Disusun Oleh :
Aulia Faturrohman
NIM. R210415012
3. Diagnosa Keperawatan
a. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga b.d. meningkatkan koping keluarga
b. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga b.d. transisi perkembangan
4. Perencanaan
Perencanaan
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Rencana Rasional
Keperawatan
Hasil Tindakan
Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Dukungan
Peningkatan keperawatan selama 1x24 Koping Keluarga
Koping jam koping keluarga O : Identifikasi R/ Untuk
Keluarga meningkat dengan kriteria respons mengetahui
hasil : emosional respon keluarga
Indikator IR ER
Kekhawatiran 4 5 terhadap kondisi
tentang saat ini R/ Untuk
anggota N : Hargai dan menghargai
keluarga dukung koping keluarga
Komitmen 4 5 mekanisme
pada koping adaptif
perawatan/ yang digunakan R/ Untuk
pengobatan E : Informasikan memberi
Komunikasi 4 5 fasilitas informasi
antar anggota perawatan kepada keluarga
keluarga kesehatan yang
tersedia R/ Agar
K : Rujuk untuk keluarga
terapi keluarga, menggunakan
jika perlu koping yang
baik dalam
menghadapi
masalah
Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Promosi
Peningkatan keperawatan selama 1x24 Keutuhan
Proses jam koping keluarga Keluarga
Keluarga meningkat dengan kriteria O : Monitor R/ Untuk
hasil : hubungan antar mengetahui
Indikator IR ER anggota keluarga hubungan antar
Adaptasi 4 5 anggota
keluarga keluarga
terhadap N : Fasilitasi R/ Agar
situasi komunikasi keluarga dapat
Kemampuan 4 5 terbuka antar saling
keluarga anggota keluarga berkomunikasi
memenuhi E : Anjurkan R/ Agar
kebutuhan anggota keluarga keluarga
fisik anggota mempertahankan senantiasa
keluarga keharmonisan harmonis
Ketepatan 4 5 keluarga
peran keluarga K : Rujuk terapi R/ Agar
pada tahap keluarga, jika keluarga siap
perkembangan perlu meningkatkan
proses keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Duvall, Evelyn Millis. 1977. Marriage and Family Development, Fifth Edition : J.
B. Lippincott Company Philadelphia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, persatuan perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, persatuan perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, persatuan perawat Indonesia
DOKUMENTASI
Pengkajian
2.
Pemeriksaan Fisik
3.
Pemeriksaan Fisik
4.
Pendidikan Kesehatan
tentang Hipertensi
5.
Pendidikan Kesehatan
tentang Hipertensi
6.
Pendidikan Kesehatan
tentang Hipertensi
7.
Pendidikan Kesehatan
tentang Hipertensi
Komplikasi Hipertensi
HIPERTENSI
1. Stroke
2. Enyakit jantung coroner
3. Gagal jantung Makanan yang diperbolehkan
4. Penyakit ginjal untuk penderita hipertensi
5. Penyakt pembuuh darah perifer
(misal gejala kesemutan) 1. Sumber protein hewani, meliputi
6. Gangguan gerak dan daging ayam kecuali jeroan, ikan
keseimbangan laut tidak asin, putih telur
7. Kematian 2. Sumber protein nabati meliuti
Diit Hiperteni semua kacang-kacangan yang
diolah tanpa garam
Diet diberikan kepada pasien dengan 3. Sayuran, meliputi semua sayuran
tekanan darah diatas normal hijau dan segar tanpa diawetkan
kecuali daun sigkong, daun melinjo
Tujuan Diit 4. Buah – buahan, meliputi semua
buah segar tanpa diawetkan
1. Membantu menurunkan tekanan kecuali buah durian
darah 5. Minuman meliputi air mineral, teh,
2. Membantu menghilangkan susu rendah lemak Disusun Oleh :
Aulia Faturrohman
penimbunan cairan dalam tubuh NIM. R210415012
.
atau edema (bengkak) Program Studi Profesi Ners
STIKes Indramayu
Apa itu Hipertensi ? Tanda dan Gejala Hipertensi