Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Terapeutik

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communicatio yang artinya pemberitahuan
atau pertukaran ide. Pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu proses komunikasi akan
ada pembicara yang menyampaikan pernyataan ataupun pertanyaan yang dengan harapan
akan ada timbal balik atau jawaban dari pendengarnya (Suryani, 2015). Terapeutik
merupakan suatu hal yang diarahkan kepada proses dalam memfasilitasi penyembuhan
pasien. Sehingga komunikasi terapeutik itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari berbagai
macam komunikasi yang dilakukan secara terencana dan dilakukan untuk membantu proses
penyembuhan pasien (Damayanti, 2008).
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien
beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana
berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dalam profesi keperawatan sangatlah penting
sebab tanpa komunikasi pelayanan keperawatan sulit untuk diaplikasikan (Priyanto 2009).
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar, tujuan dan
kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan klien (Ina dan Wahyu 2010).
Sumber :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id
/763/4/Chapter
%25202.pdf&ved=2ahUKEwiJ1PWJys_2AhVe6XMBHeWTAEsQFnoECDQQAQ&usg=A
OvVaw2tEmnGltWWa5c84hs8ZZEN

Contoh komunikasi terapeutik pada kebutuhan khusus


Melihat gejala pada anaknya yang seperti orang tidak normal, Ika dan Fikrimempunyai
rencana akan membawa Opi ke rumah sakit yang ada psikiaternya.
Ibu : Pak, gimana kalo besok kita bawak Opi kerumah sakit, membicarakan masalah Opi ini
ke psikiater ?
Bapak : iya, baiklah buk.Keesokan harinya Fikri dan Ika mengajak Opi ke rumah sakit.
Ibu : Kiki, ayoo ikut sama mama papa yaa, kita kerumah sakit.
Kiki : (Kiki sibuk dengan bonekanya)

Sesampainya di rumah sakit, di ruangan psikiater. Mereka duduk di depan meja dokter Tika,
Opi duduk di tengah–tengah Utuh dan Nana.
Ibu : Begini dok, ini anak kami namanya Kiki.
Dokter : heyy, Kikii....
Kikii : (melihat dokter dan hanya tersenyum)
Dokter : Iya buk, terus ?
Ika : Kami khawatir dengan tingkah anak kami pak, dia lebih suka menyendiri.
Utuh : iya pak, dia punya keasikan tersendiri. Contohnya saja, pas kami pulang kerja , dia
asik bermain dengan boneka nya di kamar.
Dokter : Oh begitu pak buk.
Kiki : (bingung, melihat sekelilingnya, menggaruk kepala)
Ika : iya dok, terus jika dia ajak bicara, dia tidak pernah responsif

Kemudian Kiki pun bangkit dari tempat duduknya, mulai mencari kesibukan tersendiri.
Berjalan sendiri dan kemudian duduk dilantai, main dengan boneka teddy bear nya.
Dokter : menurut data yang saya dapat dari keterangan ibuk dan bapak,dapat saya simpulkan
bahwa Kiki menderita autis.
Ika : (ekspresi tidak percaya) apakah ini bisa disebabkan karna terjatuh ?atau apa karna
turunan dok ?
Dokter : iyaa, bisa buk..
Ika : tapi, kalo saya lihat-lihat, gak ada dari keturunan apa lagi terjatuh dok.
Utuh : (menunduk, tangan di atas meja dan memegang kepala, ekspresi tidak percaya dan
kelihatan pusing) saya sangat khawatir dengan keadaan anak saya dok, bagaimana masa
depannya nanti, kemandiriannya, kemampuannya untuk bermasyarakat, dan apakah anak
semacam Opi ini akan mendapatkan jodoh.
Dokter : Tenang, pak. Bapak dan ibuk tidak perlu khawatir, di rumah sakit ini kami punya
terapi penanganan untuk anak autis.
Ika : baiklah dok, kalau itu merupakan penanganannya, kami akan mengikuti terapi tersebut.
Utuh : iya dok, bantu anak kami .
Dokter : baiklah pak buk. Besok datang saja kerumah sakit ini jam 8 pagi, anak ibuk dan
bapak sudah bisa mengikuti terapi disini.
Nana : iya dok, kalo begitu kami permisi pulang dulu ya dok, terimakasih.
Dokter : iya sama – sama pak buk
Kiki masuk ke ruangan terapi dan Nana pun pergi ketempat kerjanya.
Perawat 1 : Namanya siapa dek
Kiki : Nama sayaa Kikiii.
Perawat 1 : Umurnya berapa ?
Kiki : limaaa tauuunnn (sambil memainkan , menunjukkan jarinya yang lima)
Perawat 1 : Kalo sudah besar mau jadi apa ?
Kiki : Doktelll , hehe...
Perawat 2 : Suster Lilis, langsung aja yaa kita lakukan terapi yang pertama bagaimana ?
Perawat 1 : Oh iyaa , baiklah suster
Pertama tama, mengajarkan Kiki menirukan gerakan tangan/kaki yang merupakan gerakan
motorik kasar.
Perawat 1 : Ayo, tirukan yaaa, ikuti kakak. (membentangkan tangan)
Kiki : (gamau, malah mengangkat tangannya keatas kepala
Perawat 2 : (membantu, mengambil tangan oscar, ikut membentangkan tangan Opi dan
menurunkannya)
Perawat 1 : Tirukan ... (sambil membentangkan tangan)
Kiki : (menirukan dan membentangkan tangannya)
Perawat 1 : yeee , pinter sekaliii.. (mencubit pipi Opi)
Kiki : hehehe, makasiiii..
Perawat 2 : Baiklah sus, selanjutnya menirukan gerakan benda. Suster Melda mengambil
mangkok dan sendok dan memberikannya kepada suster Lilis.
Perawat 1 : (menggoyang goyangkan sendok di dalam mangkok, memutarnya) ayo tirukann...
Kiki : (kelihatan tertarik, kemudian mengambil sendok tersebut dan menirukan memutarkan
sendok tersebut) hehehe ..
Perawat : iyappp, pinterrr..
Perawat 2 : suster Lilis, terapi Opi selanjutnya mempelajari menyamakan benda.
Perawat 1 : oh iya , baiklah sus.
Perawat Melda menyiapkan sendok, gelas dan piring di atas meja.
Perawat 1 : (memberikan sendok ke Kiki) Ayo Kiki coba samakan yaa...
Kiki : (Kiki melihat kebenda-benda yang ada di meja dan kemudian menyamakan sendok
yang di tangannya dengan sendok yang ada di meja)
Perawat 1 : iyahhh bener, bagus yaa Kiki..
Perawat 2 : Baiklah Kiki, selanjutnya kita belajar menggerakkan motorik halus yaitu gerakan
jari yahh...
Perawat 1 : ikuti yaaa.. (memperlihatkan jari telunjuk, angka satu)
Kiki : (tersenyum dan melihat jari telunjuk suster Lilis)
Perawat 2 : (mengambil jari telunjuk Opi )
Perawat 1 : iyaaah, pinter. Selanjutnya, berdiri.
Kiki : ( Opi tetap duduk)
Perawat 2 : (membantu Opi berdiri
Perawat 1 : (duduk kemudian berdiri) Berdiri...
Kiki : (Opi pun berdiri) hehehe...
Perawat 1 : heheh bagus , Opi pinterrr
Sumber : https://id.scribd.com/document/388945493/Naskah-Role-Play-Komunikasi-
Terapeutik-Pada-Pasien-Berkebutuhan-Khusus

Anda mungkin juga menyukai