Anda di halaman 1dari 6

TUGAS QUIZ

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

DISUSUN OLEH

VISPY ANTHIKA (43219010081)

AKUNTANSI (FAKULTAS EKONOMI & BISNIS)

UNIVERSITAS MERCUBUANA (WARUNG BUNCIT)

JAKARTA 2022/2023
(Soal 1)

1. Tentang Merger dan apa yang mendorong perusahaan melakukan merger

 Pengertian merger

Secara sederhana, merger adalah dua atau lebih perusahaan dengan skala yang sama
memutuskan untuk bergabung menjadi sebuah entitas baru. Dalam penggabungan ini,
perusahaan-perusahaan bersepakat untuk melakukan transfer kepemilikan.
 
Pemindahan kepemilikan tersebut dapat dilakukan dengan pembayaran tunai ataupun
transfer saham. Dengan kata lain, kedua perusahaan yang melakukan merger melepaskan
sahamnya, kemudian menerbitkan saham baru sebagai perusahaan baru.
 
Istilah merger sering tertukar dengan akuisisi. Padahal, pengertian merger dan akuisisi
sama sekali berbeda. Ketika sebuah perusahaan mengambil alih perusahaan lain dan
menyatakan diri sebagai pemilik baru, inilah yang disebut dengan akuisisi.

 Alasan dilakukannya merger

Setiap langkah bisnis tentu didasari oleh alasan tertentu, apalagi keputusan besar seperti
merger. Umumnya, merger dilakukan karena beberapa alasan di bawah ini.

1. Mencapai sinergi

Merger adalah salah satu cara untuk mencapai sinergi. Pasalnya, setelah merger,
perusahaan bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi para pemegang saham.
Apabila dapat bekerja dengan kompak, sinergi akan tercapai sehingga mendorong
meningkatnya nilai bisnis sebuah perusahaan hasil merger.
 
Selain sinergi pendapatan yaitu bertambahnya revenue karena ekspansi pasar,
diversifikasi produk, dan lain sebagainya, perusahaan merger juga dapat mendorong
terbentuknya sinergi biaya.
 
Entitas perusahaan baru bisa mengeluarkan biaya lebih rendah berkat proses merger.
Karena skala ekonomi perusahaan mungkin meningkat, perusahaan jadi mempunyai
akses terhadap teknologi tertentu, ataupun kemungkinan eliminasi biaya tertentu.
 

2. Menekan risiko dari diversifikasi

Pada titik tertentu, perusahaan perlu melakukan diversifikasi, baik diversifikasi produk
maupun operasional. Sayangnya, langkah diversifikasi tidak bisa dilaksanakan begitu saja
sebab risiko kerugian yang ditanggung perusahaan umumnya tidak kecil.
 
Misalnya, perusahaan X sudah lekat dengan citra produk tertentu. Namun, penjualan
produk tersebut sudah mulai stagnan sebab sudah mencapai titik akhir dalam life cycle
produk sehingga perlu melakukan diversifikasi. Tidak menutup kemungkinan
diversifikasi dari produk tersebut kurang diminati oleh konsumen.
 
Nah, merger menjadi salah satu strategi manajemen risiko saat perusahaan akan
melakukan diversifikasi. Setelah merger, perusahaan dapat lebih leluasa menjalankan
diversifikasi dengan memasuki pasar baru atau menawarkan produk baru.
 Mengakuisisi aset.
Dalam perkembangan bisnis, terlebih pada era digital, perusahaan mulai harus berpacu
dengan kemajuan teknologi. Sayangnya, tidak semua perusahaan bisa memiliki teknologi
yang dibutuhkan.
 
Saat sebuah perusahaan mempunyai teknologi tertentu yang dibutuhkan oleh
perusahaan lainnya, biasanya langkah merger menjadi tawaran yang berlaku di atas
meja.
Jika merger tersebut terjadi, kemungkinan kebutuhannya memang mutual.
Perusahaan A ingin mengakuisisi aset berupa teknologi yang dimiliki perusahaan B,
sedangkan perusahaan B mungkin membutuhkan akses terhadap market yang lebih
besar dan sudah dimiliki oleh perusahaan A.
 
Meskipun aset teknologi sering kali menjadi alasan dua buah perusahaan melakukan
merger, tetapi tentu teknologi bukanlah satu-satunya aset yang dicari. Sebuah perusahaan
bisa memberikan tawaran merger kepada perusahaan target demi mengakuisisi aset apa
pun yang mungkin sulit dimiliki tanpa proses merger.
4. Memperbesar kapasitas finansial

Persoalan finansial perusahaan memang kerap menjadi latar belakang bagi berbagai
keputusan penting, tidak terkecuali merger. Untuk menyelamatkan situasi keuangan yang
kurang baik, merger dapat menjadi solusi.
 
Namun, tidak harus sebuah perusahaan ada di posisi keuangan yang tidak baik terlebih
dahulu untuk melakukan merger. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin memperbesar
kapasitas produksi yang sudah pasti perlu kapasitas finansial lebih besar, merger juga
layak dipertimbangkan.
 

5. Penyesuaian pajak

Ada perusahaan yang memiliki kewajiban pajak cukup besar. Di sisi lain, terdapat perusahaan
dengan kompensasi atas kerugian pajak yang juga cukup besar.
 
Nah, bila kedua perusahaan tersebut bergabung akan dilakukan konsolidasi untuk total
kewajiban pajaknya. Biasanya, perhitungan hasil akhir pajak yang wajib dibayarkan akan
lebih kecil dibandingkan saat masing-masing perusahaan berdiri secara mandiri.

(Soal 2)

2.Tentang Akusisi dan apa yang mendorong perusahaan melakukan akuisisi

Akuisisi diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham


atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan
pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah
(Moin, 2003).

 Alasan dilakukannya Akuisisi

1. Untuk memperoleh kedudukan monopolistik (economis of scale). Akuisisi dengan


motif tersebut biasanya terjadi antara dua perusahaan sejenis namun keduanya saling
bersaing. Maka dengan diakuisi maka dapat mengurangi persaingan diantara keduanya
karena kedudukan dimonopoli menjadi satu perusahaan.
2. Untuk menjaga keberlanjutan usaha perusahaan. 
Akuisisi bisa terjadi antara dua perusahaan yang mempunyai proses produksi atau perdagangan
yang terkait.
Perusahaan yang diambil alih mempunyai keterkaitan dengan perusahaan pemasok bahan baku
bagi selaku distributor. Agar keberlanjutan usaha berupa pasokan barang yang lancar dan
distribusi tetap berlangsung maka dilakukan akuisisi.
3. Untuk memanfaatkan saluran distribusi atau pemasaran yang sama dari berbagai
produk.

Dalam hal akuisisi di sini, perusahaan pengambil alih ingin memanfaatkan saluran
distribusi yang sama dari berbagai produk yang menggunakan teknologi berlainan.
Misalnya perusahaan pengambil alih bergerak di bidang usaha produksi kosmetik. Lalu
mengambil alih perusahaan sabun karena produk kosmetik dan sabun dijual oleh toko yang
sama.

Beda misalnya bila produk yang dijual adalah sayuran segar. Maka untuk memudahkan
armada distribusi barang, oleh karena itu perusahaan kosmetik diambil alih. Dengan cara
armada distribusi jadi lebih efektif.

4. Untuk memperluas produksi dan pemasaran.

Dalam konteks ini, akuisisi biasanya dilakukan antara perusahaan satu dengan yang lain
namun mempunyai kesamaan teknologi di bidang produksi barang. saluran distribusi atau
pemasarannya berbeda.

Misalnya antara produk komputer, chip, CCTV berbeda pemasarannya dengan produk
elektronik seperti radio atau TV. Tapi, pada proses produksinya menggunakan teknologi yang
sama. Maka perusahaan radio dan TV akhirnya mengambil alih perusahaan komputer.
Hasilnya, barang yang diproduksi dan dijual lebih banyak dan beragam oleh satu perusahaan
merek Samsung yang memproduksi barang elektronik seperti laptop atau handphone namun
juga memproduksi AC atau lemari es.

5. Untuk diversifikasi usaha.

Akuisisi untuk alasan diversifikasi usaha biasanya dilakukan antara perusahaan satu dan
lainnya yang tak punya kesamaan di bidang teknologi produksi maupun distribusi pemasaran.
Misalnya pabrik semen mengambil alih pabrik susu. Keduanya produk usaha sangat
berlainan, namun akuisisi tetap dilakukan agar perusahaan semen punya jenis atau diversifikasi
usaha yang beragam. Kadang hal itu penting untuk menjaga risiko.
Misalnya saat terjadi krisis bahan baku semen hal ini dapat menyebabkan keuangan
perusahaan kelimpungan, perusahaan tersebut masih dapat bergantung dengan hasil usaha
dari perusahaan susu.

(Soal 3)

3.Apa perbedaan mendasar antara merger dan akuisisi ?

 menjelaskan perbedaan mendasar antara merger dan akuisisi secara terperinci:

Merger Akuisisi
 Dua perusahaan bergabung untuk  Satu perusahaan membeli perusahaan lain
membentuk perusahaan baru. dan mendapatkan kendali atasnya.
 Kedua perusahaan “membubarkan diri”  Kedua perusahaan tidak kehilangan
dan membentuk perusahaan baru. eksistensinya.
 Cenderung dilakukan oleh dua  Ada kecenderungan perusahaan besar
perusahaan dengan jenis dan ukuran yang mengendalikan perusahaan yang lebih
sama, kecil
 Jumlah minimum perusahaan yang  Jumlah minimum perusahaan yang terlibat
melakukan Merger adalah tiga. dalam strategi pengakuisisian adalah dua.
 Lebih banyak persyaratan dan formalitas  Sedikit persyaratan dan formalitas hukum
hukum yang harus diselesaikan. yang harus diselesaikan

Anda mungkin juga menyukai