I. Data Personal
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Hari : Kamis dan 1. Bedah Buku “Indonesia Kita” oleh Nurcholish Madjid
Sabtu
Tanggal : 06 Oktober Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis, 06 Oktober 2022.
2022 Kegiatan ini dilakukan di Kampus Viktor Universitas
Pukul : 13.00 – 15.00 Pamulang Ruang 627 pukul 13.00 – 15.00 WIB. Pada kegiatan
WIB ini, kami menceritakan secara singkat apa yang telah
didapatkan dalam isi buku tersebut dan nilai apa yang bisa
diambil.
Saya hanya membaca bagian pertama dari buku tersebut
dengan sub-judul “Nasionalisme Klasik di Bumi Nusantara”
dan hal yang dapat saya ceritakan kembali mengenai isi buku
tersebut yaitu akar historis bangsa Indonesia sejak
nasionalisme klasik di Nusantara serta proses perjalanan
Indonesia melalui perjuangan yang panjang dan penuh
ancaman. Indonesia terletak di Kawasan Asia Tenggara terdiri
dari ribuan pulau besar dan kecil. Hubungannyaa tidak mudah
karena pada kenyataan tumbuhnya ciri-ciri kesukuan, bahasa,
dan kebudayaan yang berbeda.
Nilai yang dapat saya ambil setelah membaca buku
tersebut yaitu menghargai perjuangan bangsa karena
membangun kemerdekaan Republik Indonesia lahir atas
perjuangan bangsa yang tidak mudah, dan penuh ancaman
dalam menghadapi penjajah. Kemudian, rasa persatuan yang
timbul karena membangun kesuksesan kemerdekaan
Republik Indonesia tidak mudah dan tidak berjuang sendirian
harus membutuhkan kerjasama dengan orang lain dan
menjaga kekompakaan agar tidak mudah dipecah-belah.
Keberagaman menjadi kekayaan, karena Indonesia terdiri dari
pulau besar dan kecil, memiliki ciri-ciri kesukuan dan
kebudayaan yang berbeda tergantung sifat khas daerah atau
lingkungan tersebut.
Setelah kegiatan kebhinekaan ini, kami diberikan tugas
untuk membuat video yang menonjolkan daerah masing-
masing kemudian unggah video pada Instagram dan
menandai akun Instagram @pmm_unpam
@pertukaranmahasiswamerdeka. Karena saya berasal dari
Lampung, saya menampilkan salah satu kebudayaan daerah
Lampung, yaitu pakaian adat Lampung yang dikenakan oleh
wanita Lampung.
Hari : Sabtu
Tanggal : 08 Oktober 2. Studi Kasus Kekerasan dalam Lingkungan Sekolah
2022
Pukul : 10.00 – 13.00 Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 08 Oktober 2022, di
WIB Kampus Viktor Universitas Pamulang pukul 10.00 – 13.00 WIB.
Pada kegiatan kali ini, kami mencari kasus kekerasan yang ada
dilingkungan sekolah, baik kasus tersebut pernah dialami
sendiri atau melihat kejadian tersebut secara langsung,
kemudian mencari faktor-faktor apa yang menyebabkan
kekerasan tersebut, lalu bagaimana kontribusi untuk
mencegah hal tersebut serta hikmah atau nilai apa yang dapat
diambil dari kasus kekerasan tersebut sebagai bahan diskusi.
Pelaksaan kegiatan ini, kami dibagi menjadi beberapa
kelompok, dan satu kelompok terdiri tiga atau empat orang.
Setelah berdiskusi, salah satu dari setiap kelompok menjadi
perwakilan untuk menceritakan atau mempresentasikan hasil
yang telah didiskusikan dengan kelompoknya. Kelompok
saya, terdiri dari saya sendiri, Hanum Rahmala Hidayah, dan
T. Nava Afrilia. Masing-masing dari kami menceritakan kasus
kekerasan yang ada disekolah. Akan tetapi, untuk memenuhi
diskusi ini, kami menggunakan kasus dari cerita Hanum.
Hanum menceritakan bahwa ada kasus bullying yang
terjadi di sekolahnya dulu yaitu Sekolah X (nama disamarkan).
Kasus tersebut sudah menjadi hal biasa disekolah. Pelaku
bullying disekolah biasanya didominasi oleh siswa dengan
kelas sosial yang tinggi (latar belakang ekonomi tinggi), atau
siswa yang lebih pintar dari siswa lainnya. Bentuk bullying
yang terjadi bisa secara fisik maupun verbal yang sifatnya
bercanda. Tindakan bullying terjadi terus-menerus dan ada
setiap angkatan, namun tidak ada tindak lanjut dari pihak
sekolah.
Faktor yang menimbulkan kekerasan berdasarkan cerita
dari Hanum, saya menyimpulkan bahwa faktor-faktornya,
yaitu perhatian orang tua yang kurang, karena orang tua yang
sibuk dengan pekerjaannya tanpa memperhatikan anaknya.
Lalu, seorang anak terjerumus kedalam pergaulan yang salah,
karena anak ketika berada pada masa remaja sedang mencari
jati dirinya. Anak yang menjadi pelaku bullying biasanya
karena kesepian dan mereka mencari kesenangan diri dengan
mencari tempat pelampiasan emosi. Kemudian, anak yang
melakukan kesalahan tidak ditindaklanjuti, sehingga tidak
menyadari perbuatan yang telah dilakukannya tersebut.
Kontribusi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi kekerasan, yaitu memberikan perlindungan
kepada korban dari kekerasan tersebut dengan cara
menghibur korban bullying menggunakan kalimat-kalimat
atau perlakuan yang dapat menguatkannya. Lalu, kasus
kekerasan sebaiknya dintindak lanjuti oleh bilah sekolah (bila
kekerasan tersebut terjadi dilinkungan sekolah) bila masalah
masih berlanjuti, segera ditindak lanjuti dengan pihak
berwajib. Memberikan edukasi atau pendidikan tentang
pergaulan untuk siswa. Kontribusi dapat dilakukan dengan
mudah, karena sudah ada kemajuan teknologi dan informasi.
Di era digital, mungkin bisa membuat petisi secara online dan
kemudian disebarluaskan melalui media. Karena dengan
petisi, dapat meminta pemerintah untuk mengambil tindakan.
Petisi dapat digunakan untuk mendapat dukungan pada
pengumutan suara dan dapat digunakan untuk mengajukan
permohonan masyarakat.
Refleksi: -
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Jumlah Kegiatan Modul MN: 2 (Dua)
1. Bedah Buku “Indonesia Kita” oleh Nurcholish Madjid.
2. Studi Kasus Tentang Kekerasan dalam Lingkungan
Sekolah.
Bulan berjalan Kegiatan W2 Kebinekaan: Observasi Lapak Sarmili Bambu Kuning Bintoro
Hari : Sabtu Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022.
Tanggal : 15 Oktober Pemberangkatan kami dilakukan dari Kampus Viktor
2022 Universitas Pamulang menuju Lapak Sarmili Bambu Kuning.
Pukul : 10.00 – 12.00 Lapak Sarmili Bambu Kuning berlokasi di Tangerang Selatan,
WIB Banten tepatnya di Kecamatan Pondok Aren. Sampai dilokasi,
saya mengamati langsung bagaimana keadaan Lapak Sarmili
Bambu Kuning. Daerah tersebut, memiliki penduduk,
terutama anak-anak yang tidak bersekolah, dikarenakan
masalah ekonomi dan finansial orangtua mereka. Lapak
Sarmili Bambu Kuning, awalnya adalah sebuah komunitas
sukarelawan yang bergerak pada bidang sosial dan
pendidikan tetapi sekarang menjadi salah satu Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang dinaungi oleh Kementrian Sosial BEM
KM.
Kami disambut dengan baik oleh mahasiswa dan anak-
anak di Lapak Sarmili Bambu Kuning. Saya melihat anak-anak
terbagi dalam beberapa kelompok dengan tutor yang berbeda
dan mereka mempelajari tentang binatang dan tempat
tinggalnya. Tutor-tutor yang mengajar di Lapak Sarmili
Bambu Pelangi adalah mahasiswa dari STAN. Diakhir kelas,
kami memperkenalkan diri sebagai mahasiswa Pertukaran
Mahasiswa Merdeka yang berasal dari daerah yang berbeda-
beda ke Universitas Pamulang kepada adik-adik yang belajar
di Lapak Sarmili Bambu Pelangi. Setelah itu, kami
membagikan beberapa snack kepada adik-adik yang belajar di
Lapak Sarmili Bambu Pelangi, serta dibantu dengan kakak-
kakak dari Lapak Sarmili Bambu Pelangi untuk menertibkan
barisan.
Hari : Sabtu
Tanggal : 15 Oktober Refleksi:
2022
Pukul : 14.30 – 15.30 Kegiatan ini dilakukan setelah melakukan observasi ke
WIB Lapak Sarmili Bambu Kuning di Kampus Viktor Universitas
Pamulang pukul 14.30 – 15.30 WIB. Pada kegiatan ini, kami
melaporkan apa yang telah kami dapatkan setelah mendatangi
Lapak Sarmili Bambu Pelangi dengan metode storytelling.
Kami menuangkan apa yang telah kami dapatkan dalam
sebuah tulisan kemudian dikumpulkan.
Apa yang telah saya dapatkan dari kegiatan observasi ke
Lapak Sarmili Bambu Pelangi, yaitu Lapak Sarmili Bambu
Pelangi adalah sebuah komunitas sukarelawan pada awalnya
dan sekarang berkembang menjadi salah satu Unit Kegiatan
Mahasiswa dibawah Kementrian Sosial BEM KM STAN.
Lapak Sarmili Bambu Pelangi bergerak di bidang sosial dan
pendidikan anak-anak di daerah Bintaro. Adanya Bambu
Pelangi ini, menurut saya dapat membantu anak-anak yang
putus dalam pendidikan karena keterbatasan ekonomi bisa
belajar demi mengejar cita-cita mereka. Program ini juga
berfokus pada anak-anak usia SD, SMP dan SMA serta anak-
anak yang putus sekolah adalah target utama.
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Hari : Sabtu
Refleksi: -
Tanggal : 22 Oktober
2022
Pukul : 13.00 WIB - Inspirasi:
selesai
Talkshow Inspiratif ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22
Oktober 2022 pukul 13.00 – 16.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan
di Ruang Serbaguna Gedung B Kampus Viktor Universitas
Pamulang. Talkshow ini menghadirkan dua narasumber yang
sangat luarbiasa, yaitu Halim Ambiya sebagai Founder
Tasawuf Underground, dan A. Rohim Ghazali sebagai
Direktur Eksekutif Maarif Institute. Talkshow inspiratif kali ini
mengangkat tema yang menarik, yaitu “Peran Mahasiswa
sebagai Pelopor Perdamaian dan Moderasi SARA.” Kegiatan
ini dipandu oleh Prima Sadewa sebagai moderator.
Di awal narasumber memperkenalkan Tasawuf
Underground yang dilatar belakangi karena pendirinya
merasa cemas dengan system dakwah atau stigma negative
pada anak-anak punk dijalanan saat ini. Kebanyakan dari
mereka (anak-anak punk) memang berpenampilan aneh dan
sedikit menakutkan bahkan ketika mereka memasuki masjid
saja dicurigai dan tidak disukai oleh masyarakat sekitar, selalu
mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Adanya
program Tasawuf Underground ini bertujuan untuk
merangkul, dan kabar baiknya, program ini sudah berjalan
dengan baik. Kegiatan talkshow ini berjalan dengan baik. Di
akhir sesi setelah pemaparan materi diadakan sesi tanya jawab
dan diskusi. Karena antusias peserta yang bertanya, kegiatan
ini memberi banyak wawasan bagi audience-Nya.
Kontribusi Sosial: -
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Rangkaian kegiatan kebhinekaan bulan ini berjalanan dengan baik, selain menambah
wawasan, juga membuat saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan. Adapun hal yang dapat
saya pelajari dari bedah buku “Indonesia Kita” oleh Nurcholish Madjid adalah kita menjadi
pribadi yang lebih menghargai perjuangan para pejuang bangsa yang telah memerdekaan
Indonesia, contoh kegiatan yang bisa dilakukan yaitu belajar dengan giat karena kita adalah
generasi penerus yang akan membangun bangsa Indonesia menjadi lebih maju. Meningkatkan
rasa persatuan dan kesatuan, contohnya menghargai perbedaan keberagaman di Indonesia dan
tidak saling membeda-bedakan agar tidak terjadi perpecahan.
Kegiatan studi kasus tentang kekerasan dilngkungan sekolah, melatih kepekaan diri
terhadap lingkungan. Jika kita melihat ada kasus kekerasan segera laporkan dengan pihak
berwajib bila perlu apabila pelaku susah dinasihati dan masih mengulang kejahatan yang sama.
Kekerasan di sekolah yang sering terjadi, memberikan dampak yang merugikan bagi korban.
Korban bisa merasakan luka fisik dan bisa mempengaruhi mentalnya. Kita yang melihat kejadian
tersebut jangan hanya menjadi penonton saja, bila perlu ikut campur untuk menyelesaikan
kekerasan tersebut. Kita bisa memberikan perhatian lebih kepada korban, dan membantu untuk
melindunginya. Kita juga bisa menemani pelaku bullying dan memberikan perhatian
kepadanya, dan jangan dijauhi ataupun dibenci karena telah melakukan kejahatan,
Kebhinekaan selanjutnya yaitu melakukan observasi ke Lapak Sarmili Bambu Pelangi
Bintaro. Dilokasi tersebut, saya melihat anak-anak yang memang perlu diperhatikan karena tidak
bersekolah dan memilih bekerja sebagai pemulung. Akibat keterbatasan finansial, anak-anak
tersebut harus membantu orangtuanya untuk memenuhi kebutuhannya. Padahal pendidikan
sangat penting. Sebuah komunitas yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan ini mampu
membawa perubahan. Program tersebut membantu anak-anak di Bintaro untuk tetap belajar
tanpa harus memngeluarkan biaya. Saya berharap program ini dapat berjalan baik ke depan dan
semakin berkembang, baik bangunan, dan fasilitasnya serta sesuai dengan visi-misi yang telah
ditetapkan.
Kegiatan kebhinekaan yang telah berjalan, ada banyak hal yang dapat saya pelajari, baik
pengetahuan serta kehidupan sosial. Dari rangkaian kegiatan kebhinekaan ini, mampu
menumbuhkan rasa empati terhadap sesama serta lingkungan sekitar. Dari beberapa kegiatan
kebhinekaan yang telah berjalan. Saya harap tidak hanya mahasiswa yang sukarelawan atau
masyarakat sekitar membantu memajukan pendidikan di Lapak Sarmili Bambu Pelangi. Bantuan
pemerintah sangat diperlukan disini demi perkembangan bangunan dan fasilitas untuk pelajar
di Lapak Sarmili Bambu Kuning, dan seharunysa pemerintah juga memprihatikan keadaaan
adik-adik di Lapak Sarmili Bambu Pelangi Bintaro.
IV. Lampiran
https://www.instagram.com/reel/Cjz3pT9hWlj/?utm_source=ig_web_copy_link
Pembuat Laporan,