Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Dosen Pengampu:
Drs. M Salam, M.Si.
Priazki Hajri M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 5
Feni Annisa (A1A321046)
Aldian Putra (A1A321018)
Putri Oktaviani Yulias (A1A321004)
Nadyla Febriza (A1A321040)
Romi Dian Sari (A1A321014)
Tri Puji Yulianti (A1A321052)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat serta
Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan berkat
rahmat-Nya pula, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
Makalah Kewarganegaraan ini dapat kami selesaikan dengan baik berkat dukungan dari
berbagai pihak baik berupa bimbingan, dorongan semangat, maupun material. Dengan
banyaknya pengaruh positif yang didapatkan dari berbagai dukungan tersebut, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan dan
teman-teman yang telah mensuport kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca, agar makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.

Jambi, 12 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................1


KATA PENGANTAR ................................................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah .....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara.....................6
2.2 Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara Warga
Negara Indonesia.....................................................................................................................8
2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara Indonesia ........................................................................................................9
2.4 Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak negara Warga Negara ...................11
2.5 Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara .....................12
2.6 Rangkuman Tentang Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara....................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................15
3.1 Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................16

3
BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang
Hubungan antara negara dan warga negara memiliki sebuah hubungan timbal balik
(resiprokalitas). Menurut Thomas Hobbes, mengatakan bahwa fungsi negara adalah menertibkan
penyimpanan atau kekacauan dalam masyarakat. Meskipun negara adalahan masyarakat, namun
kedudukan negara adalah penyelenggara negara agar tidak terjadi konflik, pencurian dan lain-
lain(Lovabyta, normasari,waskito, 2015:2) Warga negara memiliki hak dan kewajiban, di
Indonesia hak dan kewajiban diatur dalam UUD 1945. Masalah pokok antara negara dengan
warga negara adalah masalah hak dan kewajiban. Setiap warga negara diberikan kebebasan oleh
negara dalam bentuk hak dan kewajiban semua sama.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang berlaku satu sama lain, sehigga praktik
harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan individu sebagai anggota warga Negara sejak masih berada dalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan suatu kewajiban atau kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota negara guna mendapatkan pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara dalm
praktik kehidupan, maka akan terjadi ketidak seimbangan suatu masyarakat yang akan
menimbulkan gejolak dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus membangun mimpi kita
yang buruk ini dan mengubahnya untuk mendapatkan hak-hak sebagai warga Negara dan tidak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

4
.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara?
2. Mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara indonesia?
3. Bagaimana sumber historis, sosiologis, politik tentang harmoni kewajiban dan hak negara
dan warga negara indonesia?
4. Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan harmoni kewajiban
dan hak negara dan warga Negara?
5. Bagaimana esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga Negara?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
Negara.
2. Dapat mengetahui mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
negara Indonesia.
3. Dapat mengetahui sumber historis, sosiologis, politik tentang harmoni kewajiban dan hak
negara dan warga negara Indonesia.
4. Dapat mengetahui dan memahami cara membangun argumen tentang dinamika dan
tantangan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
5. Dapat memahami esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
Negara.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dan Urgensi Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara
Indonesia negara yang kaya akan kebudayaan, sistem kerajaan pada masa pemerintahan
kerajaan yang biasa digunakan konsep dan konsep konsep konsep hak. Konsep kewajiban
sebagai titik tolak rakyat dalam bertindak baik antara hubungan pemerintah dengan
rakyat. Situasi kehidupan politik daerah jajahan mendorng aspek kewajiban sebagai postulat ide
dalam praksis kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Perjuangan yang bersifat
kedaerahan mulai muncul di seluruh wawasan nusantara yang berasal dari kaum penajajah
merampas hak-hak rakyat pribumi. Pergerakan melawan Instansi yang telah menunjukkan
eksistensi kepada Republik bahwa indonesia akan memperjuangkan negara indonesia,
Dalam Nurwadani,dkk (2016:117) mengatakan bahwa hak dan kewajiban memiliki
hubugan yang harmonis sebgai konsep dan urgensi. Pengertian hak dan kewajiban memiliki
banyak hubugan dengan konsep dan urgensi kewajiban da nhak negara, pengertian hak adalah
hak untuk menerima atau melakukan suatu yang seharusnya diterima atau diakukan oleh pihak
tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yan gpada prinsipnya dapat
dipaksakan olehnya. Menurut Yasin (2015: 100), hak dan kewajiban warga negara dalam
kehidupan kenegaraan maupun kewajiban seseorang dalam kehidupan pribadinya, secara historis
tidak dirumuskan secara sempurna, karena setiap organisasi tidak bersifat statis. Artinya
organisasi negara itu mengalami perkembangan yang sejalan dengan perkembangan
manusia. Kedua konsep hak dan kewajiban warga negara/manusia berjalan seiring. Hak dan
kewajiban asasi marupakan konsekwensi logis dari hak dan kewajiban kenegaraan juga manusia
tidak dapat mengembangkan hak asasinya tanpa hidup dalam organisasi Negara. Secara garis
besar, hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak

6
lahir bahkan sebelum lahir. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, suatu
keharusan.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Menurut “teori
korelasi” yang dianut oleh pengikut utilitarianisme, ada hubungan timbal balik antara hak dan
kewajiban. Menurut mereka, setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain, dan
begitu pula sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa kita baru dapat berbicara tentang hak dalam
arti sesungguhnya, jika ada korelasi itu, hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai dengannya
tidak pantas disebut hak. Hal ini sejalan

dengan filsafat kebebasannya Mill (1996) yang menyatakan bahwa lahirnya hak Asasi
Manusia dilandasi dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan.
Hak kebebasan seseorang, menurutnya, tidak boleh dipergunakan untuk memanipulasi hak orang
lain, demi kepentingannya sendiri. Kebebasan menurut Mill secara ontologis substansial
bukanlah perbuatan bebas atas dasar kemauan sendiri, bukan pula perbuatan bebas tanpa kontrol,
namun pebuatan bebas yang diarahkan menuju sikap positif, tidak mengganggu dan merugikan
orang lain.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka jika hanya menekankan pada hak dan mengabaikan
kewajiban maka akan melahirkan persoalan-persoalan. Persoalan-persoalan apa sajakah yang
akan muncul? Akankah hal itu merugikan solidaritas dalam masyarakat? Akankah hak
menempatkan individu di atas masyarakat? Akankah hal itu kontraproduktif untuk kehidupan
sosial? Akankah ia memberi angin pada individualsme? Padahal, manusia itu merupakan anggota
masyarakat dan tidak boleh tercerabut dari akar sosialnya. Hanya dalam lingkungan
masyarakatlah, manusia menjadi manusia dalam arti yang sesungguhnya. Dalam sejarah
peradaban umat manusia inovasi hanya muncul ketika manusia berhubungan satu sama lain
dalam arena sosial.
Sebagai contoh hak dan kewajiban warga negara yang bersifat timbal balik atau
resiprokalitas adalah hak warga negara mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal
27 Ayat 2, UUD 1945). Atas dasar hak ini, negara berkewajiban memberi pekerjaan dan
penghidupan bagi warga negara. Untuk merealisasikan pemenuhan hak warga negara tersebut,
pemerintah tiap tahun membuka lowongan pekerjaan di berbagai bidang dan memberi subsidi
kepada rakyat.

7
Guna merealisasikan kewajiban warga negara, negara mengeluarkan berbagai kebijakan
dan peraturan yang mengikat warga negara dan menjadi kewajiban warga negara untuk
memenuhinya. Salah satu contoh kewajiban warga negara terpenting saat ini adalah kewajiban
membayar pajak (Pasal 23A, UUD 1945). Hal ini dikarenakan saat ini pajak merupakan sumber
penerimaan negara terbesar dalam membiayai pengeluaran negara dan pembangunan. Tanpa
adanya sumber pendapatan pajak yang besar maka pembiayaan pengeluaran negara akan
terhambat. Pajak menyumbang sekitar 74,63 % pendapatan negara. Jadi membayar pajak adalah
contoh kewajiban warga negara yang nyata di era pembangunan seperti sekarang ini.

Dengan masuknya pendapatan pajak dari warga negara maka pemerintah negara juga
akan mampu memenuhi hak warga negara yakni hak mendapatkan penghidupan yang layak.

2.2 Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Warga
Negara Indonesia
Pergerakan budaya rupanya mengikuti dinamika kehidupan sosial politik di mana tatkala
hegemoni kaum kolonial mulai dipertanyakan keabsahannya maka terjadilah perlawanan kaum
tertindas dimana-mana menuntut hak- haknya yang dirampas. Sejak itulah konsep hak mulai
lebih mengemuka dan menggantikan konsep kewajiban yang mulai meredup. Dewasa ini kita
menyaksikan fenomena yang anomali di mana orang-orang menuntut hak dengan sangat gigih
dan jika perlu dilakukan dengan kekerasan, namun pada saat tiba giliran untuk menunaikan
kewajiban mereka itu tampaknya kehilangan gairah.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, tetapi tidak akan
terjadi karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga Negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga
Negara yang tidak mengalami kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu terjadi
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak dari
kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat tetapi
mereka berkewajiban untuk mengembangkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka
tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak akan terjadi di
sosial yang berkepanjangan.

8
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam UUD 1945
mencakup berbagai bidang. Bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan,
ekonomi, dan pertahanan. Berikut beberapa fungsi hak dan kewajiban warga negara
indonesia. Nilai persamaan di semua aspek kehidupan dijunjung tinggi dengan tujuan menonton
sosial yang bia memicu permasalahan di kemudian hari. Di bawah ini beberapa fungsi hak dan
kewajiban warga negara indonesia.

Hak Warga Negara Indonesia:


1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan indonesia dari
serangan musuh
7. Setiap negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan, berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Kewajiban Warga Negara Indonesia:


1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kepemilikan negara indonesia dasri serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasra negara, hukum dan
pemerintah tanpa kecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bia berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

9
Berdasarkan aturan yang berlaku di indonesia, hak dan kewajiban yang seharusnya dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di indonesia. Permasalahan yang bersifat
cakrawala yang diharapkan akan mampu direspon oleh rakyat Indonesia dengan nilai pancasila.

2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan
Warga Negara Indonesia

 Sumber Historis
Secara historis perjuangan hak asasi manusia terjadi di dunia Barat (Eropa). Adalah John
Locke, Seorang Inggris pada abad ke-17, yang pertama kali merumuskan adanya hak alam yang
melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik. John
Locke memberikan kontribusi terhadap perkembangan deomokrasi dan Hak Asasi
Manusia. Seiring dengan perkembangan zaman yang menjadi batu loncatan dalam hal
pengembangan, pemantapan, pendewasaan kajian ilmu tentang sistem demokrasi dan hak asasi
manusia memicu terjadinya peristiwa-peristiwa yang penting berikut.
1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan. Isinya adalah
memberikan jaminan beberapa hak oleh raja para bangsawan beserta keturunannya,
seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu
diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh para
bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut berkembang dan menjadi bagian dari
sistem konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1276)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan Inggris disebut Revolusi
Amerika. Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4
Juli1776 merupakan hasil dari revolusi ini.
3. Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri (Louis
XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Deklarasi des droits de
I'homme et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) yang

10
dihasilkan oleh Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan
( liberty ), kesamaan (egality), dan persaudaraan (fraternite).

Tujuan deklarasi bersama dengan maksud untuk mewujudkan kepentingan, yang tidak
ada kepentinga dalam didivdu. Prinsip yang paling utama dan terutama diterapkannya deklarasi
ini adalah untuk mencapai kebebasan sebanyak-banyaknya dengan kesimbangan antara hak dan
kewajiban yang menumbuhkan rasa kebebasan itu muncul.

 Sumber Sosiologis
Akhir-akhir ini kita menyaksikan berbagai gejolak dalam masyarakat yang sangat
berkembang, yakni munculnya karakter buruk yang ditandai dengan kondisi kehidupan sosial
budaya kita yang berubah drastis dan fantastis. Bangsa yang sebelumnya dikenal penyabar,
ramah, penuh sopan santun, dan pandai berbasa-basi sekonyong-konyong menjadi pemarah, suka
mencaci, pendendam, perang antar kampung dan suku dengan tingkat kekejaman yang sangat
biadab. Bahkan yang lebih tragis, anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah pun sudah
dapat saling menyakiti. Situasi yang bergolak serupa dapat dijelaskan secara sosiologis karena
ini memiliki kaitan dengan struktur sosial dan sistem budaya yang telah dibangun pada masa
yang lalu.
Ilmu sosiologi mencoba memberikan gambaran tentang perubahan yang terjadi pada
warga negara indonesia perubahan yang terjadi pada struktur sosial dan sistem budaya. Dengan
demikan ilmu sosiologi diharap memberikan solusi terhadap permasalahan sosial dan sistem
kebudayaan. Keseimbangan dan pewujudan nilai-nilai demokrasi akan lebih berdampak pada
proses integrasi warga negara indonesia.
 

 Sumber Politik
Kemerdekaan negara indonesia didasari oleh landasan politik yang kuat. Sumber politik
menjamin kemerdekaan indonesia dengan seluruh alat dan kelengkapan negara indonesia dalam
UUD 1945. UUD 1945 sendiri telah mengalami perubahan bisa dilihat dari proses amandemen
yang sudah 4 kali dilaksanakan yang bertujuan merevisi dan mengkaji ulang apa yang saat ini
menjadi tuntutan warga negara indonesia. Negara indonesia memiliki kepemilikan rakyat yang

11
kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh rakyat, oleh karena itu semua kebijakan bermuara dan
dari rakyat.

2.4 Dinamika Dan Tantangan Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara
Aturan dasar ihwal kewajiban dan hak warga negara setelah Perubahan UUD NRI 1945
mengalami dinamika yang luar biasa. Berikut adalah-bentuk perubahan aturan dasar dalam UUD
NRI 1945 sebelum dan sesudah bentuk Amandemen tersebut.
1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pembukaan UUD 1945 secara tidak langsung memberikan/menanamkan nilai-nilai
pancasila. Pasal 31 ayat(5) UUD 1945:pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dfan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Berdasarkan aturan pemerintah
ilmu pengetahuan dan teknologi, pemerintah memiliki tekad untuk memajukan dan
meningkatkan IPTEK, dengan memperkuat nilai-nilai pancasila.

2. Aturan Dasar Ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial


Indonesia sebagai negara kesejahteraan bertanggung jawab memberikan, meningkatkan
perekonomian dan kualitas pelayanan umum yang baik. Dengan demikian pemerintah
indonesia gigih memperjuangkan hak kesejahteraan sosial sesuai dengan dasar
pancasilais.
3. Aturan Ihwal Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
Hak dan kewajiban wajib hukumnya untuk diterima semua warga negara di indonesia..
Dimana aturan tersebut tertulis dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945 dalam usaha
perlindungan dan keamanan negara yang bertanggung jawab atas pelayanan yang terbaik
terhadap warganya. Pertahanan dan keamanan negara berdiri atas tiga susunan
perlawanan bersenjata, perlawanan tidak bersenjata, dan bagian pendukung perlawana
bersenjata dasn tidak bersenjata.
4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Hak Asasi Manusia

12
Hak asasi manusia sejatinya merupakan hak yang mutlak/absolut untuk diterima warga
negar dalam kehidupan, sebgaimana dalam perubahan beberapa yang cukup besar setelah
amandemen 1945 jilid ke-4.aturan dasar mengenai Hak Asasi Manusia.

2.5 Esensi Dan Urgensi Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara
UUD NRI Tahun 1945 tidak hanya memuat aturan dasar ihwal kewajiban dan hak negara
melainkan juga kewajiban dan hak warga negara. Dengan demikian terdapat harmoni kewajiban
dan hak negara di satu pihak dengan kewajiban dan hak warga negara di pihak lain. Esensi dan
urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara dapat dijangkau dengan
menggunakan pendekatan kebutuhan warga Negara yang meliputi:
1. Agama
Keberagaman suku agama dan kepercayaan di indonesia menjadi salah satu hal yang
menarik dari bangsa indonesia sendiri, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di
indonesia sendiri hukum yang mengatur segala sesuatu tentang agama tertulis dalam
pasal 29 UUD 1945.
2. Pendidikan dan Kebudayaan
Hubungan antara pendidikan dengan kebudayaan sangat erat karena pendidikan salah
satu alat yang ampuh untuk menerapkan kebudayaan tersebut. Pendidikan yang saat ini
kita tempuh tidak sendiri-mata tidak mempuyai aturan hukum, dalam pembukaan UUD
1945 pasal 31 ayat 1 berisi tentang rumusan dan tujuan pendidikan nasional.
3. Perkonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat
Asas kekeluargan yang tinggi sehingga memberikan aspek kehidupan nasional dan salah
satunya pertumbuhan ekonomi yang cukup memuaskan. Kekeluargaan yang digunakan
dalam perekonomian nasional karena kepentingan bersama, sehingga pekerjaan dapat
cepat selesai dan hasil yang baik.
4. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan negara diatur dalam UUD 1945 pasal 30 2 usaha pertahanan
dan keamanan negara dengan adanya sistem pertahanan dan keamanan negara yang tugas
mulia tersebut diemban dan rakyat mengamanahkan tugas untuk menjaga ayat NKRI TNI
dan POLRI.

13
2.6 Rangkuman Tentang Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
 Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
oleh yang berkepentingan.
 Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan warga negara dengan
negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik, bahwa warga negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap negara, sebaliknya pula negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
warga negara.
 Hak dan kewajiban warga negara dan negara Indonesia diatur dalam UUD NRI 1945
mulai pasal 27 sampai 34, termasuk di dalamnya ada hak asasi manusia dan kewajiban
dasar manusia. Pengaturan akan hak dan kewajiban tersebut bersifat garis besar yang
penjabarannya dituangkan dalam suatu undang-undang.
 Sekalipun aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan
dengan aspek hak asasi manusia sebagaimana tertuang dalam UUD NRI 1945, namun
secara filosofis tetap mengindikasikan adanya pandangan bangsa Indonesia bahwa hak
asasi tidak dapat berjalan tanpa dibarengi kewajiban asasi. Dalam konteks ini Indonesia
menganut paham harmoni antara kewajiban dan hak ataupun sebaliknya harmoni antara
hak dan kewajiban.
 Hak dan kewajiban warga negara dan negara mengalami dinamika terbukti dari adanya
perubahan-perubahan dalam rumusan pasal-pasal UUD NRI 1945 melalui proses
amandemen dan juga perubahan undang- undang yang menyertainya.
 Jaminan akan hak dan kewajiban warga negara dan negara dengan segala dinamikanya
diupayakan berdampak pada terpenuhinya keseimbangan yang harmonis antara hak dan
kewajiban negara dan warga negara.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan tentang harmoni kewajiban dan hak warga negara berikut
simpulan dari makalah ini. Bahwa hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dijalankan secara paksa olehnya. Kewajiban adalah
yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat dipaksakan secara
paksa oleh yang berkepentingan. Terdapat banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hak dan
kewajiban warga negara tersebut. Berdasarkan aturan yang berlaku di indonesia, hak dan
kewajiban yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada

15
di Indonesia. Permasalahan yang bersifat cakrawala yang diharapkan akan mampu direspon oleh
rakyat Indonesia dengan nilai pancasila.

 
3.2 Saran
Dari makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memahami dan dapat menjalankan hak
dan kewajiban pembaca sebagai warga Negara, dan pememrintah diharapakan untuk
memberikan hak atas warga negara dan kewajiban untuk melindungi warga negaranya sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Ria. 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara . Vol 3 No.5


Imamah, Nur E. Tanpa Tahun. “Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara”.
Aji, Nugroho. Tanpa Tahun. “HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”. 
Yasin, Johan. 2015. Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam Hukum
Positif Indonesia . Jilid 2 No. 1
Andrian, Putra. Tanpa Tahun. “Hak dan Kewajiban Warga Negara”. 
Winarno, dkk.2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kemenrisetdikti Republik Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai