NIM : B1031201112
Kelas :C
Prodi : Akuntansi Reg A (Pagi)
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Bisnis
Hukum perusahaan merupakan bentuk pengkhususan dari beberapa bab dalam KUH
Perdata dan KUHD (Kodikasi) ditambah dengan peraturan perundangan lain yang
mengatur tentang perusahaan (hukum tertulis yang belum dikodifikasi). Dengan
perkembangan dunia perdagangan dewasa ini, sebagian dari hukum perusahaan
merupakan peraturan-peraturan hukum yang masih baru. Apabila hukum dagang
(KUHD) merupakan hukum khusus (lex specialis) terhadap hukum perdata (KUH
Perdata) yang bersifat lex generalis, demikian pula hukum perusahaan merupakan hukum
khusus terhadap hukum dagang.
Bagian-Bagian:
Bentuk Usaha
Bentuk Usaha adalah sebuah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah
penggerak setiap jenis usaha. Bentuk hukum perusahaan diatur/diakui oleh undang-
undang, baik yang bersifat perorangan, persekutuan, atau badan hukum.
1) Perseroan Terbatas (PT)
Adalah satu diantara jenis badan usaha yang dilindungi oleh hukum dengan
modal yang terdiri dari saham. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007, Perseroan Terbatas merupakan suatu badan usaha yang berbentuk badan
hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha
dengan modal yang seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut jug dengan
persekutuan modal.
- Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 23 ayat (4), dan Pasal 33 Undang-Undang
Dasar Tahun 1945;
- Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999 -
2004;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3587);
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
4) KOPERASI
Dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki serta dikelola para
anggotanya. Menurut Bapak Koperasi, Mohammad Hatta koperasi adalah usaha
bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi
berlandaskan asas tolong menolong.
5) Yayasan
Yayasan merupakan entitas non-pemerintah yang didirikan sebagai perusahaan
nirlaba atau kepercayaan amal, dengan tujuan utama membuat hibah organisasi
terkait, lembaga atau individu untuk ilmiah, pendidikan, budaya, agama, atau
tujuan amal lain. Terdapat dua macam Yayasan, sebuah yayasan yang didirikan
oleh pemerintah tentunya mendapatkan dana dari Negara sedangkan yayasan
swasta biasanya memperoleh pemasukan dari sumbangan keluarga, individu,
ataupun perusahaan.
Jenis-Jenis Yayasan:
antara lain adalah yayasan pendidikan, yayasan kesehatan, yayasan
pemberdayaan masyarakat. Masing – masing yayasan memiliki fungsi dan
peran yang berbeda berdasarkan aspek yang dikaji.
Dasar Hukum:
Dasar hukum Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah Pasal 5 Ayat (1), Pasal 21 Ayat (1), Pasal 27
Ayat (2), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Contoh kasus:
Sedangkan bentuk-bentuk persaingan usaha tidak sehat dapat dilihat di dalam keputusan
KPPU. Salah satu bentuknya adalah apa yang disebut dengan persekongkolan dalam
tender (bid rigging) sebagaimana terdapat di dalam keputusan KPPU Nomor 07/KPPU-
LI/2001 tentang pengadaan Sapi Bakalan Kereman Impor. Perkara berawal dari lelang
yang dilakuakn oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Dalam proses
penyelidikannya, terbukti adanya persekongkolan antara Koperasi Pribumi Indonesia
(KOPI) dengan Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, sehingga lelang dimenangkan oleh
KOPI, meskipun tidak memenuhi persyaratan RKS (Rencana 32Ibid., 33Ibid., Kerja dan
Syarat-syarat) pelelangan. KPPU memutuskan bahwa KOPI melanggar ketentuan pasal
22 UU No 5/1999, yaitu “Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk
mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.”
Menurut Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, hukum konsumen adalah keseluruhan asas-
asas dan kaidah – kaidah yang mengatur hubungan dan masalah penyediaan dan
penggunaan produk barang dan/atau jasa, antara penyedia dan penggunaannya, dalam
kehidupan bermasyarakat. Sedangkan batasan berikutnya adalah batasan hukum
perlindungan konsumen, sebagai bagian khusus dari; hukum konsumen, dan dengan
penggambaran masalah yang terlah diberikan dimuka, adalah “keseluruhan asas- asas dan
kaidah – kaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah
penyediaan dan penggunaan produk konsumen antara penyedia dan penggunaannya,
dalam kehidupan bermasyarakat”
Bagian-bagian:
Terdapat kelembagaan yang mengurus perlindungan konsumen yaitu:
- Badan perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) merupakan lembaga yang
dibentuk guna membantu upaya pengembangan perlindungan konsumen dalam skala
nasional.
- Lembaga Perlindungin Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) merupakan
lembaga non-Pemerintah yang terdaftar dan telah diakui oleh Pemerintah dan
mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen.
Dasar Hukum:
Dasar hukum UU 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah Pasal 5 Ayat (1),
Pasal 21 Ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Contoh kasus:
Kasus Biskuit Beracun Yaitu ammonitum bikarbonat (bahan pembuat biskuit upaya
renyah) tertukar dengan sodium nitrit (sejenis bahan berbahaya) pada waktu pemindahan
bahan-bahan tersebut (Oktober 1989) Korban: 106 selamat dan 35 orang meninggal dunia
tersebar pada beberapa tempat (Tangerang, Tegal, Palembang, dan Jambi).
Bentuk penyelesaiannya: Pengurus dan karyawan CV. Gabisco (Pelaku Usaha dijatuhi
hukuman 6 bulan dengan masa percobaan 1 (satu) tahun. Putusan Mahkamah Agung
tanggal 8 September 1994 No. 675 K/PID.B.1990/TN/TNG. Tanggal 1 Agustus 1990.
D. Hukum Asuransi
Pengertian
Hukum asuransi adalah aturan tertulis yang mengikat peserta dan perusahaan asuransi
untuk menaati perjanjian yang sudah disepakati. Perjanjian tersebut biasanya terdiri dari
hak peserta mendapatkan perlindungan dan sebagai gantinya peserta membayar premi
kepada perusahaan asuransi.
Hukum asuransi mengatur hak dan kewajiban peserta asuransi meupun perusahaan
asuransi, baik itu asuransi jiwa atau asuransi umum. Yang mana peserta bisa
mendapatkan haknya jika memenuhi semua kewajiban yang sudah ditetapkan perusahaan
asuransi, misalnya pembayaran premi. Begitu pula dengan perusahaan asuransi yang
memiliki kewajiban untuk memberikan penggantian kerugian jika peserta sudah
memenuhi syarat dan kewajiban yang ditetapkan. Perusahaan asuransi juga berhak untuk
menolak kepersetaan maupun klaim jika syarat-syarat dan kewajiban yang sudah
ditetapkan perusahaan asuransi tidak dipenuhi peserta.
Bagian-bagian:
Asuransi Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia yang
merupakan cikal bakal dari perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yakni NILLMIJ van
1859, yang pada akhirnya dinasionalisasikan dan menjadi milik negara pada tahun 1960.
Setelah beberapa kali mengalami perubahan nama, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
merupakan satu-satunya perusahaan Asuransi Jiwa milik pemerintah Republik Indonesia
(BUMN) dan saat ini merupakan perusahaan Asuransi Jiwa lokal terbesar di Indonesia.
Dasar Hukum:
- UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 1320 dan Pasal 1774
- Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Bab 9 Pasal 246
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 1992 PP Nomor 63 Tahun 1999
Contoh Kasus:
Pak Mamat merupakan seorang WNI yang telah mendaftar rumahnya kepada lembaga
asuransi. Sehingga Pak Mamat telah mengikat dirinya dengan aturan hukum negara.
Suatu hari rumah Pak Mamat mengalami kebakaran dan menghanguskan seluruh harta
benda Pak Mamat. Oleh karena itu, pihak lembaga penanggung asuransi Pak Mamat
harus dan segera memberi kompensasi kepada nasabah-nya sebagai wujud pelaksanaan
dan penerapan hukum asuransi
Contoh Kasus:
Penggunaan surat berharga wesel, saham, dll dalam perusahaan berguna bagi operasional
bisnis. Saham maupun wesel yang diberikan kepada perusahaan lain akan bersifat sebagai
surat berharga karena memiliki nilai investasi perusahaan.
2. Dalam kacamata hukum dan bisnis, menurut saya kondisi pembangunan Indonesia saat ini
mengalami keterhambatan. Hal ini semakin diperparah dengan adanya pandemic Covid-19 yang
berujung pada anjloknya kondisi perekonomian nasional beserta kondisi politik yang tidak
menentu. Hal ini tentu saja membawa dampak negatif bagi negara berupa banyaknya kerugian
negara baik secara aset yang hilang maupun aset yang berjalan tidak maksimal. Disamping itu
pandemi juga mengakibatkan banyaknya perencanaan politik yang berubah.
Perkembangan pembangunan Indonesia juga bisa dilihat dari segi hukum, sepert kebijakan baru
pemerintah mengenai pembangunan selama kondisi pandemi yang mewabah khususnya di
Indonesia saat ini. Kebijakan-kebijakan tersebut tentu saja bertujuan untuk mempertahankan
keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara.
Saat ini pemerintah mengeluarkan perencanan yang tidak sejalan dengan kondisi penyebaran
wabah corona (covid-19) saat ini. Hal ini tentu saja menyebabkan banyaknya proyek-proyek negara
yang tertunda akibat kondisi pandemi yang mungkin saja meledak kapan saja dengan kondisi
positif covid yang terus bertambah.
Menurut saya target perencanaan pembangunan nasional masih kurang tepat sasaran. Yang mana
kurang mempertimbangkan faktor kondisi lingkungan masyarakat nasional dan internasional. Disisi
lain, pemerintah sendiri masih kurang tanggap dalam mengatasi penyebaran wabah Covid-19 di
Indonesia. Hal ini tentu saja berpengaruh buruk pada proses pembangunan nasional yang sedang
digencarkan pada saat ini. Saran yang dapat saya sampaikan mengenai pembangunan nasional dari
segi hukum adalah dengan menanggulangi penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia terelebih
dahulu sehingga hal tersebut tidak akan menghambat pembangunan nasional lagi. Langkah yang
dapat diterapkan oleh pemerintah adalah dengan mengetatkan pengawasan Covid-19, seperti
memberikan sanksi yang berat pagi para pelanggar prokes (protocol kesehatan) sehingga
menimbulkan efek jera. Selain itu pemerintah juga diharapkan untuk meperketat pengawasan
negara melalui badan imigrasi pemerintah terhadap pergerakan masyarakat, baik secara domestik
maupun internasional.
Pemberlakuan hukum dalam masyarakat tentu berpengaruh dalam penanggulangan penyebaran
virus Covid-19 dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Contohnya seperti pemberlakuan larangan
keluar terutama pada jam malam yang mana pada jam tersebut bukanlah jam produktif untuk
bekerja. Hal ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga tanggung
jawab dari pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
mengendalikan mobilitas dari masyarrakat disuatu wilayah sehingga penyebaran virus ini dapat
dikendalikan atau bahkan mungkin dapat dihentikan.
Perencanaan pembangunan pemerintah juga harus lebih difokuskan pada pengembangan disektor
kesehatan agar penangangan penyakit dari virus Covid-19 menjadi lebih efektif. Selain itu
pemerintah juga harus dapat memberikan jaminan berupa jaminan hukum kepada masyarakat
berupa pemberlakuan hukum asuransi bagi para tenanga kerja yang terdampak kasus Covid-19 di
Indonesia, khususnya pagi para tenaga medis yang harus berjuang di garda depan. Hal ini bertujuan
agar para masyarakat usia produktif dan tenaga kerja merasa lebih aman dalam menjalakan tugas
pekerjaannya.
Apabila dikaji dari dari perspektif perekonomian Pembangunan nasional Indonesia mengalami
keterhambatan, yang mana hal ini diakibatkan oleh pendapatan negara yang berkurang. Wabah
Covid-19 ini jelas menyebabkan daya beli dari masyarakat menurun dan pendapatan perkapita
masyarakat Indonesia merosot tajam dalam satu tahun terakhir. Dilihat darikondisi perekonomian
Indonesia dalam tiga tahun terakhir, tahun 2020 merupakan tahun dimana kondisi perekonomian
Indonesia merosot tajam dibandingkan tahun-tahun lainnya yang cenderung berjalan lancar dan
efektif. Hal ini terjadi akbiat pemberlakuan lockdown dalam skala nasional sehingga terjadi
pengurangan pemasukan dalam beberapa sektor.
Pembangunan-pembangunan terhambat akibat faktor ekonomi dimasa pandemi yang mana negara
saat ini mengalami kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan pembangunan negara. Banyaknya
proyek besar seperti proyek pembangunan ibu kota baru juga ikut terhambat akibat dana yang
dialihkan untuk menanggulangi gejolak pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.
Kritik yang dapat saya sampaikan pada kondisi pembangunan negara dari kacamata perekonomian
negara adalah terlalu banyak proyek nasional yang dibangun dimasa pandemi seperti saat ini
terpecah-pecah kepada banyaknya elemen kenegaraan lainnya, sehingga pemerintah dinilai terlalu
boros dalam menggunakan kas negara terutama dimasa pandemi seperti saat ini. Hal ini tentu saja
berpengaruh pada kondisi keuangan negara yang akan terus terkuras namun tidak diiringi dengan
pendapatan yang seimbang. Pemerintah dapat dinilai lengah dalam mengawasi penggunaan kas
negara. Bahkan dikala pandemi seperti sekarang masih sering terdengar kasus-kasus korupsi yang
dilakukan oleh oknum tertentu, seperti yang terjadi pada kasus suap benih lobster yang dilakukan
oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Pandemi yang terjadi tidak hanya mengganggu kondisi perekonomian Indonesia namun juga
perekonomian dunia. Ini mengakibatkan harga dari produk-produk meningkat drastis yang
berujung mempengaruhi kondisi pembangunan nasional kita.
Dalam beberapa waktu terakhir pemerintah Indonesia hanya mengandalkan pendapatan yang
didapat dari hutang negara kepada Bank Dunia (World Bank) dan negara lain selaku investor
dikarenakan kerugian yang dialami Indonesia selama pandemi. Akan tetapi pemerintah
mengalokasikan dana tersebut pada proyek negara yang terlalu banyak serta memakan dana
banyak, hal ini mengakibatkan hutang negara menjadi terus membengkakPembangunan nasional
mungkin dapat diselesaikannamun penanggulangan terhadap daya beli masyarakat untuk
menggunakan fasilitas yang bangun belum teratasi. Akibatnya hutang negara yang diterima negara
saat ini akan menjadi beban dikedepannya jika tidak diimbangi dengan pendapatan negara yang
meningkat.
Proyek pembangunan nasional yang berlebih juga dapat berimbas pada rusaknya lingkungan alam.
Yang mana proyek pembangunan akan melakukan eksploitasi alam dengan pemenuhan lahan
kosong yang seharusnya konservatif. Pembangunan nasional juga diharapkan untuk memberikan
lapangan kerja bagi masyarakat, namun faktanya proyek pembangunan nsional tidak banyak
menyerap tenaga kerja secara maksimal sehingga masalah pengangguran tidak begitu teratasi dan
banyak masyarakat usia produktif masih menganggur.
Pengangguran yang meningkat akibat kondisi perekonomian Indonesia yang merosot selama
pandemi Covid-19 sehingga hal ini juga turut mengakibatkan keterhambatan pembangunan proyek
nasional. Hal ini dapat kita nilai dari sisi nilai ekonomis yang kekurangan sumber pendapatan
perkapita hingga kekurangan sumber daya manusia pada perusahaan baik negeri maupun swasta
yang turut andli dalam proses pembangunan.
Oleh karena itu, saran yang dapat saya sampaikan agar proses pembangunan di Indonesia dapat
berjalan lebih lancar maka harus meningkatlan kestabilan perekonomian bangsa. Dilakukannya
pemulihan ekonomi nasional tidak hanya berfokus pada sektor usaha besar seperti pemerintahan
dan perusahaan besar, namun juga pada sektor Usaha Menengah Kecil Masyarakat (UMKM). Cara
yang dapat dilakukan bermacam-macam, mulai dari subsidi hingga penggalakkan kampanye untuk
mengajak masyarakat untuk menukung perekonomian bangsa dengan membeli produk-produk
lokal.
Dari sektor pemerintahan sendiri, pemerintah dapat menggalakkan kinerja BUMN dan BUMD
kepada pasar nasional, daerah, bahkan internasional. Subsidi kepada BUMN dan BUMD dinilai
penting agar keberlangsungan perusahaan negara dapat memberikan kemajuan dalam menghasilkan
pemasukan kas negara. Selain itu pembangunan dalam negeri yang dinaungi oleh perusahaan
pemerintah harus dapat menyerap tenaga kerja lebih maksimal sehingga angka pengangguran akan
berkurang dan daya beli masyarakat dapat meningkat. Dengan begitu dalam waktu tiga tahun yang
akan datang diharapkan bahwa perekonomian Indonesia dapat pulih dan terus mengalami
peningkatan.