PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
1. Assakhriyah (menghina)
Persaudaraan ditengah masyarakat akan sangat terganggu dan akan
menjadi rusak, bila diantara anggota masyarakat timbul sikap saling
menghina baik secara pribadi maupun secara kelompok. Penghinaan
adalah sumber permusuhan, karena seseorang yang mendapat
penghinaan akan timbul sakit hati. Dan apabila rasa sakit hati ini
memuncak, maka ia akan melawan dan terjadilah permusuhan.
2. Allamzu (mencela)
Sebagaimana sikap assakhriyah, sikap allamzu (mencela) juga dapat
merusak persaudaraan. Kalau sikap assakhriyah lebih dititik beratkan
pada memandang rendah seseorang atau kelompok. Sikap allamzu lebih
dititik beratkan pada kesalahan atau kekurangan seseorang atau
kelompok sikap ini terjadi apabila seseorang atau kelompok terlalu
membesar-besarkan kesalahan atau kekurangan orang lain yang
seharusnya ditutupi. Dengan demikian seseorang atau kelompok itu
Artinya: Seorang muslim yang baik adalah orang dimana orang lain
selamat dari (kerugian yang timbul) dari tangan dan lisannya.
1. Ukhuwah Islamiyah
Persaudaraan sesama umat islam artinya persaudaraan yang tumbuh
dan berkembang karena kesamaan aqidah atau agama. Seluruh umat
islam dimanapun berada di seluruh dunia adalah saudara. Persaudaraan
ini tidak dibatasi oleh wilayah, kebangsaan atau ras. Akan tetapi
identitas keimananlah yang dapat mengikat persaudaraan.
Tata hubungan dalam ukhuwah islamiyah ini menyangkut dan
meliputi seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. Seperti aspek ibadah
atau amalan-amalan yang berhubungan dengan mengabdikan diri
kepada Allah, aspek mu’amalah atau hubungan antar manusia dalam
masalah perekonomian, perpolitikan, kemasyarakatan dan sebagainya,
aspek munakahah atau hubungan perkawinan dan kekeluargaan, serta
aspek mu’asyaroh atau hubungan tata hidup sehari-hari.
2. Ukhuwah Wathaniyah
Persaudaraan sesama bangsa artinya persaudaraan yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaraan berbangsa dan bernegara. Seluruh
bangsa Indonesia dengan tidak dibatasi perbedaan suku, ras atau agama
adalah saudara sebangsa dan setanah air.
Tata hubungan Ukhuwah Wathaniyah ini menyangkut dan meliputi
hal-hal yang bersifat mu’amalah. Artinya persaudaraan yang
Kata Khittah berasal dari bahasa Arab yang berarti “Garis”. Jadi Khittah
Nahdlatul Ulama berarti “Garis Nahdlatul Ulama”. Maksudnya garis yang
diikuti oleh Nahdlatul Ulama adalah garis Perjuangan Nahdlatul Ulama, atau
Jadi khittah Nahdlatul Ulama adalah unsur-unsur positif yang sudah ada
pada para ulama Ahlussunnah Waljama’ah di Indonesia beserta para
pendukungnya berabad-abad lamanya, kemudian dibawa dan dikembangkan
oleh NU, melalui jalan atau kegiatan yang dipilihnya.
Intisari atau cikal bakal Khittah Nahdlatul Ulama itu sudah lama ada,
sudah dimiliki oleh para pendiri, pelopor dan para pendukungnya, yakni
orang-orang yang berfaham Ahlussunnah Waljama’ah, berhaluan salat satu
madzhab empat, yang dipraktekkan dan dikembangkan sesuai dengan
kenyataan kondisi masyarakat di Nusantara.
Intisari tersebut kemudian diwarisi dari para guru dan penduhulu selama
beberapa abad secara turun temurun, dan berkesinambungan, sehingga
membentuk pola wawasan, pola pikir, pola sikap dan tingkah laku sehari-
hari, yang bercirikan NU, yang nyatanya juga hampir sama dan sebangun
dengan pola-pola yang terdapat pada rata-rata kaum muslimin di negeri kita.
Intisari faham atau ajaran yang sudah berkembang dan akhirnya disebut
khittah ini, oleh para Ulama pendiri NU dituangkan dan disalurkan kedalam
NU, untuk selanjutnya diwarisi dan dilestarikan sebagai garis perjalanan
Nahdlatul Ulama.
1. Apa yang kemudian disebut khitthah NU itu lebih mudah dihayati oleh
warga Nahdliyin melalui keteladanan, pengalaman, nasehat atau
petunjuk yang diberikan secara berangsur-angsur yang diberikan oleh
para Ulama, dibanding dengan diberikan secara tertulis sekaligus
lengkap berbentuk risalah.
2. Tradisi tulis-menulis (Literate culture) dalam bentuk mengarang dan
merumuskan pikiran-pikiran dalam wujud tulisan, dikalangan kaum
Nahdliyin, termasuk para tokohnya, belum menjadi budaya.
3. Warga NU pada umumnya belum terbiasa menerima pesan-pesan atau
pikiran-pikiran secara tertulis. Yang demikian itu karena budaya
membaca dikalangan NU masih belum tinggi.
َواَل ُ فَاحْ ُكم بَ ْينَهُم بِ َما أَن _ َز َل هَّللا ب َو ُمهَ ْي ِمنًا َعلَ ْي ِه
ِ ص ِّدقًا لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِ_ه ِمنَ ْال ِكتَا
َ ق ُم ِّ َاب بِ ْال َح
َ ك ْال ِكتَ َوأَن َز ْلنَا ِإلَ ْي
ًاح_ َدةِ َولَ__وْ َش_ا َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم أُ َّمةً َو لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِمن ُك ْم ِش_رْ َعةً َو ِم ْنهَاجً_ا ق ِّ ك ِمنَ ْال َح َ تَتَّبِ ْع أَ ْه َوا َءهُ ْم َع َّما َجا َء
[ َإِلَى هَّللا ِ َم_رْ ِج ُع ُك ْم َج ِمي ًع__ا فَيُنَبِّئُ ُكم بِ َم__ا ُكنتُ ْم فِي_ ِه ت َْختَلِفُ_ون ت ِ فَا ْستَبِقُوا ْالخَ ْي َرا َو ٰلَ ِكن لِّيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم
]٥:٤٨
1. Mukaddimah
Nahdlatul Ulama didirakan atas kesadaran dan keinsyahfan bahwa
setiap manusia hanya bisa memenuhi kebutuhannya bila bersedia untuk
hidup bermasyarakat, manusia berusaha mewujudkan kebahagiaan dan
menolak bahaya terhadapnya. Persatuan, ikatan batin, saling bantu-
membantu dan kesatuan merupakan prasyarat dari timbulnya tali
persaudaraan (al-ukhuwah) dan kasih sayang menjadi landasan bagi
terciptanya tata kemasyarakatan yang baik dan harmonis.
2. Pengertian
a. Khittah Nahdlatul Ulama adalah landasan berfikir, bersikap dan
bertindak warga Nadhlatul Ulama yang harus dicerminkan dalam
tingkah laku perseorangan maupun organisasi serta dalam setiap
proses pengambilan keputusan.
b. Landasan tersebut adalah faham Islam Ahlussunnah wal Jama’ah
yang diterapkan menurut kondisi kemasyarakatan di Indonesia,
meliputi dasar-dasar amal keagamaan maupun kemasyarakatan.
c. Khittah Nahdlatul Ulama digalih dari intisari perjalanan sejarah
khidmahnya dari masa ke masa.
4. Sikap Kemasyarakatan NU
Dasar-dasar pendirian keagamaan Nahdlatul Ulama tersebut
menumbuhkan sikap kemsyarakatan yang bercirikan pada :
a. Sikap Tawasuth dan I’tidal
Sikap tengah yang berintikan kepada prinsip hidup yang
menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah-
tengah kehidupan bersama. Nahdlatul Ulama dengan sikap dasar ini
akan selalu menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak
9. Khatimah
Khitthah Nahdlatul Ulama merupakan landasan dan patokan dasar
yang perwujudannya dengan izin Allat SWT, terutama tergantung
kepada semangat pemimpin warga Nahdlatul Ulama. Jam’iyyah
Nahdlatul Ulama hanya akan memperoleh dan mencapai cita-cita jika
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ukhuwah Berasal dari kata ( أخ ) artinya adalah saudara. Ukhuwah
berarti persaudaraan. Dimaksudkan dengan saudara adalah bukan terbatas
pada suadara kerabat yang masih ada hubungan kekeluargaan, akan tetapi
saudara seiman, sehingga tidak dibatasi oleh sekat-sekat keturunan,
kebangsaan, kedaerahan dan lain-lain.
Khittah NU adalah landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga NU
yang harus dicerminkan dalam tingkah laku perseorangan maupun organisasi
serta dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Pada Muktamar Ke-27 tahun 1984 secara resmi NU kembali ke Khittah
NU 1926. Ini ditandai keluarnya NU dari PPP dan kembali menjadi
organisasi sosial keagamaan sebagaimana saat didirikan, 31 Januari 1926.
3.2 Saran
Sebagai Jam’iyah Nahdlatul Ulama kita harus selalu mempertahankan
kemurnian Islam dengan jalan mengikuti faham Ahlussunnah Wal Jama’ah
berdasar Al Qur’an, Assunnah, Ijma’ dan Qiyas serta dengan pendekatan
salah satu dari 4 madzhab.
Thoha, As’ad. 2006. Pendidikan Aswaja dan Ke-Nu an. Surabaya : Myskat