Disusun Oleh :
1. Achmad Nawawi
2. Angga Zultami
3. Benny Agustian Saputra
4. Dwi Isa Asrori
5. Eska Nugraheni
6. Ester Kristiani
7. Putri Azizah Ayuni
8. Rieo Fernando
9. Juwantara Sepriwan
10. Nurmaliani
11. Maya Novita Sari
12. Tri Oktviani
13. Sairullah
14. Wiwintoro
TAHUN 2021
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ` 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................`3
PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 26
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 6
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
(memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel)
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and Perry,
2009).
B. Rumusan Masalah
1. Review Teori Keperawatan
2. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman
3. Teori Betty Neuman
C. Tujuan Masalah
1. Mampu Menjelaskan Pengertian dan tujuan Teori Keperawatan
2. Mampu Menjelaskan Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman
3. Mampu Menjelaskan Teori Batty Neuman
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktik keperawatan.
6
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya
seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari
tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya
meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau berumur
11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk
membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan
membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-
orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya.
Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan
pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program
militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan (Fawcett,
2005)
7
keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan
psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada
tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari
Universitas California Los
8
1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari Grand
Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
10
khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system organism
yang bersifat dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk
dari keseluruhan akan mempengaruhi munculnya bagian-bagian, hal ini
juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan kehidupan
(Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang
menjelaskan bahwa stress merupakan respon non spesifik tubuh
terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan kebutuhan untuk
menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan
adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh
karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak spesifik untuk
aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang menghasilkan
ketegangan yang bisa bersifat negatif dan positif (Tomey And Alligood,
2006)
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep
model Caplan (1964) dan menghubungkan tahapan pencegahan untuk
keperawatan. Pencegahan primer digunakan organisme (makhluk hidup)
sebelum menghadapi suatu stressor yang berbahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari
stressor atau memperkuat garis pertahanan normal klien untuk
mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan tersier
digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang berbahaya.
Pencegahan sekunder tujuannya untuk mengurangi efek atau
kemungkinan efek dari stressor melalui diagnosa awal dan perawatan
yang efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman menjelaskannya
sebagai kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan tersier
menekankan pada pengurangan efek dari stressor yang tersisa dan
mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan
(Capres,1996; Neuman, 2002b) (Tomey and Alligood,2006).
11
mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :
• Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang,
keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan
sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini
mempertimbangkan semua variabel yang secara simultan
mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
• Open System :
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan
energi dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi
terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
• Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan
sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki
tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.
• Negentropy :
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu
kemajuan system kearah stabilitas atau baik.
• Entropy :
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang
menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.
• Stability :
12
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system
dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan
integritas.
• Enviroment :
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi
klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.
• Created Enviroment :
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan system.
Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk system
fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.
• Client system :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan,
dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian
dari klien sebagai system.
• Lines of Resistance :
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar
disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber
yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor.
Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh. Ketika garis
pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali. Jika tidak
efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor
ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien.
13
klien. Itu semua meliputi variabel system dan perilaku seperti
kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap
perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu
peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan
kesehatan.
• Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem
klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan
sistem terpenuhi.
• Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energy.
• Stressor :
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan
gangguan pada system yang stabil. Stressor dapat berupa :
14
• Tingkat reaksi :
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien
untuk menyesuaikan terhadap stressor
15
Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke
pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu
stressor yang telah diketahui akan membahayakan klien.
• Rekonstitusi :
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat
kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya
untuk melawan stressor. Hal ini menacakup faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan
dengan variable sistem klien 9fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual).
• Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu.
Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor
fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual.
Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan
konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak
balik dengan lingkungan.
• Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat
menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan
seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau
stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi
kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat
atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.
• Keperawatan
16
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan
semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan
adalah profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi perawat
mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman
menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien
harus dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan
intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.
• Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari
model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan
lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan
klien. Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal)
adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan
sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara
potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
17
e. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)
1. Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang
unik setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum
diketahui, atau karakteristik normal.
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-
masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau
garis pertahanan normal klien.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang
18
g. Diagnosa Keperawatan
1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan
interaksi dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
a) Identifikasi persepsi klien :
• Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar
dan sumber daya klien.
• Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat
pertahanan.
• Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :
➢ Identifikasi dan evaluasi stressor yang
mengancam
➢ Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi
sistem klien (kehilangan, kelebihan, perubahan dan
intoleransi).
b) Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial
faktor yang berhubungan dengan variabel c)
c) Kaji pengaruh lingkungan
• Persepsi klien terhadap stressor
• Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
• Identifikasi dalam mengatasi masalah
• Identifikasi klien dalam mengatasi masalah
• Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan
datang
• Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial
yang mengancam.
2) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
3) Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a) Persamaan dan perbedaan persepsi
b) Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c) Mengatasi perbedaan\
h. Tujuan Keperawatan
19
1) Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2) Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan kelompok.
a. Stressor (Tekanan)
20
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis
pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat
melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi, maka sistem klien akan
bereaksi dengan menampakkan adanya gejala ketidakstabilan atau
sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi
stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu,
gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini
merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal
atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh
atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara
garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan satabil dari sistem
klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan
dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi
terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan
serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan
teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis
normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme
sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam
resepon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika
tidak efektif maka energy berkurang dan bisa timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan
kesehatan. Pencagahan primer mengutamakan pada penguatan
flexible lines of desese dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor
21
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai
setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,
mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika
pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi
maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan
intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani
dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier
difokuskan pada perbaikan kembali kearah stabilitas sistem
klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.
Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan
primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem
yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk
memberikan suatu kesatuan fokus definisi keperawatan dan
pemahamam terbaik dari interaksi klien dengan lingkungan.
Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami
pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress
dan reaksi terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem
terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok,
komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien
sebagai suatu sustem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan
antar aspek yang terdapat
22
dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh
keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan
sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu
sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu
fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan
cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett,2005).
Dimana secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang
bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi
suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor
dengan baik, sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system.
Perubahan bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis,
maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah
terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-
bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang
unik.. variabel-variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan
energi yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat
reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai
tindakan terhadap invasi stressor. Rekonstitusi adalah suatu adaptasi
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Rekonstitusi bisa
memperluas normal line of defense ke tingkat sebelumnya,
menstabilkan
23
sistem klien pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikan
pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi
adalah faktor- faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan
lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model
sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian
di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada
komunitas sebagai sistem klien.
24
g. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan
strategi intervensinya
h. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai
proses rekonstitusi.
25
bersemangat (energi) dari biasanya, maka status kesehatan
bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi
berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak
kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33)
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Betty Neuman ini sangat memungkinkan untuk digunakan
dalam pengkajian praktek keperawatan komunitas khususnya pada
agregat lansia dengan masalah hipertensi, karena aspek
pengkajiannya bersifat holistik yang meliputi pengkajian fisiologis,
psikologis, sosial kultural, perkembangan, dan spiritual. Dalam
intervensinya pun Neuman telah membagi intervensi dalam tiga
tingkatan yaitu primer, sekunder, dan tersier dengan melihat tiga
garis pertahanan yaitu flexible line defense,
normal line defense, dan resisten line defense.
B. Saran
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa
yang harus kita berikan jika harus menghadapi kondisi pasien atau
klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan
adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang biasa
terjadi.
1. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi
mahasiswa keperawatan
2. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa keperawatan
27
DAFTAR PUSTAKA
28