Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KELOMPOK 2

TEORI BETTY NEUMAN

UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH FALSAFAH


KEPERAWATAN
TAHUN 2021

Disusun Oleh :

1. Achmad Nawawi
2. Angga Zultami
3. Benny Agustian Saputra
4. Dwi Isa Asrori
5. Eska Nugraheni
6. Ester Kristiani
7. Putri Azizah Ayuni
8. Rieo Fernando
9. Juwantara Sepriwan
10. Nurmaliani
11. Maya Novita Sari
12. Tri Oktviani
13. Sairullah
14. Wiwintoro

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG

TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ` 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................`3

A. Latar Belakang ................................................................................................`3


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................`4
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5

A. Teori Keperawatan ..........................................................................................5


B. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman .................................................. 6
C. Teori Betty Neuman BAB III ...................................................................... 9

PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 26
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 27

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan
dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan
holistik (Potter and Perry, 2009)

Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan


keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon

manusia dengan menggunakan modelmodel konseptual keperawatan


dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009)

Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan


ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai
berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya
adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang
senantiasa berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus


selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model
dan teori keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan
didalam mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal
tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah
satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang
dikembangkan oleh Betty Neuman. Model tersebut berfokus pada respon
sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial.

Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh


perawat adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan
baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik

3
(memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel)
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and Perry,
2009).

Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health


Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat
garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan
sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta Betty Neuman mendefinisikan
manusia secara utuh.
Manfaat menggunakan sistem model Neuman untuk perawatan pasien,
pendidikan, dan penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Review Teori Keperawatan
2. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman
3. Teori Betty Neuman

C. Tujuan Masalah
1. Mampu Menjelaskan Pengertian dan tujuan Teori Keperawatan
2. Mampu Menjelaskan Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman
3. Mampu Menjelaskan Teori Batty Neuman

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Review Teori Keperawatan


a.Tujuan Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah
pola yang nyata atau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa,
atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolut atau bukti secara langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan . Teori keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan
mangandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri, yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat
dalam model praktek keperawatan mengandung komponen-komponen
dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model
keperawatan.
Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan
karakteristik dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima
karakteristik dasar teori keperawatan, yaitu:
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefnisikan sebagai
hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan
antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan
konsep lingkungan.
2. Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan
dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana
maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi
praktik keperawatan.

5
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktik keperawatan.

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan


ilmu keperawatan dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki
tujuan yang ingin dicapai diantaranya :

a. Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang


dihadapi dalam pelayanan keperawatan.
b. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan.
c. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas.
d. Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan.

2. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman

Gambar 1 : Betty M. Neuman, R.N., B.S.N., M.S., Ph.D., PLC., FAAN

6
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya
seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari
tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya
meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau berumur
11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk
membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan
membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-
orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya.
Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan
pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program
militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan (Fawcett,
2005)

Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital


School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles
untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California Neuman
bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah, perawat industri,
beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan
rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of
California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di
University of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan
masyarakat. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang
kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of
California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi
Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada
tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan
mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak

sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen

7
keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan
psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada
tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari
Universitas California Los

Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal


psykologi dari
Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002
dalam McEwen & Willis, 2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan

khususnya dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program


kesehatan mental komunitas pada perawat di level post-master di UCLA.
Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan
model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960 an,
sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan
mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang
berjudul Consultation and Community Organization in Community
Mental Health Nursing. (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif
(menyeluruh) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat

yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada


prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap
ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi
( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai
adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya
dengan perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di
komunitas kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model
keperawatannya pertama kali diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar
dengan pendekatan total ke masalah pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar
doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific Western University. Tahun

8
1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari Grand
Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara

pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia


secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel) , psikologis ,sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-
respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal (Tomey and Alligod, 2006).

3. Teori Betty Neuman


a. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress
dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah
berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah
pasien. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup
semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan
dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien
terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem
yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan,
perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap
stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan
stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari
lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu
mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan.
9
Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi
masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan
setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier
yaitu mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan
reduksi untuk mencegah komplikasi.

b. Sumber – Sumber Teori


Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan
merupakan refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system
yang terbuka (Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman
mensitensis keilmuan dari beberapa disiplin dan menyatukan dalam
kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis keperawatannya terutama
dalam bidang keperawatan kesehatan mental (Tomey and Alligood,
2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt
yang menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan
keseimbangan sebagai suatu proses dimana organisme (makhluk hidup)
memelihara keseimbangan dan konsekuensinya adalah sehat dengan
berbagai kondisi.
Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana
kepuasan organisme (makhluk hidup) adalah suatu kebutuhan.
Banyaknya kebutuhan dan adanya gangguan keseimbangan dan
stabilitas. Oleh karena itu proses penyesuaian bersifat dinamis dan terus
menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya suatu proses yang terus
menerus saling mempengaruhi antara keseimbangan dan
ketidakseimbangan dalam organisme (makhluk hidup). Ketika proses
stabilisasi tidak dicapai pada beberapa tingkatan atau ketika organisme
berada dalam kondisi yang tidak harmonis dalam waktu yang lama
konsekuensinya yaitu ketidakmampuan memuaskan kebutuhan
timbulnya suatu penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal,
organisme akan mati (Neuman & Young, 1972). Teori Gestalt
menyatakan bahwa individu berada dalam interaksi antara organisme
dan lingkungan dan melihat tingkah laku sebagai refleksi daru hubungan
dalam interaksi tersebut (Perls, 1973). (Tomey and Alligood, 2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi
dari de Chardin dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist
menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian akan ditentukan secara

10
khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system organism
yang bersifat dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk
dari keseluruhan akan mempengaruhi munculnya bagian-bagian, hal ini
juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan kehidupan
(Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang
menjelaskan bahwa stress merupakan respon non spesifik tubuh
terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan kebutuhan untuk
menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan
adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh
karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak spesifik untuk
aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang menghasilkan
ketegangan yang bisa bersifat negatif dan positif (Tomey And Alligood,
2006)
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep
model Caplan (1964) dan menghubungkan tahapan pencegahan untuk
keperawatan. Pencegahan primer digunakan organisme (makhluk hidup)
sebelum menghadapi suatu stressor yang berbahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari
stressor atau memperkuat garis pertahanan normal klien untuk
mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan tersier
digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang berbahaya.
Pencegahan sekunder tujuannya untuk mengurangi efek atau
kemungkinan efek dari stressor melalui diagnosa awal dan perawatan
yang efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman menjelaskannya
sebagai kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan tersier
menekankan pada pengurangan efek dari stressor yang tersisa dan
mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan
(Capres,1996; Neuman, 2002b) (Tomey and Alligood,2006).

c. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman


Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang
ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi
yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep
tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak
selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang

11
mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :

• Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang,
keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan
sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini
mempertimbangkan semua variabel yang secara simultan
mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.

• Open System :
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan
energi dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi
terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.

• Fungsi atau Proses :


Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal
dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang
didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.

• Input dan Out put :


Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy,
informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.

• Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan
sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki
tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.

• Negentropy :
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu
kemajuan system kearah stabilitas atau baik.

• Entropy :
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang
menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.

• Stability :

12
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system
dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan
integritas.

• Enviroment :
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi
klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.

• Created Enviroment :
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan system.
Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk system
fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.

• Client system :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan,
dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian
dari klien sebagai system.

• Basic Clien Structure :


Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh
lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan
faktor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini
terdiri dari faktor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh
anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik.

• Lines of Resistance :
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar
disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber
yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor.
Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh. Ketika garis
pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali. Jika tidak
efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor
ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien.

• Normal line defence :


Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat.
Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau
system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai
suatu standar untuk mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik

13
klien. Itu semua meliputi variabel system dan perilaku seperti
kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap
perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu
peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan
kesehatan.

• Garis Pertahanan Fleksibel :


Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan
fleksibel. Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam
waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang
melindungi terhadap stressor dari pecahnya/berubahnya kondisi
kesehatan yang stabil yang di presentasikan sebagai garis pertahanan
normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis
fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti
gangguan tidur. Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel
meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam
waktu yang singkat terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya,
akan memberikan lebih sedikit pertahanan.

• Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem
klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan
sistem terpenuhi.

• Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energy.
• Stressor :
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan
gangguan pada system yang stabil. Stressor dapat berupa :

➢ Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti


respon kondisional seseorang.
➢ Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih
individu, seperti harapan peran.
➢ Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti
keadaan finansial.

14
• Tingkat reaksi :
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien
untuk menyesuaikan terhadap stressor

• Pencegahan sebagai intervensi :


Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien
menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system.
Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan
perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi dan rekonstitusi.
Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual dari tingkat

reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman


mengidentifikasi tiga level intervensi :

➢ Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika


stressor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi
tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut :
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi
kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau dengan
kata lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu dengan
stressor, atau menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk
menurunkan kemungkinan reaksi.

➢ Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi


intervensi atau treatment awal sesudah gejala dari stress telah
terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan agar
sistem stabil dengan menguatkan garis internal resistensi,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
➢ Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah
treatment atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan
pada penyesuaian kearah kestabilan sistem yang optimal. Tujuan
utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk
membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi.

15
Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke
pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu
stressor yang telah diketahui akan membahayakan klien.

• Rekonstitusi :
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat
kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya
untuk melawan stressor. Hal ini menacakup faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan
dengan variable sistem klien 9fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual).

d. Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan


Menurut Teori
Betty Neuman

• Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu.
Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor
fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual.
Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan
konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak
balik dengan lingkungan.
• Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat
menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan
seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau
stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi
kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat
atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.

• Keperawatan

16
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan
semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan
adalah profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi perawat
mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman
menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien
harus dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan
intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.

• Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari
model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan
lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan
klien. Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal)
adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan
sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara
potensial dapat mengubah stabilitas sistem.

Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai


berikut :
➢ Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi pada klien
➢ Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal
dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
➢ Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar
dan digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.
Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal.
Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur
atau memobilisasi varibelvariabel sistem untuk menciptakan efek
yang ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi
stressor lingkungan yang mengancam dengan melakukan
perubahan pada diri sendiri atau situasi. Contohnya respon
menolak (variabel fisiologi), dan semangat untuk survife pada
siklus kehidupan (variabel perkembangan). Lingkungan yang
diciptakan secara terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh perubahan oleh keadaan sehat yang dipersepsikan klien.

17
e. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)
1. Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang
unik setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum
diketahui, atau karakteristik normal.
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-
masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau
garis pertahanan normal klien.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang

normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis


normal pertahanan atau stabilitas kondisi sehatnya.
1) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
2) Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan
sebagai komposisi dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko,
sosiokultural dan spiritual.
3) Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme
perlindungan.
4) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian,
intervensi, identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
5) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan
pengobatan.
6) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman
sebelumnya.
7) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi
pertukaran energi dengan lingkungan.

f. Variabel dan kesehatan


1) Analisa data
2) Diagnosa keperawatan
3) Prioritas tujuan

18
g. Diagnosa Keperawatan
1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan
interaksi dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
a) Identifikasi persepsi klien :
• Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar
dan sumber daya klien.
• Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat
pertahanan.
• Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :
➢ Identifikasi dan evaluasi stressor yang
mengancam
➢ Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi
sistem klien (kehilangan, kelebihan, perubahan dan
intoleransi).
b) Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial
faktor yang berhubungan dengan variabel c)
c) Kaji pengaruh lingkungan
• Persepsi klien terhadap stressor
• Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
• Identifikasi dalam mengatasi masalah
• Identifikasi klien dalam mengatasi masalah
• Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan
datang
• Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial
yang mengancam.
2) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
3) Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a) Persamaan dan perbedaan persepsi
b) Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c) Mengatasi perbedaan\

h. Tujuan Keperawatan

19
1) Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2) Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan kelompok.

3.1 Konsep Inti Model Betty Neuman


1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem
klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall,
1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing variable :

a. Stressor (Tekanan)

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan


dan berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons
autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi
peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

b. Garis pertahanan dan perlawanan


Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan
normal dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal
merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil
untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena
adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk
sistem klien.

20
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis
pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat
melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi, maka sistem klien akan
bereaksi dengan menampakkan adanya gejala ketidakstabilan atau
sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi
stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu,
gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini
merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal
atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh
atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara
garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan satabil dari sistem
klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan
dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi
terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan
serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan
teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis
normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme
sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam
resepon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika
tidak efektif maka energy berkurang dan bisa timbul kematian.

c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan
kesehatan. Pencagahan primer mengutamakan pada penguatan
flexible lines of desese dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor

21
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai
setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,
mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika
pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi
maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan
intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani
dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier
difokuskan pada perbaikan kembali kearah stabilitas sistem
klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.
Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan
primer.

d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem
yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk
memberikan suatu kesatuan fokus definisi keperawatan dan
pemahamam terbaik dari interaksi klien dengan lingkungan.
Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami
pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress
dan reaksi terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem
terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok,
komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien
sebagai suatu sustem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan
antar aspek yang terdapat

22
dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh
keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan
sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu
sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu
fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan
cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett,2005).
Dimana secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang
bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi
suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor
dengan baik, sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system.
Perubahan bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis,
maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah
terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-
bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang
unik.. variabel-variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan
energi yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat
reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai
tindakan terhadap invasi stressor. Rekonstitusi adalah suatu adaptasi
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Rekonstitusi bisa
memperluas normal line of defense ke tingkat sebelumnya,
menstabilkan

23
sistem klien pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikan
pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi
adalah faktor- faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan
lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model
sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian
di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada
komunitas sebagai sistem klien.

2. Asumsi dasar Betty Neuman


a. Manusia merupakan individu unik yang memiliki rentang respon
normal
b. Ada beberapa tipe stressor yang dapat mengganggu
keseimbangan
individu (normal line of defence). Sifat dasar stressor dapat
memiliki efek yang luas terhadap manusia yang mungkin dapat
mengganggu garis luas terhadap manusia yang mungkin dapat
mengganggu garis
keseimbangan fleksibel.
c. Manusia dapat berada pada rentang respon normal tergantung dari
garis pertahanan normal.Garis pertahanan fleksibel adalah sebuah
system reaksi yang dapat digunakan sebagai perlawanan
seseorang terhadap stressor. Ketika garis pertahanan fleksibel
tidak dapat melindungi dari perlawanan stressor maka stressor
akan mengganggu
keseimbangan seseorang.
d. Beberapa individu memiliki garis resisten yang dapat
mempertahankan keseimbangan dan dapat mengembalikan
individu tersebut ke garis normal.
e. Sehat atau sakit adalah komposisi yang dinamis dan saling
berhubungan antara individu baik fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan status perkembangan.
f. Pencegahan primer adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi
dan menghilangkan faktor yang berhubungan dangan stressor.

24
g. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan
strategi intervensinya
h. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai
proses rekonstitusi.

3. Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan


Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian
bagi perawat. Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis
pertahanan normal/mekanisme koping (Neal, 1981). Perawat dapat
mengkaji faktor resistensi internal individu, menurut Neal (1981),
kualitas keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri
terhadap stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada praktek
keperawatan (Beitler, Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang
didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer, sekunder
dan tertier. Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat
dilakukan dengan memberikan promosi tentang penerimaan
kehidupan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi.
Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk memberikan
bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya. Pada
tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support
lingkungan terhadap pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam
perawatan kesehatan masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas
dan struktur terbuka cocok untuk individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai
tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat
menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan
pada kelompok yang luas menghimpun individu, berbeda dengan
dibutuhkan sendiri (solely) yang difokuskan kepada kesehatan
individu. (Beddome,1989). Model system dari Neuman didasarkan
pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan
menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku
pada masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
dapat sebagai target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai
semua keadaan internal dan eksternal atau pengaruh yang berdampak
kepada masyarakat. Faktor negatif biasanya merujuk sebagai stressor.
Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan
lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan
untuk masyarakat adalah suatu nilai-nilai yang optimal atau tingkat
yang stabil, bila system dalam masyarakat menyebabkan lebih

25
bersemangat (energi) dari biasanya, maka status kesehatan
bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi
berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak
kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33)

Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini


dapat diterapkan di Indonesia pada keperawatan komunitas dan
keperawatan jiwa, hal ini didukung dengan penelitian dan penerapan
labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah garis pertahanan
diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis
pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya
perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah
yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat,
transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah
yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan
dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan
tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga
dalam lingkungan akan optimal.

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Betty Neuman ini sangat memungkinkan untuk digunakan
dalam pengkajian praktek keperawatan komunitas khususnya pada
agregat lansia dengan masalah hipertensi, karena aspek
pengkajiannya bersifat holistik yang meliputi pengkajian fisiologis,
psikologis, sosial kultural, perkembangan, dan spiritual. Dalam
intervensinya pun Neuman telah membagi intervensi dalam tiga
tingkatan yaitu primer, sekunder, dan tersier dengan melihat tiga
garis pertahanan yaitu flexible line defense,
normal line defense, dan resisten line defense.

B. Saran
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa
yang harus kita berikan jika harus menghadapi kondisi pasien atau
klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan
adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang biasa
terjadi.
1. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi
mahasiswa keperawatan
2. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa keperawatan

27
DAFTAR PUSTAKA

Neuman, B. (1990). Health as a continuum based on the Neuman system’s Model.


Nursing Science Quarterly, 3, 129-135
tanhope, M., & Lancaster, J. (2004). Community and Public Health Nursing. St.
Louis Missouri: Mosby.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung
Seto.Jakarta. Perry and Potter. Fundamental Keperawatan. EGC.

28

Anda mungkin juga menyukai