Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“JATI DIRI SEBUAH BANGSA’’


Diajukan sebagai syarat untuk memperbaiki nilai Ulangan
Tengah Semester Mata Kuliah PPKN
Tahun ạjaran 2021/2022
Dosen Pengampu: Asep Zuhara Agrawinata,M.I.Kom

Disusun Oleh :
Nama : Lina Rahmawati
NIM : 20210080148
Jurusan : Manajement-21

Fakultas Bisnis & Humaniora


Universitas Nusa Putra
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan
hidayat-Nya serta berbagai upaya,tugas makalah mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang membahas tentang Hak
Asasi Manusia. Dalam penyusunan makalah ini,ditulis
berdasarkan materi yang ada di edlink,buku yang berkaitan
dengan Negara serta informasi dari media massa
yang berhubungan dengan Identitas Nasional .Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih kurang sempurna.Untuk itudiharapkan
berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya.

Akhir kata,semoga makalah ini dapat membawa


manfaat untuk pembaca.

Sukabumi,6 Februari 2022

Lina Rahmawati
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................4
A.Latar Belakang...................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C.Tujuan................................................................................................................................5
BAB 11 PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A.Pengertian Negara.............................................................................................................6
B.Bentuk Negara...................................................................................................................7
C.Pengertian Kewarganegaraan..........................................................................................14
D.Identitas Nasional & Jati Diri Bangsa.............................................................................15
BAB 111 PENUTUP..........................................................................................................26
A.Kesimpulan .....................................................................................................................26
B.Saran................................................................................................................................26

4 | P age
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki suatu bangsa
yang tentunya berbedaantara satu bangsa dengan bangsa yang lain.
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam
identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dari
Negara-negara lainnya. Pengertian identitas menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ciri-ciri atau keadaan khusus atau
jati diri. Disini yang dimaksudkan adalah identitas yang merujuk
pada kebangsaan seseorang. Mayoritas dari masyarakat
mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan negara di mana
mereka dilahirkan.Jati diri bangsa adalah identitas atau tanda pengenal
yang dimiliki suatu bangsa sebagai pembeda, ciri khas dan sebagai alat
komunikasi antar bangsa. Beragamnya suku bangsa serta bahasa di
Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk
tetap dapat mempertahankan identitasnya, terlebih di era globalisasi
seperti saat ini. Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau zaman
yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah
dunia tanpa ruang. Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-
nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau,
suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada.

5|Page
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Negara ?
2. Bagaimana bentuk Negara ?
3. Apa pengertian Kewarganegaraan ?
4. Apa saja identitas Nasional & jati diri bangsa ?
C.Tujuan
Adapun tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas perbaikan nilai dalam perkuliahan,di samping
itu kami ingin memberikan wawasan kepada para pembaca
mengenai sebuah jati diri bangsa.

6|Page
BAB 11
PEMBAHASAN
A.Pengertian Negara
Negara adalah suatu tempat yang di dalamnya didiami oleh
banyak orang yang mempunyai tujuan hidup yang
bermacammacam dan berbeda-beda antara satu orang dengan
orang yang lain. Selain itu, negara merupakan suatu
organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
(teritorial) tertentu dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di
wilayahnya. Organisasi negara dalam suatu wilayah bukanlah
satu-satunya organisasi. Masih ada organisasi-organisasi lain,
misalnya, keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan
organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian
yang lepas dari masalah kenegaraan.

7|Page
B.Bentuk-Bentuk Negara
Menurut teori-teori kenegaraan modern sekarang ini, bentuk
negara yang terpenting adalah negara kesatuan (unitarisme)
dan serikat (federasi). Berikut ini adalah penjelasan bentuk-
bentuk negara yang lebih lengkap.
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah suatu bentuk negara yang bersusun
tunggal, di mana di dalam negara tersebut hanya terdapat
satu buah negara, tidak ada negara di dalam negara. Negara
dengan kesatuan mempunyai beberapa ciri, yaitu:
1) Memiliki satu pemerintahan pusat yang memegang
seluruh kekuasaan
2) Memiliki satu konstitusi (UUD) yang berlaku di seluruh
wilayah negara.
3) Memiliki satu kepala negara untuk seluruh rakyat.
4) Memiliki satu lembaga perwakilan.
5) Memiliki satu kabinet/dewan menteri.

8|Page
Dalam negara kesatuan ini terdapat dua macam sistem, yaitu
sistem sentralisasi dan juga sistem desentralisasi. Salah satu
contoh negara kesatuan adalah negara kita sendiri, yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Negara Serikat (Federasi)
Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri atas
beberapa negara bagian dengan mempunyai satu buah
pemerintah federasi yang mana bertugas untuk mengendalikan
kedaulatan negara tersebut. Negara bagian pada negara yang
berbentuk serikat tidak memegang kedaulatan negara, sebab
yang memegang adalah pemerintah federal. Negara bagian
masihmempunyai kedaulatan ke dalam,untuk mengatur/mengurus
rumah tangga daerah sendiri. Kemudian yang berkaitan dengan
keuangan, keamanan, dan peradilan biasanya diurus oleh
pemerintah federal.Amerika Serikat, Kanada, dan Australia
adalah contoh negara serikat (federasi).
c. Perserikatan Negara (Konfederasi)
Konfederasi atau perserikatan negara bukanlah merupakan
negara itu sendiri, melainkan suatu gabungan dari negara-
negara yang sudah merdeka.

9|Page
Masingmasing negara memiliki kedaulatan secara penuh dan
biasanya perserikatan/konfederasi ini dibentuk dengan tujuan
tertentu, misalnya untuk membentuk pertahanan bersama atau
untuk urusan politik luar negeri.
d. Uni
Berbeda dengan konfederasi, pengertian dari uni adalah
suatu gabungan dari berbagai negara yang memiliki satu kepala
negara untuk semua negara yang tergabung dalam uni. Uni
terdapat dua macam, yaitu uni riil dan uni personal.
e. Dominion
Dominion adalah suatu bentuk negara yang secara khusus terjadi
di dalam sejarah ketatanegaraan. Negara Inggris merupakan
gabungan dari negara-negara merdeka bekas jajahan Negara
Inggris pada masa lalu, tetapi tetap mengikatkan diri dalam
lingkungan kerajaan Inggris.
f. Koloni atau negara jajahan adalah suatu negara yang berada
dalam kekuasaan atau jajahan negara lain dan belum merdeka.
g. Protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah
perlindungan negara yang lain, di mana negara tersebut dianggap
lebih kuat sehingga dijadikan sebagai tempat perlindungan.

10 | P a g e
h. Mandat
Mandat adalah suatu negara bekas jajahan negara-negara
yang kalah dalam Perang Dunia II yang kemudian diatur
oleh pemerintah perwalian dengan pengawasan Komisi Mandat
PBB.
i. Trust
Trust adalah suatu negara yang mana pemerintahannya
diawasi Dewan Perwalian (Trusteeship Council) PBB.Terdapat
beberapa unsur yang berperan dalam membentuk suatu negara,
yaitu:
a. Rakyat
Rakyat merupakan unsur terpenting dalam tatanan suatu
negara. Masyarakat atau rakyat merupakan suatu individu
yang berkepentingan dalam suksesnya suatu tatanan dalam
pemerintahan. Rakyatlah yang mempunyai kehendak untuk
membentuk negara. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu
negaratidak hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan
(staatsleer), tetapi perlu juga melahirkan apa yang disebut
ilmu kemasyarakatan (sosiologi), yaitu suatu ilmu
pengetahuan baru yang khusus menyelidiki dan mempelajari
kehidupan kemasyarakatan.
Sosiologi merupakan ilmu penolong bagi ilmu hukum tata
negara.Dalam hubungannya dengan wilayah yang ditempati,
rakyat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penduduk dan
bukan penduduk. Penduduk adalah mereka yang bertempat
tinggal tetap atau berdomisili tetap dalam wilayah negara.

11 | P a g e
Sedangkan bukan penduduk adalah mereka yang tidak
bermaksud bertempat tinggal tetap di wilayah negara
tersebut, seperti wisatawan asing yang sedang mengadakan
perjalanan wisata.
b. Wilayah (teritorial)
Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu wilayah.
Unsur wilayah dengan batas-batas yang jelas sangat penting.
Demikian pula keadaan khusus wilayah yang bersangkutan,
artinya apakah layak suatu wilayah tersebut masuk ke dalam
suatu negara tertentu, atau sebaliknya dipecah menjadi wilayah
berbagai negara. Paul Renan (Prancis) menyatakan satu-
satunya ukuran bagi suatu masyarakat untuk menjadi suatu
negara adalah keinginan bersatu (le desir de’etre ansemble).
Pada sisi lain, Otto Bauer menyatakan, ukuran itu lebih
diletakkan pada keadaan khusus dari wilayah suatu
negara.Wilayah juga merupakan faktor yang sangat penting
dalam terbentuknya suatu negara. Setiap negara pasti
menduduki tempat tertentu di muka bumi ini dan mempunyai
batas-batas tertentu pula. Wilayah merupakan tempat tinggal
bagi rakyat dan tempat menjalankan pemerintahan negara.
Wilayah suatu negara merupakan wilayah yang menunjukkan
batas-batas suatu negara dan negara menjalankan kedaulatannya.

12 | P a g e
Wilayah negara meliputi tiga wilayah utama, yaitu daratan,
lautan, dan udara, ditambah satu wilayah yang disebut
ekstrateritorial. Wilayah ekstrateritorial adalah tempat yang
menurut kebiasaan secara nyata, berada di wilayah negara lain.
c. Pemerintahan yang Berdaulat
Pemerintahan yang berdaulat merupakan pemerintahan yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang dihormati dan ditaati
oleh seluruh rakyat. Kedaulatan ini juga meliputi kedaulatan
ke luar. Bentuk kedaulatan ke luar adalah kekuasaan
pemerintah untuk mempertahankan kemerdekaan dari campur
tangan dan ancaman negara-negara lain, serta memiliki
kebebasan untuk mengadakan hubungan diplomatik dengan
negara lain. Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara
adalah pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggota
masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada
dalam wilayah negara.
d. Pengakuan dari Negara Lain
Unsur lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu negara adalah
pengakuan dari negara lain. Pengakuan dari negara lain
harus dimiliki oleh suatu negara supaya keberadaan negara
tersebut diakui oleh negara-negara lain.
13 | P a g e
Unsur ini juga disebut unsur deklaratif, yaitu pengakuan
dari negara lain atas terbentuknya suatu negara. Pengakuan
dari negara lain dapat bersifat de facto dan de jure.
Pengakuan de facto merupakan pengakuan tentang kenyataan
akan adanya suatu negara. Sedangkan pengakuan de jure
adalah pengakuan resmi terhadap negara lain berdasarkan
hukum dengan segala konsekuensinya. Dengan adanya
pengakuan ini, negara yang baru berdiri tersebut akan
mendapatkan hak dan kewajiban sebagai bagian dari
masyarakat internasional. Pengakuan secara de jure dapat
bersifat tetap dan penuh. Bersifat tetap artinya pengakuan dari
negara lain berlaku untuk selamalamanya. Bersifat penuh
artinya hubungan antara negara tersebut saling mengakui
semua bidang, seperti hubungan dagang, ekonomi, dan
diplomatik.Keempat unsur tersebut harus ada dalam suatu
negara. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka
tempat tersebut tidak dapat dinamakan negara. Unsur-unsur
tersebut saling melengkapi dalam suatu negara. Setelah suatu
negara terbentuk, negara tersebut berhak membentuk undang-
undang atau konstitusi.

14 | P a g e
C.Penggertian Kewarganegaraan
John Locke & Rousseau dalam buku Ilmu Negara
mengatakan bahwa negara adalah suatu badan/organisasi hasil
dari perjanjian masyarakat. Jika kita melihat pengertian dari
John Locke ini, maka dapat dilihat bahwa sejatinya manusia
adalah makhluk individu dan sosial.Sebagai makhluk individu,
dia harus memenuhi kebutuhannya sendiri, namun dalam
memenuhi kebutuhannya manusia tidak dapat berdiri sendiri,
manusia memerlukan bantuan orang lain. Ketika manusia
berkumpul dua orang, tiga orang, empat orang kemudian
membentuk sebuah keluarga, ini yang disebut sebagai
komponen-komponen negara, kemudian menjadisebuah
kelompok masyarakat dan meluas lagi menjadi masyarakat
dan bangsa.Bangsa yang melakukan perjanjian untuk bersatu,
bangsa yang sejatinya berkumpul karena terdapat kesamaan
nasib, visi, misi dan kemudian juga memiliki
persoalanpersoalan bersama, mereka berkumpul dan mengikat
perjanjian bersama, ini yang disebut sebagai negara. Adanya
negara, pasti karena adanya anggota masyarakat.

15 | P a g e
Negara dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Roger
F. Soltau dalam buku Demokrasi, HAM, dan Masyarakat
Madani, dikatakan bahwa negara adalah Alat (agency) atau
wewenang (authority) yang mengatur dan mengendalikan
persoalanpersoalan bersama. Setelah manusia berkumpul,
tentu saja harus ada orang yang mengelola, harus ada orang
yang muncul sebagai pemimpin atau mengatur dari kelompok
masyarakat tersebut. Pemimpin yang muncul atau orang yang
dipercaya untuk dapat mengelola, inilah yang nantinya
membentuk sebagai lembaga pemerintahan.
D.Identitas Nasional & Jati Diri Bangsa
Jatidiri yang dalam bahasa Inggris disebut identity adalah
suatu kualitas yang menentu-kan suatu individu atau entitas
sedemikian rupa sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang
membedakan dengan individu atau entitas yang lain. Kualitas
yang meng-gambarkan suatu jatidiri bersifat unik, khas, yang
mencerminkan pribadi individu atau entitas dimaksud. Jatidiri
merupakan pencerminan individu atau suatu entitas yang
mempribadi dalam diri individu atau entitas yang selalu
nampak dengan konsisten dalam sikap dan perilaku individu
atau entitas yang bersangkutan dalam menghadapi setiap
permasalahan.

16 | P a g e
Ada sementara pihak yang membedakan antara
pengertian identitas diri dan jatidiri. Identitas diri lebih
menggambarkan penampilan lahiriah dalam bentuk sikap dan
perilaku yang membaku dan mempribadi seperti ramah,
pemarah, introvert, extravert, optimistik, pesimistik, dan
sebagainya. Sedang jatidiri adalah kualitas yang
menggambarkan integritas individu atau suatu entitas, sebagai
karunia Tuhan, yang mencerminkan harkat dan martabat
individu atau entitas dimaksud secara utuh. Jatidiri
mengandung nilai-nilai dasar yang akan memberikan corak
terhadap jatidiri bagi pendukungnya. Jatidiri suatu bangsa
yang menganut faham individualistik liberalistik akan berbeda
dengan jatidiri suatu bangsa yang menganut faham
kolektivistik, sosialistik atau kegotong royongan. Demikian
pendapat mereka. Jatidiri bangsa akan nampak dalam karakter
bangsa yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur
bangsa. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai luhur bangsa
terdapat dalam dasar negara Negara Kesatuan Republik
Indonesia yakni Pancasila, yang merupakan pengejawantahan
dari konsep religiositas, humanitas, nasionalitas, sove-reinitas
dan sosialitas. Membangun jatidiri bangsa Indonesia berarti
membangun jatidiri setiap manusia Indonesia, yang tiada lain
adalah membangun Manusia Pancasila. Jatidiri bangsa
merupakan hal ihwal atau perkara yang sangat esensial
dalam kehidupan

17 | P a g e
berbangsa dan bernegara. Kehilangan jatidiri bangsa sama
saja dengan kehilangan segalanya, bahkan akan berakibat
tereliminasinya negara-bangsa. Oleh karena itu bila kita tetap
menghendaki berdaulat dan dihargai sebagai negara-bangsa
dalam percaturan internasional, perlu menjaga eksistensi dan
kokohnya jatidiri bangsa. Pengalaman sejarah menunjukkan
bahwa hanya bangsa yang memiliki karakter yang kokoh dan
tangguh mampu mengatasi krisis yang dihadapi oleh negara-
bangsa dengan berhasil baik. Jatidiri bangsa akan nampak dalam
karakter bangsa yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai
luhur bangsa . Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai luhur bangsa
terdapat dalam dasar negara Negara Kesatuan Republik
Indonesia yakni Pancasila, yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Membangun
jatidiri bangsa Indonesia berarti membangun jatidiri setiap
manusia Indonesia, yang tiada lain adalah
membangunManusia Pancasila. Dalam rangka membangun
jatidiri Manusia Pancasila, setiap manusia Indonesia wajib
memahami konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam
Pancasila, untuk difahami, didalami, serta diimplementasikan
dalam kehidupan

18 | P a g e
yang nyata, baik dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam. Membangun karakter bangsa yang
merupakan pencerminan jatidiri bangsa merupakan suatu kerja
terus menerus tanpa henti. Oleh karena itu perlu di rancang suatu
program yang mantap, berkesinambungan, dan terpadu
mengenai Program Memperkokoh Karakter dan Jatidiri
Bangsa. Program tersebut meliputi:
(a) tujuan yang hendak diwujudkan
(b) materiyang diperlukan dalam pembangunan karakter dan
jatidiri bangsa
(c) organisasi atau lembaga penyelenggara
(d) pelaksana
(e) sarana dan prasarana, serta
(f) pendanaan pendukungnya. Mengingat
begitu mendasarnya masalah pembinaan karakter bangsa,
maka harus ditangani oleh lembaga pemerintah melalui
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional
dan kementerian lain terkait. Sasaran utama dalam
pembangunan karakter dan jatidiri bangsa adalah para pendidik,
tenaga kependidikan dan para pemimpin masyarakat. Bila para
pendidik, tenaga kependidikan dan para pimpinan masyarakat
telah memiliki karakter dan jatidiri seperti yang diharapkan
maka masyarakat luas akan segera
mengikutinya.

19 | P a g e
Suatu realitas me-nunjukkan bahwa masyarakat Indonesia
masih bersifat ikutan. Di atas telah dikemukakan bahwa
pendekatan yang ditempuh dalam rangka membina
karakterbangsa dengan cara membangun karakter setiap
manusia Indonesia. Dalam rangka membangun jatidiri
manusia Indonesia akan menyentuh tiga dimensi yakni
dimensi pribadi, dimensi warganegara, dan dimensi tenaga
pembangunan dalam mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya, yakni Manusia Pancasila. Untuk itulah perlu
difahami karakter manusia sebagai pribadi, sebagai
warganegara dan sebagai tenaga pembangunan. Pembangunan
karakter bangsa diarahkan untuk mewujudkan karak-ter tiga
dimensi tersebut.
1.Jatidiri Manusia Pancasila sebagai Pribadi Manusia
Pancasila sebagai pribadi bertitik tolak dari suatu gagasan
bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, wajib beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

20 | P a g e
Manusia Pancasila meyakini akan kodrat yang
dikaruniakan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga selalu rela
menerima ketentuanNya, ber-syukur terhadap segala nikmat
karuniaNya dan selalu bersikap sabar terhadap cobaan-Nya.
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia
Pancasila dibekali dengan berbagai nafsu, baik yang dapat
merusak maupun membangun diri sendiri dan pihak lain.
Adapun nafsu yang merusak seperti sifat jahil, iri, dengki,
pendendam, serakah, malas, mudah tersinggung, gampang
marah, beringas, dan sebagainya; Sedangkan sifat yang baik
adalah cinta dan kasih sayang, simpati, empati, memiliki ciri
tenang, lembut, lembah manah, suka melayani, berbakti dan
sebagainya. Manusia Pancasila mampu mengendalikan
diriterhadap nafsu yang bersifat merusak, serta menyalurkan
secara tepat nafsuyang bersifat membangun. Manusia Pancasila
adalah makhluk mono-dualis, yang bermakna sebagai
makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial, makhluk
jasmani sekaligus makhluk rokhani.

21 | P a g e
Hal ini merupakan kodrat yang ditentukan oleh Tuhan,
maka manusia tidak mungkin hidup seorang diri, tetapi
selalu terikat dalam kelompok manusia yang disebut
komunitas, baik itu namanya keluarga, masyarakat, ataupun
negara-bangsa. Manusia Pancasila menyadari dan meyakini
bahwa kehidupan di dunia ini hanya berlangsung sementara
dan berlangsung dalam rangkaian dengan kehidupan lebih lanjut
di akhirat. Manusia tidak hanya terdiri atas materi yang nampak,
tetapi menyatu dengan zat yang tidak nampak yang
menyebabkan manusia dapat hidup. Manusia Pancasila
menyadari bahwa dirinya sebagai mikrokosmos menyatu
dengan alam semesta sebagai makrokosmos.
Sebagai konsekuensi dari pandangan monodualistik ini,
maka manusia Pancasila tidak dapat melepas-kan diri dari
lingkungan dan alam sekitarnya, serta dari kehidupannya di masa
yang akan datang. Ia tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri
pada masa kini, tetapi juga memper-hitungkan kehidupan setelah
hidup di dunia ini. Manusia Pancasila juga bersifat
monopluralis.

22 | P a g e
Ia adalah makhluk pribadi yang hidup dalam kondisi
kemajemukan dilihat dari keaneka-ragaman agama yang
dipeluk dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat,
keanekaragaman adat budaya, suku dan sebagainya. Sehingga
pola hidup manusia Pancasila bersifat inklusif, tidak merasa
dirinya yang paling benar, paling hebat dan sebagainya.
Kebenaran dapat saja terjadi pada pihak lain. Manusia
Pancasila dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
berbagai kemampuan dasar seperti kemampuan berfikir,
perasaan, kemauan, budi nurani dan berkarya. Untuk dapat
memanifestasikan kemampuan dasar tersebut, Tuhanmengaruniai
kepada manusia suatu bekal berupa kebebasan, yang
merupakan hak untuk memilih dan menentukan sikap dan
pendiriannya. Penerapan kebebasan tersebut harus
diselenggarakan secara etis dan ber-tanggung jawab. Manusia
Pancasila dalam berhubungan dengan sesama manusia
didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat dan
kesetaraanya, tanpa membedakan suku, agama, ras, keturunan
dan antar golongan sehingga tidak terjadi diskriminasi dan
eksploi-tasi antar sesama manusia. Dengan demikian manusia
diperlakukan secara adil dan ber-adab.
23 | P a g e
2.Jatidiri Manusia
Pancasila sebagai Warga-negara Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, seorang manusia tidak hanya berkedudukan
sebagai pribadi, tetapi juga sebagai seorang warganegara dari
suatu negara-bangsa. Sebagai seorang warganegara, manusia
Pancasila wajib memahami hak dan kewaji-bannya, serta
fungsinya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Ia harus
memahami dasar negara yang dijadikan landasan :
(a) mengatur tata hubungan sesama warganegara,
(b) mengatur tata hubungan warganegara dengan
lembaga-lembaga negara,
(c) tata cara memperjuangkan haknya serta melaksanakan
segala kewajiban dan fungsinya sebagai warganegara.
Seorang warganegara terikat pada segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan tidak dapat
menghindari serta mengingkari terhadap hukum positif yang
sah dan berlaku. Penyimpangan dari ketentuan hukum akan
dikenai sanksi hukum. Sesuai dengan ketentuan, bahwa norma
hukum bersifat memaksa, harus dipatuhi oleh setiap warganegara
tanpa kecuali.

24 | P a g e
Kepatuhan dan ketaatan warga-negara terhadap segala
peraturan perundangundangan yang berlaku merupakan
sasaran pembinaan karakter yang harus dikembangkan.
Seorang warganegara terikat pada negara-bangsanya. Ia harus
merasa dirinya sebagai warga dari suatu negara-bangsa,
bangga terhadap negara-bangsanya, cinta dan rela berkorban
demi negara-bangsanya. Seorang warganegara adalah seorang
patriot bangsa, selalu menjaga persatuan atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika. Dengan demikian wawasan kebangsaan
merupakan sasaran pembinaan karakter warganegara.
3.Jatidiri
Manusia Pancasila sebagai Tenaga Pembangunan Sebagai tenaga
pembangunan, manusia Pancasila harus memiliki
profesionalitas serta ketrampilan yang diperlukan dalam
berproduksi atau memberikan pelayanan. Seorang tenaga kerja
Pancasila memiliki semangat juang yang tinggi demi negara
bangsanya dan untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Ia adalah pekerja yang jujur, tangguh, handal, tekun, rajin,
pantang menyerah, bertanggung jawab serta memiliki
motivasi yang tinggi untuk mencapai sukses.

24 | P a g e
Sehingga manusia Panca-sila sebagai tenaga
pembangunan adalah tenaga kerja yang berani dan mampu
bersaing dengan tenaga kerja dari manapun jua. Dari gambaran di
nampak bahwa karakter yang perlu dikembangkan dalam
membentuk jatidiri manusia Indonesia tiada lain adalah
karakter yang bermuatan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila baik Pancasila sebagaipandangan hidup dalam
membentuk manusia yang berakhlak mulia, Pancasila sebagai
dasar negara yang bermuatan konsep dan prinsip yang
dipergunakan sebagai acuan dalam bersikap dan bertingkah laku
sebagai seorang warganegara dengan baik, sehingga memahami
serta mampu menerapkan hak dan kewajibannya, serta
berwawasan kebangsaan maupun Pancasila sebagai
ideologinasional yang memberikan arahan dalam melaksanakan
pembangunan. Namun pada kenyataannya, prosesproses
pembangunan karakter tersebut tidak sejalan dengan apa yang
terjadi sekarang ini. Sebagai contoh berita yang sedang
marak dikabarkan yaitu tentang “memanasnya masyarakat
papua terhadap kinerja pemerintah pusat”.

25 | P a g e
Hal ini dipicu oleh masyarakat papua yang merasa bahwa
kaum mereka selalu dipinggirkan dan tidak mendapatkan
perhatian yang sama dengan masyarakat Indonesia yang berada
di daerah lain. Mereka menuntut sebuah keadilan, namun
jika mereka tidak mendapatkannya, mereka mengancam akan
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi bangsa Indonesia,
karena di tanah papua sendiri sebenarnya terdapat banyak
daerah yang memiliki pesona tersendiri yang tentunya sayang
jika hal tersebut hilang dari Indonesia. Dari kutipan berita
ini membuktikan bahwa proses pembangunan karakter bangsa
tidak berhasil, karena masyarakat papua sendiri tidak
mendapatkan haknya dan tentu mereka tidak akan
melaksanakan kewajibannya sebagai rakyat Indonesia sebagai
mana mestinya. Jika hal tersebut terjadi bukan tidak mungkin
pancasila akan kehilangan fungsinya sebagai karakter dan jatidiri
bangsa, karena pancasila sendiri tidak mampu mempertahankan
keutuhan bangsa Indonesia yang sebenarnya itu menjadi salah
satu karakteristik dari pancasila itu sendiri. Agar hal tersebut
tidak terjadi, maka pemerintah seharusnya lebih adil dan
merata dalam memberikan kebijakan kebijakannya kepada
seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan seluruh isi kandungan
dari pancasila.

26 | P a g e
BAB 111
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kehadiran pancasila sendiri masih belum mampu
untukmembangun karakter dan jatidiri bangsa Indonesia.
Namun sebenarnya permasalahannya bukan terletak pada
pancasilanya,namun pada kinerja pemerintah yang tidak
mampu untukmelaksanakan fungsi pancasila dengan sempurna,
hal tersebut tentuakan semakin mempersulit upaya untuk
membangun karakter danjati diri bangsa Indonesia ini.

B.SARAN
Sebaiknya pemerintah mulai menata diri untuk melakukan
kinerjanya agar lebih baik lagi, mereka harus berusaha agar
mampumelaksanakan fungsi dari pancasila, karena pancasila
sebagai dasarnegara terutama sebagai pembangun karakter
dan jati diri bangsaIndonesia, maka mereka harus bekerja keras
demi kemajuan bangsaIndonesia, karena bila negara Indonesia
menjadi negara yang maju,tentu secara otomatis negara Indonesia
akan memiliki karakteristikdan jati diri yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai