Anda di halaman 1dari 30

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara tropis dan buah pisang adalah salah satu

komoditas tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis. Karena melimpah, buah

pisang dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Khasiat pisang tak hanya

sebagai sumber karbohidrat tetapi juga sumber vitamin, serat dan juga beta

karoten. Konsumsi 1 pisang sehari akan mencegah dari serangan jantung. Tidak

hanya dagingnya saja, ternyata kulit buah pisang pun tak kalah menakjubkan. Jika

selama ini orang-orang menganggap kulit pisang adalah sampah. Manfaat kulit

pisang cukup beragam dan telah teruji secara klinis. Secara umum, kulit pisang

banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, anti-oksidan,

kalsium, vitamin B, lemak, protein, beragam vitamin B kompleks di antaranya

vitamin B6, minyak nabati, serat, serotonin dan banyak lagi lainnya. Semua

komponen senyawa ini memiliki beragam khasiat yang baik bagi tubuh. Tidak

hanya itu, kulit pisang juga ternyata bisa menjadi sumber energi alternative.

Kripik adalah salah satu jajanan kecil yang banyak digemari kaum muda

saat ini. Tidak hanya kaum muda saja tetapi semua kalangan mulai dari anak kecil

sampe kalangan tua. Sehingga tidak heran bila kita bisa dengan mudah

menemukan gerai/outlet yang menjual kripik di pusat perbelanjaan di kota kita.

Kripik sendiri sebenarnya berasal dari Perancis namun saat ini kripik bisa kita

temukan di banyak negara termasuk Indonesia. Pada gerai besar, biasanya kripik

ditawarkan bersama dengan krupuk dan kripik-kripik lainnya. Di Indonesia tidak

hanya mengolah kripik dari bahan pisang saja, tapi dari hasil komoditas lain

1
seperti nangka, apel, kedelai menjadi tempe, kripik ketela dll. Memang bukan

karena berawal ekonomi yang mendesak, tetapi dengan perusahaan kami yang

memiliki produk unggulan ini, kami bisa menambah perekonomian anggota

masing-masing.

Hasil pengamatan, dengan melihat kandungan-kandungan yang terdapat

pada kulit pisang, perusahaan kami menghasilkan olahan dari bahan kulit pisang

yang mungkin belum kebanyakan orang tahu. Yaitu mengolah kulit buah pisang

menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi. Kami menghasilkan sebuah

makanan ringan yaitu keripik dari kulit buah pisang. Praktis dan mungkin masih

terbatas keberadaannya, serta belum banyak orang tau tentang olahan dari kulit

buah pisang ini menjadi sebuah keripik.

Usaha keripik kulit pisang sangat menjanjikan karena banyaknya

masyarakat yang gemar memakan masakan siap saji. Masakan siap saji banyak di

gemari oleh semua kalangan usia, karena banyaknya dampak memasak makanan

instan secara terus menerus. Sehingga kami memperkenalkan produk kripik kulit

pisang dan kegemaran masyarakat yang membeli masakan siap saji keripik kulit

pisang banyak memberika manfaat dapat menurunkan resiko terkena diabetes,

membantu pencernaan yang baik, mengontrol tekanan darah tinggi dan jantung.

Ditambah lagi dengan masyarakat yang menyukai hal-hal baru.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Tugas

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk menyusun rencana bisnis dan

menganalisis kelayakan usaha dibidang pertanian (keripik kulit pisang) di

balabonda Desa sarjo. Manfaat penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai salah

2
satu syarat dalam melaksanakan salah satu evaluasi pembelajaran (pengganti mid

test) guna kelulusan mata kuliah Analisis Kelayakan dan Resiko Bisnis.

3
II. ASPEK ORGANISASI / MANAJERIAL DAN SUMBERDAYA
MANUSIA

2.1 Sejarah Perusahaan

Usaha ini didirikan oleh beberapa orang yaitu Samra, Refli Giovalno

Nelloh, Aqillah Yarga Putri, yana suparsana dan dini salsabila. Berdiri sejak

desember 2020 dengan modal awal Rp. 500.000,- dimulai dengan nama KEKUPI

makanan sejenis gorengan Keripik Kulit Pisang hingga saat ini untuk kelite

sendiri dapat di temui di supermarket, toko atau warung-warung dan kampus

no.hp/wa 08528266205

2.2 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas

a. Gambar Struktur Organisasi

Samra
Pimpinan

Dini salsabila
Bendahara

Aqillah Yarga Yana Suparsana Refli


Putri
Pembuatan Pengemasan Pemasaran

4
b. Pembagian Tugas dan Siapa Yang Melakukan Tugas

Tabel 1. Pembagian Tugas dan Siapa yang melakukan Tugas

Posisi Deskripsi tugas Kompotensi


Samra Bertanggungjawab terhadap Mampu
(Sebagai pemimpin kegiatan usaha yang dilakukan. mengkoordinasika
usaha) Komunikasi secara internal n segara
maupun eksternal dengan pihak- sumberdaya yang
pihak terkait. ada
Berpegalaman
dalam bidang
bisnis
Dini salsabila Mengelola keuangan usaha Mampu
( keuangan ) secara transparan dan mengoperasikan
accountable komputer (min.
Membuat laporan keunagan Microsoft word,
bulanan excel, corel draw)
memahami
perencanaan dan
evaluasi agribisnis
Aqillah Bertanggungjawab terhadap Memahami teknik
(sebagai manajer penyediaan bahan baku sampai dan prinsip
produksi) kelancaran proses produksi. pengolahan
Menentukan standar mutu produk dan
produksi budidaya
tanaman.

Refli Melakukan segmentasi pasar, Berpengalaman


(sebagai manajer penentuan desain kemasan, dan dalam melakukan
pemasaran) costumer service terhadap identifikasi
keluhan pelanggan. segmen pasar dan
Membangun serta memperluas telah mengenal
pasar daerah sarjo
sehingga secara
aspek sosial
cukup mumpuni.

5
Yana suparsana Melakukan pengemasan Mengetahui
jumlah produk
perkemasan setiap
hari atau
perminggu.
2.3 Logo Perusahaan dan Label Produk

a. Logo perusahaan

b. Label produk

2.4 Karakteristik Sumberdaya Manusia

a. Job description :

1. Manajer

Melakukan mentoring/kontrol terhadap perkembangan usaha, memberi

6
perintah/tugas kerja kepada bagian-bagian, menjawab pertanyaan dan

melayani konsumen

2. Produksi

Melakukan perawatan pada persediaan, menjaga kualitas produk agar

tetap terjaga, menghitung dan melaporkan barang yang masih tersedia.

3. Keuangan

Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta

prosedur keuangan, membuat laporan keuangan dan melakukan pelaporan

perbulan, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas

perusahaan

4. Bagian penjualan

Melakukan promosi, menata barang dagangan, berorientasi

meningkatkan penjualan.

b. Biodata

Nama Ketua : Dini salsabila


Umur : 20 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Keahlian : mengelola uang
Pengalaman Usaha : jualan kue

Nama Anggota : Aqillah yarga putri


Umur : 20
Pendidikan terakhir : SMA
Keahlian : Ahli dalam mengelola dan memilih bahan
Pengalaman Usaha : jualan Kue

7
Nama Anggota : Refli
Umur : 20 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Keahlian : ahli dalam pemasaran produk
Pengalaman usaha : jualan kue dalam kampus

Nama Anggota : yana suparsana


Umur : 20
Pendidikan terakhir : SMA
Keahlian : pengemasan
Pengalaman usaha : jualan kue

Untuk perencanan SDM dibutuhkan kerjasama, kepemimpinan, kehati-

hatian, pengetahuan tentang jabatan, kerajinan, kesetiaan, kendala dan inisiatif.

Kinerja ini ditentukan oleh faktor individual, seperti kemampuan dan

upah, tetapi juga oleh faktor-faktor diluar kendali langsung diri kita, seperti

keputusan-keputusan ynag diambil oleh orang lain, sumberdaya yang tersedia,

sistem dimana kita bekerja, dan seterusnya (bacal, 2002; Darma, 2005). Kinerja

individu pada dasarnya dipengaruhi oleh, harapan mengenai imbalan, dorongan,

kemempuan kebutuhan dan sifat, persepsi terhadap tugas, terhadap tingkat

imbalan, dan kepuasan kerja. Dalam melakukan penilaian kinerja pegawai

diperlukan adanya instrumen yang secara representatif dapat menggambarkan

kinerja itu sendiri.

III. ANALISIS ASPEK TEKNIS PRODUKSI/TEKNOLOGI

8
3.1 Rencana Produksi dan Kualitas Produk

a. Jenis dan Sumber Bahan Baku

Bahan baku yang kami gunakan yaitu kulit pisang yang diambil langsung

pada petani pisang. Untuk bahan baku lainnya seperti air kapur, air garam, air gula

dan tepung, kami melakukan penyetokan barang.

b. Kapasitas Produksi/Jumlah Produksi

Dalam seminggu produksi KEKUPI bisa mencapai 100 kemasan dengan

isi sebanyak 150 gram/kemasan, sehingga sebulan bisa membuat 400 kemasan

produk KEKUPI.

c. Kualitas Produk

Dengan melihat kandungan-kandungan yang terdapat pada kulit pisang,

perusahaan kami menghasilkan olahan dari bahan kulit pisang yang mungkin

belum kebanyakan orang tahu. Yaitu mengolah kulit buah pisang menjadi

makanan yang lezat dan bergizi tinggi. Kami menghasilkan sebuah makanan

ringan yaitu keripik dari kulit buah pisang. Praktis dan berbeda dengan produk

lainnya, mulai cara pembuatan hingga pengemasan.

d. Manajemen persediaan

Persedian awal penjualan kami beli pada petani terdekat di sekitar

pedesaan, dan untuk perkembangan penjualan makanan, selanjutnya kami

mencoba membuat dan memasarkan produk ciptaan kami yang memiliki identitas

sebagai produk yang berbeda dengan produk lainnya.

Banyak olahan makanan siap saji yang dijual sekarang ini dan memiliki

peluang yang sangat besar untuk dipasarkan. Pesaing pun semakin sengit dengan

9
beragam keunggulan yang ditawarkan. Keunggulan pada KEKUPI sendiri yaitu

dari teknik pembuatannya hingga pada teknik pengemasan yang dilakukan secara

higenis.

3.2 Teknik/Teknologi Produksi yang Digunakan

3.2.1 Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam produksi ini adalah wajan besar, blender,

kompor gas, baskom, nampan besar, spatula, pisau, standing pouch, sarung

tangan, dan penjepit makanan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah

tepung beras, kulit pisang, telur ayam, garam, kemiri, lada bubuk, ketumbar,

minyak dan air mineral.

3.2.2 Proses produksi

1) Siapkan kulit pisang dan cuci hingga bersih.

2) Buat larutan kapur dengan mengambil ½ sdt kapur kedalam 1 liter air.

3) Rendam kulit pisang dalam larutan air kapur selama 20 menit

4) Buat larutan garam dengan mengambil 1 sdt garam dan larutan dalam 1

liter air.

5) Kemudian rendam kulit pisang dalam larutan garam selama 20 menit.

6) Buat larutan gula dengan mengambil 3 sdm gula dan dilarutkan dalam 1

liter air.

7) Rendam kulit pisang dalam larutan gula selama 20 menit.

8) Jemur kulit pisang hingga kering (8 jam)

9) Goreng kulit pisang kering hingga kering kecoklatan

10) Jika menginginkan penggorengan dengan tepung, melakukan kembali

10
langkah 4-7 dan masukkan kulit pisang dalam adonan tepung.

11) Setelah keripik kulit pisang terlihat sudah berwarna kuning, angkat dan

tiriskan

12) Kripik kulit pisang siap untuk dinikmati.

3.3 Teknik Pengemasan

Bahan yang kami gunakan untuk pengemas, yaitu standing pouch dan

dilengkapi dengan logo, kartu nama, kartu ucapan terima kasih agar

pengemasannya lebih terlihat rapi dan elegan. Ukuran produk perkemasan satu

bungkus 150 gram.

IV. ASPEK PEMASAR DAN PEMASARAN

11
4.1 Empat Bauran Pemasaran
4.1.1 Produk

Kualitas produk dan fisik produk menjadi bagian yang sangat penting

dimata konsumen. Strategi pemasaran dalam hal produk ini kami sebagai

produsen baru produk makanan ringan kripik berupaya untuk membuat kripik

dengan bahan yang berbeda (belum ada), dimana produk kripik kami terbuat

dari kulit pisang yang biasanya menjadi limbah dan dibuang begitu saja.

4.1.2 Harga (price)

Harga keripik kulit pisang yang kami pasarkan berkisar Rp. 6.000-

12.000. Dimana harga tersebut termasuk wajar dipasarkan mengingat harga

kripik di masyarakat sendiri berkisar diantara harga tersebu, sehingga dapat

dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.

4.1.3 Promotion

Promosi dilakukan dengan cara menyebarkan informasi melalui mulut ke

mulut, selebaran serta media online, serta memberikan tester agar masyarakat

dapat mengetahui keunggulan produk kami dan menilai sendiri produk kripik

kami.

4.1.4 Place

Tempat outlet kami berada di tempat yang mudah di jangkau

masyarakat, yaitu ditepi jalan. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah

menikmati produk kripik kami. Selain itu kami dapat menjual didalam

kampus, untuk cemilan mahasiswa.

4.2 Rencana Produk Penjualan

12
Tabel 2. rencana penjualan produk kripik kulit pisang

No Volume Volume Harga

Nama Produk Perbulan Pertahun Perunit

1 Kripik Kulit Pisang 400 Kemasan 20.800 10.000

Kemasan

Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

Jika dalam seminggu bisa memproduksi keripik kulit pisang sebanyak 100

kemasan dan terjual habis dalam jangka seminggu, sebulan bisa menghasilkan

sekitar 400 kemasan dan terjual habis, maka setahun bisa memproduksi sebanyak

20.800 kemasan.

V. ASPEK FINANSIAL

13
5.1 Investasi Awal
Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk

menghasilkan laba di masa yang akan datang.

Tabel 1. Investasi Awal

Jenis Investasi Volume Satuan Harga/unit (Rp) Nilai


Wajan besar 2 Unit 145.000 290.000
Blender 1 Unit 273.000 273.000
Kompor gas 2 Unit 146.000 292.000
Baskom 6 Unit 50.000 300.000
Nampan besar 7 Unit 50.000 350.000
Spatula 2 Unit 24.000 48.000
Serok 2 Unit 25.000 50.000
Pisau 1 Set 100.000 100.000
Standing pouch 5 Lusin 39.000 195.000
Sarung tangan 1 Lusin 11.000 11.000
Penjepit makanan 2 Set 9.000 18.000
Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

5.2 Biaya Operasional Awal

Biaya operasional adalah komponen utama dari perhitungan pendapatan

operasional, dan pendapatan operasional merupakan komponen penting dari

banyak ukuran finansi al. Dengan demikian, semakin rendah biaya operasional

perusahaan, semakin menguntungkan sebuah bisnis secara umum.

5.2.1 Biaya Variabel

14
Tabel 2. Biaya Variabel

Biaya Volum Satua Harga/ Nilai per


No Nilai
Variabel e n unit tahun
Bahan baku:
Tepung 500 Gr 13.000 65.000.00 780.000.0
beras 0 00
Kulit pisang 5 Kg 25.000
Telur ayam 1 Rak 40.000 125.000 1.500.000
Garam 1 Gr 5.000 40.000 480.000
Kemiri 500 Gr 22.000 5.000 60.000
Lada bubuk 500 Gr 30.000 11.000.00 132.000.0
1 Ketumbar 500 Gr 14.000 0 00
Minyak 20 Liter 12.500 15.000.00 180.000.0
Air mineral 1 5.000 0 00
7.000.000 84.000.00
2.500.000 0
5.000 30.000.00
0
60.000

Bahan
2 Penolong:
0

Transportasi
: 15 Liter 10.000 150.000 1.800.000
3 BBM

Listrik 1 Rp/ 200.00 200.000 2.400.000


4 Bulan 0

376.50 101.025.0 1.212.300


Total 0 00 .000

Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

5.2.2 Biaya Tetap

15
Tabel 3. Biaya Tetap

Nilai
Harga/
No Biaya Tetap Volume Satuan Nilai per
unit
tahun
1 Tenaga
1.500.00 4.500.00 54.000.
kerja 3 Orang
0 0 000
langsung
2 Penyusutan 4.286.1
alat 1 bulan 357.181 357.181
67
3 Pemeliharaa
n alat Kali/ 1.000.0
1 833.333 833.333
transformasi bulan 00

4 Gaji
manajemen
2.690.51 5.690.51 59.286.
Total
4 4 167
Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

5.2.3 Biaya Operasional

Tabel 4. Biaya Operasional

Tahun Biaya Variabel Biaya tetap Jumlah


Tahun 1 1.212.300.000 59.286.167 1.271.586.176
Tahun 2 1.611.567.000 78,851,932 1.690,418,932
Tahun 3 1.611.567.000 78,851,932 1.690,418,932
Tahun 4 1.611.567.000 78,851,932 1.690,418,932
Tahun 5 1.611.567.000 78,851,932 1.690,418,932
Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

5.3 Penerimaan/Manfaat
Dalam seminggu kami memproduksi produk keripik kulit pisang sebanyak

100 kemasan, dengan isian sebanyak 150 gram. Sehingga dalam sebulan bisa

memproduksi sebanyak 400 kemasan. Jika dikalikan dalam setahun maka setiap

tahunnya dapat memproduksi sebanyak 20.800 kemasan.

Dengan harga jual sebesar Rp. 10.000. Maka total penjualan dalam

setahun yaitu 208.000.000 di kurangi dengan biaya tetap, maka total uang yang di

16
terima selama setahun sebesar Rp. 148.713.833.

5.4 Cash Flow dan Neraca

Cash flow diperoleh dari laba bersih ditambah dengan biaya penyusutan

atau depresiasi. Industri snack one menggunakan modal sendiri dan modal

pinjaman dari bank. Maka perhitungan CL mulai dari tahun pertama sampai

dengan tahun ke 5 adalah sebagai berikut:

Tabel. Proyeksi cash flow industri snack one

Tahun EAT penyusutan proceed DF PV kas bersih


1 48.000.000 4.466.467 52.466.467 0,870 45.623.014,49
2 31.081.059 4.466.467 35.547.526 0,756 26.897.036,42
3 30.888.390 4.466.467 35.299.857 0,658 32.210.228,76
4 29.881.010 4.466.467 34.347.477 0,572 19.638.281,26
5 28.928.630 4.466.467 33.395.097 0,497 16.603.265,14
6 27.023.870 4.466.467 32.442.717 0,432 14.025.881,70
7 27.023.870 4.466.467 31.490.337 0,376 11.838.383,95
8 26.071.490 4.466.467 30.537.957 0,327 9.982.912,20
9 25.119.110 4.466.467 29.585.577 0,284 8.410.067,38
10 24.166.730 4.466.467 56.354.110 0,247 7.077.688,30

Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

Untuk melihat kelayakan finansial industri keripik kulit pisang penyusun

menggunakan 7 kriteria penilaian, yaitu dengan Net Presnt Value (NPV), Gross

Benefit Cost Ratio (Gross B/C), Met Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate

(IRR), Payback Period (PP), Profibility Index (PI), dan Analisis Sensitivy.

5.4.1 Net Present Value (NPV)

NPV merupakan nilai sekarang dari selisih antara penerimaan (benefit)

dengan total biaya yang dikeluarkan (total cost) pada discount rate (suku bunga

kredit Bank Rakyat Indonesia).

17
Tabel. Nilai Net Present Value (NPV) dengan DF 15% pada Usaha Keripik
Kulit Pisang

Alat Analisis Nilai Keterangan

Net Present Value (NPV) 20.330.292,95 Layak

Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021

Nilai NPV yang diperoleh untuk usaha keripik kulit pisang sebesar

20.330.292,95. Nilai tersebut lebih besar dari nol/positif, ini berarti bahwa usaha

cemilan snack one memperoleh peningkatan nilai uang, sehingga pendirian usaha

ini dianggap layak sesuai perhitungan NPV.

5.4.2 Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)

Nilai Gross B/C diperoleh dari perbandingan antara jumlah present value

benefit dengan jumlah present value cost. Gross cost adalah biaya modal (capital

cost) atau biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan sedangkan

gross benefit adalah nilai total produksi.

Tabel. Nilai Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) dengan DF 15% pada
usaha cemilan snack one

Alat Analisis Nilai Keterangan

Gross Benefit Cost Ratio 1.12 Layak

Sumber: Data Primer Setelah diolah 2021


Hasil analisis finansial gross B/C adalah sebesar 1,12 artinya pengeluaran

biaya sebesar Rp. 1.000.000,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.

1.120.000,00 sehngga masih ada keuntungan sebesar Rp. 120.000,00. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa cemilan snack one adalah efisien karena nilai gross

18
B/C sebesar 1,12 lebih sesar dari 1.

Perbandingan dari present value benefit sebesar Rp. 402.473.228 dengan

present value cost sebesar Rp. 241.600.631 diperoleh dari gross B/C sebesar 1,12.

Untuk usaha kripik kulit pisang memberikan manfaat kotor sebesar 1,12 kali lipat

dari biaya yang dikeluarkan dalam budidaya sehingga dapat dikatakan bahwa

usaha keripik kulit pisang menguntungkan dan layak untuk diusahakan.

5.4.3 Net Benefit Cost Ratio

Net B/C Ratio menunjukkan manfaat yang diberikan dari usaha Keripik

Kulit pisang ini untuk kepentingan umum dan bukan keuntungan finansial

perusahaan. Nilai B/C ratio ini dihitung berdasarkan nilai arus kas yang telah

diperhitungkan nilai perubahannya terhadap waktu.

Tabel 9. Nilai Benefit Cost Ratio (Net B/C)dengan DF 15% pada Usaha
Cemilan Snack One

Alat Analisis Nilai Keterangan

Net benefit Cost Ratio Net B/C 1,12 Layak

Sumber :Data Primer Setelah diolah 2020

Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa nilai Net Benefit Cost Ratio

(Net B/C) lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,12., maka dapat dikatakan bahwa

usaha keripik kulit pisang layak untuk dilaksanakan.

5.4.4 Internal Rate of Return (IRR)


IRR adalah untuk mengetahui prosentase keuntungan dari suatu proyek

tiap-tiap tahun. IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam

19
mengembalikan bunga pinjaman.

Tabel 10. Nilai Internal Rate of Return (IRR) dengan DF 15% pada Usaha
Cemilan Snack One

Alat Analisis Nilai Keterangan

Internal Rate of Return (IRR) 19,22% Layak

Sumber :Data Primer Setelah diolah 2020

Untuk menentukan layak atau tidaknya industri Keripik Kulit pisang

dilaksanakan maka sebagai dasar pembanding adalah tingkat bunga pinjaman

yaitu sebesar 20%. Jika IRR lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga bank,

maka usaha dinyatakan layak. IRR pada industri Keripik Kulit pisang ini sebesar

19,22% atau lebih tinggi dari bunga pinjaman. Hal ini berarti bahwa industri

Keripik Kulit pisang untuk dilaksanakan.

5.4.5 Payback Period (PP)

Payback Period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan

terjadinya arus penerimaan (cash flow) secara kumulatif sama dengan jumlah

investasi dalam bentuk present value. Analisis Payback Period dapat diartikan

sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui

keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek.

Tabel 11. Nilai Payback Period (PP) dengan DF 15% pada Usaha Cemilan

Snack One

Alat Analisis Nilai Keterangan

Payback Period (PP) 4 Tahun 3 bulan 17 hari Layak

Sumber :Data Primer Setelah diolah 2020

20
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai PP untuk usaha camilan Snack one ini

adalah 4 tahun 3 bulan 17 hari yang berarti untuk mengembalikan investasi awal

pabrik dibutuhkan waktu 4 tahun 3 bulan 17 hari setelah pabrik berproduksi. Dari

hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha Keripik Kulit pisang ini layak

untuk didirikan karena waktu pengembalian modal lebih cepat dibandingkan umur

usaha Keripik

5.4.6 Profitability Index (PI)


Profitability Index merupakan metode yang mendasarkan pada

perbandingan seluruh nilai tunai (PV) dari arus kas masuk di masa datang

terhadap investasi awal. Suatu usaha akan dikatakan layak apabila PI yang

dihasilkan lebih besar dari 1.

Tabel 12. Nilai Profitability Index (PI) dengan DF 15% pada Usaha Cemilan
Snack One

Alat Analisis Nilai Keterangan

Profibility Index (IP) 0,99 Layak

Sumber :Data Primer Setelah diolah 2021

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai Profitability Index

(PI) usaha Keripik Kulit pisang yaitu 0,99 yang berarti usaha Keripik Kulit pisang

dinyatakan layak untuk dilaksanakan karena PI lebih dari 1.

VI. ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN SOSIAL POLITIK, EKONOMI,


YURIDIS dan LINGKUNGAN HIDUP

5.1 Aspek Yudiris

21
5.1.1. Bentuk badan usaha

Penilaian terhadap jenis badan usaha wajib dilakukan sebagai bagian dari

analisis aspek yudiris. Berikut bentuk badan usaha yang ada di indonesia:

a. Badan uasaha perseorang;

 Pemilik hanya seorang

 Pendirian tidak memerlukan persyaratan khusus

 Bentuk organisasi cukup dengan manajemen sederhana

 Modal tidak besar

 Tanggung jawab berada pada tangan pemilik

b. Firma

 Pemilik dua orang atau lebih.

 Menjalankan perusahaan atas nama perusahaan

 Pendirian melalui akta rsmi (berita acara negara) atau di bawah tangan

(kesepakatan pihak terlibat).

 Bentuk organisasi besar dengan manajemen efektif.

 Modal diperoleh dari mereka yang terlibat.

 Tangggung jawab berada pada tangan pemilik sekaligus bertanggung

jawab segala resiko yang timbul

c. Perseroan komanditer (CV)

 Persekutuan atas dasar kepercayaan.

 Terdapat sekutu yang bertanggung jawab

 Terdapat sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal

22
 Dijalankan oleh sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko

 Tanggung jawab hanya sebatas jumlah modal.

d. Perseroan Terbatas (PT)

Badan hukum didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan

kegiatan dengan modal tertentu di masa modal terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang serta peraturan

pelaksanaannya.

 Pendirian dilakukan atas perjanjian antara pihak yang terlibat ;

 Bentuk sesuai dengan usaha;

 Modal terbagi dalam bentuk saham;

 Memenuhi persyaratan uundang-undang dan peraturan pemerintah;

 Luasnya bidang usaha, kewenangan;

 Tanggungjawab yang dimiliki terbatas pada modal yang disetor

e. Perusahaan Negara

 Perusahaan didirikan berdasarkan undang-undang;

 Modal adalah kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan

dalam saham;

 Pimpinan diangkat oleh pemerinah;

 Jenis perusahaan adalah perjan, perum dan persero.

f. Perusahaan Daerah

Perusahaan didirikan oleh peraturan daerah, modal seluruh atau

sebagai dimiliki pemerintah daerah yang dipisahkan, kecuali dengan

ketentuan lain atau undang-undang. Pimpinan diangkat oleh kepala daerah.

23
g. Koperasi

Badan hukum yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi

yang berlandaskan pada prinsip koperasi. Pendirian melalui akta pendirian

setelah memperoleh pengesahan pemerintah dan dibentuk melalui rapat

minimal dua puluh orang dengan syarat mampu melakukan tindakan hukum,

menerima landasan dan sanggup melakukan kewajiban dan hak sebagai

anggota.

5.1.2 Peraturan dan Perundangan

Setiap usaha yang legal harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku, baik

dalam bentuk undang-undang atau peraturan lain sebagai penjabatan dari undang-

undang tersebut, seperti keputusan mentri (kepmen), Surat Keputusan (SK) Dirjen

dan peraturan Daerah (Perda).

Dengan mengikuti aturan-aturan yang ada, maka secara yudiris formal

bisnis atau usaha ynag akan dijalankan menjadi layak.

Adapun undang-undang yang berkaitan erat dengan sektor usaha atau bisnis, yaitu

undang-undang perseroan terbatas (PT), dan tentang perlindungan konsumen.

B. Aspek Lingkungan Hidup

Kita semua mengetahui bahwasanya di bumi ini manusia dan bahkan

makhluk hidup lainnya hidup di suatu lingkungan. Lingkungan ini merupakan

berbagai komponen yang ada di sekitar kita. Oleh karena itulah betapa dekatnya

lingkungan ini dengan kita. Lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita dan

akan mempengaruhi keadaan dan juga kehidupan kita sehari-hari.

Maka dari itulah keadaan lingkungan ini memegang peranan yang sangat

24
penting. Lingkungan yang bersih pastinya akan memberikan dampak berupa

kehidupan yang sehat. Sebaliknya, lingkungan yang tercemar pasti akan

menyebabkan berbagai dampak buruk. Beberapa dampak pencemaran lingkngan

yang tercemar antara lain sebagai berikut:

1) Terganggunya keseimbangan lingkungan.

Pencemaran lingkungan akan dapat menyebabkan dampak berupa

ketidakseimbangan lingkungan atau ekosistem (baca: ekosistem darat dan

ekosistem air) yang ada. Hal ini jelas terjadi karena pencemaran lingkungan

otomatis akan merusak keadaan yang mulanya baik menjadi tidak baik. Ketika

terjadi pencemaran maka akan banyak pihak yang terganggu, bukan hanya

manusia namun juga binatang hingga tumbuh-tumbuhan.

2) Punahnya berbagai spesies flora dan fauna

Pencemaran lingkungan ini sangat besar pengaruhnya dalam

mempengaruhi keadaan lingkungan. Ketika polutan sudah masuk ke dalam

lingkungan hidup, maka akan mematikan beberapa jenis flora dan fauna yang

telah hidup. Hal ini di dukung oleh keadaan kekebalan setiap flora dan fauna

yang berbeda-beda pula.

3) Berkurangnya kesuburan tanah

Pencemaran lingkungan juga akan menyebabkan terjadinya

pengurangan kesuburan pada tanah (baca: ciri-ciri tanah subur). Penurunan

kesuburan pada tanah ini diakibatkan oleh penggunaan isektisida yang

berlebihan, maka hal ini akan mncemari tanah. Akibatnya tanah akan

kehilangan kesuburannya sedikit demi sedikit dan produktivitas tanah dapat

25
terganggu.

4) Meledaknya pertumbuhan hama

Penggunaan insektisida yang berlebihan juga dapat menyebabkan

lingkngan ynag tercemar. Insektisisda ini juga akan mematikan predator.

Ketika predator ikut punah karena terkena insektisida, maka pertumbuhan

hama ini akan menjadi berkembang pesat. Bahkan pertumbuhan hama ini akan

tumbuh secara berlebihan dan tanpa kendali. Hal ini tentu sajakan merugikan

banyak pihak. Apabila hama yang muncul ini tidak dapat dikendalikan maka

akan menjadi bencana alam. Bisa jadi manusia tidak akan mendapatkan jatah

makanannya karena jatah makanan tersebut sudah dimakan hama sebelum siap

memanennya.

5) Menyebabkan menjadi lubang ozon

Pencemaran lingkungan akan menyebabkan kerusakan pada

lingkungan tersebut. Salah satunya berupa menipisnya lubang ozon. Ketika

lubang ozon sudah semakin menipis, maka hal ini lama kelamaan akan

menjadi berlubang. Kita semua mengetahui bahwasannya lapisan ozon sangat

membantu untuk melindungi bumi dari paparan sinar ultravioler secara

langsung. Apabila lapisan ozon ini berlubang maka otomatis hal ini akan

menyebabkan sinar ultraviolet menyinari bumi secara langsung.

Sinar ultraviolet ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan

berbagai macam penyakit, seperti kanker kulit, mematikan binatang, binatang

laut, dan sebagainya. Penipisan lapisan ozon ini terjadikarena adanya

penumpukan gas-gas rumah kaca yang terdiri dari gas-gas karbonmonoksida

26
atau CO, karbondioksida atau CO2, dan lain sebagainya.

6) Terjadi pemekatan hayati

Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan

ditumbulkan dari adanya pencemaran langkungan. Proses pemekatan hayati

ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar yang melalui

tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut sebagai

amnalgamasiasi. Sebgai contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu

perairan yang telah tercemar.

Suatu perairan yang cemar, maka bahan pencemar yang ada di air

tersebut akan menempel pada alga yang hidup di wilayah perairan tersebut.

Ketika alga tersebut dimakan ikan-ikan kecil akan terkontaminasi bahan

pencemar. Ketika ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka

ikan besar juga akan mengandung berbagai bahan pencemar yang dimiliki

oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan besar ditangkap nelayan dan dimakan

oleh manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk kedalam tubuh

manusia melalui ikan-ikan besar tersbut. Kasus inilah ynag merupakan

pemekatan hayati.

7) Menyebabkan keracunan dan penyakit

Masih merupakan lanjutan dari dampak lingkungan tercemar yang

merupakan pemekatan hayati. Ketika manusia mengonsumsi berapa makanan

yang berupa hewan dan tumbuhan yang telah terkontaminasi bahan pencemar,

maka segala kemungkinan buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang

tercemar adalah keracunan atau meninggal dunia. Atau jika itu tidak terjadi,

27
maka kemungkinan yang paling kecil adalah terserang bibit penyakit.

Itulah beberapa dampak yang dapat terjadi dari adanya pencemaran

lingkungan. Dengan demikian, semoga kita lebih berhati-hati dalam menjaga

lingkungan kita.

a. Isu Lingkungan Hidup Terhadap Agribisnis

Keprihatinan lingkungan juga dianggap sebagai prioritas tinggi oleh 84

persen dari kanada, yang semakin menyadari peran lingkungan dalam kualitas

hidup dan masalah kesehatan manusia. Mereka juga mengakui hubungan

mendasar yang ada antara produksi pertanian dan lingkungan. Mereka

menuntut pada petani dan produsen mengimplementasikan produksi

berwawasan lingkungan dalam metode produksi mereka. Produsen menaggapi

masalah ini. Banyak awal untuk malaksanakan rencana pertanian lingkungan

(19 persen dari produsen pertanian kanada memiliki niat untuk melakukannya

pada tahun 2001) dan praktek manajemen yang akan menjamin keberlanjutan

jangka panjang dan kemakmuran. Melaksanakan rencana ini dan praktek akan

juga membentu untuk mengatasi keprihatinan tentang praktek-praktek tertentu

seperti operasi pertanian intensif. Telah ada ditandai peningkatan jumlah

laporan media yang mencakup oposisi untuk operasi pertanian intensif dalam

beberapa tahun terakhir. Kekhawatiran ini konsisten dengan pengetahuan

tentang tekanan titik pada lingkungan yang timbul dari produksi pertanian dan

praktek. Simak baca secara fonetik.

Selain keamanan pangan, kesehatan lingkungan juga menjadi prioritas

utama masyarakat kanada yang meningkatkan kesadaran mengenai peran

28
kualitas lingkungan hidup terhadap isu kesehatan. Mereka juga menyadari

bahwa ada hubungan mendasar antara produksi pertanian dan lingkungan.

Produsen juga memberikan responnya mengenai kesadaran pentingnya

lingkungan hidup di masyarakat. Produsen melakukan praktek manajemen

yang menjamin kemakmuran bagi lingkungan dan masyarakat dalam jangka

panjang. Produsen melakukan respon tehadap lingkungan sejak lingkungan

menjadi prioritas utama selain keamanan pangan, karena produsen akan selalu

mengikuti keinginan konsumen agar bisnis mereka jalankan tidak hancur

ditengah jalan hanya karena tidak mengikuti tren pasar yang ada dimasyarakat.

Produsen akan merespon permintaan konsumen mengenai aspek lingkungan

karena hanya untuk produk yang memenuhi keinginan konsumen akan jauh

lebih baik.

b. Peraturan Perundang-undangan Tentang Lingkungan Hidup

Undang-undang republika indonesia nomor 23 tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menimbang:

1. Bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap

warga negara indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28 H

undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945; Bahwa

pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh undang-

undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 diselenggarakan

berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

2. Bahwa semangat otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan

29
negara kesatuan republik indonesia telah membawa perubahan hubungan

dan kewenangan antara pemerintah dan pemerintah daerah, termasuk di

bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

3. Bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam

kelangsungan perikehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya sehingga

perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

4. Bahwa pemasaran global yang semakin meningkat mengakibatkan

perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkngan

hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup

5. Bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan

perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap

kseluruhan ekosistem, perlu dilakukan pembaruan terhadap undang-

undang nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkngan hidup;

6. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dari 1, 2, 3, 4, 5,

dan 6, perlu membentuk undang-undang tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

30

Anda mungkin juga menyukai