Anda di halaman 1dari 3

MATERI 1 : PERAN MANAJEMEN RISIKO UNTUK MENDORONG AKSELERASI KEUANGAN

BERKELANJUTAN

Pada materi kali ini kita akan berdiskusi tentang risk manajemen yang dikaitkan dengan keuangan
berkelanjutan. Risk manajemen bisa diterapkan dalam kehidupan kita yang lebih luas. Misal
sesorang bisa belajar sendiri tanpa universitas, nah ini merupakan tantangan bagi universitas dimana
universitas harus bisa memberikan nilai lebih didalam perkuliahan.

 Risk Management Framework (bagaimana memanage resiko)


1. Identifikasi Risiko
2. Pengukuran Risiko
3. Mitigasi Risiko
4. Pelaporan & Pemantauan Risiko
5. Tata Kelola Risiko

 Risk Management Process


1. Scope, context, criteria
2. Risk assessment
3. Risk identification
4. Risk anlysis
5. Risk evaluation
6. Rist treatment

Indonesia bersama U.S. telah membentuk Task Force Climate Change dimana OJK menjadi anggota
di Working Group 4 terkait Sustainable and Blended Finance for Our Common Future

 Working Group 1 Envisioning Climate Ambition toward Net zero Emission


 Working Group 2 Natural Capital and Ecosystem Services: Land Use, Forestry, Mangroves,
and Ocean
 Working Group 3 Renewable Energy and Energy Transition for People’s Well Being
 Working Group 4 Sustainable and Blended Finance for Our Common Future

ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN TAHAP I (2015 – 2019)

Tujuan dari Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I adalah untuk memberikan arah kebijakan
pada inisiatif Keuangan Berkelanjutan dan meningkatkan awareness para pemangku kepentingan
akan pentingnya pengembangan Keuangan Berkelanjutan

ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN TAHAP II (2021-2025)

• Roadmap Tahap II berfokus pada pembentukan ekosistem Keuangan Berkelanjutan yang


komprehensif dengan 7 (tujuh) komponen utama di dalamnya.

• Pengembangan ekosistem merupakan komitmen OJK dalam mewujudkan regulasi yang


transparan, membangun sinergi kerja sama dengan kementerian/lembaga dan pemangku
kepentingan terkait, serta meningkatkan kapabilitas industri keuangan.
DUKUNGAN OJK TERHADAP PENGEMBANGAN KEUANGAN BERKELANJUTAN

Langkah Strategis OJK untuk memastikan penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan yang efektif
dan menangani isu-isu terkait iklim

1. Penyelesaian Taksonomi Hijau


2. Mempersiapkan operasionalisasi carbon exchange sesuai kebijakan Pemerintah
3. Mengembangkan sistem pelaporan LJK yang mencakup green financing/instruments sesuai
dengan taksonomi hijau
4. Pengembangan kerangka manajemen risiko untuk IJK dan pedoman pengawasan berbasis
risiko untuk pengawas dalam rangka menerapkan risiko keuangan terkait iklim
5. Pengembangan skema pembiayaan atau pendanaan proyek yang inovatif dan feasible
6. Meningkatkan Awareness dan Capacity Building untuk seluruh pemangku kepentingan.

Pembentukan Task Force Keuangan Berkelanjutan Sektor Jasa Keuangan yang sejalan dengan Inisiatif
Strategis OJK/2021 merupakan forum kerja sama dan koordinasi dengan industri jasa keuangan
untuk mempercepat proses pengembangan keuangan berkelanjutan di Indonesia sehingga dapat
diimplementasikan dengan baik.

Materi 2: Peran Tata Kelola, efektivitas manajemen resiko dan pengendalian

Pada salah satu mata kuliah manajemen resiko terdapat mata kuliah yang diinginkan IES muncul
pada salah satu matkul yaitu tisk management and internal control. Pada awal tahun 2022 juga akan
membuka prodi baru yaitu magister managemen resiko

Ada 3 kata kunci dari perkembangan untuk menyikapi manajemen resiko yaitu peran tata Kelola
untuk efektivitas manajemen resiko dan pengendalian :

1. Governance
2. Risk management
3. Internal control

Institute of internal audite mengatakan ada 5 hal dalam tujuan sasaran dan pengendalian

1. Iformasi keuangan dan operasional yang layak dipercaya


2. Seluruh transaksi atau kegiatan dilaksanakan berdasarkan ketaatan
3. Terselenggaranya pengamanan asset dengan baik
4. Pengunaan sumber daya dilakukan secara ekonomis
5. Kegiatan operasional telah ditangani sesuai rencana

Organisasi yang sukses memiliki struktur dan budaya tata Kelola yang melampaui sekedar upaya
kebutuham (conformance) yaitu juga mendukung upaya organisasi untuk meningkatkan kinerja yang
berpengaruh pada performance.

Tata Kelola yang terintegrasi dalam keberhasilan organisasi berkelanjutan


1. Focus pelanggan dan pemangku kepentingan
2. Strategi dan kepemimpinan yang efketif
3. Tata Kelola, resiko dan pengendalian yang terintegrasi
4. Inovasi dan kemampuan beradaptasi
5. Manajemen keuangan
6. Manajemen sdm
7. Keunggulan operasional
8. Komunikasin dan efektif transparent

Alasan perusahaan / instansi/ organisasi salah mengelola resiko

1. Terbatasnya pemahaman resiko


2. Adanya resiko tersembunyi
3. Mengabaikan resiko yang diketahui
4. Kegagalan komunikasi dalam penerapan manajemen resiko
5. Tidak memantau resiko (control)

Anda mungkin juga menyukai