Anda di halaman 1dari 7

4/28/21

Identitas pasien
LAPORAN KASUS : ◦ Nama : Ny.M
OTOMIKOSIS ◦ Jenis Kelamin : Perempuan
◦ Usia : 28 tahun
Pembimbing : dr. Fauzan Abdillah, Sp. THT-KL ◦ Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 November 1993
Penyusun : Louis Regan
◦ Pekerjaan : Tidak bekerja
KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL ◦ Status Perkawinan : menikah
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RUMAH SAKIT SUMBER WARAS ◦ Agama : Katolik
PERIODE 19 April – 16 Mei 2021 ◦ Alamat : Jl, Grogol, Jakarta barat
JAKARTA

Anamnesis Anamnesis
◦ Riwayat Penyakit Sekarang:
◦ Keluhan Utama: ◦ Pasien datang ke Poli THT RS Sumber Waras dengan keluhan telinga kanan terasa
◦ Telinga kanan terasa berdengung sejak 3 hari yang lalu. berdengung sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh keluar cairan bening keruh,
konsistensi encer, tidak berbau, dan tidak ada darah, yang keluar secara hilang timbul.
Keluhan disertai dengan nyeri, gatal dan ada penurunan pendengaran pada telinga
kanan. Sebelum mengalami keluhan ini, pasien sempat berobat ke dokter di puskesmas 8
hari sebelum ke poli dengan keluhan nyeri di telinga kanannya dan diberi obat tetes
telinga dan anti radang. Pasien menyangkal adanya riwayat batuk pilek ataupun demam
beberapa waktu lalu. Pasien memiliki riwayat sering mengorek telinga, namun berenang
disangkal.

1
4/28/21

Pemeriksaan fisik
Riwayat Penyakit Dahulu: ◦ Keadaan umum : Baik
Riwayat Penyakit Keluarga:
◦ Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
◦ Pasien mengalami keluhan serupa 4 ◦ Riwayat keluhan serupa di keluarga
◦ Frekuensi nadi : 80 kali/menit
tahun yang lalu disangkal
◦ Suhu : 36.5oC
◦ Riwayat alergi disangkal ◦ Riwayat hipertensi disangkal
◦ Frekuensi pernafasan : 20 kali/menit
◦ Riwayat hipertensi disangkal ◦ Riwayat diabetes melitus disangkal
◦ Antopometri:
◦ Riwayat diabetes melitus disangkal ◦ Riwayat asma disangkal
◦ Berat badan : 52 kg
◦ Riwayat asma disangkal ◦ Riwayat penyakit paru dan jantung ◦ Tinggi badan : 160 cm
◦ Riwayat penyakit paru dan jantung disangkal ◦ Status Gizi : IMT 20,3 kg/m2, status gizi normal
disangkal

Status Generalis
◦ Thorax:
◦ Cor :
◦ a. Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
◦ b. Palpasi: ictur cordis tidak teraba
◦ Kepala : Normocephali, rambut hitam terdistirbusi merata
◦ c. Perkusi: batas jantung dalam batas normal
◦ Mata : Pupil bulat isokor 3mm/3mm, reflex cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-, ◦ d. Auskultasi: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
sklera ikterik -/-
◦ Pulmo :
◦ THT : Sesuai dengan status lokalis ◦ a. Inspeksi: simteris saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi (-)
◦ Leher : Pembesaran kelenjar limfe -/-, pembesaran kelenjar parotid -/- ◦ b. Palpasi: stem fremitus kanan dan kiri samat kuat
◦ c. Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
◦ d. Auskultasi: SNV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
◦ Abdomen : Tampak datar, bising usus (+) normal, timpani seluruh kuadran,
◦ supel, nyeri tekan (-)
◦ Ekstremitas: Akral hangat, edema --/--, CRT <2detik

2
4/28/21

Pemeriksaan Fisik Telinga

Pemeriksaan penunjang
◦ Audiometri tidak dilakukan

3
4/28/21

Resume Diagnosa
◦ Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke Poli THT RS Sumber Waras dengan keluhan telinga ◦ Diagnosis Kerja :
kanan terasa berdengung sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh keluar cairan bening keruh,
◦ Otomikosis Auricula Dextra ec pemakaian tetes telinga
konsistensi encer, tidak berbau, dan tidak ada darah, yang keluar secara hilang timbul. Keluhan
disertai dengan nyeri, gatal dan ada penurunan pendengaran pada telinga kanan. Sebelum
mengalami keluhan ini, pasien sempat berobat ke dokter di puskesmas 8 hari sebelum ke poli dengan ◦ Diagnosis Banding :
keluhan nyeri di telinga kanannya dan diberi obat tetes telinga, serta anti radang. Pasien ◦ Serumen Prop
menyangkal adanya riwayat batuk pilek beberapa waktu lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ◦ Otitis Eksterna
tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan otoskop didapatkan sekret
berwarna putih keruh di liang telinga kanan, serta terdapat massa putih kelabu dengan beberapa
bintik hitam, tes weber lateralisasi ke telinga kanan dan Rinne telinga kanan (-).

ANATOMI TELINGA
TATALAKSANA PROGNOSIS
◦ Farmakologi : ◦ Ad Vitam : ad bonam
◦ Pemasangan tampon telinga yang sudah
diberi obat anti radang (betametason krim 0.1 ◦ Ad Sanationam : ad
%) selama 48 jam bonam
◦ Asam asetat 2% tetes telinga 3x3 tetes /hari ◦ Ad Functionam : ad
bonam
◦ Non Farmakologi:
◦ Suction kotoran telinga
◦ Edukasi tentang penyakit pasien dari definisi
hingga tatalaksana yang harus dilakukan.

4
4/28/21

Definisi dan Epidemiologi Otomikosis


◦ Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga.
◦ Meskipun otomikosis dapat dijumpai di berbagai tempat di dunia, akan tetapi
pada umumnya prevalensi otomikosis terkait dengan wilayah geografis
dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi di daerah tropis dan
subtropis.
◦ Negara tropis dan subtropis mempunyai derajad kelembaban yang
tinggi sekitar 70 – 80% dengan suhu udara sekitar 15 – 30oC.

Etiologi dan Faktor Resiko Patofisiologi


◦ Agen Penyebab:
◦ Patofisiologi otomikosis tergantung penyebab dari otomikosis itu sendiri, dapat
◦ A. niger, A. flavus, A. fumigatus, Pityrosporum dan Candida.
berupa perubahan pH pada telinga, ataupun imun tubuh yang menurun
pada pasien dengan immunocompromise.
◦ Faktor P redisposisi :
◦ Kurangnya serumen, penggunaan obat tetes telinga, steroid, renang (telinga basah
merupakan predisposisi infeksi jamur), kelembaban tinggi, infeksi jamur lain yang ada di Pada kasus : pasien memiliki riwayat pemakaian obat tetes telinga selama 8
dalam tubuh seperti dermatomikosis, status immunocompromised, kekurangan gizi pada hari yang menyebabkan perubahan kelembaban telinga serta pH dari
anak-anak. telinga

Pada kasus : pasien memiliki riwayat pemakaian obat tetes telinga selama 8
hari

5
4/28/21

Manifestasi klinis Diagnosa


◦ Pruritus liang telinga ◦ Umumnya dengan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik sudah dapat menegakan
diagnosis.
◦ Otalgia
◦ Otorea
Pada kasus
◦ Telinga berdenging
Anamnesa : otorea, otalgia, pruritus, penurunan pendengaran, tinnitus, ada
◦ Penurunan pendengaran riwayat pemakaian obat tetes telinga
◦ Pytirosporum menyebabkan terbentuknya sisik menyerupai ketombe PF : Pada inspeksi didapatkan edema dan hiperemis pada liang telinga,
ditemukan massa putih dengan bintik hitam, pada pemeriksaan weber
◦ MAE menjadi eritem dan debris jamur tampak putih, abu-abu, atau hitam. didapatkan lateralisasi ke auricula kanan, rinne (-), Swabach memanjang,
Bing suara tidak bertambah keras pada telinga kanan.
Pada kasus : pasien datang dengan keluhan keluar cariran dari telinga
dan adanya nyeri

Tatalaksana
Komplikasi
Farmakologi: ◦ Komplikasi dari otomikosis yang pernah dilaporkan adalah perforasi dari
• Aural toilet —> mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan jamur membran timpani dan otitis media serosa, tetapi hal tersebut sangat jarang
• Asam Asetat 2% tetes telinga terjadi, dan cenderung sembuh dengan pengobatan.
• Larutan iodium povidone 5%
• Obat antijamur topikal yang mengandung nistatin atau klotrimazol

Non-Farmakologi:
Mengedukasi pasien terkait penyakitnya baik dari definisi, etiologi, faktor resiko,
gejala, sampai komplikasi dan tatalaksana yang harus dilaksanakan agar
penyakitnya dapat teratasi dan mencegah rekurensi.

6
4/28/21

Prognosis
◦ Umumnya baik bila diobati dengan pengobatan yang adekuat. Namun
Bagaimanapun juga, resiko kekambuhan sangat tinggi, jika faktor yang
menyebabkan infeksi sebenarnya tidak dikoreksi, dan fisiologi lingkungan

THANK YOU
normal dari kanalis auditorius eksternus masih terganggu

Anda mungkin juga menyukai