Anda di halaman 1dari 25

4.

2 ASUHAN KEPERAWATAN ABDOMINAL PAIN

LAPORAN PENDAHULUAN

ABDOMINAL PAIN

A. PENGERTIAN

Nyeri abdomen merupakan sensasi subyektif tidak menyenangkan


yang terasa disetiap regio abdomen(pierce A.Grace &Neil R.Broley
2006). Nyeri abdomen ada dua yaitu nyeri abdomen akut dan nyeri
abdomen kronis.

Nyeri Abdomen Akut

Biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri dengan omset


mendadak dan durasi pendek. Nyeri alih (refered pain) adalah persepsi
pada suatu daerah yang letaknya jauh dari tempat tempat asal nyeri.

Nyeri Abdomen Kronis

Biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri berlanjut, baik yang


berjalan dalam waktu lama atau berulang /hilang timbul. Nyeri kronis
dapat berhubungan dengan ekserbasi kulit.

B. ETIOLOGI

a. Ulkus yang mengalami perforasi

b. Irritable bowel syndrome

c. Apendicitic
d. Pankreasitis

e. Batu empedu

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri abdomen

2. Mual muntah

3. Tidak nafsu makan

4. Lidah dan mokusa bibir kering

5. Turgor kulit tidak elastis

6. Urine sedikit dan pekat

7. Lemah dan kelelahan

D. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Monitor gejala/tanda-tanda vital

2. Kaji adanya nyeri injeksi dan peradangan disekitar nyeri

3. Sentuhan terapeutik

4. Beri rasa nyaman


E. PATOFISIOLOGI

Nyeri dapat muncul karena berbagai faktor yaitu agen cidera biologis
(misalnya infeksi, iskemia, neuplasma), agen cidera kimiawi (misalnya
abses, amputasi, luka bakar, trauma bedah), agen sedera kimiawi
(misalnya luka bakar, kapsaisin, dana gen mustard), agen pencedera,
dilatasi serviks, eksplusi tetal, dan faktor pencetus lainnya yang dapat
menciptakan perasaan yang tidak nyaman bagi seseorang. Saat
rangsangan nyeri diterima oleh reseptor nyeri maka seseorang akan
mempersepsikan nyeri, nyeri dapat menekan akar syaraf dan dapat
dipersepsikan menjadi nyeri akut, nyeri dengan intensitas tinggi dapat
mengganggu pola tidur, saat seseorang mempersepsikan nyeri seseorang
cenderung takut bergerak dan akan mengakibatkan gangguan mobiitas
fisik.
F. PATHWAYS
DAFTAR PUSTAKA

Arief Mansjoer .A.suprohita,Wardhani,W.I,dkk.2000.Kapita Selektra

Kedokteran jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.

Fauci,Antoni,dkk.2008.Harrisons Principles of Internal Medicine .Edisi 17.New


York .Mcgrawhill companies.
PENGKAJIAN

Tanggal : 18 September 2019

Jam : 09.00

A. BIODATA

1. Identitas Pasien

a. Nama : Tn. S

b. Umur : 37 tahun

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Pendidikan : SD

e. Agama :Islam

f. Alamat :Plarangan,Karanganyar Kebumen

2. No.RM :078967

3. Tanggal masuk RS :17 September 2019

4. Penanggung jawab :

Nama : Tn.A

Pekerjaan : Wirausaha

Hubungan dengan pasien : Anak

Alamat : Plarangan, Karanganyar Kebumen

5. Dx.medis : Abdominal pain


B. RIWAYAT PENYAKIT

1.Keluhan utama : Nyeri diperut

2.Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan merasakan nyeri


diperut selama 3 hari sebelum masuk
RS dan sempat berobat di klinik namun
tetap sama kondisinya

3.Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan dahulu tidak pernah


nyeri di perut sesakit ini

4.Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarga tidak ada


yang mengidap abdominal pain

C.POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Persepsi terhadap kesehatan

DS : Pasien mengatakan jarang olahraga karena sibuk

DO : Pasien terlihat peduli namun terlalu sibuk

2. Pola Aktivitas dan Latihan

Skor 0 : mandiri, 1 : dibantu sebagian, 2 : perlu dibantu orang lain, 3 :


perlu bantuan orang lain dan alat ,4 : tergantung pada orang lain /tidak
mampu
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √

3. Pola Istirahat dan Tidur

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Jumlah jam tidur 2 jam 1 jam
siang
Jumlah jam tidur 8 jam 6 jam
malam
Kualitas tidur baik Kurang nyenyak
Gangguan tidur tidak ada Nyeri diperut
Perasaan waktu baik baik
bangun
4. Pola Nutrisi dan Metabolik

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 3x 2x
Jenis TKTP TKTP
Porsi 3 porsi 2 porsi
Keluhan Tidak ada Tidak nafsu
makan

5. Pola Eliminasi

 Eliminasi Uri

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 8x 8x
Jumlah 1000ml 1000ml
Bau khas Khas
Warna kekuningan kekuningan
Perasaan setelah BAK baik baik

 Eliminasi Alvi

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 1x 1x
Konsistensi padat padat
Bau khas khas
Warna kecoklatan kecoklatan
6. Pola Kognitif dan Perceptual

DS : Pasien mengatakan dapat melihat dengan jelas

DO : Pasien terlihat tidak ada gangguan panca indra

7. Pola Konsep Diri

DS : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh

DO : Pasien terlihat berdoa untuk kesembuhannya

8. Pola Hubungan dan Peran

DS : Pasien mengatakan ditemani oleh keluarganya

DO : Pasien terlihat ditemani oleh anaknya

9. Pola Toleransi Terhadap Stress

DS : Pasien mengatakan bosan di RS

DO : Pasien terlihat bosan

10. Pola Reproduksi dan Seksualitas

DS : Pasien mengatakan tidak ada masalah pada seksualitasnya

DO : Pasien terlihat tidak terpasang kateter

11. Pola Keyakinan dan Nilai

DS : Pasien mengatakan beribadah dalam keadaan berbaring

DO : Pasien terlihat sedang sholat dalam keadaan berbaring


D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Kesehatan Umum

Keadaan umum : Composmentis

Kesadaran : Sedang

BB sebelum sakit : 65 kg

BB saat ini : 65 kg

TB : 170 cm

IMT : 25,01 kg/m2

Tanda-tanda vital :

TD : 110/70 mmHg

N : 80x/menit

S : 36,2⁰c

RR : 20x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala

Inspeksi : tidak ada lesi, wajah pucat

- Mata

Inspeksi : simetris, conjungtiva anemis

- Hidung

Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada secret

- Telinga

Inspeksi : simetris, tidak ada lesi

- Mulut

Inspeksi : simetris ,tidak ada lesi

- Gigi

Inspeksi : Rapi, tidak ada karies

- Leher

Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaran typoid

Palpasi : bentuk normal

- Dada

Inspeksi : bentuk simetris

Auskultasi : paru-paru vesikuker, jantung lub/dub s1/s2

Perkusi : paru-paru sonor ,jantung pekak

Palpasi : tidak ada nyeri


- Abdomen

Inspeksi : bentuk simetris

Auskultasi : bising usus tidak normal

Palpasi : terdapat nyeri

Perkusi : terdapat nyeri = Skala OPQRST

O: nyeri saat duduk

P: nyeri bertambah berjalan

Q: nyeri seperti diremas

R: nyeri diperut

S: nyeri skala 3

T: nyeri hilang timbul

- Ekstremitas

DS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat berjalan dan


duduk

DO : Pasien terlihat dapat berjalan dan duduk


E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Hasil Pemeriksaan Radiologi (7 Oktober 2019)

No. Jenis Pemeriksaan Golongan Jenis


1 Usg Abdomen USG Tanpa jenis
Expertise :
1. Kesan
- Diffuse fatty liver
- Hidronefrosis dekstra grade 1
- Pancreatic fatty infiltration
- Tak tampak kelainan pada ren sinistra , VF, VU

 Hasil Pemeriksaan Laboratorium (7 Oktober 2019)


- Imunoserologi

Jenis Hasil Nilai Normal


Pemeriksaan
Vidal - -
Vidal Paratyphi Positif 1/80 Negatif
AO
Vidal Typhi H Negatif Negatif
Vidal Typhi O Positif Negatif
- Kimia Darah

Jenis Hasil Nilai Normal


Pemeriksaan
Urea 27,4mg/dL 10-50
Creatinin 1,07 mg/dL 0,8-1,4
Asam urat 7,79 mg/dL 2,0-7,0
Gula darah 106 mg/dL 70-120
sewaktu reagen
SGOT 25U/I Lk:0-50 ,Pr:0-35
SGPT 23U/I Lk:0-50 ,Pr:0-35

- Hematologi

Jenis Hasil Nilai normal


pemeriksaan
Darah rutin - -
Hemoglobin 14,3 g/dL Lk:13,2-17,3 Pr:11,7-
15,5
Leukosit darah 9.960/mm3 Lk:3600-10600
Pr:3600-11000
Trombosit darah 262000/mm3 150000-440000
Hematocrit darah 43% Lk:40-52 Pr:35-47
Eritrosit darah 4,92 jt/mm3 Lk:4,4jt-5,9jt Pr:3,8jt-
5,2jt
Therapy

NO. NAMA DOSIS 18/9/2019 19/9/2019 20/9/2019


OBAT
1. Ceftriaxone 2x1 gr 12 24 12 24 12 24
2. Cipropolazine 2x1 06 18 06 18 06 18
3. Ketorolac 2x1 12 24 12 24 12 24
amp
4. Ranitidine 2x50mg 06 18 06 18 06 18
5. Antasyd 3x10ml 22 05 11 17 05 11 17
6. Urinter 2x1 12 24 12 24 12 24

Analisa Data

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Pasien mengatakan nyeri Nyeri Cidera Nyeri akut
diperut seperti diremas- Biologis
remas
DO: Skala OPQRST
O : nyeri saat duduk
P : nyeri bertambah jalan
Q : nyeri seperti diremas
R : nyeri diperut
S : nyeri skala 3
T : hilang timbul

2. Ansietas
DS : Pasien mengatakan tidak Stress
dapat tidur dengan
nyenyak
DO : Pasien terlihat gelisah

Perumusan Diagnosa

1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis


2. Ansietas b.d stress

Intervensi keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan - Monitor TTV
cidera biologis tindakan selama - Kaji tingkat
3x24 jam nyeri
diharapkan nyeri - Ajarkan
dapat berkurang teknik
distraksi

2. Ansietas b.d stress Setelah dilakukan - Gunakan


tindakan pendekatan
keperawatan yang
selama 3x24 jam menyakinkan
diharapkan pasien
tenang
IMPLEMENTASI

NO. Tgl /waktu Implementasi Respon Paraf


1. 18 September - Memonitor S: Pasien
2019 TTV mengatakan
merasa lemas
O: TTV:
TD: 110/70
mmHg
N: 80x/menit
S: 36,2⁰C
- Mengkaji
RR: 20X/menit
tingkat nyeri
S: Pasien
mengatakan
nyeri diperut
dengan skala 3
O: Skala OPQRST
O: nyeri saat
duduk
P: nyeri
bertambah
berjalan
Q: nyeri seperti
diremas
R: nyeri diperut
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang
- Mengajarkan timbul
teknik S: Pasien
distraksi mengatakan
tidak tahu
tentang
dikstraksi
relaksasi
O: Pasien terlihat
bingung
- Menggunakan
pendekatan
S: Pasien
yang
mengatakan
menyakinkan
merasa takut
dirumah sakit
O: Pasien terlihat
gelisah
2. 19 September - Memonitor S: Pasien
2019 TTV mengatakan
masih sedikit
merasa lemas
O: TTV:
TD: 110/80
mmHg
N: 72X/menit
S: 36,0⁰C
RR: 20X/ menit
- Mengkaji
S: Pasien
tingkat nyeri
mengatakan
masih sedkit
nyeri diperut
O: Skala OPQRST
O: nyeri saat
duduk
P: nyeri
bertambah
berjalan
Q: nyeri seperti
diremas
R: nyeri diperut
S: nyeri diskala 3
T: nyeri hilang
- Mengajarkan timbul
teknik
distraksi S: Pasien
mengatakan tahu
tentang distraksi
relaksasi
O: Pasien terlihat
sudah paham

- Menggunakan
pendekatan
yang
menyakinkan
S: Pasien
mengatakan
sudah sedikit
tidak takut
dirumah sakit
O: Pasien terlihat
sedikit lebih
tenang
3. 20 September - Memonitor S: Pasien
2019 TTV mengatakan
sudah tidak
merasa lemas
O: TTV:
TD: 120/80
mmHg
N: 80x/menit
S: 36,3⁰C
RR: 20x/menit

- Mengkaji
S: Pasien
tingkat nyeri
mengatakan
sudah tidak
merasa nyeri
O: Skala OPQRST
S: Skala nyeri 0

- Menggunakan
pendekatan S: Pasien
yang mengatakan
menyakinkan tidak takut
dirumah sakit
O: Pasien terlihat
tenang

EVALUASI

NO. Hari,tanggal Evaluasi Paraf


1. Rabu, 18 September S: Pasien mengatakan merasa nyeri
2019 dibagian perut dan cemas
O: Skala OPQRST
O: nyeri saat duduk
P: nyeri bertambah berjalan
Q: nyeri seperti diremas
R: nyeri diperut
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang timbul
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Memonitor TTV
- Mengkaji tingkat nyeri
- Mengajarkan teknik distraksi
relaksasi
- Mengajarkan pendekatan yang
menyakinkan
2. Kamis ,19 S: Pasien mengatakan sedikit merasa
September 2019 nyeri diperut
O: Skala OPQRST
O: nyeri saat duduk
P: nyeri bertambah berjalan
Q: nyeri seperti diremas
R: nyeri diperut
S: skala nyeri 2
T: nyeri hilang timbul
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Memonitor TTV
- Mengkaji tingkat nyeri
- Mengajarkan teknik distraksi
- Menggunakan pendekatan
yang menyakinkan

3. Jumat , 20 S: Pasien mengatakan sudah tidak


September 2019 merasa nyeri
O: Skala OPQRST
S: Skala nyeri 0
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai