Anda di halaman 1dari 21

Nisrina Hanifah

J0314201233

AKN D P1

1. Uraikan minimal tiga perbedaan antara Rekening Giro dengan Rekening Tabungan
dan Rekening Deposito.
Jawab :
a. Jumlah minimal transfer harian
1) Rekening Giro : Giro bisa digunakan untuk transaksi pemindah-bukuan
hingga ratusan juta setiap harinya.
2) Rekening Tabungan : Tabungan biasa memiliki limit transfer dan
penarikan uang harian, tergantung jenis tabungan yang dipilih. Ada yang
hanya Rp 500.000 / hari hingga puluhan juta, biasanya sudah
diinformasikan di awal pembuatan rekening.
3) Rekening Deposito : Deposito hanya bisa ditarik sesuai jangka waktu
tertentu, yang sudah disepakati di awal pembuatan rekening.
b. Fungsi
1) Rekening Giro: Giro berfungsi sebagai media transaksi dalam jumlah
besar hingga ratusan juta rupiah setiap harinya.
2) Rekening Tabungan : Tabungan memiliki fungsi untuk penyimpanan
uang untuk kebutuhan harian, dengan nominal awal bisa berkisar Rp
25.000 ke atas.
3) Rekening Deposito : Deposito adalah tabungan berjangka waktu
tertentu.
c. Laporan Transaksi
1) Rekening Giro : Pemilik rekening giro akan mendapat laporan transaksi
bulanan sesuai jadwal yang ditentukan perbankan. Bila pemilik rekening
butuh laporan di luar jadwal, maka akan dikenakan biaya tambahan.
2) Rekening Tabungan : Laporan transaksi tabungan bisa diakses sendiri
melalui aplikasi pendukung seperti e-banking. Kapanpun bisa meminta
pencetakan rekening koran kepada pihak perbankan sesuai kebutuhan.
3) Rekening Deposito : Deposito yang tidak memberikan laporan kepada
nasabah, sebab uang yang disimpan tidak berubah jumlahnya dalam
waktu tertentu, sesuai kesepakatan bersama antara pihak perbankan
dengan nasabah.
d. Mata Uang
1) Rekening Giro : Giro bisa menggunakan mata uang asing saat
bertransaksi.
2) Rekening Tabungan : Tabungan menggunakan mata uang di sebuah
negara.
3) Rekening Deposito : Deposito hanya bisa pakai mata uang di sebuah
negara, namun itu tergantung pada ketersediaan bank apakah bisa pakai
mata uang asing atau tidak.
e. Media Tarik Tunai
1) Rekening Giro : Giro menggunakan media bilyet giro atau warkat cek
tertentu.
2) Rekening Tabungan : Tabungan bisa menggunakan rekening tabungan
atau kartu anjungan tunai mandiri.
3) Rekening Deposito : Deposito ditarik uangnya menggunakan dokumen
yang sudah ditentukan.
f. Varian Produk
1) Rekening Giro : Jenis tabungannya hanya satu
2) Rekening Tabungan : Tabungan produknya bervariasi.
3) Rekening Deposito : Deposito ada tiga yaitu deposito on call, sertifikat
dan deposito berjangka adalah yang paling banyak dipilih.
2. Uraikan pula kelebihan dan kelemahan masing – masing dari ketiga rekening di atas.
Jawab :

Kelebihan Kekurangan

Rekening
∙ Dapat dilakukan penarikan dengan
∙ Bilyet giro tidak dapat
Giro
dilengkapi fasilitas ATM,
dipindahtangankan atau
dialihkan ke pihak lain,
∙ Memudahkan nasabah untuk
melakukan transaksi bisnis, dimana
∙ Penerima giro harus
dalam transaksi tersebut dapat
menunggu tanggal jatuh
digunakan dengan cek dan atau bilyet
tempo untuk
giro.
mencairkannya,
∙ Memperoleh bunga jasa giro.
∙ Bisa terjadi penipuan
dengan menggunakan
bilyet giro yang kosong.
Rekening
∙ Dapat dipergunakan untuk
∙ Tabungan sulit
Tabungan
menampung bunga deposito bilamana
berkembang,
pembayaran bunga deposito “tidak
∙ Adanya limit transaksi,
tunai” tetapi pemindah bukuan,
∙ Tingkat bunga yang kecil.
∙ Dapat ditarik dan disetor di seluruh
kantor bank yang memelihara
rekening nasabah tersebut (online),
∙ Setoran awal serta saldo minimal
relatif ringan

Rekening ∙ Dana simpanan deposito dapat ∙ Hasil imbal yang rendah,

Deposito dipergunakan sebagai jaminan kredit,


∙ Deposito lemah terhadap
∙ Suku bunga yang lebih tinggi,
inflasi,
∙ Simpanan dana yang diatur dalam
∙ Nilai investasi yang tidak
pengendapan jangka waktunya dapat
akan bertambah.
disesuaikan dengan arus kas (cash
flow) nasabah, sehingga pengaturan
pencairannya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dananya

3. Jelaskan pengertian cek serta jenis – jenis cek yang anda ketahui.
Jawab :
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya
bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke bank yang
memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindah bukuan. Adapun jenis – jenis cek:
a. Cek Atas Nama: cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang
tertulis jelas di dalam cek tersebut.
b. Cek Atas Unjuk: cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu di
dalam cek tersebut. Sebagai contoh di dalam cek tersebut bayarlah tunai atau
cash atau tidak ditulis kata – kata apapun.
c. Cek Silang: jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga
cek tersebut berfungsi sebagai pemindah-bukuan bukan tunai
d. Cek Mundur: cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya
hari ini tanggal 1 Mei 2001, Tn Roy Akase bermaksud mencairkan ceknya
dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 mei 2001. Jenis cek inilah yang
disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan
antara si pemberi cek dengan si penerima cek.
e. Cek Kosong: cek yang dananya tidak tersedia sebagai contoh misalnya nasabah
menarik cek senilai 66 juta rupiah tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana
yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 20 juta rupiah. Jelas cek
tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
4. Jelaskan pula pengertian Bilyet Giro (BG) berikut perbedaannya dengan cek.
Jawab : Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang
dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada bank yang sama atau bank lainnya. Di antara cek dan bilyet giro yang sama –
sama merupakan sarana untuk menarik uang yang ada di rekeningnya terdapat
beberapa perbedaan. Perbedaan ini hanyalah terletak pada fungsi kedua alat
pembayaran tersebut.

5. Berikut ini transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Roy Akase per Agustus 2001.

Tanggal Keterangan Jumlah

01 Saldo Rp 800.000,-

06 Setor Tunai Rp 700.000,-

11 Tarik Dengan Cek Rp 600.000,-

16 Kliring Masuk Rp 200.000,-

19 Transfer Masuk Rp 500.000,-

27 Setor Kliring Rp 800.000,-

30 Kliring Masuk Rp 1.000.000,-


Pertanyaan :

Berapa bunga yang Tn. Roy Akase terima jika dihitung dengan saldo terendah
dan bunga 14% PA? Kemudian hitung berapa saldo akhir pada bulan yang
bersangkutan pajak 15%?
Jawab :
Laporan Rekening Koran
Tn Roy Akase
Per 30 Agustus 2001

Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo

1 Saldo Rp 800.000

6 Setor Tunai Rp 700.000 Rp 1.500.000

11 Tarik dengan Cek Rp 600.000 Rp 900.000

16 Kliring Masuk Rp 200.000 Rp 700.000

19 Transfer Masuk Rp 500.000 Rp 1.200.000

27 Setor Kliring Rp 800.000 Rp 2.000.000

30 Kliring Masuk Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah

Saldo Terendah = Jumlah terendah x tk


bunga 12

Saldo terendah bulan Agustus = Rp700.000


Bunga = Rp700.000 x 14% = Rp8.166,6
12
Pajak = Rp8.167 x 15% = Rp1.225 -
Bunga Bersih = Rp6.941,67
Jadi, Bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase Bulan Agustus sebesar Rp. 6.942

6. Transaksi yang terjadi pada rekening tabungan Tn. Ray Ibrahim selama bulan Juni
2015.
Tgl 1 Juni setor tunai Rp 6.000.000,-
Tgl 10 Juni setor tunai Rp 4.000.000,-
Tgl 12 Juni tarik tunai Rp3.000.000,-
Tgl 16 Juni transfer masuk Rp 2.000.000,-
Tgl 20 Juni tarik tunai Rp 5.000.000,-
Tgl 30 Juni setor tunai Rp 1.000.000,-
Sedangkan pembebanan suku bunga 18% untuk perhitungan saldo terendah, dan
untuk saldo harian dengan suku Bunga sebagai berikut:
Dari tgl 1-10 bunga = 18% per
tahun
Dari tgl 11-20 bunga = 15% per
tahun
Dari tgl 21-30 bunga = 20% per
tahun
Pertanyaan:
Hitunglah berapa bunga bersih Tn. Ray Ibrahim terima dengan menggunakan saldo
terendah dan saldo harian jika dikenakan pajak 15%. Kemudian buatlah laporan
buku tabungannya.
Jawab :
Laporan Rekening Koran
Tn Ray Ibrahim
Per 30 Juni 2015

Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo

1 Setor tunai Rp 6.000.000 Rp 6.000.000

10 Setor Tunai Rp 4.000.000 Rp 10.000.000

12 Tarik tunai Rp 3.000.000 Rp 7.000.000

16 Transfer Masuk Rp 2.000.000 Rp 9.000.000

20 Tarik tunai Rp 5.000.000 Rp 4.000.000

30 Setor tunai Rp 1.000.000 Rp 5.000.000

∙ Saldo Terendah
Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah

Saldo Terendah = Jumlah terendah x tk


bunga 12

Saldo terendah bulan Agustus = Rp4000.000


Bunga = Rp4000.000 x 18% = Rp60.000
12
Pajak = Rp60.000 x 15% = Rp9.000 -
Bunga Bersih = Rp51.000
Jadi, Bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase Bulan Agustus sebesar Rp51.000
∙ Saldo Harian

Saldo Harian = Jumlah Saldo x tk bunga x Jml Hari


365

Bunga (1-9) = 9 hari x Rp6.000.000 x 18% = Rp 26.630,14 365 hari


Bunga (10) = 1 hari x Rp10.000.000 x 18% = Rp 4.931,51 365 hari
Bunga (11) = 1 hari x Rp10.000.000 x 15% = Rp 4.109,59 365 hari
Bunga (12-15) = 4 hari x Rp7.000.000 x 15% = Rp 11.506,85 365 hari
Bunga (16-19) = 4 hari x Rp9.000.000 x 15% = Rp 14.794,52 365 hari
Bunga (20) = 1 hari x Rp4.000.000 x 15% = Rp 1.643,84 365 hari
Bunga (21-29) = 9 hari x Rp4.000.000 x 20% = Rp 19.726,03 365 hari
Bunga (30) = 1 hari x Rp5.000.000 x 20% = Rp 2.739,73 365 hari
Bunga Harian Rp 86.082,19 Pajak 15% x Rp86.082,19 = Rp 12.912,33 Tuan
Ibrahim menerima bunga = Rp 73.169,86

Jadi, Bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase Bulan Agustus sebesar Rp73.170

7. Dalam penarikan uang yang ada di Rekening Tabungan dapat digunakan berbagai
macam sarana. Coba saudara jelaskan macam – macam sarana tersebut.
Jawab :
Ada beberapa alat penarikan tabungan. Alat – alat yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Buku Tabungan yaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo
tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan – pembebanan yang mungkin
terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat
mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
b. Slip Penarikan merupakan formulir penarikan untuk menarik sejumlah uang. Slip
penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
c. Kwitansi merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya
sama dengan slip penarikan. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan
dengan buku tabungan.
d. Kartu yang terbuat dari plastik yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik
yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank
maupun di mesin ATM.
8. Perhitungan bunga tabungan sering menggunakan saldo harian. Coba saudara
jelaskan maksud dari saldo harian tersebut dan apa pula bedanya dengan saldo rata -
rata.
Jawab :
Saldo harian merupakan pendapatan bunga yang dihitung sejak disetor sampai
dengan pengambilan; bunga tersebut dihitung setiap hari dengan bunga majemuk,
tetapi pembayarannya pada akhir bulan atau pada waktu lain yang ditetapkan (daily
interest). Beda saldo harian dengan saldo rata - rata adalah
a. Saldo harian: Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan
menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
b. Saldo rata-rata: Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan
setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
9. Transaksi yang terjadi pada rekening tabungan Nn. Solawati selama bulan Agustus
2001 adalah sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Jumlah

01 Saldo Rp 700.000,-

07 Tarik Tunai Rp 200.000,-

12 Transfer Masuk Rp 600.000,-

19 Setor Kliring Rp 400.000,-

26 Tarik Tunai Rp 1.000.000,-

Pertanyaan :Coba saudara hitung berapa jumlah bunga yang diperoleh Nn. Solawati
apabila bunga dihitung secara harian dan besarnya bunga 16% PA dan dikenakan
pajak 15% dan berapa saldo akhir tabungan pada bulan yang bersangkutan?
Jawab :

Saldo Harian = Jumlah Saldo x tk bunga x Jml Hari


365

Laporan Rekening Koran


Nn Solawati
Per 30 Agustus 2001

Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo

1 Saldo Rp 700.000

7 Tarik tunai Rp 200.000 Rp 500.000

12 Transfer Masuk Rp 600.000 Rp 1.100.000

19 Setor Kliring Rp 400.000 Rp 1.500.000

26 Tarik tunai Rp 1.000.000 Rp 500.000

Bunga (1-6) = 6 hari x Rp700.000 xBunga (26-31) = 6 hari x


16% 365 hari Rp500.000 x 16% 365 hari

Bunga (7-11) = 5 hari x Rp500.000


= Rp 1.841
x 16% 365 hari

Bunga (12-18) = 7 hari x


= Rp 1.096
Rp1.100.000 x 16% 365 hari

Bunga (19-25) = 7 hari x


Rp1.500.000 x 16% 365 hari = Rp 3.375
= Rp 4.603 = Rp 1.315

Bunga Harian Rp 12.230


Pajak 15% x Rp12.230 Nn Solawati= Rp 1.835
menerima bunga = Rp 10.396

Jadi, Bunga bersih yang diterima Nn Solawati Bulan Agustus sebesar Rp10.396

10. Uraikan jenis – jenis deposito yang anda ketahui dan jelaskan pula perbedaan serta
keuntungannya masing – masing.
Jawab :
a. Deposito Berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka
waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3,
6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama
baik perseorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito
tercantum nama seseorang atau lembaga.
b. Sertifikat Deposito merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka
waktu 2, 3, 6, dan 12 bulan. Setifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam
bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain.
c. Deposito on Call merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh
hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan
biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank
yang bersangkutan).
Perbedaan Jenis – jenis Deposito
a. Deposito Berjangka : Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah
jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai
maupun non tunai (pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah
bunga yang diterimanya. Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada
batas minimalnya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dikenakan
penalty rate (denda).
b. Sertifikat Deposito : Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka, baik tunai maupun non tunai.
c. Deposito On Call : Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito
on call sebelum deposito on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari
sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Keuntungan bisa
cair dalam waktu yang relative cepat.
Keuntungan masing-masing Deposito
a. Deposito Berjangka :
1) Pertimbangan resiko yang rendah. Nilai deposito juga sedikit sekali
terpengaruh dengan kondisi naik turunnya kondisi pasar modal dan pasar
uang.
2) Deposito dapat memberikan 3 kali lipat suku bunga dibandingkan dengan
suku bunga tabungan.
3) Dana yang disimpan dalam bentuk deposito, dijamin oleh negara
b. Sertifikat Deposito :
1) Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat
diinvestasikan lagi di tempat lain.
2) Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada
deposito biasa, dengan suku bunga acuan Jakarta Interbank Offered Rate
(JIBOR).
3) Dapat diperjualbelikan di pasar uang.
4) Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
c. Deposito On Call :
1) Tingkat suku bunga yang lebih besar dibandingkan dengan produk
simpanan giro.
2) Fleksibilitas dalam pembayaran bunga deposito (dapat dibukukan ke
rekening nasabah dan ditransfer ke Bank lain).
3) Dapat digunakan sebagai Jaminan Kredit.
11. Tn. Robidi bermaksud menyimpan uang dalam deposito on call (DOC) senilai Rp
60.000.000,- pada hari ini tanggal 4 Agustus 2001 bunga 2% PM. DOC tersebut
dicairkan tanggal 22 Agustus 2001.
Pertanyaan : Hitung berapa bunga yang diperoleh Tn. Robidi?
Jawab :

Bunga Deposito = Nominal x Tk bunga x Jk waktu


12

Tn Robidi, pemilik deposito berjangka, sebagai berikut:


Nomilal Deposito = Rp60.000.000
Suku Bunga = 2%
Jangka Waktu = 18 hari
Bunga = Rp60.000.000 x 2% x 18 = Rp720.000 30 hari
Pajak = 15% x Rp720.000 = Rp108.000 - Bunga bersih = Rp612.000
Jadi, besarnya bunga yang diperoleh oleh Tn Robini sebesar Rp612.000.

12. Nn. Humaira ingin menerbitkan deposito berjangka senilai Rp 16 juta rupiah untuk
jangka waktu 2 tahun. Pembayaran dibebankan ke rekening tabungannya. Bunga
17% PA dan diambil setiap bulan tunai, pajak dikenakan 15%. Setelah jatuh tempo
seluruh deposito berjangka ditarik secara tunai.
Pertanyaan : Hitung berapa jumlah bunga yang ia terima setelah dipotong
pajak? Jawab :
Nn. Humaira, penerbit deposito berjangka, sebagai berikut:
Nomilal Deposito = Rp16.000.000
Suku Bunga = 17%
Jangka Waktu = 2 tahun
Bunga = Rp16.000.000 x 17% x 2 = Rp226.666,67 (12 bulan x 2)
Pajak = 15% x Rp226.666,67 = Rp34.000 – Bunga Bersih = Rp192.666,67
Jadi, besarnya bunga yang diperoleh oleh Nn. Humaira sebesar Rp192.667
13. Ny. Diana ingin membeli 10 lembar sertifikat deposito nominal Rp 2.000.000,- untuk
jangka waktu 6 bulan pembayaran secara tunai. Bunga 12% dan diambil di muka
tunai dan dikenakan pajak 15%. Setelah jatuh tempo seluruh sertifikat deposito
dicairkan dan seluruh uangnya dimasukkan ke rekening gironya. Pertanyaan : Hitung
berapa jumlah yang harus dibayar oleh Ny. Diana?
Jawab :
Ny. Diana membeli sertifikat deposito, sebagai berikut:
Nominal sertifikat deposito = Rp2.000.000 x 10 = Rp20.000.000 Diskonto = 12%
Jangka waktu = 6 bulan
Nilai tunai = Rp20.000.000 x 12 bulan = Rp18.867.924,53
12 + (6 x 12%)
Pajak = 15% x Rp18.867.924,53 = Rp2.830.188,68
Bunga bersih = Rp16.037.735,85

Jadi, Ny. Diana harus membayar sebesar karena Rp16.037.735,85 Ny. Diana
memperoleh diskonto sebesar Rp3.962.264,15 (Rp20.000.000 - Rp16.037.735,85).

14. Uraikan secara lengkap pengertian Bank Syariah dan jelaskan pula di mana letak
perbedaannya dengan bank konvensional?
Jawab :
Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah atau prinsip hukum islam. Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup
dengan prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional:
a. Bank konvensional menggunakan prinsip bebas nilai, sementara bank
syarian berinvestasi pada usaha yang halal.
b. Bank konvensional menggunakan sistem bunga, bank syariah berdasarkan
asas bagi hasil, margin keuntungan, dan fee.
c. Besarnya bunga di bank konvensional tetap, sementara bagi hasil di bank
syariah berubah-ubah tergantung kinerja usaha.
d. Bank konvensional berorientasi laba, sementara bank syariah berorientasi
profif dan falat (kebahagiaan dunia dan akhirat)
e. Pola hubungan bank konvensional debitur dan kreditur, sementara bank
syariah pola hubungan yang digunakan kemitraan (masyarakat dan
mudharabah), penjual – pembeli (murabahah, salam dan istishna), sewa
menyewa (ijarah), debitur – kreditur; dalam pengertian equity holder (qard).
f. Di dalam bank konvensional tidak ada lembaga sejenis dengan Dewan
Pengawas Syariah (DPS), sementara ada DPS pada bank syariah.
15. Jelaskan apa saja produk dana yang dikeluarkan oleh Bank Syariah terutama di
Indonesia?
Jawab :
Produk dana yang dikeluarkan oleh Bank Syariah :
a. Tabungan syariah: tabungan syariah terikat dengan adanya kesepakatan atau
akad antara nasabah dan bank, yaitu akad mudharabah tentang simpanan
yang pengelolaannya diberikan kepada bank dengan sistem bagi hasil.
Produk syariah ini menerapkan sistem bagi hasil. Jadi, bukan bunga karena
adanya unsur riba yang tidak halal.
b. Deposito syariah: deposito syariah adalah produk simpanan berjangka yang
dikelola bank syariah. Produk ini bisa didapatkan untuk nasabah perorangan
dan perusahaan dengan menggunakan prinsip mudharabah. Deposito syariah
bisa ditarik setelah jangka waktu simpanan telah berakhir atau jatuh tempo,
yaitu pilihan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan.
Keuntungan deposito di bank syariah berupa nisbah atau bagi hasil.
Umumnya, nisbah yang ditawarkan adalah 60:40 untuk nasabah dan bank.
c. Gadai syariah: gadai syariah adalah produk pinjaman tunai dari bank syariah
kepada nasabahnya. Khususnya dalam hal ini, gadai syariah menggunakan
akad rahn atau ijarah. Sebagai syarat utama, nasabah wajib menyerahkan
barang jaminan. Pada penerapannya, jika nasabah atau debitur tidak sanggup
melunasi cicilan, barang jaminan akan dijual untuk menutupi utang. Jika
harga jualnya melebihi utang, kelebihannya akan dikembalikan kepada
debitur. Untuk biaya administrasi, debitur dikenakan biaya pemeliharaan
barang. Sebagaimana dalam pandangan Islam bahwa barang gadai tetap
menjadi milik debitur, otomatis biaya pemeliharaan akan ditanggung debitur
yang kemudian dibayarkan kepada kreditur atau bank.
d. Pembiayaan atau pinjaman syariah: pinjaman syariah adalah produk
pinjaman dari bank syariah. Nasabah wajib melunasi utang tersebut dalam
bentuk pembayaran langsung atau cicilan. Transaksi semacam ini tidak tidak
tergolong riba selama bertujuan tolong menolong dan tetap mengikuti syariat.
Keuntungan bank didapatkan dari margin harga beli barang di toko dengan
harga jual kepada nasabah.
e. Giro syariah adalah produk simpanan di bank syariah yang dana bisa ditarik
dengan menggunakan cek atau bilyet giro selain kartu ATM. Nasabah giro,
disebut juga dengan giran, bisa dari perorangan atau badan hukum yang
membutuhkan kemudahan bertransaksi dalam jumlah yang sangat besar
kapan saja.
16. Jelaskan akad yang ada produk dana bank syariah beserta cirinya? Jawab :
a. Akad Wadiah adalah prinsip syariah yang mengibaratkan dana nasabah
sebagai dana titipan untuk dikelola oleh lembaga keuangan. Berikut ciri-ciri
akad wadiah:
1) Dana bersifat titipan.
2) Titipan bisa diambil kapan saja (on call).
3) Tidak ada keuntungan, hanya bentuk pemberian ('athaya) yang bersifat
sukarela dari pihak bank.
b. Akad Mudharabah adalah jenis akad kerjasama antara nasabah sebagai
penyimpan dana (shahibul maal) dengan lembaga keuangan syariah sebagai
pengelola dana (mudharib). Jenis giro ini digunakan nasabah untuk mencari
keuntungan. Ciri-ciri akad mudharabah diantaranya:
1) Nasabah sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan lembaga
keuangan syariah sebagai mudharib atau pengelola dana.
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, pengelola dana bisa
mengembangkan berbagai usaha selama tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
3) Modal dinyatakan dengan besaran nominal dalam bentuk tunai dan
bukan piutang.
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah (bagi
hasil) dan tertuang dalam akad pembukaan rekening.
5) Lembaga keuangan sebagai mudharib akan menutup biaya operasional
giro dengan menggunakan nisbah.
6) Pengelola dana tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
17. Kita tahu, bahwa masyarakat Indonesia lebih mengenal bank sistem bunga. Uraikan
secara singkat tetapi jelas, menurut anda bagaimana prospek Bank Syariah di
Indonesia di masa yang akan datang?
Jawab :
Berbeda dengan bank konvensional, bank syariah tidak memberikan sistem
bunga. Karena dalam syariah Islam, bunga dianggap riba dan haram hukumnya.
Dasar dari bank syariah adalah menjiwai hubungan setiap transaksi bahwa transaksi
adalah efisiensi, kebersamaan, dan keadilan. Meski tidak memberikan bunga, bank
syariah memiliki sistem bagi hasil. Bagi hasil merupakan suatu alternatif dalam
pembiayaan, dimana sistem ini berdasarkan penetapan awal atau sesuai akad yang
disepakati atau ditetapkan dari awal. Dan akan meningkat seiring dengan keuntungan
perusahaan.
Perkembangan perbankan syariah belakangan ini sudah mendapatkan sorotan
dari seluruh jajaran perbankan nasional. Tak terkecuali pemerintah pun yang kini
juga turut memberikan dorongan untuk kemajuan perbankan syariah. Seperti dengan
rencana Bank Indonesia yang dalam waktu dekat ini akan menerbitkan instrumen
Sukuk Bank Indonesa sebagai alternatif pembiayaan di pasar keuangan syariah. Dan
bahkan pemerintah juga secara resmi sudah meluncurkan Masterplan Ekonomi
Syariah Indonesia (MEKSI) 2019 – 2024, sebagai pembuka jalan untuk bank syariah
bisa berpeluang memasuki jajaran 10 bank terbesar di Indonesia. Dengan begitu, kita
tahu bahwa perbankan syariah ini memiliki prospektif yang cukup positif. Sayangnya
meskipun akan terbuka peluang kedepannya, hingga saat ini baru tercatat ada tiga
perbankan syariah yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Padahal untuk kegiatan di pasar modal pun saat ini sudah tersedia indeks saham
syariah, sehingga seluruh kegiatan akan memenuhi syariat Islam dan terintegrasi
dengan berbagai hal yang halal.
18. Tn. Rahman Hakim memiliki rekening giro wadiah di Bank Syariah Koba dengan
saldo rata – rata pada bulan Oktober 2003 adalah Rp 5.000.000,-. Bonus yang
diberikan Bank Syariah Koba kepada nasabah adalah 30% dengan saldo rata – rata
minimal Rp 200.000,-. Diasumsikan total dana giro wadiah di Bank Syariah Koba
adalah Rp 1.000.000.000,-. Pendapatan Bank Syariah Koba dari penggunaan giro
wadiah adalah Rp 90.000.000,-.
Pertanyaan : Berapa bonus yang diterima oleh Tn. Rahman Hakim pada akhir bulan
Oktober 2003?
Jawab :
Bonus yang diterima = Rp5.000.000 x Rp90.000.000 x 30% Rp1.000.000.000
= Rp135.000 (sebelum dipotong pajak)
Jadi, bonus yang diterima oleh Tn. Rahmat pada akhir Oktober 2003 adalah
Rp135.000.
19. Nn. Siti Anindia memiliki tabungan di Bank Syariah Payung. Pada bulan Agustus
2003 saldo rata – rata tabungan Nn. Siti Anindia adalah sebesar Rp 30.000.000,-.
Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara Bank Syariah Payung dengan deposan adalah
40:60. Saldo rata – rata tabungan per bulan di seluruh Bank Syariah Payung adalah
Rp 50.000.000,-. Kemudian pendapatan Bank Syariah Payung yang dibagihasilkan
adalah Rp 140.000.000,-.
Pertanyaan: Berapa keuntungan Nn. Siti Anindia pada bulan yang bersangkutan?
Jawab :
Keuntungan Nn. Siti Anindin = Rp30.000.000 x Rp140.000.000 x 60%
Rp50.000.000
= Rp50.400.000 (sebelum dipotong pajak)
Jadi, keuntungan Nn. Siti Anindin pada bulan yang bersangkutan adalah
Rp50.400.000.
20. Tn. Arbi Kuris memiliki deposito sebesar Rp 250.000.000,- untuk jangka waktu 3
bulan di Bank Syariah Petaling. Bagi hasil (nisbah) antara Bank Syariah Petaling
dengan nasabah adalah 45:55. Saldo rata – rata deposito per bulan di Bank Syariah
Petaling adalah Rp 80.000.000,-. Kemudian pendapatan yang dibagihasilkan di Bank
Syariah Petaling adalah Rp 900.000.000,-.
Pertanyaan : Berapa keuntungan Tn. Arbi Kuris dari nisbah yang ditetapkan?
Jawab :
Keuntungan Tn, Arbi Kuris = Rp250.000.000 x Rp900.000.000 x 55%
Rp80.000.000
= Rp1.546.875.000 (sebelum dipotong pajak)
Jadi, keuntungan Tn. Arbi Kuris dari nisbah yang ditetapkan adalah
Rp1.546.875.000

Anda mungkin juga menyukai