Prinsip: Merupakan bagian yang esensial dari Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan
tujuan pemakaiannya. Keterlibatan dan komitmen semua pihak yang berkepentingan pada
semua tahap merupakan keharusan untuk mencapai sasaran mutu mulai dari awal pembuatan
sampai kepada distribusi produk jadi.
UMUM
7.1 Tiap pemegang izin pembuatan harus mempunyai Bagian Pengawasan Mutu. Bagian ini
harus independen dari bagian lain dan di bawah tanggung jawab dan wewenang seorang
dengan kualifikasi dan pengalaman yang sesuai, yang membawahi satu atau beberapa
laboratorium.
7.2 Bagian Pengawasan Mutu secara keseluruhan juga mempunyai tanggung jawab, antara
lain adalah:
ikut serta pada investigasi dari keluhan yang terkait dengan mutu produk,
7.3 Dokumentasi dan prosedur pelulusan yang diterapkan bagian Pengawasan Mutu
hendaklah menjamin bahwa pengujian yang diperlukan telah dilakukan sebelum bahan
digunakan dalam produksi dan produk disetujui sebelum didistribusikan.
CARA BERLABORATORIUM PENGAWASAN MUTU YANG BAIK
7.4 Personil, bangunan dan fasilitas serta peralatan laboratorium hendaklah sesuai untuk jenis
tugas yang ditentukan dan skala kegiatan pembuatan obat.
7.5 Bangunan dan fasilitas Laboratorium Pengawasan Mutu memenuhi persyaratan umum
dan khusus untuk Pengawasan Mutu yang disebutkan pada Bab 3 Bangunan dan Fasilitas.
7.6 Personil Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi persyaratan umum yang diuraikan pada
Bab 2 Personalia.
7.7 Peralatan Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi persyaratan umum yang diuraikan
pada Bab 4 Peralatan.
c) Baku pembanding sekunder atau baku pembanding kerja dapat dibuat dan dipakai
setelah dilakukan pengujian yang sesuai dan pemeriksaan berkala untuk mengoreksi
penyimpangan yang terjadi serta menjamin ketepatan hasilnya.
d) Semua baku pembanding disimpan dan ditangani secara tepat agar tidak
berpengaruh terhadap mutunya.
7.10 Tanggal penerimaan tiap bahan yang digunakan untuk kegiatan pengujian hendaklah
tercantum pada wadahnya. Instruksi penggunaan dan penyimpanan hendaklah diikuti. Dalam
hal tertentu perlu dilakukan uji identifikasi dan/atau pengujian lain untuk bahan pereaksi pada
waktu diterima atau sebelum digunakan.
7.11 Hewan yang digunakan untuk pengujian komponen, bahan atau produk bila perlu
dikarantina sebelum digunakan. Hewan tersebut dipelihara dan diawasi sedemikian untuk
memastikan kesesuaian tujuan penggunaannya. Hewan tersebut diidentifikasi dan catatan
yang memadai dan disimpan dan dijaga agar dapat menunjukkan riwayat penggunaannya.
DOKUMENTASI
7.12 Bagian penting dokumentasi yang berkaitan dengan Pengawasan Mutu berikut ini
hendaklah tersedia di bagian Pengawasan Mutu:
spesifikasi;
prosedur dan catatan pengujian (termasuk lembar kerja analisis dan/atau buku catatan
laboratorium);
7.13 Revisi berkala terhadap spesifikasi diperlukan untuk memenuhi persyaratan yang
diuraikan di dalam edisi farmakope nasional terakhir atau kompendial resmi lain.
7.14 Semua dokumentasi Pengawasan Mutu yang terkait dengan catatan bets hendaklah
disimpan sampai satu tahun setelah tanggal daluwarsa bets yang bersangkutan.
7.15 Untuk beberapa jenis data (misalnya hasil uji analisis, hasil nyata, pemantauan
lingkungan) hendaklah dibuat sedemikian rupa untuk memungkinkan pelaksanaan evaluasi
tren.
7.16 Di samping informasi yang merupakan bagian dari catatan bets, data asli lain seperti
buku catatan laboratorium dan/atau rekaman hendaklah disimpan dan tersedia.
PENGAMBILAN SAMPEL
7.17 Pengambilan sampel merupakan kegiatan penting di mana hanya sebagian kecil saja dari
satu bets yang diambil. Cara pengambilan sampel yang benar adalah bagian yang penting dari
sistem Pemastian Mutu.
7.18 Pengambilan sampel hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur tertulis yang telah
disetujui yang menguraikan:
semua tindakan khusus yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan
pengambilan sampel bahan steril atau berbahaya;
kondisi penyimpanan;
7.19 Wadah sampel hendaklah diberi label yang menjelaskan isinya, disertai nomor bets,
tanggal pengambilan sampel dan wadah yang diambil sampelnya.
7.20 Sampel pembanding hendaklah mewakili bets bahan atau produk yang sampelnya
diambil. Sampel lain dapat diambil untuk memantau bagian proses dengan kondisi yang
terberat (misalnya, awal atau akhir suatu proses).
7.21 Sampel pembanding tiap bets produk akhir disimpan sampai satu tahun pasca tanggal
daluwarsa. Produk akhir disimpan dalam kemasan akhir dan dalam kondisi yang
direkomendasikan. Sampel bahan awal disimpan selama paling sedikit dua tahun pasca
pelulusan produk terkait bila stabilitasnya mengizinkan. Periode waktu ini dapat diperpendek
apabila stabilitasnya lebih singkat.
Bahan Awal
7.22 Identitas suatu bets bahan awal biasanya hanya dapat dipastikan apabila sampel diambil
dari tiap wadah dan dilakukan uji identitas terhadap tiap sampel. Pengambilan sampel boleh
dilakukan terhadap sebagian dari jumlah keseluruhan wadah bila telah tersedia prosedur
tervalidasi yang menjamin bahwa tidak satu pun wadah bahan awal yang keliru diidentifikasi
pada labelnya.
a) sifat dan status industri pembuat dan pemasok serta pemahaman mereka tentang
ketentuan CPOB pada industri farmasi;
c) kondisi pembuatan pada saat bahan awal tersebut diproduksi dan diperiksa;
d) sifat bahan awal dan produk jadi yang akan menggunakan bahan awal tersebut.
a) bahan awal yang berasal dari industri yang hanya membuat satu bahan;
b) bahan awal diterima langsung dari industri pembuat atau dalam wadah tertutup asli
dari industri pembuat yang telah dibuktikan kehandalannya dan telah diaudit secara
berkala oleh Sistem Pemastian Mutu dari industri farmasi atau suatu badan
terakreditasi.
Tidak mungkin suatu prosedur dapat divalidasi secara memuaskan dalam hal:
a) bahan awal yang dipasok oleh perantara misal broker, di mana pabrik pembuat
tidak dikenal atau tidak diaudit;
Bahan Pengemas
7.24 Pola pengambilan sampel bahan pengemas setidaknya memerhatikan hal berikut: jumlah
yang diterima, mutu yang dipersyaratkan, sifat bahan (bahan pengemas primer atau bahan
pengemas cetak), metode produksi dan pengetahuan tentang pelaksanaan sistem Pemastian
Mutu di pabrik pembuat bahan pengemas berdasarkan audit. Jumlah sampel yang diambil
ditentukan secara statistik dan disebutkan dalam pola pengambilan sampel.
7.25 Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah kontaminasi atau efek
lain yang berpengaruh tidak baik terhadap mutu. Wadah yang diambil sampelnya diberi label
yang mencantumkan antara lain isi wadah, nomor bets, tanggal pengambilan sampel dan
tanda bahwa sampel diambil dari wadah tersebut. Wadah hendaklah ditutup rapat kembali
setelah pengambilan sampel.
7.26 Semua alat pengambil sampel dan wadah sampel hendaklah terbuat dari bahan yang
inert dan dijaga kebersihannya.
jenis wadah sampel yang harus digunakan apakah untuk pengambilan sampel
secara aseptik atau normal;
identitas wadah yang diambil sampelnya;
7.29 Sebelum dan setelah tiap pemakaian, alat pengambil sampel hendaklah dibersihkan, jika
perlu disterilkan, dan disimpan secara terpisah dari alat laboratorium lain.
7.30 Pada saat pengambilan sampel dilakukan pencegahan agar tidak terjadi pencemaran atau
kecampurbauran oleh bahan yang diambil sampelnya. Semua alat pengambil sampel yang
bersentuhan dengan bahan hendaklah bersih. Perhatian khusus mungkin diperlukan untuk
penanganan bahan yang berbahaya atau berpotensi tinggi.
7.31 Sampel Pembanding dan Sampel Pertinggal. Lihat juga Aneks 11 Sampel Pembanding
dan Sampel Pertinggal
PENGUJIAN
7.32 Metode analisis hendaklah divalidasi. Semua kegiatan pengujian yang diuraikan dalam
izin edar obat dilaksanakan menurut metode yang disetujui.
7.33 Hasil pengujian yang diperoleh dicatat dan dicek untuk memastikan bahwa masing-
masing konsisten satu dengan yang lain. Semua kalkulasi hendaklah diperiksa dengan kritis.
7.34 Pengujian yang dilakukan hendaklah dicatat dan catatannya mencakup paling sedikit
data sebagai berikut:
d) hasil pengujian, termasuk pengamat- an dan kalkulasi, dan acuan kepada semua
sertifikat analisis;
e) tanggal pengujian;
g) paraf orang yang melakukan verifikasi terhadap pengujian dan kalkulasi, di mana
perlu;
h) pernyataan pelulusan atau penolakan (atau keputusan status lain) yang jelas dan
tanda tangan orang yang bertanggung jawab yang dilengkapi dengan tanggal.
7.35 Semua pengawasan selama-proses, termasuk yang dilakukan dalam area produksi oleh
personil produksi, hendaklah dilaksanakan menurut metode yang disetujui kepala bagian
Pengawasan Mutu dan hasilnya dicatat.
7.36 Hasil uji di luar spesifikasi (HULS), yang diperoleh selama pengujian bahan atau
produk, hendaklah diselidiki menurut prosedur yang disetujui. Catatannya hendaklah
disimpan.