan sebelumnya
bahwa salah satu faktor utama dari tidak terlaksananya alur pelayanan
prioritas yaitu karena adanya tindak diskrimanatif terhadap pasien. Maka
dari itu, untuk melaksanakan alur pelayanan maka di butuhkan koordinasi
atau kolaborasi secara terpadu dari setiap pelayan publik ketika
memberikan pelayanan kepada masyarakat baik pelayanan dalam gedung
ataupun luar gedung sebagai bentuk penerapan dari Pelayananan Publik.
Penerapan ini merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang/jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Selain itu, isu ini juga berkaitan dengan konsep pelayanan public di mana
pelayanan yang di lakukan harus memperhatikan prosedur pelayanan yang
sesuai dengan alur pelayanan (SOP) berdasarkan aturan perundang-
undangan yang berlaku khususnya Permenkes no 13 tahun 2015 tentang
pelayanan kesehatan lingkungan pada puskesmas. Namun realita yang
terjadi pelayanan belum terintegrasi secara maksimal.

4. Analisis Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Menurunnya kemampuan fisik serta daya tahan tubuh lansia, ibu hamil
dan disabilitas mengharuskan mendapatkan prioritas khusus terutama
22
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Maka dari itu pelayan publik
perlu menerapkan alur pelayanan prioritas.
Dampak yang terjadi apabila alur pelayanan prioritas tidak segera
diterapkan adalah :
a. Pasien merasa tidak nyaman selama menunggu antrian apabila tidak
ada alur pelayanan prioritas
b. Pasien lansia yang datang sendiri kebingungan dengan alur pelayanan
apabila tidak ada pelayan publik yang mendampingi dari loket
pendaftaran sampai penyerahan obat
c. Petugas pelayan publik tidak mengarahkan pasien prioritas untuk duduk
prioritas yang sudah disediakan
d. Puskesmas pun akan terkena dampaknya seperti tidak adanya
peningkatan mutu dalam akses pelayanan publik.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan mengganggu terwujudnya
peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

23
B. Tabel Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Perawat Terampil, Poli Umum, Upt. Puskesmas Borong Rappoa, Kec. Kindang, Kab. Bulukumba
Isu yang diangkat : Tidak terlaksananya alur pelayanan prioritas pada pasien lansia, ibu hamil dan disabilitas
Gagasan pemecahan isu : Penerapan alur pelayanan prioritas pada pasien lansia, ibu hamil, dan disabilitas menjadi salah satu
sarana untuk memberkan pelayanan yang profesional, unggul, nyaman, cepat tanggap, dan akuntabel
sesuai nilai organisasi puskesmas.
Tujuan gagasan : Dengan penerapan alur pelayanan prioritas pada pasien lansia, ibu hamil, dan disabilitas maka dapat
menghasilkan pelayanan yang profesional, unggul, nyaman, cepat tanggap, dan akuntabel sesuai nilai
organisasi puskesmas.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan


Mata Pelatihan Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Identifikasi Pelayanan Publik : Berkontribusi Akuntabel
alur Responsif, efektif dan terhadap Visi
pelayanan efisien dan Misi
prioritas Puskesmas
Borong Rappoa
(Misi Pertama)
1. Memantau hal-hal Dokumentasi 1. Akuntabilitas :
apa saja yang kurang Tanggung jawab,
pada alur pelayanan kejelasan,
prioritas konsisten
2. Etika Publik :
Sopan

24
3. Komitmen Mutu :
Efektif, efisien,
inovatif, mutu,
adaptif, perbaikan
berkelanjutan

2. Mencatat hasil Dokumentasi, 1. Akuntabilitas :


identifikasi lembar hasil transparansi,
tanggung jawab,
identifikasi
kejelasan
2. Etika Publik :
Jujur, terbuka
3. Komitmen Mutu :
efisien, inovatif,
Perbaikan
berkelanjutan

3. Menyampaikan hasil Dokumentasi, 1. Akuntabilitas :


identifikasi kepada lembar Tanggung jawab,
pimpinan dan kejelasan
persetujuan
melakukan koordinasi 2. Nasionalisme :
dalam rencana pimpinan Musyawarah
penerapan alur 3. Etika Publik :
pelayanan prioritas Jujur, terbuka,
Sopan, dan
bersikap Hormat,
4. Komitmen Mutu :
efektif, mutu

25
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Pada kegiatan ini saya sebagai pelayan publik harus responsif dalam mengidentifikasi alur pelayanan prioritas agar pelayanan
sesuai dengan yang masyarakat butuhkan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperbaiki dalam menentukan alur pelayanan prioritas sesuai dengan mata pelatihan Pelayanan Publik.

Tahap 1. Saya memantau hal-hal apa saja yang kurang pada alur pelayanan prioritas sebagai bentuk tanggung jawab seorang
pelayan publik, dengan adanya kejelasan tentang apa yang menjadi tujuan dan konsisten terhadap hasil yang
diharapkan secara efektif, efisien, inovatif untuk peningkatan mutu pelayanan secara adaptif guna menciptakan
perbaikan berkelanjutan, sambil memantau saya menyapa dengan sopan pasien yang berada di ruang tunggu.

Tahap 2. Saya mencatat hasil pemantauan secara transparan, tanggung jawab dan dengan kejelasan. Hasil pemantauan yang
telah dicatat dengan jujur dan terbuka sesuai dengan apa yang telah diamati merupakan upaya peningkatan secara
efisien dan inovatif untuk perbaikan berkelanjutan atas cara kerja / pelayanan yang telah ada sebelumnya.

Tahap 3. Saya memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan hasil identifikasi yang sudah dicatat untuk kejelasan rencana
dengan melakukan musyawarah secara jujur, terbuka, sopan serta bersikap hormat kepada pimpinan untuk
meningkatkan pelayanan secara efektif dan bermutu.

Kontribusi terhadap Visi Misi : Kegiatan ini menjadikan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Prima)
serta meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dsn standar pelayanan yang telah
ditetapkan, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel)

2. Membuat 1. Manajemen ASN Berkontribusi Akuntabel


panduan alur (M-ASN) terhadap Visi

26
pelayanan 2. Pelayanan Publik dan Misi
prioritas (PP) Puskesmas
3. Whole of
Borong Rappoa
Government
(WoG) (Misi Pertama)
1. Konsultasi dengan Dokumentasi 1. Akuntabilitas :
pimpinan tentang Tanggung Jawab,
transparan
pembuatan panduan
kejelasan
alur pelayanan 2. Nasionalisme :
Musyawarah
3. Etika Publik :
Sopan, bersikap
hormat
4. Komitmen mutu

2. Membuat panduan Panduan alur 1. Akuntabilitas :


Tanggung jawab,
alur pelayanan pelayanan
kejelasan,
prioritas prioritas konsisten
2. Nasionalisme :
Rela Berkorban
untuk kepentingan
bangsa dan
negara
3. Etika Publik :
Tidak diskriminatif
4. Komitmen mutu :
efektif, inovatif,
Mutu
27
3. Mencetak panduan Panduan alur 1. Akuntabilitas :
Kejelasan
alur pelayanan pelayanan
2. Nasionalisme :
prioritas prioritas Mengembangkan
rasa cinta tanah
air dan bangsa
3. Etika publik :
bertanggung
jawab dalam
menggunakan
BMN
4. Komitmen mutu :
efektif, efisien,
5. Anti Korupsi :
Mandiri, jujur,
tanggung jawab
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Pada kegiatan ini saya akan membuat panduan alur pelayanan prioritas untuk menyelenggrakan pelayanan yang berkualitas
sesuai dengan manajemen ASN dan mata pelatihan pelayanan publik.

Tahap 1. Saya memiliki tanggung jawab untuk berkonsultasi dengan pimpinan secara transparan tentang bagaimana
kejelasan alur pelayanan prioritas dengan membuat panduan secara musyawarah dengan bahasa yang baik dan
sopan serta bersikap hormat demi upaya perbaikan kinerja sesuai dengan mata pelatihan nilai dasar komitmen mutu.

Tahap 2. Sebagai tanggung jawab saya sebagai pelayan publik, maka saya membuat panduan alur pelayanan prioritas guna
adanya kejelasan pada alur pelayanan prioritas dan pelayan publik konsisten serta rela berkorban terhadap apa yang
diterapkan agar tidak diskriminatif terhadap pasien. Panduan alur pelayan prioritas merupakan upaya efektif dan
inovatif untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Tahap 3. Saya mencetak panduan alur pelayanan prioritas untuk kejelasan pelayanan prioritas guna mengembangkan rasa

28
cinta terhadap tanah air dan bangsa secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab dalam menggunakan
BMN. Kegiatan ini saya lakukan secara mandiri dan jujur serta bertanggungjawab terhadap apa yang sudah
direncanakan.

Kontribusi terhadap Visi Misi : Kegiatan ini menjadikan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Prima)
serta meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dsn standar pelayanan yang telah
ditetapkan, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel)

3. Sosialisasi 1. Manajemen ASN Berkontribusi Cepat dan


dengan (M-ASN) terhadap Visi Tanggap
penanggung 2. Pelayanan Publik dan Misi
Akuntabel
jawab dan (PP) Puskesmas
petugas loket 3. Whole of Borong Rappoa
pendaftaran Government (Misi Pertama
(WoG) dan ketiga)
1. Menjelaskan kepada Foto 1. Akuntabilitas :
penanggung jawab Kegiatan Transparan,
loket tentang Kejelasan
penerapan alur 2. Nasionalisme :
pelayanan prioritas Mengembangkan
melalui panduan alur rasa cinta tanah
pelayanan air dan rasa
persatuan

29
3. Etika Publik :
Sopan
4. Komitmen mutu :
Efektif, adaptif,
perbaikan
berkelanjutan
5. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
2. Memberikan lembar Dokumentasi, 1. Akuntabilitas :
kesepakatan kepada lembar Kejelasan,
penanggung jawab konsisten
kesepakatan
loket pendaftaran 2. Nasionalisme :
untuk ditandatangani Tidak
memaksakan
kehendak
3. Etika Publik :
Bertanggung
jawab
4. Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
3. Menjelaskan kepada Foto 1. Akuntabilitas :
petugas loket Kegiatan transparan,
pendaftaran tentang Kejelasan
penerapan alur 2. Nasionalisme :
pelayanan prioritas Mengembangkan
rasa cinta tanah
air dan bangsa
dan rasa

30
persatuan
3. Etika Publik :
Sopan,
bertanggung
jawab
menggunakan
BMN
4. Komitmen Mutu :
Efektif
5. Anti korupsi, :
tanggung jawab

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Pada kegiatan ini saya akan sosialisasi kepada penanggung jawab dan petugas loket guna menyelenggarakan pelayanan publik
yang berkualitas sesuai mata pelatihan manajemen ASN dan menerapkan 9 prinsip pelayanan publik. Dengan bersosialisasi,
kita dapat berkolaborasi sesuai mata pelatihan WoG mewujudkan pelayanan berkualitas.

Tahap 1. Saya menjelaskan dengan sopan secara transparan kepada penanggung jawab loket pendaftaran tentang penerapan
alur pelayanan prioritas melalui panduan alur pelayanan prioritas yang telah dibuat untuk kejelasan informasi. Kegiatan
sosialisasi ini merupakan wujud dari mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa dan rasa persatuan guna
meningkatkan pelayanan secara efektif dan adaptif untuk perbaikan berkelanjutan. kegiatan ini merupakan
tanggung jawab saya sebagai pelayan publik yang merencanakan kegiatan.

Tahap 2. Penanggung jawab loket pendaftaran sepakat untuk menerapkan alur pelayanan dengan memberi kejelasan pada
lembar kesepakatan dan menandatangani lembar kesepakatan tersebut agar konsisten terhadap kesepakatan dan
saya tidak memaksakan kehendak penanggung jawab untuk menyepakati. Saya melakukan Kegiatan ini untuk
bertanggung jawab dalam menggunakan BMN dan ini merupakan upaya yang efektif dan efisien untuk mencapai
pelayanan yang lebih baik.

31
Tahap 3. Saya menjelaskan dengan sopan kepada petugas loket pendaftaran tentang penerapan alur pelayanan prioritas secara
transparan dan kejelasan. Kegiatan ini merupakan wujud dari mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa
dan rasa persatuan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan panduan yang telah dibuat, ini merupakan wujud
bertanggung jawab dalam menggunakan BMN. Kegiatan ini merupakan upaya efektif untuk mencapai tujuan dan ini
merupakan tanggung jawab yang harus disampaikan agar terlaksana.

Kontribusi terhadap Visi Misi : Kegiatan ini menjadikan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Prima)
serta meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini juga meningkatkan peranan lintas
sektor dalam bidang masyarakat.

Penguatan Nilai Organisasi : kegiatan ini memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan tanggap (Cepat dan tanggap), serta
memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai pedoman dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan terukur dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabel).

4. Menata Whole of Government Kontribusi Profesional


ruang tunggu (WoG) terhadap Visi Unggul
dan
dan Misi Nyaman
memasang
stiker pada Puskesmas
kursi prioritas Borong Rappoa
dibantu
(Misi Pertama)
dengan
teman
1. Menentukan letak Foto 1. Akuntabilitas :
tempat kursi prioritas Kegiatan Kejelasan

32
2. Komitmen mutu :
efisien, mutu,
Perbaikan
berkelanjutan
3. Anti Korupsi : Peduli
2. Menata kursi Foto 1. Akuntabilitas :
prioritas pada tempat Kegiatan kejelasan
2. Nasionalisme :
yang sudah
Gotong royong
ditentukan 3. Komitmen Mutu :
efektif, efisien
4. Anti Korupsi : Peduli

3. Memasang stiker Foto 1. Akuntabilitas :


pada kursi prioritas Kegiatan Tanggung jawab,
kejelasan
2. Nasionalisme :
Gotong royong
3. Komitmen Mutu :
Efektif, efisien
4. Anti Korupsi : Peduli

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Pada kegiatan ini, sebagai pelayan publik saya dan teman bekerja sama menyediakan akses tempat duduk dengan menata
ruang tunggu dan memasang stiker pada kursi prioritas sesuai mata pelatihan Whole of Government.
Tahap 1. Saya menentukan letak kursi prioritas sebagai kejelasan untuk pasien dimana seharusnya mereka duduk, dengan
upaya yang efektif ini guna meningkatkan mutu dan perbaikan berkelanjutan pada pelayanan prioritas. Kegiatan ini

33
merupakan wujud peduli terhadap pasien prioritas.

Tahap 2. Saya menata kursi prioritas pada tempat yang sudah ditentukan agar jelas dimana seharusnya pasien prioritas duduk.
Dengan menata kursi maka pelayanan lebih efektif dan efisien. Saya melakukan kegiatan ini dengan gotong royong
bersama teman, untuk mewujudkan rasa peduli terhadap pasien prioritas.

Tahap 3. Dengan rasa tanggung jawab sebagai pelayan publik saya memasang stiker prioritas di tempat duduk prioritas untuk
kejelasan yang mana tempat duduk umum dan prioritas. Kegiatan ini saya lakukan dengan gotong royong bersama
teman agar pelayanan lebih efektif dan efisien sebagai bentuk rasa peduli terhadap pasien prioritas.

Kontribusi terhadap Visi Misi : Menjadikan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Prima) serta
meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini membuat saya memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan kesehatan
terbaik (Profesional). Kegiatan ini juga membuat saya menciptakan ide-ide kreatif serta terobosan
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan (Unggul) dan memberikan pelayanan kesehatan
dengan lingkungan yang bersih, indah, asri dan penuh kekeluargaan (Nyaman).

5. Sosialisasi ke Pelayanan Publik : efektif Kontribusi Nyaman dan


pasien dan efisien terhadap Visi Akuntabel
tentang alur dan Misi
pelayanan Puskesmas
prioritas Borong Rappoa
(Misi Pertama,

34
kedua, ketiga)
1.Menyiapkan panduan alur Dokumentasi 1. Akuntabilitas :
pelayanan prioritas yang Kejelasan
telah dibuat 2. Etika Publik :
Jujur, terbuka
3. Komitmen Mutu :
Efektif, efisien
4. Anti korupsi :
tanggung jawab
2.Menata ruang untuk Foto kegiatan 1. Akuntabilitas :
sosialisasi tanggung jawab
2. Etika publik : Tulus
3. Komitmen Mutu :
Efektif, efisien
4. Anti Korupsi :
Kerja keras
3.Menjelaskan ke pasien Foto 1. Akuntabilitas :
tentang penerapan alur Kegiatan transparan
pelayanan prioritas 2. Nasionalisme : adil
terhadap sesama
3. Etika Publik :
terbuka, Sopan
4. Komitmen Mutu :
efektif, efisien
5. Anti Korupsi : jujur,
peduli, tanggung
jawab
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

35
Pada kegiatan ini, saya melakukan sosialisasi ke pasien tentang alur pelayanan prioritas secara efektif dan efisien agar tercipta
pelayanan yang berkualitas.

Tahap 1. Saya menyiapkan panduan alur pelayanan prioritas demi kejelasan informasi yang akan saya sampaikan dengan jujur
dan terbuka. Tahap ini merupakan upaya efektif dan efisien untuk melakukan sosialisasi karena ini merupakan
tanggung jawab saya sebagai pelayan publik.

Tahap 2. Saya menata ruang untuk sosialisasi sebagai bentuk tanggung jawab dan tulus, agar sosialisasi lebih efektif dan
efisien dan informasi bisa tersampaikan dengan jelas. Kegiatan ini merupakan kerja keras agar tercapainya pelayanan
yang lebih bermutu.

Tahap 3. Saya menjelaskan ke pasien secara transparan sebagai bentuk rasa adil terhadap sesama. Saya bersikap terbuka
dan sopan saat menjelaskan tentang penerapan alur pelayanan prioritas agar sosialisasi lebih efektif dan efisien.
Kegiatan ini saya lakukan dengan jujur sebagai bentuk peduli terhadap pasien prioritas karena itu merupakan bentuk
tanggung jawab saya sebagai pelayan publik.

Kontribusi terhadap Visi Misi : Menjadikan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Prima) serta
meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini juga meningkatkan kemandirian
masyarakan dalam berperilaku hidup sehat dan meningkatkan peranan lintas sektor dalam
bidang masyarakat.

Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dsn standar pelayanan yang telah
ditetapkan, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabel).

6. Evaluasi Manajemen ASN (M- Kontribusi Akuntabel


penerapan ASN) terhadap Visi

36
alur dan Misi
pelayanan Puskesmas
Borong Rappoa
prioritas
(Misi Pertama)
1. Mengumpulkan hasil Dokumentasi 1. Akuntabilitas :
kegiatan Tanggung jawab,
kejelasan,
konsisten
2. Komitmen Mutu :
Inovatif
3. Anti korupsi :
Mandiri
2. Membuat laporan Laporan 1. Akuntabilitas :
kegiatan Tanggung jawab,
kejelasan
2. Etika Publik : Jujur
dalam
memberikan
informasi
3. Komitmen mutu :
efektif, efisien,
inovatif, perbaikan
berkelanjutan
4. Anti Korupsi :
Mandiri
3. Melakukan testimoni Dokumentasi 1. Akuntabilitas :
(bentuk kesaksian tanggung jawab,
konsumen merasa kejelasan

37
puas atau kecewa 2. Etika Publik :
terhadap pelayanan Sopan, bersikap
prioritas yang hormat
diterapkan) terhadap 3. Komitmen Mutu :
pasien efektif, efisien,
mutu
4. Anti Korupsi :
Peduli

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Pada kegiatan ini, saya melakukan evaluasi penerapan alur pelayanan prioritas apakah sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan untuk penyelenggaraan pelayanan berkualitas sesuai dengan dasar manajemen ASN

Tahap 1. Saya memiliki tanggung jawab untuk memberi kejelasan dengan mengumpulkan hasil kegiatan sebagai wujud
konsisten terhadap kegiatan yang diterapkan. Kegiatan ini merupakan upaya inovatif yang dilakukan secara mandiri.

Tahap 2. Saya memiliki tanggung jawab memberi kejelasan dengan membuat laporan kegiatan dengan jujur dalam
memberikan informasi. kegiatan ini merupakan upaya efektif dan efisien serta inovatif dalam mewujudkan
perbaikan berkelanjutan. kegiatan ini saya lakukan secara mandiri.

Tahap 3. Saya memiliki tanggung jawab untuk memberikan kejelasan terhadap penerapan alur pelayanan prioritas dengan
melakukan testimoni ke pasien secara sopan dan bersikap hormat dengan menanyakan kepuasannya terhadap
penerapan alur pelayanan prioritas. Kegiatan ini merupakan upaya efektif dan efisien untuk peningkatan mutu
pelayanan prioritas dan sebagai bentuk peduli terhadap pasien prioritas.

Kontribusi terhadap Visi Misi : Menjadikan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Prima) serta
meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
dalam memberikan pelayanan kesehatan.

38
Penguatan Nilai Organisasi : Akuntabel (memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai pedoman dan standar pelayanan yang
telah ditetapkan, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.

39
Mata pelatihan Indikator Nilai Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Kegiatan VI Total
I II III I II III I II III I II III I II III I II III
Akuntabilitas Transparan 5

Tanggung jawab 10

Kejelasan 16

Konsisten 4

Nasionalisme Rela Berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa 1

Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa dan rasa persatuan 3

Tidak Memaksakan kehendak orang lain 1

Musyawarah 2

Gotong Royong 2

Adil 1

Etika Publik Jujur 4

Terbuka 4

Tulus 1

Sopan 7

Bersikap Hormat 3

Bertanggung Jawab dalam menggunakan BMN 3

Tidak Diskriminatif 1

Komitmen Mutu Efektif 15

Efisien 13

Inovatif 6

Mutu 6

Adaptif 3

Responsif 1

40
Perbaikan berkelanjutan 6

Anti Korupsi Jujur 2

Peduli 5

Mandiri 3

Tanggung Jawab 5

Kerja Keras 1

134

C. Matriks Habituasi
Penerapan Nilai Dasar ANEKA

Kedudukan dan Peran ASN Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Total
Manajemen ASN 3
Pelayanan Publik 4
WoG 3
Penerapan Kedudukan dan Peran ASN

Penerapan Visi Misi dan Nilai Organisasi


Jenis Visi Misi Nilai Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Total
Visi Menjadi puskesmas yang memberikan pelayanan 6
kesehatan yang berkualitas (Prima)

Misi Meningkatkan mutu akuntabilitas, nasionalisme, etika 6


publik, komitmen mutu, anti korupsi dalam
memberikan pelayanan kesehatan

Meningkatkan kemandirian masyarakat berperilaku 1


41
hidup sehat

Meningkatkan peranan lintas sektor dalam bidang 2


masyarakat

Nilai Profesional 1

Unggul 1

Nyaman 2

Cepat dan Tanggap 1

Akuntabel 5

42
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Rancangan kegiatan yang telah dijabarkan diatas akan dilaksanakan selama habituasi
yaitu tanggal 22 September 2021 sampai 4 November 2021 yang rinciannya mengikut
tabel berikut :
No Kegiatan Pekan Ke- Keterangan
.
I II III IV
1. Identifikasi alur pelayanan
2. Membuat panduan alur
pelayanan prioritas
3. Sosialisasi dengan
penanggung jawab & Petugas
Loket pendaftaran
4. Menata ruang tunggu dan
memasang stiker pada kursi
prioritas dibantu dengan
teman
5. Sosialisasi ke pasien tentang
alur pelayanan prioritas
6. Evaluasi penerapan alur
pelayanan prioritas

43
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Daftar Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar CPNS


Secara umum, kegiatan-kegiatan aktualisasi yang saya lakukan terkait
langsung dengan isu mendesak di UPT.Puskesmas Borong Rappoa, Bulukumba
yaitu pelayanan prioritas pada pasien lansia, ibu hamil, disabilitas, dan ibu
menggendong anak. Kegiatan Aktualisasi saya lakukan sejak 22 September 2021
dan paling lambat 4 November 2021, pada minggu pertama kegiatan yang Penulis
lakukan yaitu Identifikasi alur pelayanan prioritas pada pasien lansia, ibu hamil,
disabilitas, dan ibu menggendong anak, minggu kedua Membuat panduan alur
pelayanan prioritas dan Sosialisasi kepada penanggung jawab dan petugas loket
pendaftaran, minggu ketiga Menata ruang tunggu dan memasang stiker prioritas
pada kursi prioritas serta Melakukan sosialisasi ke pasien, minggu keempat Evaluasi
penerapan alur pelayanan prioritas. Minggu kelima dan seterusnya selalu
menerapkan alur pelayanan prioritas.

B. Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1 : Identifikasi Alur Pelayanan Prioritas
Kegiatan pertama yang penulis lakukan adalah mengidentifikasi alur
pelayanan prioritas. Kegiatan ini penulis lakukan di minggu pertama aktualisasi.
Dalam mengidentifikasi alur pelayanan prioritas penulis harus responsif agar
pelayanan sesuai dengan yang pasien butuhkan secara efektif dan efisien, kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperlu diperbaiki dalam
menetapkan alur pelayanan prioritas sesuai dengan mata pelatihan Pelayanan
Publik.

Tahapan 1 Memantau hal-hal apa saja yang kurang pada alur pelayanan
prioritas
Deskripsi dan Pada tanggal 22 September 2021, Dalam kegiatan ini, saya
Dokumentasi memantau hal-hal apa saja yang kurang pada alur pelayanan
prioritas sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas),
dimana tanggung jawab artinya ada suatu konsekuensi dari
setiap tindakan karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab
atas keputusan yang telah dibuat. Dengan adanya kejelasan
(Akuntabilitas), yang artinya penulis harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa kekurangan yang ada pada alur

44
pelayanan prioritas dan konsisten (Akuntabilitas) terhadap hasil
yang diharapkan yang memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya pelayanan yang akuntabel dengan upaya yang
efektif, efisien, inovatif (Komitmen Mutu) untuk meningkatkan
mutu dan menciptakan pelayanan yang lebih baik secara
adaptif untuk perbaikan berkelanjutan (Komitmen Mutu).
Sambil memantau alur pelayanan prioritas, penulis menyapa
dengan sopan (Etika Publik) pasien yang berada di ruang
tunggu.

Analisis 1. Akuntabilitas, pada tahap kegiatan ini adalah menerapkan


Dampak dan nilai sikap tanggung jawab, kejelasan, dan konsisten.
Manfaat Dampak apabila nilai-nilai tersebut penulis terapkan adalah
identifikasi penerapan alur pelayanan prioritas dapat
dipertanggungjawabkan dan juga jelas dan konsisten
terhadap apa yang diidentifikasi.
2. Etika Publik, pada tahap kegiatan ini adalah menerapkan
nilai sopan. Dampak apabila nilai tersebut diterapkan pasien
akan merasa sangat dihargai saat sementara menunggu
antrian. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
pasien akan merasa tidak dihargai .
3. Komitmen Mutu, dalam melaksanakan kegiatan ini terdapat
nilai indikator efektif, efisien, inovatif, adaptif, dan
perbaikan berkelanjutan. dampak apabila nilai-nilai tersebut
diterapkan adalah penulis dapat mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai visi misi dan nilai organisasi
puskesmas. Sebaliknya, jika nilai-nilai tersebut tidak
diterapkan maka kegiatan ini tidak akan mencapai target visi

45
misi dan nilai organisasi puskesmas
Kendala Mencari tau siapa yang membuat alur pelayanan di puskesmas
Solusi Menanyakan ke pegawai yang lebih paham tentang alur pelayan

Tahapan 2 Mencatat hasil identifikasi


Deskripsi dan Setelah penulis memantau hal-hal apa saja yang kurang dalam
dokumentasi alur pelayanan prioritas, selanjutnya penulis mencatat hasil
pemantauan secara transparan (Akuntabilitas) guna
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pimpinan. Kegiatan ini
dilakukan penuh dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas)
yang artinya kewajiban bagi penulis karena adanya tuntutan atas
kegiatan dan dengan kejelasan (Akuntabilitas) untuk
mengetahui kinerja yang diharapkan. Hasil pemantauan yang
telah dicatat dengan jujur dan terbuka (Etika Publik) merupakan
upaya peningkatan secara efisien dan inovatif untuk perbaikan
berkelanjutan (Komitmen Mutu) atas cara kerja dan atau
pelayanan yang telah ada sebelumnya.

Analisis 1. Akuntabilitas, penulis menerapkan indikator nilai transparan,


Dampak dan tanggung jawab, dan kejelasan. Dengan penerapan indikator
Manfaat nilai-nilai tersebut bermanfaat terhadap kejelasan informasi
yang dibutuhkan untuk menerapkan alur pelayanan prioritas.
Jika nilai ini tidak diterapkan maka informasi yang dibutuhkan
akan tidak jelas sehingga pimpinan tidak begitu paham

46
mengenai penerapan seperti apa yang harus dilakukan.
2. Etika Publik, penulis menerapkan indikator nilai jujur dan
terbuka yaitu hasil identifikasi dicatat sesuai dengan apa yang
sudah dipantau. Jika nilai ini tidak diterapkan maka penulis
memiliki sifat tidak beretika.
3. Komitmen mutu, penulis menerapkan indikator nilai efisien,
inovatif, dan perbaikan berkelanjutan yaitu upaya untuk
meningkatkan, menciptakan dan menawarkan pelayanan yang
lebih baik dari sebelumnya. Jika nilai ini tidak diterapkan maka
tidak akan ada peningkatan mutu pelayanan.
Kendala Awalnya sulit memahami apa saja yang harus dicatat pada hasil
identifikasi
Solusi Mencatat hal-hal yang sudah ada dan akan diperbaiki

Tahapan 3 Menyampaikan hasil identifikasi kepada pimpinan dan melakukan


koordinasi dalam rencana penerapan alur pelayanan prioritas
Deskripsi dan Pada tanggal 27 September 2021, penulis memiliki tanggung
dokumentasi jawab (Akuntabilitas) untuk menyampaikan hasil identifikasi
yang sudah dicatat guna memberi kejelasan (Akuntabilitas) atas
rencana kegiatan dengan mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan (Nasionalisme) secara jujur, terbuka,
sopan dan bersikap hormat (Etika Publik) untuk meningkatkan
pelayanan secara efektif dan bermutu (Komitmen Mutu), yang
artinya upaya meningkatkan ketercapaian target dan upaya untuk
kondisi dinamis yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
pasien.

47
Analisis 1. Akuntabilitas, pada tahapan kegiatan ini penulis menerapkan
Dampak dan indikator nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dampak
Manfaat apabila nilai-nilai tersebut diterapkan oleh penulis adalah hasil
identifikasi dapat dipertanggungjawabkan dan tersampaikan
dengan jelas kepada pimpinan. Jika nilai-nilai tersebut tidak
diterapkan, maka informasi akan kurang jelas tersampaikan.
2. Nasionalisme, indikator nilai yang diterapkan penulis yaitu
Musyawarah. Dampak apabila penulis menerapkan indikator
tersebut maka keputusan yang diambil sesuai dengan
kesepakatan bersama. Jika nilai tersebut tidak diterapkan
maka tidak ada kesepakatan saat mengambil keputusan.
3. Etika Publik, penulis menerapkan indikator nilai jujur,
terbuka, sopan, dan bersikap hormat kepada pimpinan.
Dampak apabila penulis menerapkan indikator nilai-nilai
tersebut maka pimpinan akan merasa dihargai dan dihormati
dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, jika nilai tersebut
tidak diterapkan maka pimpinan akan merasa tidak dihargai
dan tidak dihormati dalam mengambilkan keputusan.
4. Komitmen mutu, efektif dan bermutu adalah indikator yang
diterapkan penulis. Dampak apabila penulis menerapkan
indikator nilai tersebut adalah meningkatkan mutu pelayanan
dan ketercapaian target untuk kondisi dinamis yang sesuai
atau bahkan melebihi harapan pasien. Jika nilai tersebut tidak

48
diterapkan maka tidak akan ada peningkatan mutu dan
ketercapaian target untuk kondisi dinamis.
Kendala Penulis bertepatan shift pagi dan Pimpinan sibuk sehingga sulit
bertemu
Solusi Melakukan koordinasi via chat Whatsapp

49

Anda mungkin juga menyukai