PEMBAHASA
Teori Hukum Klasik yaitu teori hukum yang berkembang sejak filsuf
lonia sampai dengan epicurus diwarnai cakrawala religiusitas, baik yang
bersumber pada mitis (pra abad ke 6 SM) maupun yang bersumber pada religi
olympus (abad ke 5-1 SM). Dalam kosmologi era sebelum abad ke 6 SM.
Yang “illahi” itu adalah alam (kekuatan yang mengancam). Masuk abad ke 6-
1 SM, kosmologi yang mitis beralih kosmologi yang religi olympus. Yang
“illahi” adalah logos atau akal yang telah ada dalam diri manusia. “logos”
adalah merupakan akal dewa-dewa yang mencerahkan dan menuntun manusia
pada pengenalan akan yang “benar”. “baik” dan “patut’. “logos” akan
menciptakan suatu keteraturan (nomoi) adalah awal kebangkitan filsafat,
tidak hanya dibelahan dunia barat, tetapi juga kebangkitan filsafat secara
umum. Filsafat pada masa itu berbicara tentang kebenaran alam semesta. Para
- para pemikirnya yang tercatat dimulai dengan Thales (625-528 SM),
Anaximander (610-547 SM) dan Anaximenes (585-528 SM). Pada masa itu
dasar pemikiran manusia diwarnai cakrawala religiusitas, baik yang
bersumber pada mitis (pra abad ke 6, SM). Masa sebelum abad 6, SM, yang
illahi itu ada dalam alam. Alam sepenuhnya dikuasai oleh kekuatan mitis,
karena alam difahami sebagai sesuatu yang mengancam, serba gelap, dan
berjalan alamiah, hidup manusia tergantung pada nasib, dan hidup manusia
tergantung pada seleksi alam. Masuk abad ke 6, sampai dengan abad 1 SM.
Kosmologi serba mitis bergantu kosmologi religi olympus. Dalam terang
kosmologi ini, yang illahi itu (telah)
ada dalam diri manusia, lewat apa yang disebut logos (akal). Logos adalah
merupakan akal dewa-dewa yang mencerahkan dan menuntun manusia pada
pengenalan akan yang “benar”, baik dan “patut”. Berkat logos yang
mencerahkan itu, dimungkinkan terciptanya suasana keteraturan (nomos).
Memasuki abad ke 6 (enam) SM yang berlanjut hingga abad ke 1 (satu)
M, kosmologi serba mistis berganti kosmologi olympus. Dalam terang
kosmologi ini, yang “illahi” ini (telah) ada dalam diri manusia, lewat apa
yang disebut logos (akal). Logos merupakan akal-akal yang “benar”, “baik”
dan “patut”. berkat logos yang mencerahkan terciptanya suasana keteraturan
(nomos). Nomos inilah yang menjadi petunjuk hidup di dunia riil. Nomos
dapat mengambil bentuk dalam wujud kebiasaan maupun wujud aturan yang
menentukan kehidupam umat manusia yang bermartabat. Seakan suasa
religiusitas dalam dua periode itu, menjadi setting dari teori - teori hukum
yang filsuf athena (socrates, plato, aristoteles) sampai epicususrus. Di
masing- masing kelompok pemikiran itu memiliki pendapat yang berbeda-
beda.
Zaman yunani (kuno) bermula pada abad ke 6 (enam) SM sampai abad
ke 5 (lima) M, tatkala kekaisaran romawi runtuh. Pada masa zaman kuno ini,
rakyat yunani sudah siap dalam polis - polis yang satu sama lain memiliki
penguasa, sistem pemerintahan, dan sistem hukum sendiri. Semula penguasa
polis memegang kekuasaan tunggal. Baru pada abad ke 5 (lima) M, setelah
munculnya kaum sofisme, polis-polis tersebut menerapkan prinsip-prinsip itu
belum matang, karena kepercayaan manusia yang masih sangat besar
kekuasaan supranatura, seperti keyakinan terhadap dewa-dewi olympus.
Proses pematangan itu terus berlanjut pada masa keemasan filsafat yunani
(socrates, plato, dan aristoteles). Berhubung dengan keadaan negerinya, yang
tidak begitu luas, maka orang yunani suka merantau, meninggalkan tanah
airnya. Demikianlah, mereka banyak yang pergi merantau ke pulau-pulau
yang berdekatan dengan laut egia dan mendiami daratan di pantai asia minor
atau asia kecil. Dalam perantauan, berkat usaha di bidang dan pelayaran,
banyak orang yunani sampai ketarif hidup yang lumayan. Pada akhirnya,
pada lazimnya kehidupan telah makmur, maka manusia mempunyai
kelapangan
untuk memikirkan hal-hal di luar pencairan nafkah sehari-hari. Jika orang
harus membanting tulang siang malam untuk mencari sesuap nasi, maka
dengan sendirinya tak ada waktu luang untuk memperdalam ilmu. Orang
yunani perantauan ini disebabkan ada kemakmuran dalam hidupnya,
berkesempatan untuk memperkuat kemuliaan hidup dengan seni dan buah
pikiran.
10