Anda di halaman 1dari 2

E. PEMERIKSAN DIAGNOSTIK.

a. Sinar X spinal

Menentukan lokasi dan jenis Trauma tulan (fraktur, dislokasi), unutk kesejajaran, reduksi setelah
dilakukan traksi atau operasi

b. Skan ct

Menentukan tempat luka / jejas, mengevaluasi ganggaun struktural

c. MRI

Mengidentifikasi adanya kerusakan saraf spinal, edema dan kompresi

d. Mielografi.

Untuk memperlihatkan kolumna spinalis (kanal vertebral) jika faktor putologisnya tidak jelas atau
dicurigai adannya dilusi pada ruang sub anakhnoid medulla spinalis (biasanya tidak akan dilakukan
setelah mengalami luka penetrasi).

e. Foto ronsen torak, memperlihatkan keadan paru (contoh : perubahan pada diafragma, atelektasis)

f. Pemeriksaan fungsi paru (kapasitas vita, volume tidal) : mengukur volume inspirasi maksimal
khususnya pada pasien dengan trauma servikat bagian bawah atau pada trauma torakal dengan
gangguan pada saraf frenikus /otot interkostal).

g. GDA : Menunjukan kefektifan penukaran gas atau upaya ventilasi

F. KOMPLIKASI.

a. Neurogenik shock.

b. Hipoksia.

c. Gangguan paru-paru

d. Instabilitas spinal
e. Orthostatic Hipotensi

f. Ileus Paralitik

g. Infeksi saluran kemih

h. Kontraktur

i. Dekubitus

Anda mungkin juga menyukai