Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PAI 09 DESEMBER 2020

Nama : Amelia Rochmahdani


NIM : J1D020004
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Matkul : Pendidikan Agama Islam

SOAL!
1. Jelaskan macam-macam hukum nikah dalam kajian ilmu fikih!
2. Jelaskan istilah-istilah: usroh, ‘aailah, dan ahlun!
3. Jelaskan konsep tentang umat, qaum, kabilah, daulah, mamlakah, khilafah, imarah,
dan imamah!
4. Keluarga adalah pondasi masyarakat. Bagaimanakah cara membangun keluarga yang
samawa?
5. Jelaskan kewajiban-kewajiban sosial yang harus dilaksanakan sebagai anggota
masyarakat!
6. Jelaskan pengertian masyarakat madani dan ciri-cirinya!
7. Jelaskan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam membangun masyarakat madani!

JAWABAN!
1. Macam-macam hukum nikah dalam kajian ilmu fikih :
 Wajib
Wajib hukumnya bagi orang yang mengharapkan keturunan, agar tidak
terjebak dalam perzinaan, untuk tipe seperti ini, suka ataupun tidak hukumnya
wajib untuk menikah, meskipun dengan pernikahan itu bisa menyebabkan
terputusnya amalan ibadah sunnah.
 Makruh
Makruh menikah bagi orang yang tidak menyukai pernikahan dan tidak
menghendaki atau tidak memiliki keinginan mempunyai keturunan, disamping
itu bisa menyebabkan terputusnya amalan ibadah sunnah.
 Mubah
Menikah jadi mubah bila orang yang bersangkutan tidak terjebak zina, tidak
tertarik memilki keturunan, dan pernikahannya tidak menyebabkan
terputusnya ibadah sunnah.
 Haram
Pernikahan jadi haram bila menyakiti pasangan, seperti impoten, frigid,
kelainan sex, tidak mampu memberi nafkah lahir batin, meskipun menikah
dengan berlandaskan cinta, menjauhi zina, dan mendapatkan keturunan.
 Sunah
Pernikahan menjadi sunnah bagi laki-laki Ta’iq, yaitu laki-laki yang sudah
mampu secara finansial, kuat sekali keingannya untuk bersetubuh, kuat sekali
keinginan untuk punya keturunan. Meskipun disibukkan dengan urusan
beribadah . Hukum ini juga berlau bagi perempuan.

2. Istilah-istilah usroh, ‘aaliah, dan ahlun :


 Usrah : Kelompok manusia yang beriman dengan Islam dan berusaha tolong-
menolong sesama sendiri untuk memahami dan menghayati Islam, berusaha
mempertingkatkan ilmu dan amal, serta menghindari maksiat dan permusuhan
berdasarkan firman Allah : “Bertolong-tolonganlah kamu berbuat kebaikan
dan takwa dan janganlah kamu bertolong-tolongan berbuat dosa dan aniaya
dan tskutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras
siksaannya”. (Al-Maidah, 5:2).
 Aaliah : disebut dengan keluarga. ‘Aaliah juga merupakan sekolah agama
Islam tingkat menengah atas.
 Ahlun : Aswaja singkatan dari Ahlusunnah wal jamaah, ada 3 kata yang
membentuk istilah tersebut yaitu ahlun yang berarti keluarga, golongan, atau
pengikut.

3. Konsep tentang umat, qaum, kabilah, daulah, mamlakah, khilafah, imarah, dan
imamah :
 Umat : para penganut (pemeluk, pengikut) suatu agama.
 Qaum : suku bangsa : dahulu perang antar.
 Daulah : kelompok sosial yang menetap pada suatu wilayah tertentu
diorganisit oleh suatu pemerintahan yang mengatur kepentingan dan
kemaslahatan mereka.
 Mamlakah : kelompok orang dalam suatu negara atau wilayah yang
pemimpinnya harus memiliki pedoman etik dalam menjalani kekuasaan.
 Kabilah : suku bangsa, kaum yang berasal dari satu ayah.
 Khilafah : Kepemimpinan umum yang mengurusi agama dan kenegaraan
sebagai wakil dari Nabi SAW.
 Imarah : jabatan bagi amir (pemimpin) didalam negara kecil (negara bagian)
yang sifatnya berdaulat.
 Imamah : Kepemimpinan menyerluruh yang berkaitan dengan urusan
keagamaan dan urusan dunia sebagai pengganti fungsi Rasulullah SAW.

4. Cara membangun keluarga yang samawa :


1) Memilh pasangan dengan kriteria yang tepat.
Tanpa pemilihan pasangan yang cermat, akan sulit mencapai kondisi rumah
tangga yang samawa. Oleh karena itu, tentukan dulu pasangannya seperti apa
yang akan dibutuhkan untuk membina keluarga yang samawa dan carilah
kriteria tersebut pada pasangan yang ada.
2) Memenuhi syarat utama dalam berumah tangga.
Syarat utama lainnya berumah tangga adalah “Mawaddah” yaitu Cinta yang
Menggebu dan “Rahmah” yaitu siap berkorban kepada yang dikasihi dan
memiliki kasih saying yang lembut.
3) Memelihara saling pengertian.
Saling mengerti dapat menghindarkan suami istri dari pertengkaran hebat
yang akan merusak rumah tangga.
4) Mengisi rumah tangga dengan kasih sayang.
Cintailah setiap anggota keluarga dengan sepenuh hati, maka rumah tangga
akan selalu penuh dengan kasih sayang.
5) Tidak lupa bersyukur.
Selalu bersyukur terhadap berbagai hal yang akan menjadi cara menjaga
Kesehatan hati dan cara menghindari perilaku tercela yang bisa muncul dari
diri suami dan istri.
6) Memelihara kepercayaan terhadap pasangan.
7) Setia.
8) Saling menghargai.
9) Menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
10) Landasi rumah tangga dengan ajaran agama.

5. Kewajiban sebagai masyarakat antara lain :


1) kewajiban menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal Kewajiban menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal
2) Kewajiban menjaga ketenangan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
3) Kewajiban mematuhi aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
4) Menghormati tetangga di lingkungan tempat tinggal
5) Membantu tetangga yang terkena musibah.
6) Mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat seperti musyawarah, kerja
bakti, gotong royong.

6. Pengertian masyarakat madani dan ciri-cirinya sebagai berikut :


 Pengertian masyarakat madani
Masyarakat madani (civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat
yang beradab membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya.
Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah : memiliki
banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda-beda.
 Ciri-ciri masyarakat madani
a) Integrasi individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke
daalam masyarkat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
b) Penyebaran kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi di masyarakat dapat dikurangi dengan kekuatan-
kekuatan alternatif.
c) Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara sebagai
organisasi keanggotaan, organisasi sukarela dapat memberikan
masukan-masukan untuk keputusan-keputusan pemerintah
d) Fidelity lebar (loyalitas) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-
individu mengakui hubungannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri snediri (individualis).
e) Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan Lembaga-lembaga
sosial dengan prespektif yang berbeda.
7. Upaya membangun maskyarakat madani :
1) Tidak adanya dominasi kekuasaan pemerintah atas masyarakat.
Karena pada dasarnya setiap masyarakat memilki hak yang sama dalam aspek
kehidupan.
2) Mayarakat memiliki ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk
mengemukakan pendapat.
Ruang gerak masayarakat dalam setiap aspek kehidupan tidak boleh dibatasi ,
karena jika itu terjadi maka masyarakat akan sulit untuk mengemukakan
pendapatnya
3) Pemenuhan kebutuhan dasar setiap individu, keluarga dan kelompok dalam
masyarakat.
Hal ini berkaitan dengan perbaikan dalam bidang ekonomi untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menunjang program
pemerintah,
4) Setiap masyarakat harus menerima setiap perbedaan sosial.
Dasar terbentuknya suatu masyarakat madani adalah pendidikan, karena untuk
mewujudkan masyrakat madani, tidak akan mungkin sekelompok individu
mengesampingkan pendidikan.
5) Setiap masyarakat yang berkemampuan diberikan hak dan kesempatan
Setiap individu didalam masyarakat madani memiliki hak dan kewajiban yang
sama, serta harus menjunjung tinggi nilai-nilai etis demi kemajuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai