Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PPKN

NAMA KELOMPOK:

1. Gede Ananta Tresna Wiguna (2)


2. I Made Galang Ananta Putra (06)
3. Kadek Sudariyasa (16)

SMA HARAPAN NUSANTARA DENPASAR


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,

Dengan menghanturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
beliau akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Serta Warga
Negara dalam Menjaga Perstuan dan Kesatuan Bangsa”. Tujuan kami membuat makalah ini
agar kami bisa memahami materi yang akan kami presentasikan.

Semoga makalah ini dapat membantu siswa dan guru dalam mempelajari dan
memahami materi yang kami sajikan.

Kami sangat menyadari banyaknya kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat membuat
makalah dengan lebih baik lagi.

Om Shanti,Shanti,Shanti,Om
“Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Warga negara berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.Peran warga
negara dapat ditunjukkan sesuai kemampuan masing-masing. Menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa sesungguhnya bukan sekadar hak bagi warga negara. Menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Untuk melaksanakan
hal tersebut dibutuhkan kerja sama yang kuat supaya persatuan dan kesatuan bangsa tercapai.

2. Rumusan Masalah :
A. Apa pentingnya kesadaran warga negara?
B. Apa pengertian bela negara?
C. Apa saja dasar hukum bela negara?
D. Bagaimana kesedian warga Negara untuk melakukan bela negara?

3. Tujuan :
 Memberikan informasi peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa
 Memberikan informasi mengenai kesadaran warga negara
 Memberikan informasi mengenai pengertian bela negara
 Memberikan informasi mengenai dasar hukum bela negara dan kesedian warga negara
untuk melakukan bela negara

B. Pembahasan

1. Kesadaran Warga Negara

Kesadaran warga negara sangat penting dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa.Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa diawali oleh kesadaran warga negara.
Kesadaran adalah sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk, benar atau
salah, layak atau tidak layak, patut atau tidak patut dalam berkata dan berperilaku.
Kesadaran bela negara juga merupakan bentuk tanggung jawab warga negara. Warga negara
yang baik tentu akan berperilaku dan menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan
bagian dari tanggung jawabnya. Kesadaran bela negara merupakan bukti bahwa warga
negara benar-benar mencintai tanah air Indonesia. Warga negara Indonesia harus dikenalkan
dengan bela negara sejak dini. Pemahaman tanggung jawab untuk melaksanakan bela
negara sejak dini akan membantu warga negara Indonesia untuk lebih mencintai tanah air
sejak kecil.
2. Pengertian Bela Negara

Penjelasan pasal 9 ayat(1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 téntang Pertahanan Negara
menyebutkan upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga
merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Upaya bela negara bisa dilakukan dengan mewaspadaí dan mengatasi berbagai ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan(AGHT) terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengertian sederhana dari ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan
a) Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konseptual melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer
adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa.
b) Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konseptual.
c) Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri bersifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak konseptual.
d) Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuķ menggugah kemampuan.
3. Dasar Hukum Bela Negara
Bela negara yang merupakan hak sekaligus kewajiban warga negara Indonesia dijamin dalam
peraturan perundang-undangan.Peraturan perundang-undangan nasional yang menjadi dasar
hukum bela negara sebagai berikut.
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1) Pasal 27 ayat(3) berbunyi"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”
2) Pasal 30 ayat(1) berbunyi"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
b. Tap.MPR No.VI Tahun 1973 tentang Konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
c. Tap.MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan Polri.
d. Tap.MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan Polri.
e. Udang-Undang Nomor 29 Tahun 1945 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia.
g. Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih.
h. Pasal 9 ayat(1)Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
yang berbunyi"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara."Dalam pasal 9
ayat(2) dijelaskan bahwa penyelenggaraan bela negara dilakukan melalui:
1) pendidikan kewarganegaraan;
2) pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
3) pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib; dan
4) pengabdian sesuai dengan profesi.
4. Kesedian Warga Negara Untuk Melakukan Bela Negara
Bela negara merupakan hak sekaligus kewajiban warga negara Indonesia. Usaha warga
negara untuk melakukan bela negara dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara bela negara
dapat dilakukan melalui upaya berikut.
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten dalam mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara harus
ditularkan kepada semua warga negara.Hal tersebut merupakan upaya memperkuat setiap
sendi kehidupan sosial untuk mempertahankan NKRI. Melalui pendidikan kewarganegaraan,
pemerintah mengembangkan konsep tersebut supaya para anak bangsa mulai mengerti arti
Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta segala yang ada di dalamnya.
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran
Mengikuti pelatihan dasar kemiliteran merupakan salah satu upaya bela negara. Bentuk-
bentuk pelatihan dasar kemiliteran antara lain organisasi resimen mahasiswa (menwa),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra),Patroli Keamanan Sekolah, pramuka, dan palang merah
remaja (PMR). Organisasi tersebut bisa diikuti oleh peserta didik dan mahasiswa. Mengikuti
kegiatan organisasi tersebut dapat menumbuhkan jiwa kebangsaan.Contoh seorang yang
bergabung menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera, dia akan diberikan pelatihan dasar
mengenai gerakan baris-berbaris, tata cara penyelenggaraan upacara, dan berlatih me-
ngibarkan bendera. Materi-materi yang diberikan akan bermanfaat bagi semua anggota.
C.Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi"Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung."
Berdasarkan pasal tersebut, dapat terlihat untuk menjaga pertahanan dan keamanan Indonesia
diġunakan dua kekuatan antara lain kekuatan utama yaitu Tentara Nasional Indonesia dan
kepolisian negara Republik Indonesia, serta kekuatan pendukung yaitu rakyat. Tanggung
jawab untuk menciptakan pertahanan dan keamanan negara melibatkan semua komponen
yang dikenal dengan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.
d.Pengabdian Sesuai dengan Keahlian atau Profesi
Bela negara merupakan hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Setiap warga negara
Indonesia harus paham tugas membela negara bukan tanggung jawab tentara semata.Tugas
dan tanggung jawab membela negara merupakan hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Walaupun tidak semua warga negara menjadi tentara, mereka bisa melakukan bela negara
melalui pengabdian sesuai profesi. Contoh guru yang mengajar di daerah terpencil dengan
minimnya fasilitas pembelajaran, tetapi dia tetap menjalankan profesinya sebagai guru.
Seorang guru mungkin tidak bisa mengangkat senjata seperti tentara,tetapi mereka blsa
menyalurkan ilmunya kepada anak-anak supaya mereka pintar dan bisa membanggakan
bangea dan negara Indonesia. Perbuatan tersebut merupakan bukti pengabdian sesuai profesi.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai