Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN

Pada hari Selasa, 15 Juni 2021 bertempat di kantor LBH RUPADI, Jl. Kenconowungu III, Karangayu,
Semarang Barat, Kota Semarang, dalam rangka klarifikasi atas surat Somasi tertanggal 7 Juni 2021
dugaan penolakan Rumah Kucing milik Agustin Veronika. Hadir dalam pertemuan Sdr. Ferry didampingi
Istri dan Sdr. Agus pada pukul 13.09 WIB.

Keterangan Pihak Terpanggil:

Sdr. Ferry

1. Saya merupakan warga setempat yang tinggal berhadapan langsung dengan rumah Ibu Vero;
2. Keluraga saya dan satu keluarga lain yang tinggal bertetangga langsung dengan ibu Vero merasa
terkena dampak dari aktivitas pengolahan makanan yang dilakukan Ibu Vero di Car Port milik ibu
Vero, yang seharusnya menurut kami aktivitas tersebut dapat dilakukan di dalam rumah,
sehingga bau tidak sedap yang timbul tidak mengganggu warga lainnya;
3. Aktifitas pengolahan makanan yang dilakukan di Car Port milik ibu Vero juga melibatkan
karyawan yang terkadang menurut kami terlalu gaduh;
4. Kami tidak menolak apabila Ibu Vero memelihara anjing yang di letakkan di teras rumah
miliknya, tetapi menurut kami, baiknya jika anjing yang dipelihara di teras rumah tersebut cukup
2 ekor saja dan sisanya dapat dipelihara di dalam rumah, karena kondisi yang kami alami saat ini
dengan ada lebih dari 2 ekor anjing yang dipelihara di teras rumah Ibu Vero menimbulkan
kebisingan ketika anjing-anjingnya menggonggong hingga menimbulkan kegaduhan, pada waktu
tertentu ketika kami hendak beribadah sholat harus mencari waktu menunggu suasana tenang.
Pada kondisi lain ketika anak saya sedang melakukan pembelajaran secara daring juga merasa
terganggu dan tidak bisa fokus karena saat anjing menggonggong teralu gaduh;
5. Terkait dengan tempat pembuangan limbah yang dibangun oleh Ibu Vero dan memanfaatkan
saluran selokan milik warga, menurut kami letaknya yang berada di jalan milik umum dan
jaraknya sangat dekat dengan rumah kami dibandingkan dengan rumah milik Ibu Vero,
seringkali Ketika hujan turun menimbulkan bau yang tidak sedap;
6. Kejadian yang kami alami tersebut, kami komunikasikan dengan RW, hingga kami membuat
pernyataan dan melibatkan warga masyarakat setempat yang mengalami dampak dari kegiatan
sosial Ibu Vero;

Sdr. Agus

1. Saya merupakan warga setempat yang tinggal berhadapan langsung dengan Rumah Kucing milik
Ibu Vero;
2. Adanya Rumah Kucing di lingkungan pemukiman warga saya merasakan ketidaknyamanan;
3. Saya sebagai warga yang tinggal di depan Rumah Kucing tersebut kadang merasakan bau tidak
sedap dari kotoran kucing;
4. Sempat kami menyampaikan keluhan kepada Ibu RT dan dilakukan mediasi dengan ditengahi
oleh Ibu RT pada bulan April 2020, agar Ibu Vero membatasi kegiatan sosialnya agar tidak terlalu
menimbulkan dampak kepada lingkungan pemukiman warga;
5. Saya mengetahui pada Desember 2020 sempat dilakukan peninjauan oleh Kelurahan, namun
ternyata pada bulan April 2021 Rumah Kucing Ibu Vero dilakukan renovasi untuk membuat
kendang lagi;
6. Menurut saya, ibarat ada bau tidak sedap yang muncul dari kotoran kucing dan dilakukan
penyemprotan pewangi juga tetap ada rasa yang tidak nyaman ketika aromanya tercium;
7. Saya mengakui untuk kucing-kucing yang diselamatkan Ibu Vero memang dilakukan perawatan
dan Ibu Vero bertanggung jawab dalam merawatnya;
8. Kejadian yang saya alami membuat saya merasa sebagai yang lebih dahulu tinggal di lingkungan
tersebut malah menjadi tidak nyaman dengan lingkungan saya.

Keinginan Pihak Terpanggil


1. Dapat meminimalisir hal-hal yang menimbulkan kebisingan/kegaduhan;
2. Kegiatan memasak dapat dilakukan di dalam ruangan;
3. Tempat pembuangan limbah dapat ditinjau ulang;
4. Ibu Vero dapat tinggal bersama dengan kucing-kucing yang diselamatkannya;
5. Karena berada di pemukiman warga, jumlah kucing yang diselamatkan agar dibatasi dan tidak
berlebihan.

Demikian keterangan pihak terpanggil yang ditemui oleh Tim Mediator LBH Rupadi.

Mengetahui,

TIM MEDIATOR

LBH RUMAH PENCARI KEADILAN INDONESIA

JOKO SUSANTO, S.Pd., S.H., M.H. MUHAMMAD NASTAIN, S.H., M.Kn.

Anda mungkin juga menyukai