Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kegiatan Bulan ke- (diisi 2, 3, 4, atau 5) Mahasiswa Peserta PMM 2

(Pencairan Bantuan Biaya Hidup dan Akomodasi)


Laporan Mahasiswa Peserta PMM 2
Laporan ini diunggah ke laman MBKM dengan format file PDF

I. Data Personal

Nama Mahasiswa : Lilis Dwiyani


Nama PT Pengirim : Universitas Alma Ata
Nama PT Penerima : Universitas Islam Riau

II. Rekap Kegiatan Modul Nusantara


Berisi deskripsi singkat kegiatan pembelajaran Kegiatan Modul Nusantara yang telah dilakukan
selama 1 bulan kegiatan.

(contoh) Tabel Rekap Laporan Bulanan Kegiatan Akademik yang Sudah Terlaksana

Bulan Kegiatan MN Sub Modul Kegiatan Modul Nusantara

Realisasi Kegiatan W4 Bulan Kebinekaan 4: Riset Kampung Melayu Tionghoa di kota


Sebelumnya Pekanbaru
03 Oktober 2022 s.d. 09
Oktober 2022 Pada tanggal 8 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi
mentor dan dosen modul melakukan observasi di Kampung
Melayu Tionghoa, kami melakukan mini riset dengan
mewawancara masyarakat setempat. Banyak kendala yang
kami temui, kami kesulitan menemukan responden karena pada
hari tersebut bertepatan dengan hari libur peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW sehingga banyak toko yang tutup.
Kendala selanjutnya, dari beberapa penduduk yang kami temui
kebanyakan tidak mau diwawancarai tanpa memberikan alasan
yang jelas. Kami hanya mendapatkan satu responden yaitu
Bapak Ferry Wongso, seorang pedagang toko bangunan
sekaligus dosen pada salah satu kampus yang ada di Pekanbaru.
Interaksi yang kami amati, penduduk etnis tionghoa dengan
masyarakat Pekanbaru dalam kehidupan sehari-hari mereka
dapat berbaur dengan baik. Banyak keberagaman budaya yang
hidup beriringan, terlihat pada warna bangunan di sana yang
dibuat beragam dengan mengandung berbagai makna. Adapun
maknanya yaitu warna merah yang mewakili etnis tionghoa,
kuning mewakili suku melayu, dan hijau mewakili suku-suku
lain yang berada di kampung ini. Menurut pemaparan
responden, satiap tahun masyarakat etnis tionghoa merayakan
imlek yang diikuti oleh seluruh masyarakat kampung ini. Hal
ini dapat meningkatkan rasa toleransi antar suku. Saat perayaan
imlek, sepanjang jalan dihiasi dengan lampion dan ornamen
khas tionghoa.

Refleksi 2 : Refleksi Kegiatan kunjungan Istana Siak dan


riset Kampung Melayu Tionghoa di kota Pekanbaru.

Pada tanggal 09 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi


mentor dan dosen modul nusantara melakukan kegiatan
refleksi kegiatan kunjungan Istana Siak dan riset Kampung
Melayu Tionghoa di kota Pekanbaru.

Kegiatan refleksi ini dilakukan di luar ruangan berbeda


dengan refleksi pada kegiatan sebelumnya. Kami berkumpul
di taman Universitas Islam Riau pukul 09.15. Kami
melakukan games tanya jawab. Untuk games yang pertama
ini dilakukan secara individu. Jadi kami mahasiswa PMM
berbaris memanjang kebelakang. LO memberikan pertanyaan
yang telah disiapkan lalu kami bergantian maju kedepan
untuk menjawab pertanyaan dari LO yang berkaitan dengan
Istana Siak.

Untuk sesi yang kedua kami melakukan diskusi mengenai


riset yang dilakukan di Kampung Melayu Tionghoa di kota
Pekanbaru. Setelah melakukan diskusi secara berkelompok,
lalu kami diminta untuk membuat daftar pertanyaan singkat
mengenai kegiatan Kebinekaan 4. Daftar pertanyaan tadi
diacak ditukar antar kelompok. Untuk games yang kedua ini
dilakukan secara kelompok. LO membacakan pertanyaan
bagi kelompok yang tidak bisa menjawab diberikan hukuman
dan kelompok yang paling banyak menjawab pertanyaan
mendapatkan reward.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 2


Inspirasi 1 : Talk show dengan Aktivis / Peneliti cagar
W1 10 Oktober 2022 s.d. 16 Budaya Melayu Riau
Oktober 2022
Pada tanggal 15 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi
LO dan modul nusantara melakukan kegiatan Talk show
dengan Aktivis /Peneliti cagar Budaya Melayu Riau. Datuk
Adriansyah merupakan aktivis cagar budaya yang menjadi
pemateri pada Talk show kali ini.

Beliau menjelaskan mengenai apa itu cagar budaya. Cagar


budaya merupakan warisan budaya bersifat kebendaan
berupa Benda Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs
Cagar Budaya dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan di air
yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai
penting bagi sejarah. Bukan hanya tentang cagar budaya tapi
juga menjelasakan bahwa dalam pemugaran cagar budaya itu
ada aturannya tidak sembarangan dan asal-asalan saja.
Adapaun prosedur pemugaran yaitu, prosedur administrasi,
prosedur teknis, foto sebelum dan sesudah cagar budaya itu
dipugar.

Beliau juga menceritakan perjalanan hidupnya hingga bisa


sampai pada titik ini. Pada masa kecil dan remaja beliau
tinggal bersama orang tuanya di desa sampai dia
menyelesaikan pendidikan SMP nya. Saat SMA beliau
memutuskan untuk merantau ke kota untuk melanjutkan
sekolah sampai kuliah. Pada awal masuk kuliah beliau
merupakan mahasiswa biasa yang berpedoman “kupu-kupu”
kuliah pulang lalu beliau pun tertarik pada kebudayaan dan
menjadi pencatat/asisten dosen ketika melakukan
pengamatan. Dari situlah ketertarikan pada kebudayaan
semakin tinggi.

Kebinekaan 5 : Observasi ke Masjid Raya An-Nur dan


Gereja HKBP Pekanbaru

Pada tanggal 16 Oktober kami mahasiswa PMM beserta LO


dan didampingi dosen modul nusantara mengunjungi Masjid
Raya An-Nur dan Gereja HKBP. Tujuan pertama kami
mengujungi Gereja HKBP yang berada Jalan Hangtua No.36,
Sumahilang, Kec. Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru Riau
28156.
Kami disambut oleh ibu Cristin. Beliau merupakan ketua di
bidang Pendidikan. Kami diajak mengelilingi Gereja tesebut
,berhubung kami dating pada saat beribadah kami pun
diberikan kesempatan untuk melihat cara mereka beribadah.
Kami diajak mengelilingi ruang-ruangan yang ada di gereja
tersebut. Beliau juga menjelaskan fungsi dari setiap ruangan
tersebut. Setiap ruangan memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Setelah bersama ibu Cristin kami diajak ke ruang konsistori.


Bersama bapak ketua majelis dan beberapa orang ketua
dibidangnya. Bapak ketua majelis mejelaskan mengenai
sejarah berdirinya gereja tersebut.

Setelah mengunjungi dan mengamati gereja kami mahasiswa


PMM melanjutkan pengamatan ke Masjid Raya An-Nur.
Masjid Raya An Nur merupakan sebuah masjid yang terletak
di Pekanbaru, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun
1963 dan selesai pada tahun 1968. Masjid yang di ibukota
Provinsi Riau, Pekanbaru tersebut saat ini merupakan salah
satu yang termegah di Indonesia. Dilihat dari sisi
bangunannya, masjid banyak mendapat pengaruh dari gaya
arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 2

Bulan berjalan Kegiatan W2 Refleksi 3 : Refleksi aktivitas di Masjid Raya An-Nur dan
17 Oktober 2022 s.d. 23 Gereja HKBP Pekanbaru
Oktober 2022
Pada tanggal 22 Oktober 2022 kami mahasiswa PMM
didampingi LO dan dosen modul nsantara melakukan
refleksi aktivitas di Masjid Raya An-Nur dan Gereja HKBP
Pekanbaru. Pada kegiatan refleksi ini kami mengundang
Drs.H. Dahlan M.A. Beliau merupakan ketua forum
kerukunan umat Pekanbaru.

Tugas FKUB itu sendiri menangani hal-hal yang


berhubungan dengan kerukunan umat beragama. Kota
Pekanbaru merupakan kota yang penduduknya menganut
bermacam-macam agama. Maka perlu rasa toleransi yang
tinggi agar tidak terjadi perpecahan.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua FKUB bapak Haji
Dahlan berpedoman dalam Perda dengan prinsip yaitu,
Semua agama itu benar dengan caranya masing-masing, tidak
boleh mencampuri urusan agama lain biarkan mereka
beribadah dengan caranya masing – masing agar tida terjadi
perpecahan

Kebinekaan 6 : Memasak ragam kuliner tradisional (khas)


Melayu Riau

Pada tanggal 23 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi


LO dan dosen modul nusantara melakukan kegiatan
memasakragam kuliner tradisional (khas) Melayu Riau di
rumah salah satu warga yang merupakan orang asli melayu
riau. Kami berkumpul di rektorat pukul 09.00 setelah itu
berangkat menuju rumah warga tersebut dan menempuh
perjalanan sekitar 30 menit.

Kami memasak Asam pedas Baung, Mpek-Mpek Waloh,


Goreng Patin Cabe Hijau, Gulai Udang Pakis, dan Minuman
Air Timun Selasih yang merupakan khas melayu riau. Saya
sangat tertarik ketika memasak Gulai Udang Pakis karena itu
pertama kalinya tahu bahwa daun Pakis atau tumbuhan paku
itu bisa dimasak. Untuk membuat Mpek-Mpek Waloh
bahannya sama seperti ketika membuat bakwan, namun
ditambah dengan Waloh (Labu) dan udang . Cara
memakannya disajikan dengan saus khasnya yang berwarna
merah pekat dan pedas.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 2

Bulan berjalan Kegiatan W3 Kebinekaan 7 : Observasi Tarian Melayu Riau


24 Oktober 2022 s.d. 30
Oktober 2022 Pada tanggal 29 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi
LO dan dosen modul nusantara melakukan observasi Tarian
Melayu Riau. Kami berkumpul di rektorat pukul 09.00 dan
menempuh perjalan sekitar 25 menit untuk sampai di sanggar
tari.
Kumpulan Seni Seri Melayu merupakan sanggar yang
didirikan secara independent tanpa bantuan dari pemerintah.
Pemandu tari menjelaskan mengenai pakaian dan atribut
yang dipakai dalam tari persembahan. Tari persembahan
merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk
menyambut kedatangan tamu agung. Tari ini biasanya
dibawakan oleh 5-8 orang perempuan. Dalam tari
persembahan tamu diminta untuk mengambil sirih yang ada
di dalam wadah tersebut. Makna dari proses ini adalah untuk
menghormati tamu. Dalam masyarat asli Riau, sirih tidak
hanya dianggap sebagai benda melainkan sebagai simbol
yang dapat mempeerat pertemanan dan dan meningkatan
komunikasi dalam pergaulan.

Pada kegiatan ini kami mencoba memakai baju tarian khas


melayu riau, yaitu tari persembahan dan tari zapin. Setelah
memakai baju tarian kami juga diajarkan beberapa gerakan
dalam tarian khas melayu riau. Pada tari zapin kami
diajarakan gerakan alif, siku keluang, dan menyambar.
Gerakan alif itu gerakan yang satu arah maju mundur. Untuk
gerakan siku keluang diadopsi dari gerakan hewan keluang
“kelelawar”.

Kebinekaan 8 : Riset Alat musik tradisional Melayu Riau

Pada tanggal 29 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi


LO dan dosen modul nusantara melakukan kegiatan Riset
Alat musik tradisional Melayu Riau sanggar kumpulan seni
seri melayu.

Untuk tarian zapin melayu diiringi dengan melodis dan


perkusi. Cara memainkan perkusi menggunakan telapak
tangan yang dipukul kepermukaan perkusi. Dalam adat
melayu pemain gambus juga harus bisa menyanyi. Iringan
tarian zapin minimal ada 4 pola bermain perkusi yang
berbeda yang dimainkan secara bersama.

Musik tradisional melayu riau dikombinasikan juga dengan


alat musik eropa seperti biola dan akordion. Alat musik
eropa masuk ke Sumatra melalui jalur perdagangan pada
zaman dahulu.

Kami mencoba alat musik yang digunakan untuk mengiringi


tarian persembahan. Tarian persembahan dipentasaan
dengan iringan musik yang bersumber dari perpaduan antara
suara marwas ,biola,gendang, gambus, dan akordion. Suara
akordion merupakan unsur yang penting dalam musik
melayu.

Refleksi 4 : Refleksi kegiatan kebinekaan 6, 7 dan 8 (


Masakan ,Tarian dan Alat Musik Masyarakat Melayu Riau)

Pada tanggal 30 Oktober kami mahasiswa PMM didampingi


LO dan dosen modul nusantara melaukan kegiatan refleksi
masakan, tarian, dan alat musik masyarakat melayu riau.
Kegiatan dimulai pukul 09.00.

Kami duduk melingkar sesuai kelompok lalu berdisusi


mengenai kegiatan kebinekaan sebelumnya. Setelah selesai
berdiskusi kami bermain games yang hampir sama dengan
refleksi sebelumnya. Kami berbaris memanjang lalu secara
bergantian maju ke depan untuk menebak kata kunci yang
telah diberikan. Bagi yang salah dalam menjawab diberikan
hukuman dan yang menjawab paling banyak mendapatkan
reward. Setelah kegiatan refleksi ini saya lebih paham
mengenai masakan,tarian, dan alat musik masyarakat
melayu riau

Jumlah Kegiatan Modul MN : 3

Rencana kegiatan W4 Kebinekaan 9 : Permainan Tradisional masyarakat Melayu


31 Oktober 2022 s.d. 6 Riau
November 2022
Kebinekaan 10 : Bedah Buku Terkait Budaya dan Tradisi
Masyarakat Melayu Riau

Jumlah Kegiatan Modul MN : 2


III. Refleksi Diri dan Saran
Setelah mengikuti kegiatan kebinekaan dan refleksi banyak hal baru yang saya dapat. Mengenal
dan memahami kebudayaan Riau lebih dalam lagi.Mendapatkan ilmu baru yang suatu saat nanti
akan saya praktikan ketika kembali ke daerah asal. Mengikuti kegiatan ini menambah rasa
percaya diri yang awalnya pemalu karena pada kegiatan ini mentor dan dosen modul
memberikan kebebasan untuk mencoba hal baru yang dapat berdampak positif.
IV. Lampiran

Foto di depan vihara kampung melayu Foto kegiatan Refleksi 2


tinghoa Pekanbaru

Foto di Gereja HKBP Kegiatan memasak masakan


khas melayu

Foto kegiatan observasi tarian melayu riau Foto kegiatan riset alat musik melayu riau
Foto kegiatan refleksi 4

Pekanbaru, 31 Oktober 2022


Pembuat laporan

( Lilis Dwiyani )

Anda mungkin juga menyukai