Anda di halaman 1dari 8

Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA


PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG

Amir Mahmud
Staf Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Sjakhyakirti
Email : amir15mahmud@gmail.com

ABSTRAK

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasi, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang mampu
mempengaruhi para anggota untukmengubah sikap, sehingga merekamenjadi paham dengan keinginan pemimpin.
Tingkah laku kelompok atau organisasi menjadi aspirasi pemimpin oleh pengaruh interpersonal pemimpin terhadap
anak buahnya. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin
kerja pegawai dan hambatan-hambatan yang dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawaidan untuk mengetahui
hambatan-hambatandalammeningkatkandisiplinkerjapegawai.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemimpin sangat berpengaruh dalam peningkatan kedisiplinan kerja
pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang guna mencapai keberhasilan kerja sebagaimana dengan
tujuan awal instansi. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya pemimpin melakukan pembinaan untuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan penyampaian motivasi dan pendekatan lebih intensif kepada para
pegawai yang bermasalah dengan kedisiplinan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Disiplin Kerja

Pendahuluan mempengaruhi para anggota untuk mengubah


Latar Belakang sikap sehingga mereka menjadi paham dengan
keinginan pemimpin.
Organisasi merupakan suatu sistem yang Kepemimpinan berfungsi sebagai
di dalamnya terdapat hubungan kerja sama antar penggerak dan koordinator dari sumber daya
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. manusia, sumber daya alam, semua dana, dan
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan sarana yang disiapkan oleh sekumpulan manusia
suatu organisasi adalah dengan adanya manajemen yang melakukan kerja sama guna bertingkah laku
sumber daya manusia (SDM). dalammencapai tujuan.
Sumber daya manusia yang berkualitas Kepemimpinan dalam suatu organisasi
adalah manusia yang mempunyai keterampilan, mempunyai dampak cukup luas termasuk perilaku
kemampuan, dan etos kerja yang tinggi. Setiap pegawai, kepemimpinan yang mampu
lembaga atau instansi memerlukan pegawai yang menggerakkan dan meningkatkan kinerja pegawai.
memiliki kepribadian tinggi dan memiliki Namun, sebaliknya kepemimpinan yang tidak
kemampuan serta kecakapan dalam mengambil mendapat dukungan dari pegawai kemungkinan
keputusan. Penerapan disiplin bertujuan agar membuat pegawai akan bekerja dengan malas
kedisiplinan dapat ditingkatkan oleh para pegawai karena rasa kurang simpati kepada pemimpin.
dilembaga atau instansi tersebut memiliki Pengawasan yang dilakukan oleh atasan
produktivitas yang tinggi. Salah satu bentuk terhadap pegawai memungkinkan pegawai dapat
optimalisasi pengelolaan SDM adalah peran bekerja lebih baik, demikian halnya dengan
kepemimpinan. penerapan disiplin terhadap pegawai tentunya dapat
Kepemimpinan merupakan suatu membentuk pribadi pegawai yang bertanggung
kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan jawab sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan
kekuatan moral yang kreatif yang mampu efektif dan efisien. Hal ini seperti dinyatakan oleh

Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) 39


Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

Handoko (2003: 361) pengawasan disiplin kerja adalah dengan memberikan


dirancang membutuhkan tata tertib yang hukuman/sanksi dan hal ini sangat diperlukan
mempunyai tujuan untuk mengantisipasi masalah- dalam meningkatkan kedisiplinan kerja.Demikian
masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari halnya dengan Pemerintahan Kecamatan Gandus
standar atau tujuan yang telah digariskan. Faktor Kota Palembang yang salah satu tujuan utamanya
pentingnya kedisiplinan merupakan adalah memberikan pelayanan yang efektif dan
pelaksanaannya dimulai dari para pegawai itu efisien kepada masyarakat secara maksimal dan
sendiri.Disiplin merupakan suatu kepatuhan dari salah-satu indikator dalammewujudkannya dengan
orang-orang dalam suatu organisasi terhadap meningkatkandisiplinkerjapegawai.
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga Namun pada kenyataannya, disiplin kerja
menimbulkan keadaan tertib. Disiplin disini adalah tidak lepas kaitannya dengan bagaimana pimpinan
mengenai disiplin kerja, waktu kerja dan disiplin menjalankan perannya sebagai kepala
dalam mentaati peraturan yang sudah ditetapkan. organisasi.Pimpinan dinilai memegang peranan
Kesadaran tinggi diperlukan dalam melaksanakan yang penting dan strategis terhadap disiplin kerja
aturan yang dapat diwujudkan dalam disiplin kerja pegawai sesuai dengan tugas pokok dan
yangtinggi,untukmencapai tingkatproduktivitas. fungsinya.Kepemimpinan dinilai penting dalam
Disiplin yang baik mencerminkan menegakkan disiplin kerja pegawai.Almitraf
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap (2015:66) untuk tercapinya disiplin kerja pegawai,
tugas-tugasnya yang diberikan kepadanya.Hal ini hal ini tidak lepas dari pengaruh pimpinan dalam
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan organisasi, peran pimpinan sangat sentral
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan sebagaimana dikemukakan Siagian (1982: 36),
masyarakat. Permasalahan kedisiplinan khususnya “Bahwa sukses tidaknya seseorang dalam
kedisiplinan pegawai, hingga saat ini masih melaksanakan tugas kepemimpinanannya, tidak
mendapat sorotan yang tajam dari saja ditentukan oleh keterampilan teknis yang
masyarakat.Pelanggaran maupun permasalahan dimilikinya, namun juga ditentukan oleh keahlian
kedisiplinan pegawai telah menghambat fungsi dalam menggerakkan bawahan untuk bekerja”.
pelayanan pemerintah. Dengan kata lain seorang pemimpin harus
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil memperhatikan disipin kerja pegawainya dengan
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 mengingat pentingnya disiplin kerja dalam diri
Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai pegawai saat bekerja yang berujung pada proses
Negeri Sipil yang diperbaharui dengan dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut. Dari uraian
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. diatas tersebut penulis tertarik untuk melakukan
Dalam Peraturan Disiplin PNS diatur ketentuan- penelitian dengan judul :“ Peran Kepemimpinan
ketentuan mengenai: Kewajiban, larangan, dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai di
Hukuman disiplin, Pejabat yang berwenang Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang “.
menghukum, Penjatuhan hukuman disiplin,
Keberatan atas hukuman disiplin, Berlakunya Rumusan Masalah
keputusan hukuman disiplin. Dengan adanya Berdasarkan latar belakang yang telah
peraturan tersebut setiap pegawai negeri sipil diuraikan maka permasalahan dalam penelitian ini
termasuk guru wajib mentaati segala peraturan adalah:
tersebut, namun pada kenyataannya banyak 1. Bagaimana Peran kepemimpinan dalam
pegawai negeri sipil, khususnya guru yang meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kantor
melakukan pelanggaran disiplin diantaranya dalam KecamatanGandusKotaPalembang?
bentuk ketidak tepatan waktu datang dan pulang 2. Apa saja hambatan yang ditemui pimpinan
kerja, pelanggaran terhadap pelaksanaana tugas, dan dalammeningkatkan disipllin kerja pegawai di
tidakmentaatiperaturanyangberlaku. Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang?
Kecenderungan yang terjadi di lapangan
terkait dengan kedisiplinan pegawai sebagaimana Tujuan Penelitian
hasil pengamatan sementara yang dilakukan di Adapun tujuan Penelitian ini adalah :
Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang,
menunjukkan adanya berbagai persoalan
kedisiplinan. Salah satu faktor dalam menerapkan

40 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

1. Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan 1) Kepemimpinan merupakan suatu faktor pada


dalam meningkatkan disiplin kerjapegawai di diri seseorang yang dapat ditumbuhkan,
Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang. dipupukdandikembangkan.
2. Untuk mengetahui hambatan yang ditemui 2) Pemimpin dapat mempegaruhi pengikut atau
pimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja bawahannya dan juga dapat memberikan
pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota pengarahan yang sesuai dengan tujuan yang
Palembang. hendakdicapai
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita
LANDASAN TEORI simpulkan bahwa kepemimpinan merupakansuatu
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upaya
Pengertian Kepemimpinan
mempengaruhi orang lain baik individu maupun
Kepemimpinan berasal dari kata kelompok guna mencapai tujuan yang telah
pemimpin yang berarti seorang pribadi yang ditentukan.Untuk mengetahui pemimpin dalam
memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya melaksanakan kepemimpinan penulis melihat sudut
kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga pandangpada gaya,tipe,dan sifatkepemimpinan.
dia mampu mempengaruhi orang lain untuk
Gaya Kepemimpinan
bersama–sama melakukan aktifitas tertentu demi Peranan kepemimpinan dalam kehidupan
pencapaian suatu sasaran dan tujuan. (Kartono, sederhana Iebih mudah dikenal, bila dilirik pada
2005 :76). masyarakat modem yang sudah maju telah ada
Sutrisno (2009: 213), dalam suatu spesialis-spesialis kemampuan, spesialis-spesialis
organisasi, kepemimpinan memegang peranan dapat dipastikan menurut sistem dalam
yang penting karena pemimpin itulah yang akan penunjukkan atau pengangkatan pemimpin dapat
dilaksanakan.
menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan
Gaya kepemimpinan yang tepat sesuai
organisasi. Tidak mudah menjadi seorang
dengan tujuan perusahaan menurut Hasibuan
pemimpin, karena pempimpin harus memahami
(2002:172), gaya kepemimpinan dibagi menjadi 4,
bawahan.
yaitu:
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam
Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu 1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar Kepemimpinan otoriter adalah jika
mau bekerjasama yang didasarkan pada kekuasaan atau wewenang, sebagian besar
kemampuan orang tersebut untuk membimbing mutlak tetap berada pada pimpinan dalam
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin,
diinginkankelompok. bawahan tidak diikut sertakan untuk
B.H Raven dalam Wiryana dan Supardo ( memberikan saran, ide, dan pertimbangan
2005:4), mendefinisikan pemimpin sebagai dalamprosespengambilankeputusan.
seseorang yang menduduki suatu posisi di 2. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam Kepemimpinan partisipatif adalah apabila
kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dari dalam kepemimpinannya dilakukan dengan
cara persuasif, menciptakan kerja sama yang
posisi tersebut dan mengkoordinasi serta serasi, menumbuhkan loyalitas, dan
mengarahkan kelompok untuk mempertahankan partisipasi para bawahan. Pemimpin
diri serta mencapai tujuan kelompok, organisasi dan memotivasi bawahan agar merasa ikut
masyarakat. Pengertian tersebut mengandung memilikiperusahaan.
beberapa unsur pokok, yaitu:Kepemimpinan harus Pemimpin dengan gaya partisipatif akan
melibatkanoranglain, mendorong kemampuan bawahan
mengambil keputusan, dengan demikian,
pemimpin akan selalu membina bawahan

Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) 41


Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

untuk menerima tanggung jawab yang lebih dimana pegawai bekerja (Mathis, 2000:
besar. 314).Disiplin kerja menurut Sastrohadiwiryo (2002:
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif 297) adalah suatu sikap menghormati,menghargai,
Kepemimpinan delegatif apabila seorang patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
pemimpin mendelegasikan wewenang berlaku, baik yangtertulis maupuntidak tertulisserta
kepada bawahan dengan agak lengkap, sanggup menjalankannya dantidakmengelak untuk
dengan demikian, bawahan dapat menerima sanksi-sanksinya apabila dia melanggar
mengambil keputusan dan kebijaksanaan tugasdan wewenangyangdiberikankepadanya.
dengan bebas atau leluasa dalam melakukan Menurut Hasibuan (2005 : 193) Disiplin
pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung
bawahan mengambil keputusan dan jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diberikan kepadanya.Hal ini mendorong gairah
diserahkankepadabawahannya. kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
4. Gaya Kepemimpinan Situasional perusahaan, karyawan, dan masyarakat.Ini berarti
Kepemimpinan situasional, tidak ada satu disiplin memegang peranan penting dalam rangka
pun cara yang terbaik untuk mempengaruhi meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
orang lain. Gaya kepemimpinan mana yang Peningkatan disiplin kerja akan diikuti dengan
harus digunakan terhadap individu atau peningkatan produktivitas kerja. Salah satu tujuan
kelompok tergantung pada tingkat kesiapan perusahaan adalah meningkatkan produktivitas
orangyangakandipengaruhi. kerja pegawai, dengan demikian disiplin akan
mempercepattujuanperusahaanatauorganisasi.
FungsiKepemimpinan Disiplin kerja merupakan kegiatan
Berbagai kriteria digunakan untuk menilai manajemen untuk menjalankan standar-standar
efektifitas kepemimpinan se seorang. Kriteria tersebut
organisasional (Hani Handoko 2003: 208).Disiplin
berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam
menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
men jalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan,
ada pada pegawai atau karyawan terhadap
sebagaimana dikemukakan oleh Siagian (2003)
sebagaiberikut : peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan perusahaan (EdySutrisno 2009:89).Oleh karena itu,
ditempuhdalamusaha pencapaiantujuan setiap pimpinan selalu berusaha agar para
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam bawahannya mempunyai disiplin yang baik.Untuk
hubungan dengan pihak-pihak di luar memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang
organisasi. baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor
3. Pimpinanselakukomunikatoryangefektif yangmempengaruhinya.
4. Mediator yang andal, khususnya dalam Tindakan disiplin adalah pengurangan
hubungan ke dalam, terutama dalam yang dipaksakan oleh pimpinan terhadap imbalan
menanganisituasikonflik. yang diberikan oleh organisasi karenaadanya suatu
5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, kasus tertentu.Tindakan disiplin ini tidak termasuk
rasional,objektif,dannetral. pemberhentian sementara atau penurunan jumlah
Kartono (2005), yaitu bahwa fungsi tenaga kerja yang disebabkan oleh pengurangan
kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan anggaran atau produktivitas atau pelanggaran-
membimbing, membangun dan memberi atau pelanggaran aturan instansi. Disiplin mengacu pada
membangun motivasi-motivasi kerja, pola tingkah laku, dengan ciri-ciri yaitu: adanya
mengendalikan organisasi, menjalin jaringan- hasrat yang kuat untukmelakukan sepenuhnya apa
jaringan komunikasi yang baik, memberikan yang sudah menjadi norma, etika kaidah yang
supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa berlaku, adanya perilaku yangterkendali danadanya
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju ketaatan.
sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana. Tidakan disiplin ini dapat berupa teguran-
teguran, penskoran, penurunan pangkat atau gaji
Disiplin Kerja dan pemecatan.Tindakan-tindakan ini disebabkan
PengertianDisiplinKerja oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai
Disiplin merupakan bentuk pelatihanyang yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau
menegakkan peraturan-peraturan perusahaan

42 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

pelanggaran - pelanggaran instansi (Gomes, Kebanyakan prosedur disiplin progresif


2002:232). menggunakan peringatan lisan dan tulisan sebelum
Menurut Prijodarminto (1999 : 23), yang berlanjut ke PHK, dengan demikian, disiplin
dimana disiplin itu mempunyai tiga aspek, Yaitu : progresif menekankan bahwa tindakan-tindakan
1. Sikapmental(mentalattitude) dalam memodifikasi prilaku akan bertambah berat
2. Pemahaman yang baik mengenai sistem secara progresif (bertahap) jika karyawan tetap
aturan perilaku, norma, kriteria, dan standar menunjukkan prilaku yang tidak layak. Seorang
yangsedemikianrupa. karyawan diberikan kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya sebelum diberhentikan,
Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan dengan mengikuti urutan progresif akan
kesungguhan hati, untuk mentaati segala hal secara memastikan bahwa sifat dan keseriusan maslah
cermat dan tertib telah dikomunikasikan dengan jelas kepada
Jenis-Jenis DisiplinKerja karyawan.
Handoko (2003: 208), disiplin dapat
dibedakanmenjadi2 yaitu: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin
1. Disiplin Preventif Kerja
2. Disiplin Preventif Pada dasarnya banyak indikator yang
Bentuk-bentuk disiplin Simamora dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan
(2004:749)adalahsebagaiberikut: suatu organisasi diantaranya (Hasibuan, 2002 : 195)
1. DisiplinManajerial :
2. DisiplinTim 1. Tujuandan Kemampuan
3. Disiplin Dini Tujuan dan kemampuan dalam suatu
Pendekatan dalam Disiplin Kerja organisasi harus jelas dan ditetapkan secara
Disiplin yang terbaik adalah jelas disiplin ideal serta cukup menantang bagi
diri, karena sebagian besar orang memahami apa kemampuanpegawai.
yang diharapkan dari dirinya di pekerjaan dan 2. Kepemimpinan
biasanya karyawan diberi kepercayaan untuk Kepemimpinan sangat berperan dalam
menjalankan pekerjaannya secara efektif. Adapun menentukan kedisiplinan karyawan,
pendekatan-pendekatan dalam disiplin kerja karena pimpinan dijadikan teladan dan
karyawan (Mathis dkk, 2000:314) adalah: panutan oleh para bawahannya. Pimpinan
1. Pendekatandisiplinpositif jangan mengharapkan kedisiplinan
Pendekatan disiplin positif dibangun bawahannya baik jika dia sendiri kurang
berdasarkan filosofi bahwa pelanggaran merupakan disiplin.
tindakan yang biasanya dapat dikoreksi secara 3. BalasJasa
konstruksi tanpaperlu hukuman. Dalam pendekatan Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut
ini fokusnya adalah pada penemuan fakta dan mempengaruhi kedisiplinan karyawan
bimbingan untuk mendorong perilaku yang karena balas jasa akan memberikan
diharapkan, dan bukannya menggunakan hukuman kepuasan dan kecintaan karyawan
(penalti) untuk mencegah perilaku yang tidak terhadap perusahaan / pekerjaannya.
diharapkan. Kekuatan pendekatan positif ini dalam 4. Keadilan
displin adalah fokusnya pada pemecahan masalah. Keadilan harus diterapkan dengan baik
Juga, karena karyawan merupakan partisipan aktif pada setiap perusahaan supaya
selama proses tersebut, maka perusahaan yang kedisiplinan karyawan perusahaan baik
menggunakan pendekatan ini cenderung pula.
memenangkan tuntutan hukum jika karyawan 5. Waskat
mengajukan tuntutan. Kesulitan utama dengan Waskat (pengawasan melekat) adalah
pendekatan positif terhadap disiplin adalah jumlah tindakan nyata dan paling efektif dalam
waktu yang sangat lama untuk melatih para mewujudkan kedisiplinan karyawan
supervisordanmanajer yangdiperlukan. perusahaan. Karyawan merasa mendapat
2. PendekatanDisiplinProgresif perhatian, bimbingan, petunjuk,
Disiplin progresif melembagakan sejumlah pengarahan, dan pengawasan dari
langkah dalam membentuk prilaku karyawan. atasannya.

Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) 43


Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

6. Sanksi Camat sebagai seseorang yang memiliki


Sanksi hukuman yang semakin berat, wewenang dan tanggung jawab terhadap
karyawan akan semakin takut melanggar penyelenggaraan pemerintahan kecamatan harus
peraturan-peraturan perusahaan, sikap, mampu berperan dalam mengawasi, membina,
perilaku indisipliner karyawan akan mengarahkan terhadap disiplin kerja pegawai yang
berkurang. baik dan benar untuk mendukung kinerja yang
7. Ketegasan unggul dalam memberikan pelayanan yang efektif
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak danefisien terhadap masyarakat.
untukmenghukum setiap karyawan yang Kiranya tidak dapat disangkal bahwa
indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman keberhasilan suatu organisasi baik sebagai
yangtelah ditetapkan. Ketegasan pimpinan keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam
menegur dan menghukum setiap suatu organisai tertentu sangat tergantungpadamutu
karyawan yang indisipliner akan kepemimpinan yang terdapat didalam organisasi
mewujudkan kedisiplinan yang baik pada yang bersangkutan.Karena kepemimpinan
perusahaantersebut. memainkan peranan yang dominan dan
8. Hubungan Kemanusiaan mempunyai kewenangan, kekuasaan dalam
Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal keseluruhan upaya untuk menciptakan disiplin kerja
maupun horizontal yang terdiri dari direct pegawai.
single relationship, direct group
relationship, dan crossrelationship METODE PENELITIAN
hendaknya harmonis. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti akan
Hal yang diperhatikan dalam Meningkatkan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu
Disiplin Kerja penelitian yang dimaksudkan adalah untuk
Dalam pendisiplinan kerja ada beberapa memahami fenomena tentang apa yang dialami
faktor yang perlu diperhatikan ( Haidjrachman, dkk, oleh obyek penelitian dengan cara deskripsi dalam
2002:241): bentuk kata-kata, pada suatu konteks khusus yang
1. Pembagian tugas dan pekerjaan telah dibuat alamiah (Lexy Moleong, 2007:6).
lengkap dan dapat diketahui dengan sadar
olehpara pekerja. Metode Penelitian
2. Adanya petujuk kerja yang singkat, Metode yang digunakan dalam penelitian
sederhanadanlengkap. ini adalah deskriptif dengan studi kasus. Dengan
3. Kesadaran setiap pekerjaan terhadap suatu metode studi kasus diharapkan peneliti mampu
tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung mendeskripsikan secara mendalam tentang peran
jawabnya. kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja
4. Perlakuan adil terhadap setiap pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota
penyimpanganolehmanajer. Palembang.
5. Adanya keinsyafan para pekerja bahwa
akibat dari kecerobohan atau kelalaian dapat Lokasi Penelitian
merugikan organisasi dan dirinya serta ada Dalam melakukan penelitian untuk karya
kemungkinanmembahayakanoranglain. ilmiah ini yang menjadi objek penelitian ini adalah
Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang.
Hubungan kepemimpinan dengan disiplin
kerja pegawai. SubyekPenelitian
Berjalannya proses penyelenggaraan Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang penelitian adalah kepala instansi dan pegawai atau
efektif dan efisien maka sangat dibutuhkan disiplin staff Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang,
pegawai dalam mewujudkannya, dimana hal ini yag terdiri atas 14 orang.
tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa adanya
kepemimpinan Camat sebagai kepala pemerintahan Jenis Data
kecamatan. Jenisdata yang digunakan dalampenelitian adalah:
1. DataPrimer

44 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

Data primer dalam penelitian ini di dapat menjadi lebih mendalam dan akurat.
dari hasil wawancara danobservasi. Pada penelitian ini, dengan menganalisis
2. DataSekunder faktor-faktor yang menghambat
Data sekunder dalam penelitian ini didapat peningkatan disiplin kerja, maka dapat
secara tidak langsung berupa: sejarah ditemukan langkah selanjutnya yang
Kantor Kecamatan Gandus, Sejarah menjadi dasar rekomendasi.
Kecamatan Gandus, visi dan misi, struktur
organisasi, tupoksi, absensi dan data lain Pemeriksaan Keabsahan Data
yangmendukungpenelitian. Adapun teknik pemeriksaan yang
digunakan untuk memeriksa keabsahan data dalam
TeknikPengumpulan Data penelitian ini adalah triangulasi. Artinya dilakukan
Untuk mengungkapkan data tentang kedisiplinan pengecekan data terhadap berbagai sumber,
kerja, maka penelitian ini menggunakan metode berbagai teknik pengumpulan data, dan dalam
sebagai berikut: waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini
1. MetodeObservasi dilakukan triangulasi sumber dan metode. Peneliti
2. MetodeWawancara membandingkan data dari beberapa teknik
3. MetodeDokumentasi pengumpulan data untuk mengetahui keabsahan
data. Jika hasilnya sama dari beberapa sumber/
Teknik Analsis Data informandan dari beberapa metode yang digunakan
Dalam penelitian kualitatif, data di analisis berartipenelititelahmemperolehkeabsahandata.
pada saat pengumpulan data dan setelah selesai
pengumpulan data. Analisa data pada penelitian HASIL PENELITIAN
kualitatif dijelaskan dalam tiga langkah yaitu Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan
1. Reduksidata Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Reduksi data berupa pemilihan GandusKotaPalembang
dan penyederhanaan untuk pemusatan Berdasarkan hasil penelitian yang di
perhatian. lakukan di ketahui untuk meningkatkan disiplin
2. Penyajian data berupa deskripsi kerja pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota
kumpulaninformasi Palembang dilaksanakan melalui perbaikan dari
Data yang telah direduksi berbagaiaspek,antaralain:
disajikan dalam bentuk deskriptif. 1. Frekuensi Keterlambatan Masuk Kantor
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dalamSeminggu
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, Sudah hal umum seorang pegawai
bagan, hubungan antar kategori, dan dituntut untuk disiplin, masuk pagi dan pulang
sejenisnya. Hal ini dilakukan untuk pada siang hari. Sudah tidak ditemukan adanya
menjelaskan sekaligus menjawab
pegawai yang terlambat masuk kerja. Hasil
pertanyaan penelitian tentang bagaimana
peran kepemimpinan dalam penelitian mengenai keterlambatan masuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai. kantor dalam seminggu menunjukkan bahwa
3. Penarikankesimpulan sebagian besar informan menyatakan tidak
Penarikan kesimpulan pernahterlambat masuk kantor.
merupakan kegiatan analisis data yang 2. Meninggalkan Ruangan Kerja pada Jam
dimaksudkan untuk mencari maknadan KerjaTanpaSeijinPimpinan
membuat kesimpulan dari data yang Memang tidak sepatutnya dilakukan oleh
telah dikumpulkan dengan mencari pola, seorang pegawai meninggalkan pekerjaan yang
tema, hubungan, persamaan, hal-hal menjadi tanggungjawabnya tanpa seijin dari
yang sering timbul dan hipotesis kerja. atasan. Namun kadang hal ini terjadi karena
Pada awalnya kesimpulan tersebutmasih berbagai alasan.
tentatif, akan tetapi dengan 3. Pulangawalpadahari kerja
bertambahnya data dan melalui verifikasi
yang terus dilakukan selama penelitian
berlangsung maka kesimpulan tersebut

Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) 45


Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

Sangat disayangkan seorang pegawai Hasil penelitian menunjukkan bahwa Camat


pulang kerja tidak sesuai jadwal yang telah Gandus dalam menjalankan peran pemimpin
ditetapkan. Karena jika hal ini terjadi akan sebagai figur sudah cukup baik. Terbukti Camat
mengakibatkan terbengkalainya pekerjaan di Gandus dapat menjalankan perannya sebagai
kantor, sehingga menyebabkan pelayanan figurehead, yakni peranan yang dilakukan untuk
kepada masyarakatmenjaditidak maksimal. mewakili organisasi yangdipimpinannya di
4. Ketepatan Waktu Penyelesaian dalam setiap kesempatan dan persoalan yang
Pekerjaan timbulsecara formal.
Ketepatan waktu penyelesaikan 2. Peranpemimpinsebagaipenggerak
pekerjaan merupakan ukuran bagi seorang Dari hasil penelitian menunjukkan bahwasanya
pegawai dalam hal kedisiplinan. Pekerjaan dalam menjalankan perannya pemimpin sebagai
penggerak sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan
yang diselesaikan tepat pada waktunya akan
oleh Camat Gandus dalam menggerakkan
membuat pelaksanaan pekerjaan yang lain tidak
terbengkalai. bawahannya.
3. Peran pemimpin sebagaipenghubung
5. Usaha Pelaksanaan Tugas sesuai dengan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan
PeraturanKerja
bahwa peran pemimpin sebagai penghubung
Peraturan kerja digunakan untuk
sudah cukup baik dilaksanakan oleh camat,
menciptakan kondisi yang kondusif. dibuktikan dengan terjalinnya kerjasama yang
Peraturan dibuat untuk membuatkelancaran baiksesamapegawai.
pekerjaan, bagaimana agar suatu tugas 4. Sebagaidisseminator(pemberiinformasi)
pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
waktunya sehingga tujuan organisasi dapat dikatakan bahwa peran pemimpin sebagai
dicapai. Dari hasil penelitian mengenai pemberi informasi sudah cukup baik. Hal ini
pelaksanaan tugas bahwa sebagian besar terlihat dalam melakukan penyampaian
pegawai yang menyatakan berusaha dalam informasi dari luar ke dalam organisasinya, dan
melaksanakan tugas sesuai peraturan kerja informasi yang berasaldaribawahan atau stafnya
dan pegawai yang sangat berusaha kebawahanataustaflainnya.
memenuhi peraturan kerja dalam 5. Peran sebagaipengambilkeputusan
melaksanakan suatu pekerjaan. Hal tersebut Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara
menunjukkan bahwa usaha pelaksanaan yang dilakukan dapat dikatakan bahwa peran
tugas sesuai dengan peraturan kerja dapat pemimpin dalam pengambil keputusan sudah
dikategorikanbaik. cukup baik. Terbukti dengan adanya suatu
6. Penggunaan Pakaian Dinas dan Atribut keputusan yang terbaik dan tegas dalam
ketikaDatang ke Kantor menyelesaikan masalah maupun pengambilan
Setiap pegawai ketika bekerja suatukebijakan
dituntut kerapian dan kesopanannya sebagai Dari hasil penelitian juga menunjukan
upaya untuk menarik simpati pihak yang bahwa disiplin kerja pegawai di Pemerintah
berhubungan. Dan sudah merupakan kecamatan Gandus Kota Palembang sebagian
kewajiban menggunakan seragam dan masih tergolong baik, dan ada juga penilaian
atribut. Cerminan dari kedisiplinan pegawai tergolong buruk. Diambil dari pengambilan data
dalam penggunaan pakaian dinas beserta kepada para informan terutama dari informan
atributnya tergambar dalam. pegawai negeri, manajemen, dan pimpinannya.
Dari hasil penelitian mengenai Bahwa disiplin yang ditunjukan mereka mendapati
penggunaan pakaian dinas dan atribut ketika berbagai perilaku yang baik maupun perilaku yang
datang ke kantor menyatakan bahwasemua buruk.
pegawai menyatakan selalu menggunakan
pakaian dinas lengkap dengan atributnya Hambatan-Hambatan Yang Ditemui Dalam
ketikadatangkekantor. Menigkatkan Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor
Selanjutnya berhubungan dengan peran KecamatanGandusKotaPalembang
kepemimpinan, diperoleh hasil penelitian sebagai Hambatan yang dialami Camat Gandus
berikut : untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah
1. Peranpemimpinsebagaifigur kesadaran pegawai yang masih kurang akan

46 Amir Mahmud

Anda mungkin juga menyukai