OLEH :
Preseptor:
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Wilayah Puskesmas Nan Balimo”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Terima kasih
makalah ini.
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat di
selesaikan dengan sempurna. Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan ................................................................................................ i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 3
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 3
1.3.3 Manfaat Teoritis ............................................................................. 3
1.3.4 Manfaat Aplikatif ........................................................................... 4
1.3.5 Manfaat Metodologi ...................................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 4
2.1 Definisi Imunisasi ...................................................................................... 4
2.2 Tujuan Imunisasi ....................................................................................... 5
2.3 Jenis-Jenis Imunisasi ................................................................................. 5
2.4 Macam-Macam Imunisasi ......................................................................... 5
2.5 Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ..................... 11
2.6 Pemberian Imunisasi Menurut WHO ........................................................ 13
BAB III. HASIL KEGIATAN SUPERVISI ................................................... 16
3.1 Hasil Kegiatan ........................................................................................... 16
3.2 Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................ 16
3.3 Monitoring dan Evaluasi ........................................................................... 18
BAB IV. PENUTUP ....................................................................................... 19
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 19
4.2 Saran ......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang
kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan
memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep
imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis ,
Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di Indonesia
yang selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)”
Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini
telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT, DT,
TT, Hep.B.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian Imunisasi
b. Tujuan Imunisasi
c. Jenis-jenis Imunisasi
1) Sifat fisik
2) Kontra indikasi
3) Dosis
4) Tempat pemberian
5) Komplikasi
1.3 Tujuan
2
1.3.4 Manfaat Aplikatif
3. Bagi peneliti
3
BAB II
PEMBAHASAN
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun
yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk
kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan
satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai
diri anak.
4
2.2 Tujuan Imunisasi
pada penderitanya.
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
Imunisasi Aktif
tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :
b. Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi
a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
5
c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari
Imunisasi Pasif
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma
manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga
sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan
6
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
1) Indikasi
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang
pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC yang
selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang.
Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang
dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan, akan tetapi
pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudiaan cara
pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping pada BCG
dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis
7
2) Kontra Indikasi
3) Efek Samping
yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak
tanda parut.
leher, terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan
sendirinya
Indikasi
racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih
imunisasi DPT adalah tiga kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti
8
terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-
organ tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup.
Waktu pemberian imunisasi DPT antar umur 2-11 bulan dengan interval
Efek Samping
Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek
sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,
Kontra Indikasi
c. Imunisasi Polio
9
Indikasi
imunisasi polio adalah empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada
umur 0-11 bulan dengan interval pemberiaan empat minggu. Cara pemberiaan
Efek Samping
paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull
WHO 66 :1998)
Kontra Indikasi
yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang
sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis
d. Imunisasi Campak
10
Indikasi
penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan
campak adalah satu kali. Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-
Efek Samping
Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan
panas selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.
Kontra Indikasi
e. Imunisasi Rabies
f. Imunisasi Hepatitis B
i. Imunisasi Varicella
j. Imunisasi Hepatitis A
a. Tuberculosis
melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah manusia,
11
b. Difteri
dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala
ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi
obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil
c. Pertusis
berupa batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan imunisasi
DPT.
d. Tetanus
dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya
tidak haya DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.
e. Poliomyelitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin
atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan
dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui
12
Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan
f. Campak
Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui droplet,
gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada
bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,
imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu
g. Hepatitis B
kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara
hemodialisis. Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan
h. Rabies
menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang
disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera)
yang kena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka
13
2.6 Pemberian Imunisasi Menurut WHO
a. Sifat Fisik
Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen
kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna
Vaksin yang Sensitive terhadap beku (freeze sensitive = FS), yaitu : DPT,
Vaksin yang sensitive terhadap panas (heat sensitive = HS), yaitu : vaksin
2) Substrat pembuatannya
14
b. Kontra Indikasi
- Perubahan pada system imun yang tidak dapat menerima vaksin virus
hidup
c. Dosis
F BCG 20/Ampul
F DPT 10/Vial
F Polio10/Vial
F Campak 10/Vial
F DT 10/Vial
F TT 10/vial
F DPT-HB 5/Vial
d. Tempat Pemberian
15
Polio 2 tetes Diteteskan ke mulut
Campak 0,5 cc Subkutan, biasanya lengan kiri atas
Hepatitis 0,5 cc Intramuscular pada paha bagian luar
B
TT 0,5 cc Intramuskular dalam biasa di muskulus deltoideus
e. Komplikasi
16
BAB III
HASIL KEGIATAN
vaksin rabies bagi orang yang digigit oleh hewan liar. Alur pelayanan vaksin
rabies di puskesmas Nan Balimo yaitu pasien datang dengan membawa surat dari
UPTD Pusat Kesehatan Hewan sebagai tanda bahwa seseorang sudah digigit oleh
hewan liar yang kemudian hewan liar tersebur lari dan hilang. Pasien yang sudah
Pasien yang digigit oleh hewan liar akan diberikan edukasi tentang vaksin
rabies ini. Setelah di edukasi, petugas vaksinator akan melarutkan Sterilised Water
for injection ke dalam vial PVRV ( Purufied Vero Rabies Vaccine). Kemudian di
injeksikan secara IM di daerah lengan atas sebanyak 0,5 ml. vaksin ini akan
lakukan sebanyak 5 kali pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari
ke-28.
Pasien yang sudah di injeksi PVRV akan disuruh menunggu selama 15 menit
untuk melihat apakah ada reaksi efek samping setelah dilakukan injeksi.
Kemudian pasien akan diminta untuk datang lagi pada hari ke 7 setelah di injeksi
vaksin.
17
3.2 Identifikasi Kegiatan
18
Gambar 2. Injeksi vaksin rabies
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
dalam suatu wilayah tertentu. Bentuk kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Nan
Balimo, Kota Solok adalah Imunisasi vaksin rabies bagi masyarakat yang tergigit
oleh hewan liar. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2022 yang
4.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21