Anda di halaman 1dari 4

Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA


PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG

Amir Mahmud
Staf Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Sjakhyakirti
Email : amir15mahmud@gmail.com

ABSTRAK

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasi, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang mampu
mempengaruhi para anggota untukmengubah sikap, sehingga merekamenjadi paham dengan keinginan pemimpin.
Tingkah laku kelompok atau organisasi menjadi aspirasi pemimpin oleh pengaruh interpersonal pemimpin terhadap
anak buahnya. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin
kerja pegawai dan hambatan-hambatan yang dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawaidan untuk mengetahui
hambatan-hambatandalammeningkatkandisiplinkerjapegawai.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemimpin sangat berpengaruh dalam peningkatan kedisiplinan kerja
pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang guna mencapai keberhasilan kerja sebagaimana dengan
tujuan awal instansi. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya pemimpin melakukan pembinaan untuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan penyampaian motivasi dan pendekatan lebih intensif kepada para
pegawai yang bermasalah dengan kedisiplinan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Disiplin Kerja

Pendahuluan mempengaruhi para anggota untuk mengubah


Latar Belakang sikap sehingga mereka menjadi paham dengan
keinginan pemimpin.
Organisasi merupakan suatu sistem yang Kepemimpinan berfungsi sebagai
di dalamnya terdapat hubungan kerja sama antar penggerak dan koordinator dari sumber daya
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. manusia, sumber daya alam, semua dana, dan
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan sarana yang disiapkan oleh sekumpulan manusia
suatu organisasi adalah dengan adanya manajemen yang melakukan kerja sama guna bertingkah laku
sumber daya manusia (SDM). dalammencapai tujuan.
Sumber daya manusia yang berkualitas Kepemimpinan dalam suatu organisasi
adalah manusia yang mempunyai keterampilan, mempunyai dampak cukup luas termasuk perilaku
kemampuan, dan etos kerja yang tinggi. Setiap pegawai, kepemimpinan yang mampu
lembaga atau instansi memerlukan pegawai yang menggerakkan dan meningkatkan kinerja pegawai.
memiliki kepribadian tinggi dan memiliki Namun, sebaliknya kepemimpinan yang tidak
kemampuan serta kecakapan dalam mengambil mendapat dukungan dari pegawai kemungkinan
keputusan. Penerapan disiplin bertujuan agar membuat pegawai akan bekerja dengan malas
kedisiplinan dapat ditingkatkan oleh para pegawai karena rasa kurang simpati kepada pemimpin.
dilembaga atau instansi tersebut memiliki Pengawasan yang dilakukan oleh atasan
produktivitas yang tinggi. Salah satu bentuk terhadap pegawai memungkinkan pegawai dapat
optimalisasi pengelolaan SDM adalah peran bekerja lebih baik, demikian halnya dengan
kepemimpinan. penerapan disiplin terhadap pegawai tentunya dapat
Kepemimpinan merupakan suatu membentuk pribadi pegawai yang bertanggung
kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan jawab sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan
kekuatan moral yang kreatif yang mampu efektif dan efisien. Hal ini seperti dinyatakan oleh

Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) 39


Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

Handoko (2003: 361) pengawasan disiplin kerja adalah dengan memberikan


dirancang membutuhkan tata tertib yang hukuman/sanksi dan hal ini sangat diperlukan
mempunyai tujuan untuk mengantisipasi masalah- dalam meningkatkan kedisiplinan kerja.Demikian
masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari halnya dengan Pemerintahan Kecamatan Gandus
standar atau tujuan yang telah digariskan. Faktor Kota Palembang yang salah satu tujuan utamanya
pentingnya kedisiplinan merupakan adalah memberikan pelayanan yang efektif dan
pelaksanaannya dimulai dari para pegawai itu efisien kepada masyarakat secara maksimal dan
sendiri.Disiplin merupakan suatu kepatuhan dari salah-satu indikator dalammewujudkannya dengan
orang-orang dalam suatu organisasi terhadap meningkatkandisiplinkerjapegawai.
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga Namun pada kenyataannya, disiplin kerja
menimbulkan keadaan tertib. Disiplin disini adalah tidak lepas kaitannya dengan bagaimana pimpinan
mengenai disiplin kerja, waktu kerja dan disiplin menjalankan perannya sebagai kepala
dalam mentaati peraturan yang sudah ditetapkan. organisasi.Pimpinan dinilai memegang peranan
Kesadaran tinggi diperlukan dalam melaksanakan yang penting dan strategis terhadap disiplin kerja
aturan yang dapat diwujudkan dalam disiplin kerja pegawai sesuai dengan tugas pokok dan
yangtinggi,untukmencapai tingkatproduktivitas. fungsinya.Kepemimpinan dinilai penting dalam
Disiplin yang baik mencerminkan menegakkan disiplin kerja pegawai.Almitraf
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap (2015:66) untuk tercapinya disiplin kerja pegawai,
tugas-tugasnya yang diberikan kepadanya.Hal ini hal ini tidak lepas dari pengaruh pimpinan dalam
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan organisasi, peran pimpinan sangat sentral
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan sebagaimana dikemukakan Siagian (1982: 36),
masyarakat. Permasalahan kedisiplinan khususnya “Bahwa sukses tidaknya seseorang dalam
kedisiplinan pegawai, hingga saat ini masih melaksanakan tugas kepemimpinanannya, tidak
mendapat sorotan yang tajam dari saja ditentukan oleh keterampilan teknis yang
masyarakat.Pelanggaran maupun permasalahan dimilikinya, namun juga ditentukan oleh keahlian
kedisiplinan pegawai telah menghambat fungsi dalam menggerakkan bawahan untuk bekerja”.
pelayanan pemerintah. Dengan kata lain seorang pemimpin harus
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil memperhatikan disipin kerja pegawainya dengan
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 mengingat pentingnya disiplin kerja dalam diri
Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai pegawai saat bekerja yang berujung pada proses
Negeri Sipil yang diperbaharui dengan dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut. Dari uraian
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. diatas tersebut penulis tertarik untuk melakukan
Dalam Peraturan Disiplin PNS diatur ketentuan- penelitian dengan judul :“ Peran Kepemimpinan
ketentuan mengenai: Kewajiban, larangan, dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai di
Hukuman disiplin, Pejabat yang berwenang Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang “.
menghukum, Penjatuhan hukuman disiplin,
Keberatan atas hukuman disiplin, Berlakunya Rumusan Masalah
keputusan hukuman disiplin. Dengan adanya Berdasarkan latar belakang yang telah
peraturan tersebut setiap pegawai negeri sipil diuraikan maka permasalahan dalam penelitian ini
termasuk guru wajib mentaati segala peraturan adalah:
tersebut, namun pada kenyataannya banyak 1. Bagaimana Peran kepemimpinan dalam
pegawai negeri sipil, khususnya guru yang meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kantor
melakukan pelanggaran disiplin diantaranya dalam KecamatanGandusKotaPalembang?
bentuk ketidak tepatan waktu datang dan pulang 2. Apa saja hambatan yang ditemui pimpinan
kerja, pelanggaran terhadap pelaksanaana tugas, dan dalammeningkatkan disipllin kerja pegawai di
tidakmentaatiperaturanyangberlaku. Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang?
Kecenderungan yang terjadi di lapangan
terkait dengan kedisiplinan pegawai sebagaimana Tujuan Penelitian
hasil pengamatan sementara yang dilakukan di Adapun tujuan Penelitian ini adalah :
Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang,
menunjukkan adanya berbagai persoalan
kedisiplinan. Salah satu faktor dalam menerapkan

40 Amir Mahmud
Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

1. Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan 1) Kepemimpinan merupakan suatu faktor pada


dalam meningkatkan disiplin kerjapegawai di diri seseorang yang dapat ditumbuhkan,
Kantor Kecamatan Gandus Kota Palembang. dipupukdandikembangkan.
2. Untuk mengetahui hambatan yang ditemui 2) Pemimpin dapat mempegaruhi pengikut atau
pimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja bawahannya dan juga dapat memberikan
pegawai di Kantor Kecamatan Gandus Kota pengarahan yang sesuai dengan tujuan yang
Palembang. hendakdicapai
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita
LANDASAN TEORI simpulkan bahwa kepemimpinan merupakansuatu
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upaya
Pengertian Kepemimpinan
mempengaruhi orang lain baik individu maupun
Kepemimpinan berasal dari kata kelompok guna mencapai tujuan yang telah
pemimpin yang berarti seorang pribadi yang ditentukan.Untuk mengetahui pemimpin dalam
memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya melaksanakan kepemimpinan penulis melihat sudut
kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga pandangpada gaya,tipe,dan sifatkepemimpinan.
dia mampu mempengaruhi orang lain untuk
Gaya Kepemimpinan
bersama–sama melakukan aktifitas tertentu demi Peranan kepemimpinan dalam kehidupan
pencapaian suatu sasaran dan tujuan. (Kartono, sederhana Iebih mudah dikenal, bila dilirik pada
2005 :76). masyarakat modem yang sudah maju telah ada
Sutrisno (2009: 213), dalam suatu spesialis-spesialis kemampuan, spesialis-spesialis
organisasi, kepemimpinan memegang peranan dapat dipastikan menurut sistem dalam
yang penting karena pemimpin itulah yang akan penunjukkan atau pengangkatan pemimpin dapat
dilaksanakan.
menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan
Gaya kepemimpinan yang tepat sesuai
organisasi. Tidak mudah menjadi seorang
dengan tujuan perusahaan menurut Hasibuan
pemimpin, karena pempimpin harus memahami
(2002:172), gaya kepemimpinan dibagi menjadi 4,
bawahan.
yaitu:
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam
Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu 1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar Kepemimpinan otoriter adalah jika
mau bekerjasama yang didasarkan pada kekuasaan atau wewenang, sebagian besar
kemampuan orang tersebut untuk membimbing mutlak tetap berada pada pimpinan dalam
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin,
diinginkankelompok. bawahan tidak diikut sertakan untuk
B.H Raven dalam Wiryana dan Supardo ( memberikan saran, ide, dan pertimbangan
2005:4), mendefinisikan pemimpin sebagai dalamprosespengambilankeputusan.
seseorang yang menduduki suatu posisi di 2. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam Kepemimpinan partisipatif adalah apabila
kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dari dalam kepemimpinannya dilakukan dengan
cara persuasif, menciptakan kerja sama yang
posisi tersebut dan mengkoordinasi serta serasi, menumbuhkan loyalitas, dan
mengarahkan kelompok untuk mempertahankan partisipasi para bawahan. Pemimpin
diri serta mencapai tujuan kelompok, organisasi dan memotivasi bawahan agar merasa ikut
masyarakat. Pengertian tersebut mengandung memilikiperusahaan.
beberapa unsur pokok, yaitu:Kepemimpinan harus Pemimpin dengan gaya partisipatif akan
melibatkanoranglain, mendorong kemampuan bawahan
mengambil keputusan, dengan demikian,
pemimpin akan selalu membina bawahan

Jurnal Ilmu Administrasi dan Studi Kebijakan (JIASK) 41


Volume 1 Nomor 2 Edisi Maret 2019 ISSN : 2654-3141

untuk menerima tanggung jawab yang lebih dimana pegawai bekerja (Mathis, 2000:
besar. 314).Disiplin kerja menurut Sastrohadiwiryo (2002:
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif 297) adalah suatu sikap menghormati,menghargai,
Kepemimpinan delegatif apabila seorang patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
pemimpin mendelegasikan wewenang berlaku, baik yangtertulis maupuntidak tertulisserta
kepada bawahan dengan agak lengkap, sanggup menjalankannya dantidakmengelak untuk
dengan demikian, bawahan dapat menerima sanksi-sanksinya apabila dia melanggar
mengambil keputusan dan kebijaksanaan tugasdan wewenangyangdiberikankepadanya.
dengan bebas atau leluasa dalam melakukan Menurut Hasibuan (2005 : 193) Disiplin
pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung
bawahan mengambil keputusan dan jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diberikan kepadanya.Hal ini mendorong gairah
diserahkankepadabawahannya. kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
4. Gaya Kepemimpinan Situasional perusahaan, karyawan, dan masyarakat.Ini berarti
Kepemimpinan situasional, tidak ada satu disiplin memegang peranan penting dalam rangka
pun cara yang terbaik untuk mempengaruhi meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
orang lain. Gaya kepemimpinan mana yang Peningkatan disiplin kerja akan diikuti dengan
harus digunakan terhadap individu atau peningkatan produktivitas kerja. Salah satu tujuan
kelompok tergantung pada tingkat kesiapan perusahaan adalah meningkatkan produktivitas
orangyangakandipengaruhi. kerja pegawai, dengan demikian disiplin akan
mempercepattujuanperusahaanatauorganisasi.
FungsiKepemimpinan Disiplin kerja merupakan kegiatan
Berbagai kriteria digunakan untuk menilai manajemen untuk menjalankan standar-standar
efektifitas kepemimpinan se seorang. Kriteria tersebut
organisasional (Hani Handoko 2003: 208).Disiplin
berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam
menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
men jalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan,
ada pada pegawai atau karyawan terhadap
sebagaimana dikemukakan oleh Siagian (2003)
sebagaiberikut : peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan perusahaan (EdySutrisno 2009:89).Oleh karena itu,
ditempuhdalamusaha pencapaiantujuan setiap pimpinan selalu berusaha agar para
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam bawahannya mempunyai disiplin yang baik.Untuk
hubungan dengan pihak-pihak di luar memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang
organisasi. baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor
3. Pimpinanselakukomunikatoryangefektif yangmempengaruhinya.
4. Mediator yang andal, khususnya dalam Tindakan disiplin adalah pengurangan
hubungan ke dalam, terutama dalam yang dipaksakan oleh pimpinan terhadap imbalan
menanganisituasikonflik. yang diberikan oleh organisasi karenaadanya suatu
5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, kasus tertentu.Tindakan disiplin ini tidak termasuk
rasional,objektif,dannetral. pemberhentian sementara atau penurunan jumlah
Kartono (2005), yaitu bahwa fungsi tenaga kerja yang disebabkan oleh pengurangan
kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan anggaran atau produktivitas atau pelanggaran-
membimbing, membangun dan memberi atau pelanggaran aturan instansi. Disiplin mengacu pada
membangun motivasi-motivasi kerja, pola tingkah laku, dengan ciri-ciri yaitu: adanya
mengendalikan organisasi, menjalin jaringan- hasrat yang kuat untukmelakukan sepenuhnya apa
jaringan komunikasi yang baik, memberikan yang sudah menjadi norma, etika kaidah yang
supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa berlaku, adanya perilaku yangterkendali danadanya
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju ketaatan.
sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana. Tidakan disiplin ini dapat berupa teguran-
teguran, penskoran, penurunan pangkat atau gaji
Disiplin Kerja dan pemecatan.Tindakan-tindakan ini disebabkan
PengertianDisiplinKerja oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai
Disiplin merupakan bentuk pelatihanyang yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau
menegakkan peraturan-peraturan perusahaan

42 Amir Mahmud

Anda mungkin juga menyukai