Nim : 5190311078
Mata Kuliah : Agama Islam – B
Tujuan Perkawinan
1. Untuk membentengi akhlak yang mulia
2. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi
3. Untuk menegakkan rumah tangga yang islami.
4. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah.
5. Untuk memperoleh keturunan yang shalih
Manfaat Perkawinan
1. Dapat menundukkan pandangan.
2. Akan terjaga kehormatan.
3. Terpelihara kemaluan dari beragam maksiat.
4. Akan ditolong dan dimudahkan oleh Allah.
5. Dapat menjaa syahwat, yang merupakan salah satu sebab dijaminnya ia untuk masuk
ke dalam surga
6. Mendatangkan ketenangan dalam hidup
7. Akan mendapatkan keturunan yang shalih
8. Menikah dapat menjadi sebab peningkatan jumlah ummat Nabi Muhammad SAW.
9. Akan terwujud keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.
Hak Suami yang harus dipenuhi Istri Hak Istri yang harus dipenuhi Suami
1. Ketaatan Istri kepada Suaminya. 1. Engkau memberinya makan
apabila engkau makan.
2. Istri harus banyak bersyukur dan 2. Engkau memberinya pakaian
tidak banyak menuntut. apabila engkau berpakaian.
3. Istri wajib berbuat baik kepada 3. Janganlah engkau memukul
Suaminya. wajahnya dan menjelek-
jelekannya.
4. Istri wajib mendidik anak dengan 4. Jangannlah engkau tinggalkan dia
baik. selain di dalam rumah.
Pertemuan 9 : Entrepreunership dan Etos Kerja Dalam Islam
N Zakat Pajak
o
1. Kewajiban agama yang ditetapkan Allah. Kewajiban setiap warga negara yang
ditetapkan pemerintah.
2. Wajib zakat adalah orang islam. Wajib pajak adalah seluruh warga
negara dan orang asing.
3. Penerima zakat sudah ditentukan Yang menikmati pajak adalah semua
kelompoknya. penduduk dalam suatu negara.
4. Sanksi tidak membayar zakat adalah dosa. Sanksi tidak membayar pajak adalah
hanya denda atau hukuman saja.
5. Zakat tidak mungkin dihapuskan karena Pajak mungkin saja diganti atau
merupakan rukun Islam. dihapuskan.
6. Zakat merupakan kewajiban umat Islam Pajak dapat ditangguhkan oleh
yg harus dibayar dalam keadaan seperti pemerintah yang bersangkutan.
apapun tanpa dapat dielakkan.
7. Besarnya Zakat ditentukan berdasarkan Besarnya Pajak dapat diubah dari waktu
kitab suci al-Qur’an dan as-Sunnah dan ke waktu berdasarkan keperluan
tidak boleh diubah oleh seseorang pemerintah suatu tempat.
maupun pemerintah.
8. Zakat diperoleh dari orang berharta dan Pajak bisa memberikan manfaat kepada
diterima oleh kedelapan penerima zakat orang kaya sekaligus pada orang2
salah satunya fakir miskin. miskin dan pada keadaan tertentu, lebih
banyak menguntungkan orang kaya dari
pada orang miskin.
Peradaban
1. Menurut A.A.A. Fyzee : peradaban dapat diartikan dalam hubungannya dengan
kewarganegaraan karena civilization diambil dari kata civies (latin) atau civil
(Inggris) yang berati menjadi warga negara yang berkemajuan.
2. Menurut Voltaire (1694-1778) : Peradaban adalah gabungan dari semangat dan
sikap serta cara-cara yang menuntun kehidupan sosial dan prilaku masyarakat /
bentuk kehidupan disebut beradab dengan ukuran civilise politesse, raffinement
dan humanite.
3 Elemen Penting Peradaban
1. Kemampuan manusia untuk berfikir yang menghasilkan sains dan
teknologi.
2. Kemampuan berorganisasi dalam bentuk kekuatan politik dan militer.
3. Kesanggupan berjuang dan bertahan untuk hidup.
Sejarah Daulah Abbasyiyyah
Abu al-Abbas al-Saffah(750-754) -> Khalifah pertama Bani Abbasiyah dimana di
ayang meruntuhkan dinasti bani umayyah dengan dahli bani umayyah keluar dari
kaidah-kaidah islam.
Runtuhnya daulah Bani Abbasiyah
Faktor internal :
- Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan
pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.
- Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat
dengan daerah sulit dilakukan.
- Permusuhan antara kelompok suku dan kelompok agama.
- Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.
- Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab
dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.
Faktor Eksternal :
- Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak
korban.
- Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang
menghancurkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menandai
berakhirnya kerajaan Abbasyiah.
- Munculnya Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan
Kerajaan Mughal di India.
Tradisi Intelektual Islam
- Mulai tumbuh dan berkembang sejak zaman Rosulullah SAW.
- Konsep-konsep dalam Ajaran Islam lalu dipahami, ditafsirkan dan
dikembangkanoleh Para Sahabat, Tabiin, Tabi’Tabiin dan Para ulama yang
datang kemudian.
- Tradisi Intelektual Islam memiliki medium transformasi dalam bentuk institusi
pendidikan dan komunitas intelektualnya.
- Adanya aktifitas kajian dan transformasi khazanah ilmu pengetahuan dari
peradaban sebelumnya yang disertai dengan proses modifikasi, koreksi dan
penyesuaian dengan Framework Islam.
Perpustakaan Sebagai Warisan Tradisi Intelektual Islam
1. Darul Hikmah di Bagdad, Irak(149-656 H).
2. Khazanah Qurtubah di Cordova, Spanyol.
3. Darul Ilmi di Kairo Mesir.
4. Terdapat 4.000.000 manuskkrip Arab Islam tersebar di Perpustakaan Berlin
Jerman, Perpustakaan Darul Kutub Al-Misriyyah di Mesir.
Pendekatan
Teori Otoktoni
Teori otoktoni menyatakan bahwa dalam suatu kebudayaan terdapat unsur
asli yang bersifat tetap sekalipun datang pengaruh kebudayaan lain. Agama Kristen
dipandang sebagai kebudayaan asing yang menyebabkan terjadinya zaman
kegelapan. Menurut teori otoktoni, kebudayaan asli Indonesia tidak berubah
sekalipun Islam menjadi agama mayoritas. Kebudayaan Islam adalah kebudayaan
asing yang menempel tipis pada permukaan kebudayaan asli Indonesia. Analog
dengan otoktoni di Eropa, agar peradaban Indonesia maju maka bangsa Indonesia
harus kembali kepada kebudayaan asli yang dipandang pernah melahirkan kejayaan
Sriwijaya dan Majapahit. Teori ini digunakan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk
melahirkan lapisan Indonesia baru yang terbaratkan melalui pendidikan bagi para
priyayi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Tujuan strategisnya adalah untuk
menciptakan kelompok sosial baru yang mampu melawan kekuatan subversif para
ulama dan penguasa Islam. Teori otoktoni ini berhasil mengkonstruksi pengetahuan
baru tentang Indonesia yang berwatak nasionalistik dan anti-Islam. Tetapi secara
politis tidak sepenuhnya berhasil untuk menciptakan para loyalis kolonial karena dari
kalangan para priyayi terbaratkan itupun muncul gerakan nasionalis yang anti-
kolonial.