Oleh :
Kelompok 8
Tingkat 1 Keperawatan
Dosen Pembimbing:
Ns.Maryono.,M.kes
NIP:1968010319890310004
Pemasangan kateter atau kateter urine adalah suatu tindakan keperawatan memasukan
kateter kedalam kandung kemih melalui uretra.
Jenis Kateter
1. Intermittent Catheter
Kateter jenis ini adalah kateter yang digunakan untuk mengalirkan isi kandung kemih
dalam jangka waktu yang pendek (sekitar 5-10 menit).
Adalah kateter yang paling umum digunakan pada ujung selang kateter terdapat balon
yang dapat diisi dengan cairan steril(misalnya NaCl 0,9%) yang berguna untuk
mencegah selang kateter keluar dari kandung kemih.pada ujung yang lain terdapat 2
lumen (selang kecil) yang berguna untuk mengisi balon dan lumen yang lainnya sebagai
saluran yang mengalirkan urin.bahkan beberapa kateter mempunyai lumen ketiga yang
berfungsi sebagai tempat melakukan irigasi kateter.
4. Suprapubic catheter
Adalah kateter yang dimasukkan kedalam kandung kemih melalui proses insisi
pembedahan.
1. Distensi abdomen
2. Akan mengalami operasi atau tindakan pembedahan atau post operasi (dimana
dikhawatirkan akan membasahi daerah operasi)
3. Decompresi kandung kemih selama atau setelah tindakan operasi
4. Klien dengan inkotinensia (dimana tidak ada cara ataupun solusi yang lain)
5. Membutuhkan pengukuran urin yang lebih akurat
6. Mengalami retensi urin yang akut
7. Mengalami obstruksi seperti pembesaran prostat,striktur uretra,prolaps organ
pelvis
8. Mengalami penyakit terminal,koma.
Klien yang mengalami retensi urin yang masih dapat dilakukan dengan cara selain
pemasangan kateter (misalnya kateter kondom).
1. Persiapan Alat
1 Pinset Silurgis
2 Pinset Anatomis
5 Depper
1 Bengkok
2 Kom Kecil
4 Lembar Kassa
Duk Bolong
(2.) Kateter steril
(9.) Jelly
(15.) Sampiran
Persiapan Lingkungan
Persiapan Klien
4. Mencuci tangan
5. Mempersiapkan alat
6. Memasang sampiran
8. Mengatur posisi pasien wanita: posisi dorsal recumben dengan lutut fleksi dan
kedua kaki direntangkan, Laki – laki: posisi supine dengan kaki abdul di.
10. Memasang sarung tangan nonstreril, kemudian melakukan vulva /penis hygiene
12. Membuka set kateter urine dan alat steril lainnya, jaga tetap steril
14. Melakukan desinfeksi pada penis/vulva dan daerah sekitarnya dengan cara
memutar dari dalam keluar
16. Pada laki-laki: Dengan tangan nondominan, pegang penis pada batangnya tepat
dibawah kelenjar, Tarik meatus uretra diantara ibu jari dan telunjuk. Dengan tangan
dominan masukan jelly ke dalam uretra ,tunggu beberapa saat sambil ditekan
orifisium uretra.
17. Memasukkan kateter kedalam uretra, pelan-pelan kateter didorong masuk dan
kira-kira pada daerah bulbomembranosa (daerah sfingter uretra eksternal) akan
terasa tertahan , jangan ditarik-tarik masukan terus pelan-pelan, pasien
diperintahkan untuk mengambil nafas dalam.
18. Kateter terus didorong hingga masuk kandung kemih ditandai dengan keluarnya
urine, sebaiknya kateter terus didorong sampai percabangan kateter menyentuh
mestus uretra eksterna.
19. Pada wanita: oleskan jelly keujung kateter 2,5-5 cm,dengan tangan
nondominan,regangkan labia untuk membuka semua meatus uretra.
20. Masukan kateter kira-kira 5-7,5 cm/ sampai urine keluar. Ketika urin tampak
keluar, kateter masukan lagi sekitar 2,5-5cm.
21. Balon kateter dikembangkan dengan spuit 10-15 cc aquabides, kemudian kateter
ditarik keluar, pastikan kateter tidak terlepas.
22. Jika diperlukan kateter menetap, kateter dihubungkan dengan urine bag.
23. Melepaskan sarung tangan , melakukan fiksasi luar kateter dengan plester. Pada
laki-laki fiksasi kateter pada paha atas dan paha bawah untuk wanita.
24. Merapikan pasien dan membantu mengatur posisi pasien agar nyaman.
Definisi
Melepaskan selama kateter dari dalam kandung kemih
1. Persiapan alat
1. Pengalas
2. Bengkok
3. Spuit 10 cc
4. Sampiran
5. Sarung tangan bersih
6. Selimut mandi
7. Klem
Persiapan Lingkungan
2. Jaga privasi klien
Persiapan Klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
4. Beri klien posisi supine(pria) , dorsal recumbent(wanita)
Langkah-langkah
5. Perawat cuci tangan
6. Pakai sarung tangan
7. Ganti selimut klien dengan selimut mandi
8. Pasang pengalas
9. Klem kateter
10. Buka plaster dan kassa pada bagian penis ( jika klien laki-laki ) . Jika pada
wanita maka tindakan ini tidak diperlukan
11. Masukkan spuit 10 cc ke selang kateter , kemudian keluarkan cairan yang berada
di balon kateter secara perlahan-lahan
12. Anjurkan klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam
13. Keluarkan selang kateter secara perlahan-lahan saat klien inspirasi
14. Rapikan alat dan klien
15. Lepaskan sarung tangan
16. Cuci tangan
17. Dokumentasi
Melakukan Perawatan Kateter
Definisi
Perawatan kateter adalah suatu proses membersihkan area pemasangan kateter dan
selang kateter bagian luar dengan menggunakan cairan desinfektan , termasuk didalamnya
kegiatan memeriksa kepatenan dari selang kateter itu sendiri .
Tujuan
1. Membuat klien merasa lebih nyaman
2. Menurunkan resiko infeksi saluran perkemihan
3. Memeriksa kepatenan selang kateter
4. Mengetahui karakteristik klien : warna,urin,bau
Indikasi
Setiap Klien yang terpasang kateter
Kontraindikasi
Tidak ada
Persiapan Lingkungan
2. Jaga privasi klien
Persiapan Klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
4. Berikan klien posisi dorsal recumbent(pada wanita) dan supine(pada pria)
Catatan : posisi ini dilakukan di urutan langkah-langkah
Langkah-langkah
5. Cuci tangan
8. Ganti selimut klien dengan selimut mandi .Ekspose bagian perineal saja
10. Buka kassa yang melindungi penis pria dengan menggunakan bantuan pinset bersih
( jika diperlukan ) . Jika pada wanita tidak terpasang kassa
12. Isi Kom dengan cairan NaCl 0,9% dan betadin 70%
15. Peras kassa atau depper steril . Pisahkan pinset untuk memeras dengan pinset yang
digunakan ke klien
16. Bersihkan area perineal , catat keadaan perineal ( adakah tanda-tanda infeksi :
warna,bau,ada pembengkakan,konsistensi cairan lender ) .
Pria : pegang penis dengan mantap arah 90 derajat dan tarik preputium dengan
menggunakan tangan non dominan. Bersihkan penis dari arah meatus uretra kearah gland
dengan tangan dominan.
Wanita : buka labia mayora dengan tangan non dominan lalu bersihkan dengan tangan
dominan dari arah atas kebawah . Lakukan hal yang sama pada labia minora dan meatus
uretra
17. Bersihkan selang kateter dari area meatus uretral ( kurang lebih 10cm ) dengan cairan
disinfektan
18. Pasang kassa kering dibagian penis pria dengan posisi menyilang sehingga ujung penis
benar-benar tertutup.pada wanita tidak perlu dilakukan
19. Fiksasi selang kateter pada posisi yang aman dan nyaman .
Pria : di abdomen .
20. Periksa kepatenan selang kateter dan kantong Urin (posisi kantong Urin harus lebih
rendah dari vesika urinaria klien , kantong Urin digantung disamping tempat tidur , pastikan
tidak dalam keadaan di-klem ,kantong Urin dikosongkan kembali jika terisi penuh atau paling
tidak tiap 8 jam )
26. Dokumentasi