0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum tugas bimbingan konseling yang meliputi urgensi bimbingan konseling untuk mahasiswa, insight tentang landasan, tujuan, dan fungsi bimbingan konseling, serta peran konselor di sekolah untuk membantu menyelesaikan masalah peserta didik.
Dokumen tersebut merangkum tugas bimbingan konseling yang meliputi urgensi bimbingan konseling untuk mahasiswa, insight tentang landasan, tujuan, dan fungsi bimbingan konseling, serta peran konselor di sekolah untuk membantu menyelesaikan masalah peserta didik.
Dokumen tersebut merangkum tugas bimbingan konseling yang meliputi urgensi bimbingan konseling untuk mahasiswa, insight tentang landasan, tujuan, dan fungsi bimbingan konseling, serta peran konselor di sekolah untuk membantu menyelesaikan masalah peserta didik.
Jawab : Menurut saya, pentingnya bimbingan konseling di perguruan tinggi itu dapat memberikan bantuan kepada mahasiswa. Mahasiswa masih bisa dibilang masa proses peralihan dari remaja ke dewasa awal yang sering kali memiliki masalah namun diatasi dengan sulit atau masih labil. Selain itu, beberapa mahasiswa juga sering merasakan kecemasan, masalah psikologis dan mental, masalah makan, stress dan lain sebagainya. Dengan adanya bimbingan konseling di perguruan tinggi dapat mengurangi beban masalah yang dirasakan, karena kita dapat bercerita atau curhat kepada dosen yang mengampu bimbingan konseling dan kita juga akan mendapatkan solusi mengatasi masalah dengan baik dan tenang, memberikan saran serta motivasi yang dapat membangkitkan semangat mahasiswa. Tidak mungkin seorang mahasiswa bisa mengatasi masalahnya itu sendiri tanpa bantuan orang lain.
2. Insight tentang Bimbingan Konseling?
Jawab : Menurut pendapat saya, dari pembelajaran yang telah diberikan saya bisa menangkap materinya seperti :
1) Landasan Bimbingan Konseling
Agar meningkatmya layanan bimbingan konseling dibangun, diatas landasan yang kokoh yaitu : • Landasan Filosofis : landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khusus bagi konselor dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling yang bisa lebih dipertanggungjawabkan. • Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). • Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku tertentu. • Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan bimbingan konseling yang disusun secara logis dan sistematis menggunakan metode, seperti : pengamatan, wawancara, inventory, dan lain sebagainya. • Landasan Pedagogik • Landasan Religius • Landasan yuridis-formal merupakan landasan yang berkenaan dengan berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
2) Tujuan Bimbingan Konseling
• Mampu untuk melakukan pilihannya secara tenang dan pasti. • Mampu untuk mengambil keputusan secara efektif. • Mampu bersikap respek terhadap orang lain, menghargai dan menghormati orang lain, tidak melecehkan martabat dan harga diri orang lain. • Mampu memahami dan menerima diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan. • Mampu menyelesaikan masalah dengan hati yang tenang dan berdamai.
3) Fungsi Bimbingan Konseling
• Fungsi pemahaman • Fungsi pengembangan • Fungsi preventif • Fungsi penyembuhan • Fungsi penyaluran • Fungsi adaptasi • Fungsi penyesuaian • Fungsi perbaikan • Fungsi fasilitasi • Fungsi pemeliharaan.
4) Asas-asas Bimbingan Konseling
• Asas Rahasia • Asas Terbuka • Asas Mandiri • Asas Sukarela • Asas Dinamis • Asas Kekinian • Asas Keahlian • Asas Harmonis • Asas Partisipasi aktif • Asas Terpadu.
3. Peran Anda sebagai konselor nantinya di sekolah?
Jawab : Menurut pandangan saya, kita sebagai calon pendidik akan bertugas di sekolah, nah kita tidak hanya menjadi seorang guru yang hanya mengajar, namun kita juga mampu sebagai konselor sebagai konsultan kepada peserta didiknya. Jika ada peserta didik yang mengalami masalah atau berbagai hal, kita sebagai calon pendidik harus bisa memahami dan mengerti apa yang dialami peserta didik, agar kita menjadi pendidik bisa menyelesaikan masalahnya dan memberikan saran yang baik ke peserta didik tersebut yang mengalami masalah. Banyak peserta didik yang beranggapan jika masuk ke ruang bimbingan konseling itu hanya orang yang memiliki atau membuat permasalahan di sekolahnya, untuk meminimalisir anggapan tersebut kita sebagai calon pendidik nanti disekolah kita bersedia menjadi konselor sebagai konsultan,administrator sekolah, generalis, ahli perilaku terapan, dan lain sebagainya.