BANK SENTRAL
Disusun Oleh :
2022
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 5
C. Tujuan…………………………………………………………………………... 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………. 6
A. Kesimpulan……………………………………………………………………... 18
B. Saran……………………………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan atau yang sering kita sebut dengan lembaga keuangan. Kegiatan utama
lembaga keuangan adalah membiayai permodalan suatu bidang usaha di samping
usaha lain seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh
pemiliknya. Selain itu, kegiatan lainnya lembaga keuangan tidak terlepas dari jasa
keuangan.
Secara umum yang dimaksud dengan lembaga keuangan adalah setiap
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana.
Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan
bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya
menyalurkan dana.
Dalam prakteknya lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan
besar yaitu: Pertama lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya. Salah
satu contoh lembaga keuangan bank adalah adanya Bank Sentral.
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Sehingga oleh karena itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis
pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Peranan bank sentral disetiap negara menjadi sangat penting sebab dunia
perbankan merupakan urat nadi perekonomian dalam suatu negara. Sektor perbankan
memiliki peran yang berpengaruh terhadap maju atau mundurnya perekonomian
dalam suatu negara.
Bank sentral sangat berperan penting untuk meminimalkan resiko-resiko
dalam dunia perbankan serta memberi perlindungan terhadap dana masyarakat yang
ada pada lembaga perbankan. Bank sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali
dengan mengontrol keseimbangan antara jumlah uang dan barang yang beredar pada
masyarakat. Bank sentral yang bertujuan untuk mengontrol kebijakan dan kestabilan
perekonomian dimiliki hampir disetiap negara.
4
Di Indonesia, peranan Bank Sentral ini diserahkan kepeda Bank Indonesia.
Undang-undang yang mengatur tentang Bank Sentral adalah Undang-Undang No. 13
Tahun 1968. Dari uraian-uraian di atas, sehingga kami membuat makalah kami
dengan judul” Bank Sentral”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah kami kemukakan sebelumnya, di ambilah suatu
rumusan masalah dari latar belakang tersebut. Adapun rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apa itu Bank Sentral dan bagaimana sejarahnya?
2. Bagaimana konsep kelembagaan Bank Sentral?
3. Bagaimana evolusi kelembagaan Bank Sentral?
4. Apa tujuan dari dibentuknya Bank Sentral?
5. Bagaimana tugas dan kewenangan Bank Sentral?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makahal ini adalah:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Bank Sentral dan sejarahnya.
2. Untuk mengetahui konsep kelembagaan Bank Sentral.
3. Untuk mengetahui evolusi dalam kelembagaan Bank Sentral.
4. Untuk mengetahui tujuan dibentuknya Bank Sentral.
5. Untuk mengetahui tugas dan kewenangan Bank Sentral.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
(1587) dan Milan ( 1593) dan kemudian berkembang ke negara-negara lain, antara
lain Amsterdam (1609), dan Hamburg (1619) yang terutama melayani kebutuhan
kredit perdagangan dan pinjaman kepada pemerintah.
Sedangkan di Australia bank sentral berdiri setelah Commonwealth bank
act dikeluarkan pada tahun 1911 dan bank sentral mulai beraktivitas pada
pertengahan tahun 1912. Adapun kekuatan dibalik legislasi UU tersebut
merupakan suatu kombinasi dari ide bank sentral yang tidak mudah dan suatu
hasrat untuk memberantas dan membatasi kekuasaan uang dan menasionalisasi
operasi perdagagan bank-bank.
Semetara di Inggris kelahiran bank sentral diawali dari sejarah ketamakan
bank konvensional mengelola keuangan dimana terjadi kompetensi tidak sehat
antar bank dalam melakukan kegiatan keuangan sehingga menimbulkan resiko
bagi para nasabah. Beberapa sangat tamak, mereka berspekulasi secara gambling
terhadap uang nasabah secara kesepakatan yang tidak bijak. Karena kemudian
bank-bank yang memiliki ketamakan tidak memiliki cadangan uang yang cukup
untuk menjalankan fungsinya sehingga dapat menyebabkan krisis keuangan oleh
sebab itu dibutuhkan lembaga khusus untuk mengawasi perilaku perbankan ini.
Dari pemaparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam dunia
modern dimana aktivitas orang-orang sudah sangat bergantung dengan kondisi
keuangan sehingga tanggung jawab bank sentral menjadi krusial untuk
pembangunan dan pertumbuhan. Selanjutnya, bank sentral mulai tercipta di Eropa
pada paruh kedua abab ke-17 . Riskbank Swedia didirikan pada tahun 1664,
diikuti oleh Bank of England ditahun 1694, lalu Bank Perancis di tahun 1800 dan
Bank Belanda pada 1814. Sebelum berdirinya bank-bank sentral tersebut fungsi-
fungsinya ditangani oleh bendahara kerajaan (royal treasury) atau sebuah bank
komersial besar yang ditunjuk pemerintah khusus untuk itu, Bank sentral dalam
coraknya yang sekarang masih merupakakn hal baru. Pada awal abad ke-20 baru
ada 18 bank sentral, sedangkan pada tahun 2000 sudah ada 174 bank sentral di
seluruh negara di dunia.
Ada 2 (dua) faktor yang mendorong pembentukan bank-bank sentral awal
di Eropa. Pertama, tekanan keuangan yang begitu berat akibat membiayai perang,
pemerintah dibanyak negara Eropa menyadari bahwa mereka memerlukan
dukungan permanen dari sejumlah bank swasta, lebih dari yang biasanya mereka
7
terima. Melalui perundang-undangan di parlemen, pemerintah memilih bank
swasta terbaik untuk dijadikan bank sentral.
Kedua, pemerintah menyadari perlunya penyatuan fungsi/sistem
pencetakan uang, dan lembaga terbaik yang menanganinya adalah bank sentral.
Disamping pencetakan uang, diperlukan pula suatu lembaga khusus untuk
mengelola dan melindungi cadangan logam mulia milik negara sekaligus
menyempurnakan sistem pembayaran nasional. Fungsi-fungsi itu pun idealmya
dilakukan oleh sebuah bank sentral.
Bank sentral dalam sebuah negara berdiri dalam satu hubungan yang
khusus dengan pemerintah. Sebagaimana disebutkan oleh Kisch dan Elkin “
Seeing taht by its discount policy and the subsequent reaction on credit, gold
reserves and note issues it control amount of purchasing power available, and is
thus responsible for safeguarding the currency standar established by law.
Hubungan yang dekat pemerintah dengan bank sentral terdengar bahwa
bank sentral terindikasi melalui fakta bahwa di beberapa negara. Bank sentral
menjalankan fungsi dan wewenangnya dibawah jaminan dari pemerintah. Di
Swedia sebagai contoh UU nya mengatakan secara umum bahwa Riksbank
diberada dibawah jaminan pemerintah. Begitupula dengan australia menyebutkan
bahwa pemerintah bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan yang
dilakukan oleh Commonwealth Bank of Australia. Bahkan disebutkan secara jelas
apabila bank sentral gagal memenuhi kewajibannya maka pemerintah dapat
melakukan intervensi.
8
system. Konsep free banking system adalah sebuah sistem perbankan tanpa bank
sentral. Setiap bank bebas mengeluarkan bank note, menerima deposit dan
memberikan pinjaman/kredit. Tidak ada lembaga sentral dalam konsep free
banking system. Masing-masing bank dapat menyimpan deposit atau giro di bank
lain untuk memudahkan transaksi pembayaran. Sedangkan dalam konsep central
banking diciptakan suatu lembaga sentral dari bankbank untuk sentralisasi
pengeluaran bank note (mencegah kekisruhan alat pembayaran dan sistem
pembayaran), mengatur dan mengawai bank, serta menjadi sumber pinjaman
akhir.
Tumbuh dan berkembangnya bank sentral merupakan hal yang cukup
penting untuk dicermati lebih dalam, khususnya terkait dengan perkembangan
kelembagaan, tujuan, tugas dan peran bank sentral dengan semakin
berkembangnya ilmu ekonomi kelembagaan yang menekankan arti pentingnya
aspek kelembagaan dalam perekonomian.
Kelembagaan bank sentral mengalami beberapa fase perubahan (evolusi)
yang merefleksikan dinamika ekonomi, sosial politik dan budaya yang terjadi di
suatu negara. Bahkan fenomena yang cukup menarik adalah berdirinya bank
sentral Eropa, yang merupakan bank sentral dari gabungan negaranegara Eropa
untuk menggunakan mata uang tunggal yaitu Euro itu, kelembagaan, tujuan, tugas
dan peran bank sentral juga mengalami penyesuaian seiring dengan perkembangan
ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi di masing-masing negara.
Sasaran akhir dari penyesuaian kelembagaan, tujuan, tugas dan peran bank
sentral tersebut pada dasarnya adalah untuk mencapai optimalisasi perekonomian
di masing-masing negara dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena
itu, dalam prakteknya tidak terjadi keseragaman dari tujuan yang harus dicapai
dari bank-bank sentral yang ada saat ini. Ada bank sentral yang memiliki tujuan
jamak, ada pula bank sentral yang memiliki tujuan tunggal. Demikian pula halnya
dengan tugas dan peran bank sentral. Ada bank sentral yang memiliki tugas relatif
sedikit, ada pula bank sentral yang diberi tugas cukup banyak.
Berbagai perubahan yang terjadi sebagaimana tersebut di atas,
menunjukkan bahwa Bank sentral merupakan lembaga yang memegang peranan
yang cukup penting dalam perekonomian. Pada umumnya, kontribusi terpenting
dari bank sentral dalam perekonomian adalah di bidang moneter, perbankan, dan
9
yang paling konvensional adalah di bidang sistem pembayaran suatu negara atau
kawasan.
Salah satu konsepsi atau landasan, mengapa bank sentral sebagai suatu
lembaga menjadi demikian penting bagi perekonomian suatu negara atau kawasan
antara lain dikarenakan bank sentral secara konsepsi merupakan suatu lembaga
yang berada pada posisi sentral atau berada di tengah dari berbagai pihak atau
lembaga yang kepentingan di bidang perekonomian. Lembaga ini dikembangkan
karena munculnya kebutuhan adanya lembaga publik yang non-competitive dan
non-profit maximizing.
Sebagai suatu lembaga yang berada di posisi sentral, bank sentral
merupakan lembaga yang diharapkan untuk bertindak netral. Artinya, bank sentral
harus mengedepankan kepentingan publik, tidak bertindak untuk kepentingan
salah satu pihak yang terlibat dalam suatu perekonomian, seperti pelaku usaha,
konglomerat atau kepentingan tertentu pemerintah untuk mempertahankan
kekuasaannya. Bank sentral sebagai lembaga sentral ditugaskan untuk mengambil
kebijakan dan melakukan tindakan yang memihak pada kepentingan pemegang
kedaulatan negara, yaitu mencapai dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat
suatu negara atau kawasan.
Untuk memahami bagaimana strategisnya peran bank sentral dalam
perekonomian, dapat kita amati bagaimana situasi yang terjadi di Amerika Serikat
pada saat terjadinya serangan pada menara kembar World Trade Center pada
tanggal 11 September 2001. Seperti diketahui, pada saat itu ekonomi Amerika
Serikat terguncang hebat. Indeks bursa saham langsung mengalami penurunan
tajam, arus transaksi perdagangan dunia terguncang karena banyaknya kontrak
dagang dan mitra dagang yang tersendat karena hancurnya gedung World Trade
Center, bahkan pemerintah Amerika Serikat sendiri seakan mengalami
ketidakberdayaan karena mengalami kesulitan dalam memberikan solusi yang
harus dilakukan dalam waktu segera untuk memulihkan perekonomian Amerika
Serikat akibat kejadian tersebut.
Salah satu lembaga yang langsung mengambil peran dalam mendorong
pulihnya roda perekonomian saat itu adalah The Federal Reserve of America.
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat pada saat itu Alan Greenspan, langsung
mengeluarkan kebijakan penjaminan atas seluruh kewajiban Amerika kepada
pihak luar Amerika, termasuk mitra dagang di dalam negeri sepanjang kontrak
10
dagang dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan adanya jaminan dari bank sentral tersebut, arus transaksi perdagangan
dalam negeri dan antar negara yang tadinya sempat terhenti mulai dapat berjalan
lagi, dan pada akhirnya roda perekonomian dapat bergerak menuju taraf normal
sebagaimana sebelum terjadinya serangan pada menara kembar.
13
mengalami tahapan evolusi sesuai dengan tuntutan dan mandat yang diberikan
kepada bank sentral. Sebagaimana diketahui, mandat pertama yang diberikan
kepada bank sentral adalah dalam hal pengedaran uang. Bank Sentral diberikan
hak monopoli/kewenangan tunggal untuk mencetak dan mengedarkan uang
sebagai alat pembayaran yang sah di suatu negara. Tugas ini dikenal sebagai tugas
dalam mengatur dan memelihara sistem pembayaran.
Dengan semakin berkembangnya perdagangan antar negara, bank sentral
kemudian diberi mandat untuk memelihara kestabilan nilai uang yang diedarkan.
Tugas ini selanjutnya lebih dikenal sebagai tugas di bidang moneter. Selanjutnya
sejalan dengan peran bank sentral sebagai pelaksana lender of the last resort, bank
sentral juga diberi mandat untuk mengatur dan mengawasi bank komersial. Tugas
bank sentral sebagai the lender of the last resort adalah memberikan injeksi
likuiditas pada bank atau lembaga keuangan yang mengalami kesulitan dana.
Pada tahap selanjutnya, secara perlahan bank sentral mulai meninggalkan
peran sebagai bank komersial. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menghindari konflik kepentingan antara sesama bank komersial. Di samping itu
juga sebagai salah satu konsekuensi dari peran bank sentral sebagai penjaga
kestabilan sistem keuangan secara keseluruhan.
Dalam melaksanakan tugas sebagai the lender of the last resort, bank
sentral memerlukan informasi yang lengkap perihal kondisi bank yang akan diberi
pinjaman. Untuk itu, bank sentral perlu memiliki hubungan yang lebih dekat
dengan bank secara individual. Dengan kondisi yang demikian pada akhirnya ada
bank sentral yang diberi tugas untuk mengatur dan mengawasi bank. Namun
demikian tidak semua bank sentral yang diberi mandat untuk mengatur dan
mengawasi bank. Bank sentral yang tidak mendapat mandat untuk mengatur dan
mengawasi bank adalah bank sentral di negara-negara Skandinavia, seperti
Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia, dan negaranegara Amerika Latin seperti
Chile, Meksiko, dan Peru. Apabila bank sentral tidak diberi tugas mengawasi
bank, maka tugas pengaturan dan pengawasan bank dilakukan oleh lembaga lain
yang khusus didirikan untuk tugas tersebut. Kedudukannya dapat berada di dalam
pemerintah seperti di bawah menteri keuangan atau juga dapat dilakukan oleh
lembaga khusus yang terpisah dari pemerintah. Adakalanya bank sentral juga
didirikan dan diberi tugas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas
kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
14
Dari berbagai tugas bank sentral yang disebutkan di atas, sebenarnya
terdapat tujuan yang hendak dicapai oleh bank sentral. Menurut Chandavarkar
(1996), tujuan dari kebijakan bank sentral pada dasarnya dapat terdiri dari
menjaga kestabilan harga, nilai tukar, kesinambungan neraca pembayaran,
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, full employment dan kesejahteraan
umum. Dari pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa bank sentral pada
perkembangannya memiliki multiple objectives atau tujuan yang jamak. Seiring
dengan perkembangan ekonomi dan dinamika faktorfaktor yang mempengaruhi
pelaksanaan tugas bank sentral, pada akhir abad 20 dan awal abad 21, cukup
banyak bank sentral yang merevisi tujuannya, dari multiple objectives, seperti
meningkatkan kapasitas output perekonomian, memperluas kesempatan kerja,
menjaga kestabilan nilai mata uang negara, disesuaikan menjadi single objectives
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan harga.
a. Kebijakan moneter.
b. Stabilitas sistem keuangan.
c. Ketenagakerjaan, pertumbuhan dan kesejahteraan.
d. Mendukung kebijakan pemerintahan.
e. Pencapaian laba.
16
1. Di bidang moneter
17
b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Dalam bingkai sejarah, lembaga bank sentral dalam pengertian modern, mula-
mula berkembang di negara-negara yang sekarang berstatus industri maju, khususnya
Eropa dan Amerika Utara,. Bank sentral, sebagaimana dalam bentuknya yang
sekarang, telah mengalami proses evolusi yang panjang, embrio bank sebagai
lembaga perantara keuangan yang fungsinya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dengan tujuan memenuhi kebutuhan
kredit dengan modal sendiri dan orang lain, sebenarnya sudah dikenal sejah kurang
lebih 2500 tahun sebelum masehi di mesir.
Keberadaan Bank sentral yang merupakan salah satu lembaga yang cukup
strategis bagi perekonomian suatu negara mengalami evolusi yang cukup panjang,
baik secara historis maupun secara konsepsi. Kelembagaan bank sentral mengalami
beberapa fase perubahan (evolusi) yang merefleksikan dinamika ekonomi, sosial
politik dan budaya yang terjadi di suatu negara.
18
d. Mengawasi sistem perbankan.
e. Memberikan pinjaman terakhir (leader of the last resort (LoLR) atau
bertindak sebagai bank umun dalam negri).
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang
bisa membangun dari para pembaca.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami
mengenai sejarah, konseo kelembagaan, peranan, tujuan, tugas dan kewenangan
bank sentral.
19
DAFTAR PUSTAKA
Dinata, Ari Wirya. 2017. Bank Sentral dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Fakultas
Hukum Universitas Indonesia. Volume 1. Nomor 1.
Rose. S. Peter,. et al. (2006). Money and Capital Markets,. Newyork: McGraw-Hill,inc.
20
21