Anda di halaman 1dari 1

Nama : Lilis Dwiyani

Nim : 211200269

Prodi : PGMI

1. Hadist berdasarkan sisi kualitas sanad hadist

 Hadis sahih merupakan hadis yang sanadnya bersambung (muttasil).


 Hadis hasan merupakan hadist yang memiliki tiga syarat yang sama dengan hadis
sahih yakni sanad, matan, dan perawi yang adil dan berdaya ingat kuat.
Perbedaannya ada pada daya ingat perawi hadis hasan yang tidak sekuat para
perawi hadis sahih.
 Hadist dhaif. Sebuah hadis bisa dikatakan dhaif apabila tidak memenuhi tiga syarat
sebagaimana hadis sahih dan hadis hasan.

2. Hadist berdasarkan kuantitas sanad hadist

 Hadist Mutawatir adalah hadist yang diriwayatkan sejumlah perawi yang mustahil
jika mereka berdusta
 Hadist Ahad adalah hadist yang syaratnya tidak memenuhi syarat hadist Mutawatir

3. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil adalah ilmu yang menerangkan tentang cacat-cacat yang
dihadapkan kepada para perawi dan tentang penta’dilannya (memandang lurus para
perawi) dengan memakai kata-kata yang khusus dan untuk menerima atau menolak riwayat
mereka.

4. Hadist Maudhu
hadits maudhu adalah sesuatu yang dinisbahkan kepada Rasulullah SAW dengan cara
mengada-ada dan dusta. Hadits ini tidak pernah beliau sabdakan, kerjakan maupun
taqrirkan.

5. Faktor yang melatarbelakangi munculnya hadist maudhu


a.faktor politik
b.faktor kebencian dan permusuhan
c.kebodohan
d.fanatisme yang keliru

6.kriteria hadist maudhu


 berdasarkan pengakuan dari orang yang memalsukan Hadis
 tanda-tanda yang bermakna pengakuan. 
 terkesan dibuat-buat berdasarkan kejadiannya.
 terdapat hal-hal yang menjukkan bahwa seorang rawi memalsukan Hadis.

7. Menunjukkan letak hadist dari sumber-sumber aslinya (sumber primer), untuk kemudian
diterangkan rangkain sanadnya dan dinilai derajat hadistnya jika diperlukan. Jadi, ada dua
hal yang dikaji dalam takhrij hadist. Pertama menunjukkan letak hadist dalam kitab-kitab
primer hadist. Kedua, menilai derajat hadist tersebut jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai