“IBUNDA”
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK) DAN RINCIAN KEWENANGAN
KLINIS (RKK) PENATA KLINIS III
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu :
Penata yang tersebut dibawah ini
Nama : I GUSTI NGURAH AGUNG SASTYANATA Amd.An
Tempat, tanggal lahir : Bali, 22 Agustus 1987
Nomor STR : 101551219-3011074
Kualifikasi : DIII PENATA ANESTESI
Kepada yang bersangkutan diberikan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan
Klinis di RSIA Ibunda Mataram Baru;
Kedua : Surat Penugasan Klinis Penata ini memberikan hak kepada yang
bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan profesinya di RSIA
Ibunda Mataram Baru sesuai dengan Rincian Kewenangan Klinis
Penata terlampir.
Keempat : Surat Penugasan Klinis Perawat berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga)
tahun, dan tidak melebihi masa berlaku STR yang bersangkutan.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan
diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.
c. Pascaanestesi
- Merencanakan tindakan kepenataan pasca tindakan
anestesia;
- Penatalaksanaan dalam manajemen nyeri sesuai
instruksi dokter spesialis anestesi.
- Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter
epidural;
- Pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat
anestetika regional;
- Pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat
anestetika umum;
- Evaluasi hasil kondisi pasien pasca pemasangan kateter
epidural;
- Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia regional;
- Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia umum;
- Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat;
- Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat
kesehatan yang dipakai; dan
- Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada
tindakan anestesia selanjutnya.
2 Pelimpahan Wewenang √
- Pelaksanaan anestesia sesuai dengan instruksi dokter
spesialis anestesiologi;
- Pemasangan alat monitoring non invasif;
- Melakukan pemasangan alat monitoring invasif;
- Pemberian obat anestesi;
- Mengatasi penyulit yang timbul;
- Pemeliharaan jalan napas;
- Pemasangan alat ventilasi mekanik;
- Pemasangan alat nebulisasi;
- Pengakhiran tindakan anestesia; dan
- Pendokumentasian pada rekam medik.
- Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa, √
Penata Anestesi dapat melakukan tindakan pelayanan
anestesi di luar wewenangnya dalam rangka
pertolongan pertama.
- Pertolongan pertama ditujukan untuk mengurangi rasa
sakit dan menstabilkan kondisi pasien.
- Penata Anestesi wajib merujuk pasien kepada tenaga
kesehatan yang berkompeten setelah pertolongan
pertama tersebut
Demikian Rincian Kewenangan Klinis (RKK) ini diberikan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas sebagai PENATA KLINIK III dengan ketentuan tidak diperkenankan
melakukan prosedur di luar Rincian Kewenangan Klinis, kecuali dalam keadaan darurat dan
tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut.