Anda di halaman 1dari 14

RMK

KONSEP SIFAT BIAYA

Dosen Pengampu: Yasmi, SE., M.Si, AK, CTA,

Nama: DINI PUSPITA SARI

NIM: 2010321048

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2020/2021
A. DASAR DARI SIFAT BIAYA
Pada bagian ini akan dibicarakan biaya-biaya lain yakni: biaya-biaya
pabrik (sering pula disebut biaya overhead pabrik). Dalam mengadakan
perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya.
Pada dasarnya menurut sifatnya dikenal 3 (tiga) macam biaya yakni:
1. Biaya tetap (fixed cost)
Yaitu biaya-biaya yang cenderung untuk bersifat constant secara total dari
bulan ke bulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan, dengan beberapa
asumsi tertentu seperti kebijaksanaan management, periode waktu dan
lain-lain. ini antara lain adalah:
 Gaji
 Pajak Kekayaan
 Asuransi
 penyusutan (kecuali yang menggunakan performance method).

2. Biaya variable (variable cost)


Yaitu biaya-biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, di
mana perubahan itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan. Dalam hal ini tingkat kegiatan perusahaan dinyatakan dalam
satuan aktivitas (activity base), seperti jam buruh langsung (DLH) jam
mesin (DMH) dan unit barang (kg, liter dan lain-lain). Biaya-biaya yang
termasuk katagori biaya variabel antara lain adalah:
 biaya bahan mentah langsung
 biaya tenaga kerja langsung
 tenaga (power)
3. Biaya semi variable (Semi variable cost)
Yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat tetap, tetapi tidak pula bersifat
variabel. Biaya ini mengalami perubahan, tetapi tidak sebanding dengan
perubahan tingkat kegiatan. Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya
semi variabel antara lain adalah:

1
 biaya tenaga kerja tak langsung
 biaya pemeliharaan
 biaya peralatan
 biaya bahan mentah tak langsung dan lain-lain.

Terhadap ketiga macam kategori biaya di atas, dapat dilakukan


penggolongan lain atas dasar dapat tidaknya biaya itu dikendalikan, sehingga
diperoleh cara pengelompokan lain, yakni biaya yang:
 Dapat dikendalikan (controllable).
 Tidak dapat dikendalikan (non controllable).

1. Biaya yang controllable,


Biaya yang controllable dapat dikatakan sebagai biaya yang sangat
terpengaruh oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
Tetapi harus sangat hati-hati dalam mengelompokkan biaya sebagai
controllable atau non controllable, karena hal ini sangat erat hubungan nya
dengan tanggung jawab (bagian) dan waktu. Umpamanya gaji mandor
dalam pabrik, merupakan biaya yang non controllable bagi bagian
produksi, karena gaji seorang mandor pada umumnya ditentukan oleh
pimpinan perusahaan. Sehingga apabila dipandang dari segi organisasi
perusahaan yang lebih luas, gaji mandor merupakan biaya yang
controllable.
Contoh di atas dipandang dari segi penanggung jawab biaya. Dari segi
waktu, dapat diambil contoh biaya penyusutan (depreciation). Pada
umumnya dikatakan bahwa untuk jangka pendek biaya penyusutan
merupakan biaya yang non controllable, tetapi untuk jangka panjang
merupakan biaya yang controllable.
2. Biaya yang Tidak Dapat dikendalikan (non controllable)
Biaya tidak terkendali uncontrollable cost adalah biaya yang tidak
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu
berdasarkan wewenang yang dimilikinya atau tidak dapat dipengaruhi oleh

2
seorang manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu. Biaya yang terjadi
dalam suatu pusat pertanggungjawaban dapat diklasifikasikan sebagai
biaya langsung dan tidak langsung. Biaya tak langsung adalah alokasi dari
pusat pertanggungjawaban lain dan karena itu tidak dapat dikendalikan.
Seluruh biaya terkendali adalah biaya langsung, namun tidak seluruh biaya
langsung merupakan biaya terkendali.
Contoh: biaya bahan baku merupakan biaya terkendali manajer
produksi, tetapi dalam situasi tertentu biaya tersebut dapat diluar pengaruh
manajer produksi. Jadi menentukan suatu biaya terkendali atau tidak,
memerlukan pemeriksaan yang hati-hati untuk memastikannya. Selain itu,
banyak manajer cenderung membantah bahwa suatu biaya merupakan
biaya terkendali bagi dirinya, sekedar untuk menghindarkan tanggung
jawab jika terjadi sesuatu.
Contoh biaya terkendali dan biaya tidak terkendali antara lain adalah:
a. biaya asuransi mesin-mesin pabrik adalah biaya yang terkendali
controllable cost oleh pejabat yang diberi wewenang untuk
melindungi Universitas Sumatera Utara kekayaan perusahaan dan
tentu saja tidak terkendali uncontrollable cost oleh mandor produksi.
b. biaya iklan surat kabar menjadi biaya terkendalikan controllable cost
oleh manajer pemasaran jika ia memiliki kekuasaan untuk
mengotorisasi biaya dan jenis iklan surat kabar. Di lain pihak biaya
penyusutan mesin dan perlengkapan pabrik tidak akan terkendalikan
uncontrollable cost oleh manajer pemasaran jika ia tidak memiliki
wewenang untuk mengotorisasi pemakaian mesin pabrik.

B. BIAYA BERDASAR SUMBER DAN AKTIVITAS


Akuntansi biaya mengenal adanya perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas yang biasa disebut juga dengan ABC (Activity Based Costing) Ini
adalah suatu sistem perhitungan blaya, dengan tempat penampungan biaya
overhead yang jumlahnya lebih dari satu, dialokasikan menggunakan dasar

3
yang memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume
(non-volume related factor).
Dalam perhitungan ABC, ada tingkatan braya beserta pemicunya.
Pemicu yang dimaksudkan di sini adalah dasar yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya overhead. Ada pula pemicu sumber daya yang
merupakan dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu
sumber daya tersebut. Selain itu, ada juga yang disebut dengan pemicu
aktivitas (activity driver), yakni suatu dasar yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke produk pelanggan atau objek
biaya final (final cost object) lainnya.
1. Tingkatan Agregasi Activity Based Costing
a) Tingkat unit, maksudnya yaitu ada suatu unit yang disebut dengan sub
kelompok dari suatu batch. Biaya tingkat unit (unit level cost) yang
dihitung merupakan biaya yang meningkat saat satu unit diproduksi.
Biaya ini merupakan satu-satunya biaya yang selalu dapat dibebankan
secara akurat proporsional terhadap volume, contohnya biaya listrik,
biaya pemanasan, tenaga kerja inspeksi. Di biaya tingkat unit, ada
pemicunya, yang merupakan ukuran aktivitas yang bervariasi dengan
jumlah unit yang diproduksi dan dijual. Pemicu ini merupakan satu-
satunya dasar alokasi yang berkaitan dengan volume dalam ABC,
contohnya antara lain jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja
langsung, jam mesin, berat bahan baku langsung, biaya bahan baku
langsung, dan lainnya.
b) Tingkat batch, disebut juga batch level unit, adalah biaya yang
disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi dan dijual. Biaya ini
merupakan biaya yang tidak akan meningkat apabila satu atau lebih unit
ditambahkan ke batch tersebut. Selain itu, sangat dipengaruhi oleh
jumlah batch, tetapi tidak tergantung kepada jumlah unit, contohnya
biaya persiapan, biaya pembelian dan penerimaan. inspeksi, biaya
pemasaran dan administratif, dan lainnya. Dalam tingkat batch, ada
pemicunya (product level driver) yang merupakan ukuran aktivitas

4
yang bervariasi dengan jumlah batch yang diproduksi dan dijual,
contohnya adalah persiapan, jam persiapan, pesanan produksi, dan
permintaan bahan baku.
c) Tingkat produk (product level cost), adalah biaya yang terjadi untuk
mendukung sejumlah produk berbeda yang dihasilkan. Biaya ini tidak
dipengaruhi oleh produksi dan penjualan satu batch atau satu unit lebih
banyak. Contohnya biaya desain produk, biaya pengembangan produk,
pembuatan prototipe, teknik produksi, biaya perlatan/mesin, biaya
pembelian, biaya penerimaan, inspeksi, biaya paten, dan lainnya.
Pemicu tingkat produk (product level driver) adalah ukuran aktivitas
yang bervariasi dengan macam-macam jumlah produk yang diproduksi
dan dijual, misalnya perubahan desain, jam desain, dan jumlah dari
nomor/kode komponen.
d) Tingkat pabrik, biaya tingkat pabrik (plan level cost) merupakan biaya
memelihara kapasitas di lokasi pabrik, contohnya biaya sewa, biaya
penyusutan, pajak properti, asuransi untuk bangunan pabrik, total biaya
konversi, jumlah unit, dan total biaya langsung Dalam sistem ABC,
biaya tingkat pabrik dialokasikan ke output menggunakan dasar alokasi
tingkat unit, meskipun faktanya adalah biaya tingkat pabrik berbeda
dari blaya tingkat Pemicu dari tingkat pabrik (plan level driver)
didasarkan pada luas lantai yang ditempati agar biaya tingkat pabrik
dapat dibebankan.
2. Kelebihan Activity Based Costing
Secara konseptual, ABC lebih superior dibanding sistem lain, seperti
tradisional, karena manajemen memiliki opsi untuk menganggap biaya
tingkat pabrik pada sistem ABC sebagai biaya periodik, tetapi masih dapat
mengalokasikan bagian tingkat batch biaya sebagai biaya variabel Hal ini
karena desain ABC didesain sebagai alat pembuat keputusan strategis
dalam jangka panjang.
3. Kelemahan Activity Based Costing

5
ABC memang menghasilkan informasi biaya produk yang dapat
diandalkan, tetapi tetap merupakan sistem alokasi Meski demikian, terdapat
pula kelemahan ABC, terutama untuk biaya tingkat pabrik, karena ABC
hanya memiliki sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada keunggulan
dibandingkan dengan perhitungan biaya tradisional.
ABC juga tidak menunjukkan biaya yang dapat dihindari menghentikan
suatu produk atau dengan memproduksi produk dalam batch dengan jumlah
yang lebih kecil. ABC menunjukkan berapa banyak aktivitas tingkat batch
dan produk yang akan, bukan seberapa banyak penghematan yang
dikeluarkan jika lebih sedikit produk atau batch yang diproduksi.

C. METODE UNTUK MEMISAHKAN BIAYA GABUNGAN MENJADI


KOMPONEN BIAYA TETAP (FIX) DAN VARIABEL
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya
campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu: metode tinggi-rendah,
metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Setiap metode menggunakan
asumsi hubungan linear. Persamaan linear atau persamaan garis lurus yakni,

Y=F+VX

Y: Total biaya aktivitas (variabel tidak bebas)


F: Komponen biaya tetap (parameter titik potong)

6
X: Ukuran keluaran aktivitas (variabel bebas)
V: Biaya variabel atau unit aktivitas
Karena catatan akuntansi hanya menyatakan X dan Y maka nilai – nilai
tersebut harus digunakan untuk mengestimasi parameter F dan V, dengan
begitu komponen tetap dan variabel dapat diestimasi dan perilaku biaya
campuran dapat diperediksi ketika penggunaan aktivitas berubah.

1. Metode Tinggi-Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan
persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik
(titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung
parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai
titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di
definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap
adalah sebagai berikut:

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x keluaran
aktivitas tinggi)
atau
Biaya tetap = biaya total titik rendah – (biaya variabel per unit x keluaran
aktivitas rendah)

Metode titik tertinggi dan titik terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu
dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik
terendah.

7
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan
kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan.
Analisis biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode
dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi.
Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut dibagi
dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk
memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.

2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu
garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga
hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini
disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang
untuk secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam
grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya
adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan
signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat
data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria
objektif untuk memilih garis terbaik.
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara
menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu
garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Biaya ditentukan sebagai
variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh tingkat
aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk
menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu
apakah hubungannya mendekati linear. Meskipun demikian, suatu
analisis perilaku biaya menggunnakan metode scattergraph bisa saja
menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data
berdasarkan pada interprestasi visual.

8
Terdapat tiga pola diagram scatter:
 Pola positif diagram scatter
Yaitu pola yang menunjukkan hubungan atau korelasi positif
di antara Variabel X dan Variabel Y dimana nilai-nilai besar dari
Variabel X berhubungan dengan nilai-nilai besarnya Variabel Y,
sedangkan nilai-nilai kecil variabel X berhubungan dengan nilai-
nilai kecil Variabel Y.
 Pola negatif diagaram scatter
Yaitu pola yang menunjukkan hubungan atau korelasi
negative di antara Variabel X dan Variabel Y dimana nilai-nilai
besar Variabel X berhubungan dengan nilai-nilai kecil Variabel Y
sedangkan nilai-nilai kecil Variabel X berhubungan dengan nilai-
nilai besar Variabel X.
 Pola yang tidak memiliki hubungan (tidak berkorelasi)
Yaitu Pola yang berkemungkinan tidak memiliki hubungan
karena tidak ada kecenderungan nilai-nilai tertentu pada variabel
X terhadap nilai-nilai tertentu pada Variabel Y.

9
3. Metode Kuadrat Terkecil
Metode ini menggunakan semua tititk data pada scattergraph dan
menghasilkan suatu garis terbaik untuk semua titik. Garis terbaik adalah
garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui penjumlahan
kuadrat deviasi titik – titik tersebut dari garis.
Garis yang lebih mendekati titik dibandingkan garis yang lainnya
disebut garis kecocokan terbaik yaitu garis dengan jumlah kuadrat
deviasi terkecil.
Rumus untuk menghasilkan garis terbaik:

Persentase variabilitas variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh


suatu variabel bebas disebut koefisien determasi. Seamakin tinggi
persentase variabelitas yang diterangkan semakin baik garisnya.
Nilainya berkisar 0-1 koefisien determasi diberi tanda R2.

Koefisien Relasi adalah akar dari koefisien determasi. Nilai koefisien


korelasi – 1 dan +1.

10
D. KEANDALAN FORMULA BIAYA (COST)
Program regresi memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi
mengenai seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.
Terdapat tiga penilaian statistik mengenai keandalan suatu persamaan biaya:
1. R Kuadrat-koefisien Determinasi Suatu pemicu aktivitas menjelaskan
perubahan (variabilitas) biaya aktivitas. Secarastatistik, kita dapat
menentukan seberapa besar variabilitas dalam biaya penyetelan. Koefisien
deteminasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel
terikatyang dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Pesentase ini meupakan
ukuran goodness of fit. Semakin tinggi presentase variabilitasnya
dijelaskan, maka semakin baik garisnya.
2. Koefisien Korelasi untuk alternatif goodness of fit adalah koefisien korelasi
adalah akar dari koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif,
nilai koefisien korelasinya dapat berkisarantar -1 dan +1. Jika koefisien
positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang sama dan
terdapat korelasi positif. Jika biaya turun jika terjadi penggunaan aktivitas
meningkat, maka koefisien korelasinyaadalah negatif.
3. Interval Keyakinan Penyebaran biaya disebabkan oleh efek-efek yang dapat
diukur, hasil pengukuran akan berguna untuk membentuk interval
keyakinan pada prediksi biaya denganpendekatan menggunakan standard
error (S). Pada sampel besar, standar eror akan berkurang dan statistik t
juga berkurang.

E. MANAGERIAL JUDGEMENT
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan perilakubiaya. Banyak para manajer menggunakan pengalaman
dan observasi terhadap hubunganbiaya pada masa lampau untuk menentukan
biaya tetap dan biaya variabel. Sebelum memilih metode ini, manajemen
berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan
keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap pengklasifikasian biaya.

11
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran
dan membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan
memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan biaya variabel.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman
danpertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estmimasi statistik. Teknik
statistik sangat akurat dalam menggambarkan masa lalu, tetapi teknik tersebut
tidakmampu melihat masa depan yang tentunya merupakan keinginan
manajemen yang sebenarnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Studocu.com. (2018). PERILAKU BIAYA AKTIVITAS. Diakses Pada 4


November 2021, Dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-17-
agustus-1945-surabaya/akuntansi/362821887-bab-3-hansen-mowen/5597003

 Scribd.com. (2020). METODE UNTUK MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN


MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL. Diakses Pada 4 November
2021, Dari https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=390392684

 Panca, Anang. (2020). Update Pengertian Dan Contoh Biaya Berdasarkan


Aktivitas (Activity Based Costing). Diakses Pada 4 November 2021, Dari
https://harga.web.id/pengertian-perhitungan-biaya-berdasarkan-aktivitas-
activity-based-costing-beserta-kekuatan-kelemahannya.info

 Siregar, zulfirman. (2021). Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam


Menilai Kinerja Pusat Biaya Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam)
Tirta Kualo Kota Tanjung Balai. Diakses Pada 4 November 2021, Dari
https://text-id.123dok.com/document/wyev98g0z-biaya-yang-terkendali-dan-
biaya-yang-tidak-terkendali.html

 Finance.jurnal. (2014). Sifat-Sifat Biaya. Diakses Pada 4 November 2021, Dari


http://finance-jurnal.blogspot.com/2014/11/sifat-sifat-biaya.html

 Brainly.co.id. (2019). Sebutkan Penggolongan Sifat Dasar Biaya. Diakses Pada


4 November 2021, Dari https://brainly.co.id/tugas/26119713

13

Anda mungkin juga menyukai