I. Data Personal
Tabel 2.1 Daftar Mata Kuliah yang diambil Mahasiswa Peserta PMM 2
1. - Modul Nusantara 4
Total SKS 14
III. Rekap Kegiatan Modul Nusantara
Tabel 3.1 Rekap Laporan Bulanan Kegiatan Modul Nusantara yang Sudah Terlaksana
Refleksi:
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Refleksi: -
Inspirasi:
Kontribusi Sosial: -
Bulan berjalan Kegiatan W3 Kebinekaan: Observasi Tempat Ibadah Kelenteng Boen Tek
Bio.
Refleksi: -
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Refleksi:
Inspirasi: -
Kontribusi Sosial: -
Indonesia memiliki keberagaman kebudayaan dan agama. Indonesia terdiri dari 34 (tiga
pulih empat) provinsi, serta 6 (enam) agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia.
Adapun agama dan kepercayaan di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan
Konghucu. Penduduk Indonesia mayoritas penganut agama Islam. Perbedaan itulah harusnya
menjadi pemersatu bangsa bukan pemisah bangsa. Sesuai dengan semboyan Indonesia, yaitu
Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Melalui Kegiatan
kebhinekaan yang telah berjalan pada bulan pertama sangat bermanfaat bagi saya. Tentunya,
bisa menambah wawasan saya terkait keberagaman kebudayaan dan agama di Indonesia.
Kegiatan kebhinekaan Minggu pertama, yaitu melakukan observasi ke salah satu tempat
ibadah yang ada di Pamulang, Tangerang, yaitu Wihara Kwan In Thang yang merupakan tempat
ibadah umat Buddha. Saya sebagai salah satu pemeluk agama Islam, mengetahui informasi
tentang agama Buddha yang sangat berbeda jauh dengan agama yang saya anut, mulai dari
sejarah, ajaran, dan beribadah. Saya menjadi membandingkan perbedaan-perbedaan dari agama
saya dengan agama Buddha, tidak bermaksud menilai agama mana yang lebih baik. Tetapi,
perbedaan itulah, saya mengetahui dan menumbuhkan lagi rasa menghormati sesama.
Kemudian, setelah melakukan observasi ke Wihara, kami menonton salah satu film yang
diproduksi di negara Indonesia oleh Dapur Film Production. Dari alur cerita yang telah saya
tangkap, banyak nilai agama yang dapat dipetik, terutama sikap toleransi. Karena, sikap ini
sangat penting sekali agar tidak terjadinya perpecahan dan konflik agama dalam lingkungan
masyarakat tersebut.
Kegiatan kebhinekaan Minggu kedua, yaitu kami diberikan sebuah wawasan melalui
kegiatan Talkshow Inspirasi, yang mendatangkan narasumber yang sangat luarbiasa. Dari hasil
tanya jawab dan diskusi pada kegiatan tersebut, saya menyimpulkan bahwa pentingnya sebuah
lembaga atau organisasi yang menjadi pemersatu umat beragama dengan visi dan misi yang jelas
dan terarah. Walaupun sudah adanya lembaga atau organisasi pemersatu, di lingkungan sekitar
tempat tinggal masih dijumpai kasus-kasus atau konflik agama. Hal ini disebabkan karena
kurangnya edukasi tentang toleransi beragama dan juga kesadaran diri pribadi.
Kegiatan kebhinekaan Minggu ketiga dan keempat dilakukan di hari yang sama.
Kegiatan kebhinekaan satu ini sangat berbeda, karena mengunjungi dua tempat ibadah yang
berbeda dan juga berdekatan. Pertama kami mendatangi Kelenteng Boen Tek Bio sebagai
kegiatan Modul Nusantara Minggu ketiga. Di Kelenteng, kami mencari perbedaannya dengan
Wihara Kwan In Thang yang telah kami kunjungi di Minggu pertama. Bangunan bersejarah ini,
Kelenteng Boen Tek Bio merupakan salah satu Kelenteng tertua di Tangerang, Banten.
Perbedaannya dengan Wihara, yaitu Kelenteng menjadi tempat ibadah tiga kepercayaan, yaitu
Buddha, Konghucu dan Tao serta dewa-dewa yang terdapat di Wihara tidak ada di Kelenteng
begitupun juga sebaliknya, serta cara ibadah setiap penganut yang berbeda-beda. Kunjungan
kedua, setelah mengunjugi Kelenteng Boen Tek Bio, kami mengunjungi Masjid Jami’ Kali Pasir.
Kegiatan mendatangi Masjid Jami’ Kali Pasir, Masjid tersebut merupakan masjid tertua di
Tangerang dan memilki nilai sejarah. Karena masjid tersebut merupakan sebuah peninggalan
dari zaman Kesultanan Banten. Masjid Jami’ Kali Pasir terdapat makan pahlawan dan bangunan
masjid ini sudah berkali-kali melakukan renovasi akan tetapi tetap mempertahankan
keasliannya. Mengenai toleransi beragama, karena masjid ini berdiri berdekatan dengan
Kelenteng Boen Tek Bio hubungan antara pribumi dengan masyarakat Tionghoa sudah
terhubung sedang perniagaan dan tidak ada unsur kebencian, atau unsur apapun. Masing-
masing penganut kepercayaan tetap teguh dengan keyakinanan yang telah mereka yakini dan
saling menghormati.
Setelah melakukan rangkaian kegiatan kebhinekaan. Hal penting yang menjadi
pembelajaran untuk diri saya sendiri yaitu rasa menghormati dengan sesama dan rasa toleransi
dengan berkaca dalam sebuah perbedaan. Sikap tersebut ditumbuhkan dari kesadaran diri
sendiri terlebih dahulu. Sebagai mahasiswa dapat berperan aktif untuk berkontribusi dalam
meningkatkan rasa toleransi, baik di lingkungan kampus, tempat tinggal, dan dilingkungan
masyarakat umum. Perbedaan yang ada di Indonesia bukanlah sebuah perbandingan mana yang
paling baik, tapi menjadi bagian untuk mempersatukan bangsa.
V. Lampiran
Gambar 1. Kunjungan ke Wihara Kwan In Thang. Gambar 2. Rumah Abu di Wihara Kwan In
Thang.
Gambar 3. Salah Satu Dewa yang Ada di Wihara Gambar 4. Kegiatan Bedah Film.
Kwan In Thang “Chai Sen Yee.”
Gambar 5. Kegiatan Talkshow Inspirasi. Gambar 6. Sesi Foto Bersama Kelompok Laksa
Setelah Kegiatan Talkshow Inspirasi.
Gambar 8. Salah Satu Dewa yang Ada di
Gambar 7. Kelenteng Boen Tek Bio. Kelenteng Boen Tek Bio “Kwan Seng Tee Kun”.
Pembuat Laporan,