Oleh Kelompok 1
1. Nurislamiatul
2. Lalu Sapta Yudawan
3. Dini Ardiani
4. Riza Handayani
5. Oni Suryani
6. Ayu Citra
7. Vista Fatimah Mutia Sari
8. M.Triyono Eko Putro
9. Aprinita Wulan Cahyani Widiasari
MATARAM
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yan telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda kita tercinta yaitu Nabi Muhammada SAW
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Teori Keperawatan Menurut Hildegard E. Peplau”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Sumber Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau....................................................6
2.2 Teori Keperawatan Menurut Hildegard E. Peplau..................................................6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teori Hildegard E. Peplau........................................10
2.4 Contoh Penerapannya Pada Kasus Keperawatan..................................................10
BAB III.................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
“Psychodynamic Nursing” pada tahun 1952 dan selanjutnya disebut “A Theory Of
Interpersonal Relations” pada tahun 1952.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber teori keperawatan Hildegard E. Peplau.
2. Untuk mengetahui teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E.Peplau.
4. Untuk mengetahui contoh penerapannya pada kasus keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Model konsep dan teori keperawatan ini menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral, yaitu:
1. Pasien
Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses
interpersonal. Sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal, dan kebutuhan serta selalu berupaya agar dapat
memenuhi kebutuhannya.
2. Perawat
Berdasararkan teori yang dikembangkan oleh Peplau perawat memiliki peranan
untuk mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan klien yang
bersifat partisipatif, sedangkan klien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.
Dalam pelaksanaan model Peplau, perawat berperan sebagai berikut:
- Sebagai mitra kerja: hubungan perawat klien merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu
dibina rasa saling percaya, mengasihi, dan manghargai.
- Sebagai sumber informasi: perawat harus mampu memberikan informasi
yang akurat, jelas, dan rasional kepada klien dalam suasana yang bersahabat
dan akrab.
- Sebagai pendidik: perawat harus berupaya memberikan pendidikan,
pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarganya terutama dalam mengatasi
masalah kesehatan.
- Sebagai pemimpin: perawat harus mampu untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerjasama dan partisipasi aktif klien.
- Sebagai wali/pengganti: perawat merupakan individu yang dipercaya
pasien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat, atau
rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.
- Sebagai konselor: perawat harus dapat memberi bimbingan terhadap
masalah klien sehingga pemecahan masalah akan lebih mudah dilakukan.
3. Ansietas (Masalah Kecemasan Yang Terjadi Akibat Sakit)
Dalam model Hidegard E. Peplau, ansietas adalah konsep yang memiliki
peranan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam
keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu, perawat
pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas pasien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi pasien semakin baik.
4. Proses Interpersonal
7
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini
menggambarkan metode transformasi energi atau ansietas klien oleh perawat
yang terdiri dari 4 fase, yaitu:
- Fase orientasi: dalam fase ini terjadi proses pengumpulan data dan proses
membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
- Fase identifikasi: dalam fase ini perawat berupaya dapat memfasilitasi
ekspresi perasaan klien dan melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan
kebutuhan kliennya.
- Fase eksplorasi: dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat
didalamnya.
- Fase resolusi: dalam fase ini klien secara bertahap membebaskan diri dari
ketergantungan dengan tenaga professional. Ini berarti klien diberi
kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri berdasarkan
kemampuan yang dimiliki.
8
berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat,
mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.
- Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus
pada fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam
fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana
pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis
dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan
secara sendiri.
Fase Fokus
Orientasi Fase untuk mendefinisikan masalah
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional sebagai alternatif
pemecahan masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional
9
dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang
kreatif, konstruktif dan produktif.
4) Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses
makhluk lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas,
produktivitas dan sikap individual dari kehidupan masyarakat. Sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force
dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam
konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami
klien dan mencapai resolusi masalah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
3.2 Saran
Diharapkan kepada semua perawat untuk dapat mengembangkan ilmunya
dalam melaksanakan asuhan keparawatan atau pengabdian masyarakat, serta dapat
mengaplikasikan langsung teori - teori yang sudah ada daalam melaksanakan
asuhan keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://febyanadwicahyanti.blogspot.com/2014/03/teori-keperawatan-hildegard-e-
peplau_8.html. diakses 12 November 2020.
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/. Diakses
12 November 2020.
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/. Diakses 12
November 2020.
Ann Isaacs, RN, CS, MSN. 2001. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta.
Kedokteran EGC
13