Amir Mahmud
Staf Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Sjakhyakirti
Email : amir15mahmud@gmail.com
ABSTRAK
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasi, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang mampu
mempengaruhi para anggota untukmengubah sikap, sehingga merekamenjadi paham dengan keinginan pemimpin.
Tingkah laku kelompok atau organisasi menjadi aspirasi pemimpin oleh pengaruh interpersonal pemimpin terhadap
anak buahnya. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin
kerja pegawai dan hambatan-hambatan yang dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawaidan untuk mengetahui
hambatan-hambatandalammeningkatkandisiplinkerjapegawai.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemimpin sangat berpengaruh dalam peningkatan kedisiplinan kerja
pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang guna mencapai keberhasilan kerja sebagaimana dengan
tujuan awal instansi. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya pemimpin melakukan pembinaan untuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan penyampaian motivasi dan pendekatan lebih intensif kepada para
pegawai yang bermasalah dengan kedisiplinan.
40 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141
untuk menerima tanggung jawab yang lebih dimana pegawai bekerja (Mathis, 2000:
besar. 314).Disiplin kerja menurut Sastrohadiwiryo (2002:
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif 297) adalah suatu sikap menghormati,menghargai,
Kepemimpinan delegatif apabila seorang patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
pemimpin mendelegasikan wewenang berlaku, baik yangtertulis maupuntidak tertulisserta
kepada bawahan dengan agak lengkap, sanggup menjalankannya dantidakmengelak untuk
dengan demikian, bawahan dapat menerima sanksi-sanksinya apabila dia melanggar
mengambil keputusan dan kebijaksanaan tugasdan wewenangyangdiberikankepadanya.
dengan bebas atau leluasa dalam melakukan Menurut Hasibuan (2005 : 193) Disiplin
pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung
bawahan mengambil keputusan dan jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diberikan kepadanya.Hal ini mendorong gairah
diserahkankepadabawahannya. kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
4. Gaya Kepemimpinan Situasional perusahaan, karyawan, dan masyarakat.Ini berarti
Kepemimpinan situasional, tidak ada satu disiplin memegang peranan penting dalam rangka
pun cara yang terbaik untuk mempengaruhi meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
orang lain. Gaya kepemimpinan mana yang Peningkatan disiplin kerja akan diikuti dengan
harus digunakan terhadap individu atau peningkatan produktivitas kerja. Salah satu tujuan
kelompok tergantung pada tingkat kesiapan perusahaan adalah meningkatkan produktivitas
orangyangakandipengaruhi. kerja pegawai, dengan demikian disiplin akan
mempercepattujuanperusahaanatauorganisasi.
FungsiKepemimpinan Disiplin kerja merupakan kegiatan
Berbagai kriteria digunakan untuk menilai manajemen untuk menjalankan standar-standar
efektifitas kepemimpinan se seorang. Kriteria tersebut
organisasional (Hani Handoko 2003: 208).Disiplin
berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam
menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
men jalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan,
ada pada pegawai atau karyawan terhadap
sebagaimana dikemukakan oleh Siagian (2003)
sebagaiberikut : peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan perusahaan (EdySutrisno 2009:89).Oleh karena itu,
ditempuhdalamusaha pencapaiantujuan setiap pimpinan selalu berusaha agar para
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam bawahannya mempunyai disiplin yang baik.Untuk
hubungan dengan pihak-pihak di luar memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang
organisasi. baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor
3. Pimpinanselakukomunikatoryangefektif yangmempengaruhinya.
4. Mediator yang andal, khususnya dalam Tindakan disiplin adalah pengurangan
hubungan ke dalam, terutama dalam yang dipaksakan oleh pimpinan terhadap imbalan
menanganisituasikonflik. yang diberikan oleh organisasi karenaadanya suatu
5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, kasus tertentu.Tindakan disiplin ini tidak termasuk
rasional,objektif,dannetral. pemberhentian sementara atau penurunan jumlah
Kartono (2005), yaitu bahwa fungsi tenaga kerja yang disebabkan oleh pengurangan
kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan anggaran atau produktivitas atau pelanggaran-
membimbing, membangun dan memberi atau pelanggaran aturan instansi. Disiplin mengacu pada
membangun motivasi-motivasi kerja, pola tingkah laku, dengan ciri-ciri yaitu: adanya
mengendalikan organisasi, menjalin jaringan- hasrat yang kuat untukmelakukan sepenuhnya apa
jaringan komunikasi yang baik, memberikan yang sudah menjadi norma, etika kaidah yang
supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa berlaku, adanya perilaku yangterkendali danadanya
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju ketaatan.
sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana. Tidakan disiplin ini dapat berupa teguran-
teguran, penskoran, penurunan pangkat atau gaji
Disiplin Kerja dan pemecatan.Tindakan-tindakan ini disebabkan
PengertianDisiplinKerja oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai
Disiplin merupakan bentuk pelatihanyang yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau
menegakkan peraturan-peraturan perusahaan
42 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141
44 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141
Data primer dalam penelitian ini di dapat menjadi lebih mendalam dan akurat.
dari hasil wawancara danobservasi. Pada penelitian ini, dengan menganalisis
2. DataSekunder faktor-faktor yang menghambat
Data sekunder dalam penelitian ini didapat peningkatan disiplin kerja, maka dapat
secara tidak langsung berupa: sejarah ditemukan langkah selanjutnya yang
Kantor Kecamatan Gandus, Sejarah menjadi dasar rekomendasi.
Kecamatan Gandus, visi dan misi, struktur
organisasi, tupoksi, absensi dan data lain Pemeriksaan Keabsahan Data
yangmendukungpenelitian. Adapun teknik pemeriksaan yang
digunakan untuk memeriksa keabsahan data dalam
TeknikPengumpulan Data penelitian ini adalah triangulasi. Artinya dilakukan
Untuk mengungkapkan data tentang kedisiplinan pengecekan data terhadap berbagai sumber,
kerja, maka penelitian ini menggunakan metode berbagai teknik pengumpulan data, dan dalam
sebagai berikut: waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini
1. MetodeObservasi dilakukan triangulasi sumber dan metode. Peneliti
2. MetodeWawancara membandingkan data dari beberapa teknik
3. MetodeDokumentasi pengumpulan data untuk mengetahui keabsahan
data. Jika hasilnya sama dari beberapa sumber/
Teknik Analsis Data informandan dari beberapa metode yang digunakan
Dalam penelitian kualitatif, data di analisis berartipenelititelahmemperolehkeabsahandata.
pada saat pengumpulan data dan setelah selesai
pengumpulan data. Analisa data pada penelitian HASIL PENELITIAN
kualitatif dijelaskan dalam tiga langkah yaitu Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan
1. Reduksidata Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Reduksi data berupa pemilihan GandusKotaPalembang
dan penyederhanaan untuk pemusatan Berdasarkan hasil penelitian yang di
perhatian. lakukan di ketahui untuk meningkatkan disiplin
2. Penyajian data berupa deskripsi kerja pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota
kumpulaninformasi Palembang dilaksanakan melalui perbaikan dari
Data yang telah direduksi berbagaiaspek,antaralain:
disajikan dalam bentuk deskriptif. 1. Frekuensi Keterlambatan Masuk Kantor
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dalamSeminggu
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, Sudah hal umum seorang pegawai
bagan, hubungan antar kategori, dan dituntut untuk disiplin, masuk pagi dan pulang
sejenisnya. Hal ini dilakukan untuk pada siang hari. Sudah tidak ditemukan adanya
menjelaskan sekaligus menjawab
pegawai yang terlambat masuk kerja. Hasil
pertanyaan penelitian tentang bagaimana
peran kepemimpinan dalam penelitian mengenai keterlambatan masuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai. kantor dalam seminggu menunjukkan bahwa
3. Penarikankesimpulan sebagian besar informan menyatakan tidak
Penarikan kesimpulan pernahterlambat masuk kantor.
merupakan kegiatan analisis data yang 2. Meninggalkan Ruangan Kerja pada Jam
dimaksudkan untuk mencari maknadan KerjaTanpaSeijinPimpinan
membuat kesimpulan dari data yang Memang tidak sepatutnya dilakukan oleh
telah dikumpulkan dengan mencari pola, seorang pegawai meninggalkan pekerjaan yang
tema, hubungan, persamaan, hal-hal menjadi tanggungjawabnya tanpa seijin dari
yang sering timbul dan hipotesis kerja. atasan. Namun kadang hal ini terjadi karena
Pada awalnya kesimpulan tersebutmasih berbagai alasan.
tentatif, akan tetapi dengan 3. Pulangawalpadahari kerja
bertambahnya data dan melalui verifikasi
yang terus dilakukan selama penelitian
berlangsung maka kesimpulan tersebut
46 Amir Mahmud