Anda di halaman 1dari 13

TITIK TAUT

Hukum Antar Tata Hukum


4 LANGKAH
Mencari unsur asing TITIK TAUT PRIMER

Menentukan kewenangan forum HUKUM ACARA INTERN

Menemukan hukum yang berlaku KAIDAH HPI/TITIK TAUT SEKUNDER

Menerapkan hukum yang berlaku


TITIK TAUT
Faktor-faktor atau fakta fakta
khusus di dalam suatu peristiwa
hukum atau persoalan hukum
yang menunjukkan pertalian
khusus dengan sistem aturan
atau sistem hukum tertentu
1 TITIK TAUT PRIMER
Fakta maupun keadaan yang
menciptakan hubungan perdata
internasional

TITIK TAUT
2 TITIK TAUT SEKUNDER
Fakta maupun keadaan yang
menentukan hukum yang berlaku
dalam hubungan perdata
internasional
• Kewarganegaraam
• Domisili
• Tempat tinggal
T I T I K TA U T • Bendera kapal/pesawat
PRIMER • Tempat kedudukan badan hukum
• Pilihan hukum
• Tempat dilakukannya perbuatan
Susi (Indonesia) menikah dengan John
(Hongkong) sejak 2007. Perkawinan
dilangsungkan di Sydney, domisili mereka
selama 2006-2009. Perkawinan tersebut juga
telah didaftarkan di Jakarta. Susi melahirkan
putri bernama Judy di Sydney 2008. Setahun
kemudian Susi dan John pindah ke Indonesia
untuk memulai karir baru di Surabaya.

Tahun 2015 Susi dan John bercerai karena


pertengakaran terus menerusdi PN Surabaya.
Dua tahun kemudian, karena Susi terkena PHK,
John ingin mendapatkan hak asuh atas Judy.
John memasukkan gugatan ke PN Surabaya.
Fakta-fakta yang akan membantu
penentuan hukum yang berlaku (titik
T I T I K TA U T taut penentu)
SEKUNDER Titik taut sekunder ditemukan dalam
kaidah HPI
LEX SITUS
Hukum tempat dimana benda tetap
terletak
LEX MOBILIA SEQUNTUUR PERSONAM
Hukum tempat domisili atau
kewarganegaraan pemilik benda
bergerak
T I T I K TA U T LEX LOCI ACTUS
Hukum tempat dimana perbuatan
SEKUNDER hukum dilakukan
LEX LOCI DELICTI COMISSI
Hukum tempat dimana perbuatan
melawan hukum dilakukan
LEX LOCI CELEBRATONIS
Hukum tempat dimana perkawinan
dilangsungkan
LEX PATRIAE
Hukum tempat seseorang menjadi
warganegara
LEX DOMICILI
Hukum tempat seseorang berdomisili
T I T I K TA U T
LEX LOCI CONTRACTUS
SEKUNDER Hukum tempat dimana kontrak dibuat
LEX LOCI SOLUTIONIS
Hukum dimana perjanjian dilaksanakan
PILIHAN HUKUM
Hukum yang dipilih oleh para pihak
Algemeene Bepalingen (AB)
Pasal 16
Bagi penduduk Hindia-Belanda peraturan-
peraturan perundangan mengenai status dan
wewenang seseorang tetap berlaku terhadap
mereka, apabila mereka di luar negeri

Mengatur tentang status personal


(hukum orang & hukum keluarga)
Pengaturan benda bergerak (tidak tetap)
Algemeene Bepalingen (AB)
Pasal 17
“Terhadap barang-barang yang tidak-bergerak
berlakulah undang-undang dari negeri atau
tempat di mana barang-barang itu berada”.

Mengatur tentang hukum yang berlaku mengenai


benda-benda tidak bergerak
Asas lex rae sitae
Algemeene Bepalingen (AB)
Pasal 18
“Bentuk tiap tindakan hukum akan diputus oleh
pengadilan menurut perundang-undangan dari
negeri atau tempat, di mana tindakan hukum itu
dilakukan.
Untuk menerapkan pasal ini dan pasal di muka,
harus diperhatikan Eropa dan orang-orang
Indonesia.”

Mengatur tentang hukum yang berlaku mengenai


perbuatan hukum.
Asas lex loci actus
CATATAN
• Penggunaan titik taut secara tradisional tidak selalu menunjuk ke
pemilihan hukum yang rasional
• Pemilihan titik taut sering kali didasarkan pada asumsi kesetaraan
atau pararelisme konsep hukum yang sebenarnya tidak ada

Titik taut sekunder yang ditunjuk harus menunjukkan relevansi tertentu yang
signifikan
Pemilihan titik taut sekunder dilakukan berdasarkan metode yang ada di HPI dan
berdasarkan kaidah yang ada

Anda mungkin juga menyukai